MEMBANGUN PEMIKIRAN KEAGAMAAN DENGAN PARADIGMA KERAHMATAN UNTUK HIDUP BERDAMPINGAN DALAM HARMONI
MISI
Sabtu, 13 Agustus 2011
DOA DOA RAMADHAN
Hampir semua kita memahami, bahwa salah satu waktu maqbul, dimana doa itu diqobulkan adalah saat saat sahur (sepertiga malam yang akhir). Nah semua kita di bulan Ramadhan tentu bangun untuk keperluan sahur. Rasanya sayang kalau waktu yang sangat istimewa itu dilewatkan hanya untuk hal-hal yang lahwun.
Allah memerintahkan, "dan pada sebagaian malam bertahajjudlah sebagai tambahan ibadah bagimu. Niscaya tuhanmu menempatkanmu pada tempat yang terpuji".
1. Apabila Rosulullah SAW shalat tahajud di waktu malam, beliau membaca:
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-
Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.
Dari Hadits Shahih Muslim doa tahajjud yang tercantum adalah sebagai berikut :
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ. وَلَكَ الْحَمْدُ. أَنْتَ قَيَّامُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ. وَلَكَ الْحَمْدُ. أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ. وَمَنْ فِيْهِنَّ. أَنْتَ الْحَقُّ. وَوَعْدُكَ الْحَقُّ. وَقَوْلُكَ الْحَقُّ. وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ. وَالْجَنَّةُ حَقٌّ. وَالنَّارُ حَقٌّ. وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ. وَبِكَ آمَنْتُ. وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. وَإِلَيْكَ أٰنَبْتُ. وَبِكَ خَاصَمْتُ. وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِي. مَا قَدَّمْتُ وَأَخَّرْتُ. وَأَسْرَرْتُ وَأَعْلَنْتُ. أَنْتَ اِلٰهِي لاَ اِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah, segala puji bagi-Mu. Engkau adalah cahaya langit dan bumi. Segala puji bagi-Mu. Engkau adalah pemelihara langit dan bumi. Segala puji bagi-Mu. Engkau adalah Tuhan langit dan bumi serta semua yang ada padanya. Engkau adalah yang hak, janji-Mu adalah hak, firman-Mu adalah hak, perjumpaan dengan-Mu adalah hak, surga adalah hak, neraka adalah hak, hari kiamat adalah hak. Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri. Kepada-Mu aku beriman. Kepada-Mu aku bertawakal. Ke pangkuan-Mu aku pulang. Kepada-Mu aku mengadu. Dengan (nama) Mu aku memutuskan. Maka ampunilah aku, ampunilah dosa-dosaku, baik yang telah lewat maupun yang akan datang, yang aku lakukan secara diam-diam maupun yang terang-terangan. Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau.
Doa lain yang juga diperinthakan sebagaimana termaktub pada Q.S. Al Isro ayat 79 adalah :
Robbi adkhilni mudkhola sidqin wa akhrijnii mukhrojan sidqin, waj 'alnii min ladunka sulthoonannashiiron"
yang artinya :
” Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku dengan cara yang baik dan keluarkanlah aku dengan cara yang baik dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.
2. Lailatul Qodar
Satu keistimewaan lagi di bulan Ramadhan adalah adanya Lailatul Qodar. Mlam penuh kedamaian dan kesejahteraan, malam ditentukannya semua urusan, malam yang lebih baik dari 30.000 hari. Dalam menyambut Lailatul Qodar , berikut tuntunan Rasulullah SAW.
Imam At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan yang lainnya telah meriwayatkan dari Ummul mu'minin Aisyah beliau berkata : aku bertanya wahai Rasululloh jika aku telah mengetahui kapan malam lailatul qodar itu, maka apa yang aku katakan pada malam tersebut? Beliau menjawab : katakanlah
اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"ya Alloh sesungguhnya engkau Maha pemaaf, engkau senang memaafkan kesalahan maka maafkanlah aku."
3. I'tikaf
Amalan yang sangat dianjurkan dalam bulan Ramadhan adalah i'tikaf ramadhan. Sebuah hadits menyatakan :
Adalah Rasulullah SAW apabila memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, selalu menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggangnya (HR. Imam Bukhari dan Muslim dari Siti 'Aisyah).
Hadis dari Siti 'Aisyah tersebut memberi isyarat tentang adanya sunnah Rasul yang khusus dalam menghadapi sepuluh hari terakhir bulan suci Ramadhan. Pada hari-hari itu, Rasul biasa menghidupkan malam dan mengisinya dengan berbagai macam kegiatan ibadah yang menunjukkan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT. Rasul juga mengajak istri dan keluarganya serta para sahabat untuk melakukan kegiatan yang sama. Inilah yang disebut dengan kegiatan I'tikaf Asyrul - Awahir.
Dikalangan aktifis Dakwah Kampus, I'tikaf ini mulai menjadi "menu utama" sepuluh hari terakhir dengan diselenggarakannya "Pengajian I'tikaf Ramadhan" di Pondok Budi Mulia Yogyakarta. Kergiatan ini dimotori oleh KH. Suprapto Ibnu Juraimi (Lihat Video di kolom Kanan), dan didukung penuh oleh intelektua-intelektual muslim Yogyakarta (Dr. Amien Rais, Saefullah Mahyudin MA, Dr. Syafii Ma'arif, Dr. Kuntowidjoyo, DR. Yahya Muhaimin, Dr. Watik Pratiknya dan Dwi Tunggal aktifis HMI Zulkifli Halim dan Said Tuhuleley).
Dalam rangka persiapan I’tikaf menyambut 10 malam penghujung Ramadhan ada baiknya memperhatikan adab memasuki dan berada di masjid sebagai berikut:
1. Mengenakan pakaian yang bersih dan pantas, seperti yang dimaksud Al Qur`an: Artinya: Wahai bani Adam, kenakanlah pakaianmu yang indah di setiap kali kamu memasuki masjid. (Q/7:31)
2. Tidak mengotori masjid, misalnya meludah dengan sembarangan. Menurut hadis Rasulullah: meludah di masjid adalah dosa, penebusnya ialah dengan menghilangkannya.
3. Menghindarkan diri dari bau tak sedap yang menggaggu orang lain, seperti bau jengkol, bau bawang, atau bau badan karena belum mandi dan sebagainya. Rasulullah bersabda: Barang siapa makan bawang putih, maka sekali-kali jangan mendekati masjid kami. (muttafaq`alaih)
4. Tidak membicarakan urusan bisnis, apalagi transaksi di dalam masjid, Rasulullah bersabda: Seandainya kalian itu penduduk di sini (bukan tamu) sungguh akan kucambuki kalian, karena kalian berteriak-teriak di masjid Rasulullah. (H.R. Bukhari)
5. Mengerjakan salat tahiyatal masjid, dua rakaat. Rasulullah bersabda: Apabila seseorang diantara kalian masuk masjid, maka janganlah duduk dulu sebelum salat dua rakaat.
6. Tidak meninggalkan masjid jika azan sudah dikumandangkan. Seperti yang dikatakan oleh hadis riwayat Abu Hurairah.
7. Memperpanjang jarak perjalanan ke masjid agar jumlah langkahnya lebih banyak, misalnya dengan mengambil rute yang berbeda-beda. Rasulullah bersabda: Barang siapa bersuci di rumahnya, lalu pergi ke salah satu masjid untuk menunaikan kewajiban salat fardlu, maka semua langkahnya yang satu menggugurkan dosanya dan yang lain mengangkat derajatnya. (H.R. Muslim)
8. Sepanjang perjalanan menuju ke masjid hendaknya membaca doa, seperti yang diajarkan oleh Rasulullah : Allahummaj`al fi qalbi nu ran, wafi lisa ni nu ran, waj `al fi sam 1I nu ran, waj `al fi basari nu ran, waj `al min khalfi nu ran, wa min ama mi nu ran, waj `al min fauqi nu ran, wamin tahti nu ran, Allahumma a`tini nu ran. Artinya: Ya Allah jadikanlah cahaya di hatiku dan di lidahku, jadikanlah pula cahaya di pendengaranku dan penglihatanku, ya Allah, jadikanlah cahaya dari belakangku dan dari hadapanku, jadikanlah pula cahaya dari atasku dan dari bawahku, ya Allah berikanlah kepadaku cahaya Mu. (muttafaq `alaih)
9. Memulai dengan kaki kanan ketika memasuki masjid, sambil membaca doa: Bismillahi was sala tu was sala mu `ala rasulillah. Allahumma iftah li abwa ba rahmatika. Artinya: Dengan nama Allah, salawat dan salam kepada Rasulullah Nya, ya Allah bukakanlah kepadaku semua pintu rahmat Mu. (H.R. Muslim)
10. Saat ke luar dari masjid, mendahulukan kaki kiri, dan membaca doa: Bismillahi was sala tu was sala mu `ala rasulillahi Allahumma inni as`aluka min fadhlik. Artinya: Dengan nama Allah, salawat dan salam kepada Rasulullah Nya, Ya Allah sesungguhnya aku mohon anugerah Mu. (H.R. Muslim)
Tentang doa - doa yang disarankan adalah :
1. Tentu saja,karena i'tikaf Ramadhan dilaksanakan di 10 hari terakhir, dimana pada umumnya diyakini ada malam lailatul qodar, maka doa menyambut lailatul qodar adalah doa yang sangay dianjurkan. Doa lain yang Ma'tsurat yaumiah juga perlu dipanjatkan.
Seperti Doa yang selalu dibaca Rasul :
"allahumma ainni aladzikrika, wassyukrika wahusnu ibadatika : ya Allah jadikanlah hamba, hambamu yang senantiasa Ingat padamu, selalu beryukur dan selalu baik dalam ibadajh kepadaMu."
Atau Dzikir yang berat timbangannya seperti yang diceritakan dalam sebuah hadits Muslim berikut :
" Dari Juwairiah RA ummul mu’minin, sesungguhnya nabi SAW keluar dari rumahnya di pagi hari di saat sholat shubuh sedangkan dia (Jumawiah) di tempat sholatnya, kemudian beliau kembali setelah dhuha dan menemukan Juwairiah masih dalam keadaan duduk. Beliau berkata : kamu sekarang pasih tetap dalam posisi sebagaimana aku tinggalkan ? Dia menjawab : “Ya .” Nabi berkata : Akk telah mengucapkan setelahmu emapat kalimat sebanyak tiga kali , yang andaikata kalimat tersebut ditimbang, dengan apa yang kamu lakukan sejak tadi, pasti akan lebih berat, Empat kalimat tersebut,.subhanallohi wabihamdihi, “adada kholqihi, ., wazinata arsyihi, wa ridhooa nafsihi, wamidaada kalimatih (3X ) (HR. Muslim).
2. Karena lai latul qodar , malam penuh berkah dinyatakan sebagai malam dimana diputuskannya semua urusan sebagaimana termaktub dalam Q.S. Adhuhan berikut :
QS. ad-Dukhan (44) : 2
sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.
QS. ad-Dukhan (44) : 3
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,
QS. ad-Dukhan (44) : 4
(yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus Rasul-rasul,
QS. ad-Dukhan (44) : 5
sebagai rahmat dari Rabbmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,
QS. ad-Dukhan (44) : 6
Rabb Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang yang menyakini.
Maka doa-doa spesifik terutam permohonan yang berkaitan dengan berbagai problematika hidup yang sedang dialami , maupun impian-impian, cita-cita yang ingin dicapai perlu selalu dipanjatkan seperti, ingin segera dapat jodoh yang sholeh, ingin segera punya keturunan, ingin disembuhkan dari penyakit, dibebaskan dari lilitan hutang, atau ingin sukses, ingin lulus ujian dll perlu dipanjatkan kepada-Allah SWT.
Tentuk saja sepanjang ada contoh redaksional dari rasul kita gunakan doa sesuai Rasul, jika kesulitan menemukan redaksi sesuai tuntunan rasul, kita dapat menggunakan bahasa kita masing-masing. Karena Bahasa kita pun adalah milik Allah SWT. Dan Allah maha mengetatui segala sesuatu.
Mudah-mudahan ada manfaatnya. Fastabiqul khoirot.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar