MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Jumat, 23 September 2011

DUKUNGAN UNTUK BANG EGGY FOR PRESIDENT TERUS MENGALIR



FOSI (Forum Study Islam) Jepang, telah menyatakan Mendukung. Jazaakumullahu khoiron Katsiron. Add ikhwan dan akhwat antum untuk mendukung. KIta telah bosan denag blow up blow up Calon Presiden yang gak Jelas, apalagi yang kerjanya menjadi Maklar kepentingan asing.




CATATAN DARI SILATURRAHMI KAHMI MPO

Zona 80, jika dalam hazanah music sudah menjadi irama-irama nostalgia, maka Zona 80-an dalam frame Gerakan Mahasiswa terutama HMI lebih khusus lagi HMI MPO pelaku-pelakunya saat ini sedang dalam Top Performance Kepemimpinannya. Dalam konteks international, Presiden Iran, adalah contoh dari aktivis mahasiswa, yang komit terhadap perjuangan bangsanya saat ini memegang kendali pemerintahan di Republik Islam Iran.



Aktivis aktivis HMI MPO yang berani menentang rezim represif Orde Baru, dalam melakukan perjuangan idealismenya, memang sebagian besar mengambil pilihan “berada di luar system”. Hal ini dikarenakan Orba, sesuai realitas yang dialami oleh aktivis HMI MPO, merupakan rezim yang penuh dengan KKN dan ABS yang sangat tidak sejalan dengan idealisme MPO.

Peran pembangunan alumni HMI MPO meski berada di luar system , sungguh sangat luar biasa. Hal ini mengemuka dalam silaturrahmi nasional alumni HMI MPO di Bidakara 24 September 2011. Saat Suharto mislanya, mengembangkan ekonomi mikro melalui BMT (Baitul Maal Watanwil) yang dibinanya sejak tahun 1992, yang saat itu bermodal Rp. 5 Juta , saat ini telah berkembang menjadi ratusan milyar dengan cabang ratusan di seluruh Indonesia. Sementara itu koleganya dari HMI MPO Cabang Yogya, Choiron SH, telah mampum membina masayarakat di Kajen, Pekalongan dengan bisnis Jamu Herbal yang telah berkembang hingga luar negeri.



Masih banyak alumnus alumnus HMI MPO yang menyingkir dari system yang korup atau yang disingkirkan oleh system melalui screeing dan nepoptisme, membuktikan dirinya bahwa dengan tetap memegang idealism untuk tidak terkooptasi oleh system yang korup, tanpa harus dengan bermain-main dengan fasilitas dan “anggaran proyek” yang kadang sim salabim, mereka dapat membangun masyarakatanya dalam idealism yang tetap dipegang teguh.

Seperti yang pernah ditulis dalam “Surat kepada Sahabat : Aktivis 80 an” saya menulis : Sebagai mantan aktivis kampus di awal kebangkitan Islam 1400 (Abad XV Hijriyah) yang mengusung tema besar Kebangkitan Islam "Ruju ila Qur'an wasunnah" di Mesjid Kampus, HMI MPO, dan sering berinteraksi derngan organisasi lain, saya yakin, banyak ikhwan-ikhwan yang punya komitmen dan kemampuan yang jauh lebih bagus dari mereka yang ada di panggung sandiwara " Jagad Perpolitikan Indonesia saat ini.

Mereka menjaga idealismenya untuk tidak tercemar oleh "pesan sponsor" , namun jika mekanisme pemilihan melalui Calon Independent di legislatif juga di buka, maka kemungkinan tampil pemimpin-pemimpin yang mengakar bukan polesan instan akan menjadi lebih besar. Sayangnya, lagi-lagi kita terjebak copy paste demokrasi barat yang instrumenya partai politik, ya beginilah jadinya.

Kepada ikhwan dan akhwat yang masih memiliki Api kebangkitan di dadanya, yang masih punya komitmen pada Ruju ila Quran wa shunnah dalam makna luas dimanapun berada, kiprah anda untuk menjadi pencerah bagi negeri ini sangat dibutuhkan. Saya sangat yakin dengan integritas saudara-saudara."


Egy Sudjana Pendekar HMI MPO pertama, menyarankan agar tokoh-tokoh alumnus HMI MPO, mengambil peran politiknya lebih nyata untuk menyelamatkan Indonesia. Egy juga menyatakan, bahwa pemerintahan yang sekarang Batal Demi Hukum, karena sesuai konstitusi, demokrasi kita adalah demokrasi perwakilan, bukan demokrasi langsung.



Sementara itu, Abdullah hemahua, tokoh HMI yang tidak diragukan lagi integritas pribadinya, menyoroti,pasca Tsunami Aceh yang disambung dengan berbagai bencana, kerusakan hutan yang begitu menghawatirkan serta hutang yang harus dibayar dan korupsi yang merajalela, ada 3 kemungkinan bagi Indonesia pada tahun 2042 nanti. Tiga kemungkinan itu adalah :



1. Pernah ada negara diantara Asia dan Australia, ini menunjukan Indonesia pada saat itu sudah tidak ada akhibat bergai faktor yamng menenggelamkannya.

2. Indonesia tetap ada namun dikuasai oleh satu kekuiatan asing,

3. Indonesia tetap kokoh dan menjadi negara yang makmur, dengan pertolongan Allah. Syaratnya harus tidak ada korupsi.


Anis baswedan, alumni HMI MPO dari Fakultas Ekonomi UGM angakatan tahun 1989, di tengah orasinya menyampaikan anekdot : Berapa orang yang selamat, jika pesawat boing yang mengangkut seluruh anggota DPR mengalami kecelakan fatal ? Jawabnya 140 juta jiwa (Rakyat Indonesia) akan selamat. Sungguh suatu anekdot yang menunjukan betapa sangat "antagonisnya" peran anggota DPR saat ini.



Memang, dengan pengkerdilan peran mahasiswa melalui NKK (Normalisasi Kehidupan Kampus ) sejak era Daoed Josoef, dengan system rekruitmen semua bidang yang penuh KKN dan ABS, pemimpin-pemimpin yang muncul saat ini terbukti kurang memiliki tanggung jawab social yang cukup. Oleh karenanya, peran Alumnus HMI MPO yang sangat potensial dan memiliki Integritas pribadi yang tinggi
Sangat relevan untuk dinantikan.


Fastabiqul khoirot.


BANG EGGY FOR PRESIDENT

Indonesia ke depan membutuhkan pemimpin yang memiliki integritas pribadi tinggi. Bang Eggy (Egy Sudjana) tokoh muda dari HMI MPO, telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang mampu membawa "bahtera HMI MPO" tetap solid ditengah gempuran represif Rezim Soeharto. Keberanian, kemampuan organisasi dan komitment kepada nilai-nilai ideal Islam merupakan modal Abang yang satu ini mampu membawa Perahu Negeri ini yang bernama Indonesia untuk menyeberangi Lautan Krisis menuju Dermaga kejayaan Indonesia di Masa Datang.

Indonesia jangan menangis lagi karena salah adalam memilih pemimpin. Ratusan ribu kader HMI MPO sejak 1985 , yang rata-rata mengambil sikap menjauh dari system dan mendekat kepada Rakyat merupakan modal lain yang telah Bang Egy pupuk sejak perlawanannya dengan Rezim Soeharto.

Sebagai putra bangsa yang menginginkan Presiden yang mampu memenuhi jani Proklamasi, Janji kemerdekaan yang selama ini hanya dianggap sebagai cita-cita, kami mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama sama membuat perubahan nyata dengan bergabung dan mensosialisasikan Bang Eggy For President.

The change will only come if we stand together as one.






MAGNUM THESUM






Cahaya mengembara disetiap sella dada. bertanya pada mitokhondria adakah elan vital disana ? menelusuri tiap retikuli dan mengeja detak kehidupan dalam bahasa RNA. Merajut keperkasaan manusia dalam geliat DNA sesuai sabda-NYa. Robbanaa maa kholaqta haadzaa batjilaa.



Sabda menjelma nama-nama. Melalui diskusi surga, manusia bertahta sebagai khalifah dunia, dimana dalam genggamannya lautan mengalunkan ombaknya. Gunung menumpahkan keluhannya dan daratan rindu sentuhan cintanya. Sementara itu angin wahyu membimbingnya menuju pintu surga.



Kemuliaan manusia ada disini, dalam dada ini, untuk tulus menapaki jalan mendaki, dan menjauhi jurang terlarang. Sementara kualitasnya tergantung ketulusan berbagi embun pagi, menabur kehangatan mentari, dan keharuman melati di setiap relung hati. Bagai pepohonan yang rindang memberi kesejukan, menyediakan kelezatan bagi alam, dan memberi gairah bagi kumbang kumbang.








JUST A DADDY



Harus kutunda menyalakan bintang gemintang, karena mendung menggelantung, Di wajahmu jemu membeku. Sementara bibirmu penuh keluh, memintal segumpal sesal yang tak mungkin kucairkan dengan pesona lidahku. Aku tahu itu wajar, namun tetap menohok kelelakianku, yang terkebiri oleh beban kehidupan yang datang menghujam tajam. Maafkan kangmasmu diajeng yang belum mampu menjadi suami ideal bagimu.



Diajeng, malam begitu panjang dan berjalan sangat lamban tanpa lenguhanmu menemani gairahku. istirah yang terpisahkan oleh gelap membuat semuanya jelas tergambar. Betapa bermakna keluhanmu yang kau bisikan dengan lembut dalam bahasa tubuhmu, dan begitu gamblang engkau mencoba menyibakkan dengan naluri keibuanmu, segala beban kehidupan kita , karena kau tahu ini semua di luar kendaliku pengaruhku sebagai lelaki yang selalu mecoba bangkit dari keterpurukan berulang.





Engkau tau lanskap jiwa dan altar ragaku. Aku bukan lelaki yang kuat bertindak sekehendak benak. Kebersamaan adalah birahi tertinggi yang menempati tahta hati kita. Dan aku tahu diajeng adalah belahan jiwa yang terindah bersemayam di dada. Tetapi aku juga maklum engkau wanita yang berhak merenghkuh segala bahagia. Jujur kutak ingin tajamnya beban menjadi geluitin yang dapat mengamputasi kebrsamaan ini. Namun sekali lagi, aku akan tulus menerima apapun juga jika itu kehendak-Nya.



Darling, as you know, In fact i just a daddy who don't like to see any sadness, and as so far as i just a man who don't like to sleep a lone.



________________________________

*)Penyair lulusan FKH UGM dan Pondok Pesantren Budi Mulia Yugya, puisinya tersebar di berbagai mass media lokal dan Nasional . Bekerja sebagai social worker and an Educator, activist The Holistic Leadership Center.

MAGNUM THESUM

MAGNUM THESUM



Cahaya mengembara disetiap sella dada. bertanya pada mitokhondria adakah elan vital disana ? menelusuri tiap retikuli dan mengeja detak kehidupan dalam bahasa RNA. Merajut keperkasaan manusia dalam geliat DNA sesuai sabda-NYa. Robbanaa maa kholaqta haadzaa batjilaa.



Sabda menjelma nama-nama. Melalui diskusi surga, manusia bertahta sebagai khalifah dunia, dimana dalam genggamannya lautan mengalunkan ombaknya. Gunung menumpahkan keluhannya dan daratan rindu sentuhan cintanya. Sementara itu angin wahyu membimbingnya menuju pintu surga.



Kemuliaan manusia ada disini, dalam dada ini, untuk tulus menapaki jalan mendaki, dan menjauhi jurang terlarang. Sementara kualitasnya tergantung ketulusan berbagi embun pagi, menabur kehangatan mentari, dan keharuman melati di setiap relung hati. Bagai pepohonan yang rindang memberi kesejukan, menyediakan kelezatan bagi alam, dan memberi gairah bagi kumbang kumbang.







JUST A DADDY



Harus kutunda menyalakan bintang gemintang, karena mendung menggelantung, Di wajahmu jemu membeku. Sementara bibirmu penuh keluh, memintal segumpal sesal yang tak mungkin kucairkan dengan pesona lidahku. Aku tahu itu wajar, namun tetap menohok kelelakianku, yang terkebiri oleh beban kehidupan yang datang menghujam tajam. Maafkan kangmasmu diajeng yang belum mampu menjadi suami ideal bagimu.



Diajeng, malam begitu panjang dan berjalan sangat lamban tanpa lenguhanmu menemani gairahku. istirah yang terpisahkan oleh gelap membuat semuanya jelas tergambar. Betapa bermakna keluhanmu yang kau bisikan dengan lembut dalam bahasa tubuhmu, dan begitu gamblang engkau mencoba menyibakkan dengan naluri keibuanmu, segala beban kehidupan kita , karena kau tahu ini semua di luar kendaliku pengaruhku sebagai lelaki yang selalu mecoba bangkit dari keterpurukan berulang.





Engkau tau lanskap jiwa dan altar ragaku. Aku bukan lelaki yang kuat bertindak sekehendak benak. Kebersamaan adalah birahi tertinggi yang menempati tahta hati kita. Dan aku tahu diajeng adalah belahan jiwa yang terindah bersemayam di dada. Tetapi aku juga maklum engkau wanita yang berhak merenghkuh segala bahagia. Jujur kutak ingin tajamnya beban menjadi geluitin yang dapat mengamputasi kebrsamaan ini. Namun sekali lagi, aku akan tulus menerima apapun juga jika itu kehendak-Nya.



Darling, as you know, In fact i just a daddy who don't like to see any sadness, and as so far as i just a man who don't like to sleep a lone.

________________________________

*)Penyair lulusan FKH UGM dan Pondok Pesantren Budi Mulia Yugya, puisinya tersebar di berbagai mass media lokal dan Nasional . Bekerja sebagai social worker and an Educator, activist The Holistic Leadership Center.

Minggu, 18 September 2011

GEJOLAK HATI DALAM PUISI







KEPADA PENGUASA KESELAMATAN

Ketika malam kian larut dalam pelukan kelam,

tak mungkin aku terus menemanimu berkalam.

Ijinkan aku menghanyutkan kelam,

dalam tembang "ono kidung rumeksa ing wengi"

agar anglilir di saat witir,

untuk menyalakan matahari,

agar esok bermandi cahaya kembali.



Subuh nan qudus,

embun bertasbih dalam kebeningannya

dalam bahasa kesejukan surga.

Pepohonan bertahlil dalam kembara angin semilir,

mengalir dalam semerbak dzikir.

Satwa memuji keagunanNya

dalam harmoni indah gairah

dalam swara yang menghangatkan cahaya.



Siang gemilang,

berjuang menerjang karang penghalang.

Bersama jihad mawar

dalam semerbak merah resah sejarah.

Menelusuri putih rintih melati

dalam keharuman tak bertepi.

Mengarungi samudra cita raharja

untuk berlabuh di dermaga keabadian cinta.



Sore,

mengisaratkan tetirah matahari.

Dalam sendu,

senja menyenandungkan requim prahara semesta,

yang bisa saja hadlir seketika.

Laa khaula wala quwwata

diteguhkan tsunami kegelapan

yang menghempaskan perca perahu kehidupan.


Di setiap serpihan harapan,

terkuak puji kedigdayaan Ar Rahman.

Ketika temaram tak terpendam,

hanya kepada-Mu Yaa Salaam

kusandarkan tsabitil Aqdaam.

Yaa Salaam.



AGENDA SEMAESTA

Coba baca agenda langit,

kapan mendung tak menggelantung

dan gemintang akan gemilang ?

Dapatkah cahaya segera diusung ?



Malam,

bisikan sesuatu agar aku

dpt menjadi bintang paling gemilang di langitmu



Pagi,

mari berjabat tangan

sambil kau hembuskan nafas surgamu di telinga semesta.

Hingga bumi terbangun dan mengalirkan Alkautsar cinta di setiap lekuknya.



Siang hari,

mari bahu membahu

dan alirkan elan vitalmu.

Agar aku dapat menyalakan mataharimu

sepanjang waktu.

Hingga dedaunan dan bunga-bunga bergairah

pancarkan warna-warna

sehingga tidak ada pasang surut purnama.




MUNAJAD JIHAD

Yaa Allah,

begitu ruah hikmah tlah Kau Limpah.

Dari Zarah langkah kisah berubah

dari kuantum spektrum pendulum,

dari aura suasana jiwa papa

dan emisi kasih nan putih



Alhamdulillah, karunia-Mu begitu Indah Ya Allah !

Engkau berkahi hamba dengan segala cinta dan pesona jiwa.

Mudahkan hamba melakukan kebaikan bagi sesama.

Berilah hamba kekuatan untuk merubah apa yang mesti dirubah,

dan Qonaah terhadap segala yang hamba tak kuasa merubahnya,

karena Engkaulah Yang Maha Kuasa.



Robbii adkhilnii mudkhola sidqin

Wa akhrijnii mukhroja sidqin

waj "alni min ladunka sulthonannashiro.






SENANDUNG FITRI

Dalam kesederhanaan cinta berkata :

Kasih, taburlah kehangatan cahaya

Gairahkan daunan kehidupan

hembuskan elan sari keagungan,

bagi tiap hati yang fitri.



Untuk menyambut matahari,

nyalakan bintang di setiap dada

bagi terbentang bumi asri

tempat senandung bait-bait keabadian

dan sujud panjang pada Yang Rahman


KEPADAMU KUBISIKAN


Mata hari,

Kubisikkan padamu

Agar tidak terlalu menyala

Karena sebentar lagi,

Kau harus menyinari seribu bulan.

...
Mata hari,


Kuisyaratkan padamu

untuk menutup mahkota

Karena bermilyar mahkota

telah menempati ruang hati

untuk metamorfosis khalifah sejati


MENYAMBUT BULAN

Juamat,

purnama belum bulat,

desah basah sholawat mengalir bersama dzikir kumintir.

Takbir yang menyisir bibir,

kesturi jiwa melati.

Gairah mawar menghempas mimpi,

mengukir witir menyalakan matahari.


Langit tlah menaburkan harum Ramadhan,

membisikan pada bintang gemintang dan rerimbun bulan,

untuk singgah di persada raya pada malam keagungan.

Tiap samudra yang bergairah akan bermandi cahaya berkah,

yang akan membebaskannya dari segala darah dan nanah,

dan semua zarah busuk sejarah.

Malam kian terbenam dalam pelukan kegelapan,

dingin menggigit keheningan wingit.

Embun menggeliat merambat menglunkan nafiri,

melengkingkan bait bait tembang langit.

Aku bersujud tersungkur,

deras mata air penyesalan mengucur,

menjerit, meraung mohon ampunan-Mu yaa Ghofuur !



DENGAN ASMA-MU


Jalan berliku,

mendaki dan lunyu,

langkah terengah kerap tergagap.

Kabut yang menghadang,

bekukan harapan terang,

Hingga sampai pada saat yang tepat

dengan keindahan kata terucap,

Allah, Allah, Allah Ya Rabb

dengan asma-Mu kusiap menghadap.





JUST A DADDY

Harus kutunda menyalakan bintang gemintang, karena mendung menggelantung, Di wajahmu jemu membeku. Sementara bibirmu penuh keluh, memintal segumpal sesal yang tak mungkin kucairkan dengan pesona lidahku. Aku tahu itu wajar, namun tetap menohok kelelakianku, yang terkebiri oleh beban kehidupan yang datang menghujam tajam. Maafkan kangmasmu diajeng yang belum mampu menjadi suami ideal bagimu.

Diajeng, malam begitu panjang dan berjalan sangat lamban tanpa lenguhanmu menemani gairahku. istirah yang terpisahkan oleh gelap membuat semuanya jelas tergambar. Betapa bermakna keluhanmu yang kau bisikan dengan lembut dalam bahasa tubuhmu, dan begitu gamblang engkau mencoba menyibakkan dengan naluri keibuanmu, segala beban kehidupan kita , karena kau tahu ini semua di luar kendaliku pengaruhku sebagai lelaki yang selalu mecoba bangkit dari keterpurukan berulang.


Engkau tau lanskap jiwa dan altar ragaku. Aku bukan lelaki yang kuat bertindak sekehendak benak. Kebersamaan adalah birahi tertinggi yang menempati tahta hati kita. Dan aku tahu diajeng adalah belahan jiwa yang terindah bersemayam di dada. Tetapi aku juga maklum engkau wanita yang berhak merenghkuh segala bahagia. Jujur kutak ingin tajamnya beban menjadi geluitin yang dapat mengamputasi kebrsamaan ini. Namun sekali lagi, aku akan tulus menerima apapun juga jika itu kehendak-Nya.

Darling, as you know, In fact i just a daddy who don't like to see any sadness, and as so far as i just a man who don't like to sleep a lone.
________________________________
*)Penyair lulusan FKH UGM, puisinya tersebar di berbagai mass media lokal dan Nasional juga dalam Antologi Puisi "Biarkan Kami Bermain" (Balairung UGM), Puisi Islami Hijrah (Jama'ah Shalahuddin UGM) dan lain lain. Jangan Kau Bunuh Burung-Burung adalah salah satu karya penyair i yang menjadi Puisi Pilihan pada Lomba Deklamasi Mahasiswa dalam Dies Natalis UGM 1988. Bekerja sebagai social worker and an Educator, activist The Holistic Leadership Center.




Senin, 12 September 2011

CATATAN 11 SEPTEMBER




AGENDA SEMESTA

Coba baca agenda langit,
kapan mendung tak menggelantung
dan gemintang akan gemilang ?
Dapatkah cahaya segera diusung ?

Malam,
bisikan sesuatu agar aku
dpt menjadi bintang paling gemilang di langitmu

Pagi,
mari berjabat tangan
sambil kau hembuskan nafas surgamu di telinga semesta.
Hingga bumi terbangun dan mengalirkan Alkautsar cinta di setiap lekuknya.

Siang hari,
mari bahu membahu
dan alirkan elan vitalmu.
Agar aku dapat menyalakan mataharimu
sepanjang waktu.
Hingga dedaunan dan bunga-bunga bergairah
pancarkan warna-warna
sehingga tidak ada pasang surut purnama.

(Jakarta , 11 September 2011)





Tiap 11 September Hampir seluruh Head Line mass media cetak, elektronik maupun media maya menyampaikan ulasan tentang serangan pesawat komersial ke menara di World Trade Center (WTC), New York USA satu dekade lalu.

Dalam blognya, sebagaimana dikutip Kompas (12 September 2011), Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir MUhammad,, kembali melontarkan pernyataan kontroversialnya dengan menyebut tak mungkin Muslim Arab mampu merencanakan dan menjalankan serangan 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat.

Mahathir juga meragukan, bahkan mempertanyakan tuduhan AS selama ini bahwa AL qaeda-lah yang berada di balik serangan mengerikan tersebut. Ia menilai mantan Presiden Gorge W Bush membuat kebohongan besar terkait hal itu.

"Bush bisa berbohong soal senjata pemusnah massal yang katanya dimiliki Saddam Husein. Kalau mereka bisa berbohong untuk membunuh rakyat Irak, Afganistan, bahkan prajurit AS sendiri, Tidaklah terlalu rumit membayangkan Bush dan para koleganya berbohong soal siapa bertanggung jawab atas peristiwa 9/11"

Kompas juga menulis tentang pernyataan presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad yang menyatakan bahwa AS memanfaatkan peristiwa 11 September 2001 sebagai alasan untuk memerangi Irak dan Afganistan.

Ahmadinejad menyebut serangan teror 9/11 sebagai sebuah "permainan dengan rancangan yang sangat rumit" demi mengaruhi emosi orang sehingga kemudian melancarkan jalan untuk menyerang kedua negara tadi (Irak dan Afganistan -pen).



Catatan Penulis Tentang 11 September 2001

Bagi penulis peristiwa 11 September 2001 dan berbagai fenomena yang melingkupinya telah mendorong penulis membuat surat pembaca yang diemailkan ke salah satu mass media, inilah tulisan itu yang dikopi sesuai aslinya :

From: darwono nono
> Subject: ALIANSI OF GLOBAL ANTICORUPTION
> To: redaksi@rakyatmerdeka.com
> Date: Wednesday, 24 October, 2001, 7:31 AM
> Darwono
> Anggota DPR Merdeka
> Jl.Latumenten IV No.38
> Jelambar RT 013/05
> Jakarta Barat 11460
> Telp. 5640648
>
> ALIANSI ANTI KORUPSI GLOBAL
>
> Tragedi WTC dan Pentagon 11 September 2001 telah
> melahirkan kesadaran untuk memberantas terorisme di
> muka bumi ini dengan membentuk Aliansi Global
> Antiterorisme. Aliansi yang dimotori Amerika Serikat
> itu telah melakukan tindakan nyata dengan pembekuan
> aset-aset yang diduga milik teroris dan jaringannya di
> seluruh dunia.
>
> JIka serangan teroris yang "menelan" korban di
> bawah
> 10000 orang mampu menggerakkan Amerika dan
> sekutu-sekutunya untuk membekukan aset-aset teroris,
> maka sangatlah TIDAK ADIL kalau Amerika dan
> sekutu-sekutunya menolak membekukan aset-aset pelaku
> KKN di Indonesia, dengan dalih harus jelas dulu status
> pelaku di muka hukum.
>
> Hal ini mengingat "Musibah Nasional" akhibat ulah
> koruptor jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan
> tragedi 11 September 2001 di New York dan Washington.
> Coba bayangkan, akhibat ulah para KKNer (pelaku
> KKN-pen), krisis multidimensi di Indonesia terjadi
> dengan korban-korban:
> - beratus-ratus ribu jiwa mati sia-sia, baik melalui
> tragide 1 Mei 1998, Trisakti, semanggi, maupun lainya
> akhibat politik bumi hangus koruptor profokator dalam
> upaya menyelamatkan dirinya. Belum lagi korban mati
> karena kekurangan gizi dan penyakit yang tak mampu
> diobati karena krisis.
> - Puluhan juta jiwa, terutama generasi muda dan
> anak-anak yang kehilangan masa depannya,
> - Sekitar 40 juta jiwa rakyat Indonesia menjadi
> penganguran dll.
>
> JIka Amerika serikat dan sekutu-sekutunya punya moral
> dan hati nurani, Tolong bentuk Aliansi Antikorupsi
> Global (Aliansi of Global Anticoruption) untuk
> menolong ratusan juta rakyat Indonesia yang menderita
> sebagai korban ulah para koruptor dengan jalan
> membekukan aset-aset koruptor Indonesia di bank-bank
> US dan sekutu-sekutunya untuk dikembalikan ke
> pemerintah Indonesia demi kesejahteraan rakyat.
>
> Pemerintah di bawah Presiden Megawati harus proaktif
> dalam pembentukan aliansi ini. Bila perlu
> negara-negara
> yang tidak membantu Indonesia dalam langkah ini diberi
> sanksi diplomatik. Juga hal ini dapat dijadikan barter
>
> bagi US dan sekutu-sekutunya dalam merealisasikan
> pembekuan aset-aset teroris.
>
> Darwono
> Pekerja sosial




Sementara itu, menyangkut serangan 11 September itu sendiri sya menulis :
On Wed, 12/9/01, darwono nono wrote:

> From: darwono nono
> Subject: OPINI
> To: redaksi@rakyatmerdeka.com
> Date: Wednesday, 12 September, 2001, 11:49 AM
> SEKENARIO BESAR PENGHANCURAN AMERIKA SERIKAT DIMULAI
>
> Serangan mendadak yang diarahkan terhadap
> tempat-tempat
> strategis milik Amerika Serikat di Washington DC dan
> New York Selasa sekitar jam 09.00 pagi waktu setempat
> menghentakan kita semua. Betapa tidak, pusat bisnis,
> pusat pemerintahan, dan bahkan pusat pertahanan US
> (pen
> tagon), sebuah pusat pertahanan yang dikenal paling
> canggih selama ini, ternyata tidak mampu
> mengantisipasi
> serangan yang dilakukan dengan menggunakan pesawat
> komersial (pesawat penumpang).
> Hingga tulisan ini dipersiapkan (jam 03.00 WIB)
> Rabu dini hari 12 September 2001, belum jelas kelompok
> mana yang bertanggung jawab atas terjadinya "musibah
> Nasional" bagi Amerika serikat tersebut. Siapapun dan
> dari kelompok manapun pelaku serangan tersebut, yang
> je
> las mereka memeliki kriteria : nyali yang besar,
> terorganisir rapih, detail rancana yang akurat,
> ditopang penguasaan teknologi canggih.
> Tidak semua kriteria tersebut penulis coba
> paparkan disini. Dari siaran langsung (live) yang
> dilakukan CNN menunjukan bahwa penyerangan diatur
> sedemikian rupa sehingga :
> pertama, serangan terhadap menara utara gedung World
> Trade Center dilakukan untuk mengundang perhatian,
> kemungkina pesawat yang menabrak menara ini sengaja ti
> dak dilengkapi bomb/bahan peledak, sehinnga mengundang
> perhatian terutama para wartawan untuk dapat
> "mengabadi
> kan" dan kemudian menyebarkannya keseluruh dunia. Pada
> saat kejadian ini menjadi bidikan kamera wartawan,
> serangan terhadap menara selatan gedung WTC itu
> dilakukan, dan woow, proeses penyerangan itu
> betul-betul dapat terekspose secara langsung. Inilah
> sebuah
> "real entertainment" yang dikehendfaki pihak
> penyerang.
> Ketika sebagian besar perhatian tertuju pada kejadian
> di WTC, Pentagon giliran mendapat "hadiah",
> hingga ak
> tifitasnya terganggu.
> Sebuah pertanyaan besar menyeruak disini.
> Bagaimana mungkin Pentagon, dengan segala kehebatannya
> yang digambarkan selama ini tidak dapat mengantisipasi
> terjadinya serangan ini ? Apakah segala fasilitas
> nomor wahid didunia yang ada di Pentagon telah
> "didisfungsikan" terlebih dahulu oleh para
> penyerang ?
> Apakah "hidung" intelegen US sengan flu sehingga
> gagal
> mencium serangan ini ? dan masih panjang lagi deretan
> pertanyaan yang dapat kita ajukan. Namun jika hal ini
> benar-benar terjadi, sudah pasti berarti pelaku
> penyerangan memeliki kemampuan
> teknologi yang dapat melumpuhkan Pentagon. Artinya,
> pelaku penyerangan bukan dari kelompok yang bermodal
> semangat belaka. Lantas siapa ?
> Saat ini kita tidak bisa gegabah menuduh siapa
> dan dari kelompok mana pelaku penyerang tersebut,
> sebab masih terlalu banya bukti yang harus dicari.
> Lagi pula, tuduhan-tuduhan prematur terhadap
> pihak-pihak tertentu bukan saja merugikan pihak
> tertuduk, tetapi juga dapat menyesatkan proses
> penyelidikan yang sedang dilakukan.
> Proses penyelidikan yang dilakukan perluseakurat
> mungkin dan tuntas mengingat modus serangannya adalah
> tempat-tempat strategis yang dapat melumpuhkan kehidu
> pan Amerika Sendiri. Artinya serangan itu jangan hanya
>
> diartikan sekedar sebuah teror, namun lebih dari itu,
> sereangan tersebut boleh jadi adalah sebuah langkah
> awal dari sekenario besar untuk menghancur-luluhkan
> Amerika Serikat.




Tulisan itu dilandasi oleh ketidak peryayaan atas berbagai informasi berita yang disampaikan oleh pihak AS sendiri, dan itu sekedar "real entertainment" dari AS untuk mencari alasan guna melakukan apa yang disebut oleh Mahathir maupun Ahmadinejad di atas.

Tentang kehancuran AS sendiri secara nyata saat ini AS telah mengalaminya dengan terjun meluncurnya ekonomi AS. Dengan demikian kehancuran AS yang bertahap, akhibat blunder penguasa AS saat itu. Oleh karenanya pertanggung jawaban Gorge W Bush memang perlu dilakukan.

Rabu, 07 September 2011

MUDIK LEBARAN

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa ingin dipanjangkan UMURNYA, dilapanglan RIZKINYA, dan diselamatkan dari SU'UL-KHATIMAH, hendaklah dia bertaqwa kpd Allah dan BERSILATURAHIM (dg kerabatnya)." (H.R. Bazzar)
---- "Tidak ada SORGA bg orang yg memutuskan hubungan keluarga." (Muttafaq 'Alaih)





Fenomena mudik Idul Fitri di Indonesia sungguh sangat luar biasa. Hal ini dikarenakan mudik Idul Fitri bukan sebuah aktivitas biasa, katakanlah sekedar liburan, namun pada hakekatnya mudik Idul Fitri terkait dengan rangkaian Ibadah Ramadhan itu sendiri. Karena di Indonesia, mudik Idul Fitri digunakan sebagai sarana silaturrahmi. Melalui Mudik Idul Fitri, kesempurnaan hubungan vertikal dan horizontal, habluminallah dan hablumminannas menjadi bertambah lengkap. Oleh karena itu, jika mau jujur, pasti para perantau muslim selalu punya motivasi untuk mudik tiap Idul Fitri.

Memang silaturrahmi tidak mesti dilakukan pada Idul Fitri belaka, namun bagi para perantau yang dibatasi jarak, silaturahmi langsung face to face terkait dengan suasana, kesempatan dan sudah barang tentu sumber daya. dengan ketiga faktor tersebut, perantau muslim dapat melakukan Mudik Idul Fitri seperti yang mereka inginkan.

Suasana Idul Fitri akan sangat berbeda dengan suasana hari-hari lain, katakanlah idul adha misalnya. Hal ini dikarenakan sebelum idul fitri mental dan spiritual kita telah digarap sedimikian rupa, sehingga panggilan silaturrahmi sebagaimana tertuang dalam hadits di atas sungguh merupakan panggilan yang menggema di lubuk hati paling dalam.




Faktor kesempatan juga sangat berperan dalam pelaksanaan mudik Idul fithri, Instansi pemerintah dan Swasta yang libur bahkan menyediakan cuti, tentu saja tidak dapat diperoleh setiap saat. Sementara itu, sektor informal, yang biasanya bermitra dengan sektor formal, katakanlah sektor sektor yang biasa menunjang aktivitas instansi pemerintah, swasta dan perusahaan perusahaan sudah barang tentu kena imbas juga. Tentu saja, bagi mereka yang tidak dapat meninggalkan aktivitasnya pada saat Idul Fitri seperti petugas medis dan para medis, satuan keamanan dll mau tidak mau harus menunda atau telah lebih dahulu melakukan mudik tergantung jadwal liburnya.

Yang tidak kalah penting adalah faktor sumber daya. jarak yang jauh sudah barang tentu membutuhkan suber daya yang tidak sedikit. Tidak hanya terkait dengan ongkos transportasi, tetapi juga terkait dengan berbagau "uborampe" untuk melakukan silaturrahmi, aling tidak sebagaimana layaknya orang yang telah bepergian, buah tangan adalah suatu tuntutan yang wajar.

Untungnya, bulan Ramadhan yang merupakan bulan rahmat dan penuh berkah, memfasilitasi teraihnya berbagai sumberdaya itu. Katakanlah bagi yang bekerja di sektor pemerintahan, swasta dan perusahaan, THR (Tunjangan Hari Raya) adalah salah satu sumber dayanya. sementara itu mereka yang bergerak di sektor lain, bulan puasa dengan kativitas ekonomi yang luar biasa, memungkinkan menambah sumberdaya di samping sumberdaya yang telah dipersiapkan selama sebelas bulan sebelumnya.


Perlu Difasilitasi





Mudik Idul Fitri yang terkait dengan budaya religius muslim, terkait dengan silaturrahmi, sungguh suatu moment yang luar biasa berharga. Di tengah kondisi negara yang jika diumpamakan sebagai perusahaan adalah sebuah perusahaan yang "bangkrut", namun masyarakat Indonesia menunjukan fenomena yang lain, sangat kecil terjadinya gejolak sosial yang menonjol, kehidupan berjalan seakan tak bermasalah, hampir dipastikan, karena di Indonesia, diakui terdapat faktor silaturrahmi diantara komponen-komponen bangsa, yang mayoritas adalah muslim. Hikmah silaturrahmi sebagaimana termaktub pada hadist di atas, telah menyelamtkan Indonesia dari berbagai gejolak, kerusuhan dan kebrutalan sosial.

Memperhatikan bahwa Mudik Lebaran dalam konteks menghidupkan budaya silaturrahmi, dan faktor silaturrahmi diakui sebagai "faktor" inhibitor terjadinya berbagai maslaha sosial akhibat "kebangkrutan Negara", maka sudah seharusnya Mudik Lebaran difasilitasi oleh pemerintah. Karena semakin banyak masyarakat yang bersilaturrahmi dengan kerabatnya, semakin besar sumbangan keberkahan bagi negeri ini, sehingga kebangrutan total dapat dihindari.


Pemerintah Kurang memfasilitasi



Melihat fenomena Mudik Lebaran yang ada, nampak sekali pemerintah kurang memfasilitasi moment ini. Kebijakan bidang transportasi yang menyerahkan tarif pada mekanisme pasar, jelas jelas membuat kapitalis transportasi berpesta di tengah kesulitan rakyat. Kenaiakan tarif yang lebih dari 200 % tarif biasa sungguh berdampak luar biasa bagi masyarakat kecil. Padahal pada Era Tuslah, kenaikan tarif biasa dipatok sekitar 25 - 30 %.

Jika hari-hari biasa tarif Tegal _ Jkarta Rp. 50.000, jika dengan Tuslah 25 % maka menjadi sekitar Rp. 65.000. Namun tanpa tuslah, tarif ini menjadi Rp. 125.000. Jika satu keluarga dengan 2 anak, maka dengan tuslah Tegal - Jkt PP sebesar Rp. 520.000, dengan diserahkan mekanisme pasar menjadi Rp. 1.000.000. Sehingga selisih keduanya adalah Rp. 480.000, sebuah angka yang cukup besar untuk "uborampe" silaturrahmi di desa-desa. Jika satu desa ada 100 keluarga pemudik, maka angka itu menjadi Rp. 48.000.000 satu angka yang dapat menghidupkan perekonomian desa. Jika digunakan untuk usaha kecil pedesaan, paling tidak dapat didirikan 4 usaha home industri pedesaan. Atau jika dalam satu kecamatan ada 20 desa, maka angka akumulatif dapat mencapai 1 Milyar, dan dapat digunakan untuk mendirikan sarana-sarana umum, tempat ibadah, atau gerakan Ingat SD (Sekolah Dasar).



Pendirian 4 usaha skala home industri itu tentu saja dapat mengurangi arus urbanisasi berikutnya. Jika hal ini dilakukan tiap tahun, tidak mustahil angka urbanisasi pasca idul fitri akan semakin turun. Sayangnya pemerintah tidak memiliki political will kearah itu, sehingga uang puluhan juta tiap desa justru dinikmati oleh para kapitalis transportasi.

Kurang memfasilitasi juga terlihat dari berbagai realitas mudik Lebaran yang "macet total". Mudik Idul Fitri bukanla baru sekali dua kali terjadi, namun sudah puluhan kali. Namun tiap terjadi Mudik Lebaran, infra struktur yang diperlaukan tidak kunjung memenuhi sesuai tuntutan. Jalan jalan berlubang, jembatan belum siap, tikungan-tikungan kurang terjaga bahkan ketertban lalulintas yang semestinya harus ditegakkan sebagai syarat lalu lintas yang aman, nyaman dan lancar kurang diperhatikan. Kasus kecelakaan yang menimpa Artis Syaeful Jamil yang menelan korban istri tersayangnya,Virginia, dalam penilaian saya juga ada andil kelalaian petugas lalu lintas untuk mengambil tindakan menurunkan sebagian penumpang yang berlebihan. Dan terlalu naif, jika petugas tidak bertindak tegas hanya karena pemakluman-pemakluman.


Mudik Idul Fitri dan Pembangunan Karakter Bangsa



Mudik lebaran yang dijalankan dalam frame silaturahmi, peduli dan berbagi, adalah sebuah proses pembangunan karakter bangsa yang sangat luar biasa. Berbagai nilai budaya leluhur dan pengenalan langsung adat istiadat pedesaan bagi generasi yang lahir dan besar di kota-kota dengan kehidupan individual dan tersekat, merupakan proses pembangunan karakter bangsa secara langsung.

Bagi orang Jawa, kebiasaan menyediakan ketan, lepet dan apem (Khotoaan, Kelepatan dan affan), Jika salah meminta maaf, adalah pembangunan karakter bangsa melalui simbol simbol boga rakyat yang tidak memerlukan gembar gembor. Melalui "hadir" di pedesaan, anak-anak kota dapat belajar "tata krama" jawa, sopan santun yang secara langsung dapat diterapkan dengan bimbingan orang tuanya. Juga dapat dibimbing memahami pitutur Jawa melalui lagu dan tembang dan epos-epos oleh kakek nenek selama berkumpul.

Perjalan mudik idul fitri juga dapat menjadi media pembelajaran Pembangunan karakter bangsa melalui penerapan budaya disiplin lalu lintas, memberikan pemaknaan pemaknaan yang berarti, melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan, maka karakter disiplin, saling menghormati, toleransi, cinta kebersihan dan cinta tanah air, dapat dilakukan langsung melalui tiap-tiap kendaraan.


Mudik Idul Fitri Ke Depan




Memperhatikan peran mudik Idul Fitri yang sangat strategis seperti diuraikan di atas, maka tidak ada jalan lain kecuali kita mempersiapkan diri, mengevaluasi, dan memperbaiki berbagai hal sehingga Mudik Idul Fitri dapat diambil manfaatnya secara optimal untuk :

1). Memperkuat jalinan silaturrahmi yang dapat memperkokoh persatuan dan mencegah desintegrasi bangsa.

2). Mewujudkan tujuan silaturrahmi yakni dimudahkan rejeki dan harapan hidup (umur) yang panjang dengan bergulirnya sendi-sendi perekonomian pedesaan imbas dari political will tuslah.

3). Pembangunan karakterbangsa terutama bagi generasi penerus (anak anak kota)melalui berbagai aktivitas mudik, termasuk perjalanan itu sendiri.



Semoga ada manfaatnya.