Melanjutkan tulisan dengan tajuk Wikileaks Gate or Transparancy ? Edisi kali ini akan memaparkan "penularan" semangat keterbukaan (transparansi) yang memanfaatkan tehnology yang telah menjadikan "dunia" sebagai "rumah kaca" dimana apa saja yang telah disembunyikan di dalamnya dengan "serta merta" dapat dilihat. Dan melalui dunia rumah kaca ini, para aktor yang melakukan adegan-adegan "sadis", "biadab", "perselingkuhan dan "porno aksi", yang menyangka orang lain "tidak akan dapat melihatnya", ternyata melalui Wiki atau Indo leaks adegan-adegan itu bisa dilihat banyak orang.
Per 10 Desember 2010, yang diperingati sebagai Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Indoleaks akan mempublikasikan dokumen pertama. Sebuah dokumen yang berisi catatan ilmiah mengenai Lumpur Lapindo. Dokumen ini akan membuktikan banyak kebohongan penguasa, peradilan dan aparat penegak hukum mengenai Lumpur Lapindo.
Disusul kemudian dengan sebuah dokumen pilihan Indoleaks, mengenai hasil visum korban G30S. Sebuah dokumen yang akan membuka cakrawala baru pemahaman kita. Bahwa tidak ada penyiksaan seperti digemborkan militer melalui media-media pemerintah saat itu.
Coba kita ikuti satu persatu satu yang selama ini disimpan, dan saat ini diunggah oleh Indoleaks berikut :
Ada beberapa dokumen yang terkait dengan Lumpur Lapindo. Salah satunya adalah “PRELIMINARY REPORT on the FACTORS and CAUSES IN THE LOSS OF WELL BANJAR PANJI-1”. Dokumen ini dikeluarkan oleh Simon Wilson C.Eng. M.Sc. dari D.I.C Petroleum Consultant.
Dokumen ini menunjukkan kajian-kajian ilmiah dan bukti-bukti otentik yang meyakinkan, bahwa Lumpur Lapindo bukan bencana alam seperti yang diklaim oleh pemerintah Republik Indonesia.
Berkaitan dengan Lapindo,terdapat juga Hasil audit BPK sebagai berikut :
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), ternyata pernah melakukan audit pada proses pengeboran di Porong, Sidoarjo, yang dijalankan oleh PT Lapindo Brantas Inc.
Kesimpulan pertama dari dokumen ini adalah Lumpur Lapindo akibat man-made disaster. Lalu, mengapa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan aparat hukum masih bersikeras Lumpur Lapindo adalah bencana alam?
Jika memang demikian, penulis jadi ingat pernyataan Ketua PB NU saat memberikan ceramah di depan masyarakat Rawamangun Jakarta Timur berkaitan dengan perayaan Khaul KH Muslikh ke 12 1 Muharram 1432 yang lalu. Saat itu KH. Said Agil Siradj mengungkapkan, meski para kyai istighosah sampai menangis-nangis, lumpur lapindo tetap keluar. Lapindo memang akibat kesalahan yang dibuat manusia.
Selain Dokumen Lapindo, banyak lagi dokumen-dokumen yang siap dibeberkan kepada masyarakat seperti dokumen yang berkaitan dengan peristiwa G 30 S berikut :
Inilah dokumen pertama yang akan kami unggah. Laporan visum para perwira Angkatan Darat yang tewas dalam tragedi 30 September 1965 di Lubang Buaya, Jakarta.
Karena menyangkut privacy seseorang, maka kami akan mengaburkan nama, identitas dan hal-hal sensitif lainnya.
Segera. Dan dilanjutkan dengan puluhan dokumen lainnya yang masih terkait Peristiwa G30S.
Label: catatan indoleaks, G30S
Indoleaks juga mengungkapkan tentang diskusi Soeharto dan Nixon, Indoleaks menulis :
Berikut ini adalah dokumen transkrip pembicaraan antara Soeharto dan Richard Nixon serta Henry Kissinger. Saat transkrip ini dibuat, ketiganya adalah Presiden Indonesia dan Presiden Amerika serta Menteri Luar Negeri Amerika.
Beberapa hal menarik di dalam pertemuan yang berlangsung pada tahun 1970 itu adalah:
* Indokrinasi mahasiswa sebagai bagian dari program Pemerintah Indoensia.
* "Laporan" hasil operasi penumpasan anggota dan simpatisan komunis di Indonesia.
Indolekas.org juga menampilkan kausus munir :
Inilah hasil kerja Tim Pencari Fakta Kasus Meninggalnya Munir (TPF Munir). Dokumen ini berisi riwayat pembentukan TPF Munir, cara kerja, yang dilakukan hingga temuan dan rekomendasinya kepada Presiden Indonesia.
Jadi, agak aneh apabila aparat masih kesulitan mengungkap kematian Munir. Sebab, TPF Munir sudah menyajikan secara gamblang.
Dokumen yang menghebohkan dunia telematika indonesia yakni MoU Rahasia Pemerintah RI - Microsoft sbb :
Inilah dokumen yang sempat menghebohkan dunia telematika Indonesia beberapa tahun lalu. Sebuah perjanjian rahasia antara pemerintah RI dengan Microsoft.
Isi perjanjian ini cukup mencengangkan. Diantaranya:
* Pemerintah RI akan membeli 35.496 salinan Microsoft Windows dan 177480 salinan Microsoft Office.
* Membuktikan pelanggaran atas Keppres RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa.
Bagaimana dengan Dokumen Century-Gate? Tentu saja ada! Tunggu tanggal mainnya!
Apresiasi netter terhadap kehadiran Indoleks cukup mengagumkan, pada tanggal 11 Desember 2010, saat tulisan ini disiapkan, sekitar i jam saja, sekitar 3000 orang mengunduh konten indoleaks (dari 25.000 an menjadi 28.000).
Dakam salah satu bagian tulisannya, Tentang Kami, Indoleaks menulis :
Tentang Kami
Indoleaks muncul sebagai jawaban atas kebuntuan informasi.
Terutama informasi yang berpeluang menjadi bumerang bagi penguasa, politisi dan kaum jahat lainnya di Indonesia. Indoleaks berusaha memilah dan memilih dokumen yang seharusnya diketahui publik, dari ratusan koleksi Indoleaks. Kami akan terus mendobrak kebuntuan informasi, dengan mempublikasikan hak kita yang bernama informasi.
Bagi kami, diamnya orang tertindas, lebih hina dari penindas itu sendiri.
Mari kita bersuara. Mendobrak kebuntuan informasi.
Semua dokumen di Indoleaks, kami sajikan secara verbatim. Apa adanya.
Dan, tentu saja, masih orisinil dari tangan pertama.
Anda juga bisa berbagi bersama kami, dengan menghubungi melalui indoleaks@gmail.com
Syarat dan Ketentuan
Indoleaks.org memiliki beberapa syarat dan ketentuan yang terkait dengan dokumen di dalamnya. Yakni:
* Dokumen harus ORISINIL, tanpa ada opini pengirim di dalamnya.
* Indoleaks.org akan menyebutkan sumber dokumen adalah ANONIM.
* Dokumen yang dipublikasikan adalah dokumen yang MEMILIKI kepentingan publik.
* Indoleaks.org TIDAK akan mempublikasikan informasi yang terkait dengan rekening bank, medical record, dan rahasia pribadi lainnya.
* Indoleaks.org TIDAK bertanggung jawab atas penggunaan dokumen yang dipublikasikan.
Dengan misi untuk transparansi dan pemenuhan kebutuhan informasi yang fair, jujur dan membangun harmony, maka kehadiran Wikileaks dan Indoleaks perlu diapresiasi. Dengan harapan semoga kehadirannya menjadi "buffer" dari berbagai hipokrisme penguasa-penguasa. Paling tidak untuk mengurangi praktek-praktek hipokrit dan kebohongan publik. Bagi yang telah melakukannya, bersiap-siaplah menerima resiko, dan bagi yang belum melakukannya, Jangan Mencoba bermain api. Nanti bisa terbakar.
Selamat datang Wkileaks
Selamat berjuan Indoleaks
Semoga Menang !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar