AGENDA SEMESTA
Coba baca agenda langit,
kapan mendung tak menggelantung
dan gemintang akan gemilang ?
Dapatkah cahaya segera diusung ?
Malam,
bisikan sesuatu agar aku
dpt menjadi bintang paling gemilang di langitmu
Pagi,
mari berjabat tangan
sambil kau hembuskan nafas surgamu di telinga semesta.
Hingga bumi terbangun dan mengalirkan Alkautsar cinta di setiap lekuknya.
Siang hari,
mari bahu membahu
dan alirkan elan vitalmu.
Agar aku dapat menyalakan mataharimu
sepanjang waktu.
Hingga dedaunan dan bunga-bunga bergairah
pancarkan warna-warna
sehingga tidak ada pasang surut purnama.
(Jakarta , 11 September 2011)
Tiap 11 September Hampir seluruh Head Line mass media cetak, elektronik maupun media maya menyampaikan ulasan tentang serangan pesawat komersial ke menara di World Trade Center (WTC), New York USA satu dekade lalu.
Dalam blognya, sebagaimana dikutip Kompas (12 September 2011), Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir MUhammad,, kembali melontarkan pernyataan kontroversialnya dengan menyebut tak mungkin Muslim Arab mampu merencanakan dan menjalankan serangan 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat.
Mahathir juga meragukan, bahkan mempertanyakan tuduhan AS selama ini bahwa AL qaeda-lah yang berada di balik serangan mengerikan tersebut. Ia menilai mantan Presiden Gorge W Bush membuat kebohongan besar terkait hal itu.
"Bush bisa berbohong soal senjata pemusnah massal yang katanya dimiliki Saddam Husein. Kalau mereka bisa berbohong untuk membunuh rakyat Irak, Afganistan, bahkan prajurit AS sendiri, Tidaklah terlalu rumit membayangkan Bush dan para koleganya berbohong soal siapa bertanggung jawab atas peristiwa 9/11"
Kompas juga menulis tentang pernyataan presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad yang menyatakan bahwa AS memanfaatkan peristiwa 11 September 2001 sebagai alasan untuk memerangi Irak dan Afganistan.
Ahmadinejad menyebut serangan teror 9/11 sebagai sebuah "permainan dengan rancangan yang sangat rumit" demi mengaruhi emosi orang sehingga kemudian melancarkan jalan untuk menyerang kedua negara tadi (Irak dan Afganistan -pen).
Catatan Penulis Tentang 11 September 2001
Bagi penulis peristiwa 11 September 2001 dan berbagai fenomena yang melingkupinya telah mendorong penulis membuat surat pembaca yang diemailkan ke salah satu mass media, inilah tulisan itu yang dikopi sesuai aslinya :
From: darwono nono
> Subject: ALIANSI OF GLOBAL ANTICORUPTION
> To: redaksi@rakyatmerdeka.com
> Date: Wednesday, 24 October, 2001, 7:31 AM
> Darwono
> Anggota DPR Merdeka
> Jl.Latumenten IV No.38
> Jelambar RT 013/05
> Jakarta Barat 11460
> Telp. 5640648
>
> ALIANSI ANTI KORUPSI GLOBAL
>
> Tragedi WTC dan Pentagon 11 September 2001 telah
> melahirkan kesadaran untuk memberantas terorisme di
> muka bumi ini dengan membentuk Aliansi Global
> Antiterorisme. Aliansi yang dimotori Amerika Serikat
> itu telah melakukan tindakan nyata dengan pembekuan
> aset-aset yang diduga milik teroris dan jaringannya di
> seluruh dunia.
>
> JIka serangan teroris yang "menelan" korban di
> bawah
> 10000 orang mampu menggerakkan Amerika dan
> sekutu-sekutunya untuk membekukan aset-aset teroris,
> maka sangatlah TIDAK ADIL kalau Amerika dan
> sekutu-sekutunya menolak membekukan aset-aset pelaku
> KKN di Indonesia, dengan dalih harus jelas dulu status
> pelaku di muka hukum.
>
> Hal ini mengingat "Musibah Nasional" akhibat ulah
> koruptor jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan
> tragedi 11 September 2001 di New York dan Washington.
> Coba bayangkan, akhibat ulah para KKNer (pelaku
> KKN-pen), krisis multidimensi di Indonesia terjadi
> dengan korban-korban:
> - beratus-ratus ribu jiwa mati sia-sia, baik melalui
> tragide 1 Mei 1998, Trisakti, semanggi, maupun lainya
> akhibat politik bumi hangus koruptor profokator dalam
> upaya menyelamatkan dirinya. Belum lagi korban mati
> karena kekurangan gizi dan penyakit yang tak mampu
> diobati karena krisis.
> - Puluhan juta jiwa, terutama generasi muda dan
> anak-anak yang kehilangan masa depannya,
> - Sekitar 40 juta jiwa rakyat Indonesia menjadi
> penganguran dll.
>
> JIka Amerika serikat dan sekutu-sekutunya punya moral
> dan hati nurani, Tolong bentuk Aliansi Antikorupsi
> Global (Aliansi of Global Anticoruption) untuk
> menolong ratusan juta rakyat Indonesia yang menderita
> sebagai korban ulah para koruptor dengan jalan
> membekukan aset-aset koruptor Indonesia di bank-bank
> US dan sekutu-sekutunya untuk dikembalikan ke
> pemerintah Indonesia demi kesejahteraan rakyat.
>
> Pemerintah di bawah Presiden Megawati harus proaktif
> dalam pembentukan aliansi ini. Bila perlu
> negara-negara
> yang tidak membantu Indonesia dalam langkah ini diberi
> sanksi diplomatik. Juga hal ini dapat dijadikan barter
>
> bagi US dan sekutu-sekutunya dalam merealisasikan
> pembekuan aset-aset teroris.
>
> Darwono
> Pekerja sosial
Sementara itu, menyangkut serangan 11 September itu sendiri sya menulis :
On Wed, 12/9/01, darwono nono
> From: darwono nono
> Subject: OPINI
> To: redaksi@rakyatmerdeka.com
> Date: Wednesday, 12 September, 2001, 11:49 AM
> SEKENARIO BESAR PENGHANCURAN AMERIKA SERIKAT DIMULAI
>
> Serangan mendadak yang diarahkan terhadap
> tempat-tempat
> strategis milik Amerika Serikat di Washington DC dan
> New York Selasa sekitar jam 09.00 pagi waktu setempat
> menghentakan kita semua. Betapa tidak, pusat bisnis,
> pusat pemerintahan, dan bahkan pusat pertahanan US
> (pen
> tagon), sebuah pusat pertahanan yang dikenal paling
> canggih selama ini, ternyata tidak mampu
> mengantisipasi
> serangan yang dilakukan dengan menggunakan pesawat
> komersial (pesawat penumpang).
> Hingga tulisan ini dipersiapkan (jam 03.00 WIB)
> Rabu dini hari 12 September 2001, belum jelas kelompok
> mana yang bertanggung jawab atas terjadinya "musibah
> Nasional" bagi Amerika serikat tersebut. Siapapun dan
> dari kelompok manapun pelaku serangan tersebut, yang
> je
> las mereka memeliki kriteria : nyali yang besar,
> terorganisir rapih, detail rancana yang akurat,
> ditopang penguasaan teknologi canggih.
> Tidak semua kriteria tersebut penulis coba
> paparkan disini. Dari siaran langsung (live) yang
> dilakukan CNN menunjukan bahwa penyerangan diatur
> sedemikian rupa sehingga :
> pertama, serangan terhadap menara utara gedung World
> Trade Center dilakukan untuk mengundang perhatian,
> kemungkina pesawat yang menabrak menara ini sengaja ti
> dak dilengkapi bomb/bahan peledak, sehinnga mengundang
> perhatian terutama para wartawan untuk dapat
> "mengabadi
> kan" dan kemudian menyebarkannya keseluruh dunia. Pada
> saat kejadian ini menjadi bidikan kamera wartawan,
> serangan terhadap menara selatan gedung WTC itu
> dilakukan, dan woow, proeses penyerangan itu
> betul-betul dapat terekspose secara langsung. Inilah
> sebuah
> "real entertainment" yang dikehendfaki pihak
> penyerang.
> Ketika sebagian besar perhatian tertuju pada kejadian
> di WTC, Pentagon giliran mendapat "hadiah",
> hingga ak
> tifitasnya terganggu.
> Sebuah pertanyaan besar menyeruak disini.
> Bagaimana mungkin Pentagon, dengan segala kehebatannya
> yang digambarkan selama ini tidak dapat mengantisipasi
> terjadinya serangan ini ? Apakah segala fasilitas
> nomor wahid didunia yang ada di Pentagon telah
> "didisfungsikan" terlebih dahulu oleh para
> penyerang ?
> Apakah "hidung" intelegen US sengan flu sehingga
> gagal
> mencium serangan ini ? dan masih panjang lagi deretan
> pertanyaan yang dapat kita ajukan. Namun jika hal ini
> benar-benar terjadi, sudah pasti berarti pelaku
> penyerangan memeliki kemampuan
> teknologi yang dapat melumpuhkan Pentagon. Artinya,
> pelaku penyerangan bukan dari kelompok yang bermodal
> semangat belaka. Lantas siapa ?
> Saat ini kita tidak bisa gegabah menuduh siapa
> dan dari kelompok mana pelaku penyerang tersebut,
> sebab masih terlalu banya bukti yang harus dicari.
> Lagi pula, tuduhan-tuduhan prematur terhadap
> pihak-pihak tertentu bukan saja merugikan pihak
> tertuduk, tetapi juga dapat menyesatkan proses
> penyelidikan yang sedang dilakukan.
> Proses penyelidikan yang dilakukan perluseakurat
> mungkin dan tuntas mengingat modus serangannya adalah
> tempat-tempat strategis yang dapat melumpuhkan kehidu
> pan Amerika Sendiri. Artinya serangan itu jangan hanya
>
> diartikan sekedar sebuah teror, namun lebih dari itu,
> sereangan tersebut boleh jadi adalah sebuah langkah
> awal dari sekenario besar untuk menghancur-luluhkan
> Amerika Serikat.
Tulisan itu dilandasi oleh ketidak peryayaan atas berbagai informasi berita yang disampaikan oleh pihak AS sendiri, dan itu sekedar "real entertainment" dari AS untuk mencari alasan guna melakukan apa yang disebut oleh Mahathir maupun Ahmadinejad di atas.
Tentang kehancuran AS sendiri secara nyata saat ini AS telah mengalaminya dengan terjun meluncurnya ekonomi AS. Dengan demikian kehancuran AS yang bertahap, akhibat blunder penguasa AS saat itu. Oleh karenanya pertanggung jawaban Gorge W Bush memang perlu dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar