MEMBANGUN PEMIKIRAN KEAGAMAAN DENGAN PARADIGMA KERAHMATAN UNTUK HIDUP BERDAMPINGAN DALAM HARMONI
MISI
Jumat, 20 Agustus 2010
KEPEMIMPINAN YANG DIBERKAHI
Siapapun, yang pernah mengikuti training kepemimpinan (Leadership Training) dari mulai tingkat basik hingga advance, senantiasa disuguhi sebuah pengertian kepemimpinan yang hampir seragam. Yakni Kemampuan mengerahkan segenap potensi untuk mencapai tujuan. Dan tujuan yang dimaksud adalah sama pula yakni menjadi "penguasa" pada level-level tertentu dalam sebuah organisasi, lembaga atau instansi.
Obsesi untuk menjadi "penguasa" yang terus tertanam ini, menampilkan profil kepemimpinan yang berparadigma "penguasa". Tidak heran, obsesi ini juga melahirkan praktek-pratek pencapai tujuan yang menghalalkan segala cara. Tidak ketinggalan juga, cara untuk meraih "kekuasaan" pun tidak kalah naifnya. Untuk menjadi "penguasa" di level tertentu, seseorang sering mempertaruhkan harga dirinya sebagai mahluk yang berderajat tinggi. Nilai-nilai kemanusiaan, kasih sejati, dan jati diri sebagai makhluk yang beradap sering dikorbankan untuk meraih tujuan sebagai penguasa.
Praktek-praktek kotor ini, tentu berpangkal dari kondisi diri yang lupa akan mati. Keberanian mempertaruhkan segalanya hanya untuk menjadi "penguasa" , meski hanya pada level terrendah, tentu dilandasi oleh paradigma yanmg keliru, dimana, seolah-olah dia akan menjadi penguasa selamanya. Ini tentu saja sangat berbeda jika dia ingat bahwa dia akan mati tanpa diketahui kapan dan dimananya.
"Ketika saya melihat makam orang-orang besar, semua emosi rasa iri pudar dalam diri saya; ketika saya membaca tulisan-tulisan di atas batu nisan orang-orang cantik, semua keinginan yang tak terkendali menjadi sirna; ketika saya melihat kesedihan para orang tua di atas batu nisan, hati saya luluh dengan rasa iba; ketika saya melihat kuburan para orang tua itu sendiri, saya memikirkan sia-sianya kedukaan mereka ....... (Joseph Addison).
Kematian pasti akan dialami oleh siapapun, masalahnya, sudahkah kita mempersiapkannya ? sudahkah kematian manjadi titik tolak kita untuk hidup ? apakah kita sudah hidup dengan cerdas, yakni hidup untuk mempersiapkan kematian yang indah ?
Rosul bersabda, Alkayisu, mandaana nafsahu wa'amila lima ba'da mautih, orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya dan beramal untuk sesudah matinya. Mati, titik akhir kehidupan di dunia bias menjadi titik focus tujuan setiap amaliah kita.
Berkaitan dengan kematian ini, Steven R Covey mengungkapkan : " Dengan mengusahakan titik akhir tersebut (kematian) tetap jelas dalam pikiran, anda dapat memastikan bahwa apapun yang anda kerjakan pada hari tertentu, tidak melanggar criteria yang sudah anda definisikan sebagai yang paling penting, dan bahwa tipa hari dari kehidupan andamenunjang visi yang anda miliki tentang seluruh hidup anda dengan cara yang berarti.
Paradigma Kematian, yang mendasari seluruh aktivitas hidup kita, akan melahirkan kebahagiaan hidup sejati. Yakni hidup yang diliputi oleh nilai-nilai kasih yang universal, dibimbing oleh nilai-nilai yang menuju terwujudnya kehidupan yang penuh rahmat, yang penuh berkah. Inilah kepemimpinan yang diberkahi.
Jadi Kepemimpinan yang diberkahi, adalah kepemimpinan yang dilandasi oleh Paradigma Kematian, paradigma yang meyakini bahwa kita semua akan meninggal, dan yakin adanya kehidupan sesudah mati.
Konsep Kepemimpinan Yang Diberkahi ini merupakan konsep kepimimpinan hasil perenungan perjalanan hidup yang panjang, perjalanan hidup beserta pengalaman pengalaman religius yang panjang, melalui pendakian emosi, melalui pergulatan intelektual, dan melalui taruhan-taruhan kehidupan.
Sejak mulai aktif di Karang Taruna, Aktivis kampus intra dan extra,pesantren mahasiswa, pekerja sosial, praktisi pendidikan, aktivis partai politik, aktivis dakwah,aktivis Koperasi, trainer nasional,pekerja seni, edukator dan juga dunia entertainment (sinetron dan iklan) serta blogger yang telah penulis jalani,memberikan tarbiyah dan hikmah yang luar biasa.
Konsep ini murni berkaitan dengan missi dan vissi penulis, tentunya dengan berbagai rujukan dari agama, tasauf, pengembangan sumber daya, community development dll. Anda ingin mengetahui konsep ini ? Ikuti Pengenalan Konsep Kepemimpinan Yang Diberkahi melalui workshop :God's Blessing Leadership Training.
Dengan orientasi meningkatkan kecerdasan jamak, Mulitiple Intelligent Empowering Training. workshop ini diawali dengan prosesi kematian, perenanungan kematian sebagai proses penyadaran, bahwa siapapun kita pada akhirnya akan menghadapi kematian, sehingga semua aktivitas diri selalu dalam kriteria hal-hal yang penting dan benar, termasuk fikiran, perasaan, ide, kebijakan, keinginan maupun cara-cara meraih keinginan harus dilandasi dengan nilai kebaikan universal.
Rumusan citra diri pada ujung kehidupan kemudian dirujukan dengan berbagai kondisi saat ini, baik kekurangan, kelemahan, ide, cita-cita dan harapan terdalam dari diri kita. Proses ini berujuan untuk melakukan Analisa Kekuatan Diri (semacam SWOT), yang dilanjutkan perumusan-perumusan tujuan. Rumusan tujuan hidup difragmentasi menjadi hal-hal yang riil untuk dilakukan dalam aktivitas seharian.
Methode workshop Kepemimpinan Yang Diberkahi ini didominasi dengan game, role play dan kerja (learning by doing), diskusi dan tanya jawab terutama diorientasikan untuk melakukan afirmasi, dengan brain storming. Dengan methoda ini maka diharapkan semua aspek kecerdasan jamak akan mengalami penguatan secara imtegral karena diasah berulang.
Di tengah kondisi dunia yang kian mencekam, krisis berkepanjangan, dehumanisasi yang kontinyu dan sitemik, pergeseran nilai dan gaya hidup yang kian mengamputasi nilai-nilai kasih, kekuatan kepemimpinan sering diasumsikan sebagai kemampuan untu keluar dari permasalahan itu meski justru melahirkan permasalahan yang jauh lebih khronis. Suasana ini menuntut pemimpin-pemimpin yang menjalankan kepemimpinannya dengan orientasi memimbing (to lead) manusia kepada nilai-nilai kemanusian yang hakiki, nilai-nilai yang akan menaburkan keselamatan dan kesejahteraan bagi alam raya, nilai-nilai yang rahmatallil alamin, sehingga kehidupan menjadi kian berkah.
Bagi Ta'mir masjid atau organisasi, atau instansi, dunia kampus, organisasi kemahasiswaan, Masjid Kampus atau sekolah yang berminat menyelenggarakan workshop Kepemimpinan Yang Diberkahi ini kami siap bekerja sama secara tulus.
Kami juga membuka pintu bagi siapa saja yang memiliki komitmen yang sama, untuk menjadi mitra (sponsor) dalam sosialisasi konsep ini, demi lahirnya pemimpin-pemimpin yang ingat kampung akhirat, sehingga akan mereduksi niat-niat, praktek-praktek dan intrik-intrik jahat yang dilahirkan oleh konsep kepemimpinan berparadigma kekuasaan.
Partisipasi anda dalam sosialisasi dan pematangan konsep ini dapat berupa apa saja, termasuk yang berupa dana. Jika anda percaya kepada kami, silakan dapat ditransfer ke :
Rekening BCA No.2700202740
a.n. Darwono
Berapapun besarnya dana anda, insya Allah akan kami berikan laporan penggunaannya.
Jazaakumullahu khoiron katsiron .
INILAH KREDO HIDUPKU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar