MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Jumat, 18 Juli 2014

I'TIKAF RAMADHAN XXXII PONDOK PESANTREN BUDI MULIA YOGYAKARTA

( SEBUAH CATATAN SEORANG SANTRI ) Subhanallah, mendapat amanat mewakili tema-teman Alumni Pondok Paesantren Budi Mulia untuk mengisi I’tikaf Ramadhan 1435 H. Bagi kami “pulang Pondok” itu berarti “merechaz” energy perjuangan untuk lebih bermanfaat bagi masyarakat sesuai Missi Pondok Pesantren Budi Mulia. Pulang Pondok terakhir kami lakukan 6 bulan sebelum Romo Kyai Soeprapto Ibnu Juraimi Allah Yarham dipanggil Allah SWT.
Saat itu, kami semua dipanggil Pulang Pondok dan terus digugat tentang apa yang telah kami lakukan terkait dengan Dakwah Islamiyah. Meski Romo Kyai harus diganti cairan tubuhnya segara berkala oleh dr. Ghufron (Wamenkes Prof. Ali Ghufron Mukti), namun dengan spirit jihad yang luar biasa Romo Kyai mengupas kembali Mandzumatul Adzkiya, kitab kecil, kepada para Santri, dan kami seperti biasanya menjadi “DEKLAMATOR” tarjamahan bahasa Indonesianya setelah Romo Kyai membacakan Nadzom Nadzomnya. Pulang Pondok Itikaf, juga berarti menrenda kenangan selama 5 tahun tinggal di PPBM, pondok pesantren khusus mahasiswa berprestasi akademik dan non akademik, yang setiap tahun menyelenggarakan Pengajian I’tikaf untuk para aktifis mahasiswa seluruh Indonesia sejak tahun 1404 H yang berarti hingga kita sudah 30 tahun lebih, tepatnya 31 kali Ramadhan.
Sosiolog UGM. Saefullah Mahyudin MA, memberikan apresiasi positif kepada peserta Pengajaian i’Tikaf ramadhan (PIR) Budi Mulia melalui Ramadhan Post terbitan Panitia Ramadhan di Kampus Jama’ah Shalahuddin UGM tahun 1404 kurang lebih : di tengah kesibukan teman-teman seusianya yang sibuk kian kemari mempersiapkan perayaan lebaran, bahkan tidak sedikit yang disibukan dengan gempita diskotik, para mahasiswa peserta PIR itu ndepe-ndepe menggembleng dirinya mengisi 10 hari terahir bulan Ramadhan. Pengajian yang pada awalnya dirancang untuk memberikan Sibghoh Spiritual oleh pemrakarsanya, KH. Soeprapto Juraimi, kemudian berkembang dalam pelaksanaannya dengan ditangani langsung oleh Punggawa Kaderisasi HMI Cabang Yogyakarta, Zulkifli Halim (sekarang Sataf ahli menristek) dan Said Tuhuleley (Mantan Purek UMY) dengan mengkaji berbagai aspek dinul Islam selaras dengan gema ruju ilaa Qur’an Wa sunnah yang sedang hangat-hangatnya di awal abad kebangkitan Islam XV hijriyah itu.
Alumni PIR PPBM pertama saat ini telah banyak berkecimpung di masyarakat melalui disiplin Ilmunya masing-masing. Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, melalui jaminan kesehatan masyarakat, bahkan mampu mengimplementasikannya dalam program nasional, dan penulios Yakin, jika Prof. Dr. Ali ghufron menjadi orang Pertama Di Kementrian kesehatan, maka penye,mpurnaan program jaminan kesehatan itu dapat disempurnakan untuk kemaslahatan seluruh bangsa. Pada alumni PIR pertama juga terdap[at Misbahul Huda yang banyak berkecimpung di Temprina Group Jawa Post, aktivis dakwah dan motivator nasional, Ruth Indiah Suwarno (Yuyut) yang menjadi aktivis perempuan, Pramono wahyu Nigraha, doktor ahli Fiber, dll.
Alumni PIR PPBM yang ke dua justru banyak melahirkan aktivis perempuan, diantaranya Cici farha (IAIN SUKA), Yayah Khisbiyah (UGM), Yulia Ilmawati (UGM) Farida Irianti (Stiper), Rufaida (UNJ, Nyonya Zulkifli Halim), Umi Widiastuti (FK Undip), Mulyaningrum (ekonomi Unsoed) dll. Selama 5 tahun menjadi pemandu (master of training) PIR PPBM, Dynamic Class Discus PIR ke dua ini memang paling dahsyat. hal ini selain adanya akhwat aktivis, gabungnya “usroh” Abunawas Senior Course HMI Cabang Yogyakarta, juga ikwan aktifis kritis seperti Erwin Muslim (UII, sekarang DPR PDIP), Arief Affandi (Komunikasi UGM, mantan wakil wali kota Surabaya), Jose Rizal geneng (FT mesin Trisakti), Giri wiyono (FTM UNJ) dll.
Tentu saja PIR PIR kemudian dari PIR IO hingga PIR XXX insya Allah banyak melahirkan alumni-alumni yang berkomitmen pada pembangunan Indonesia, karena Sibghoh Spiritual dan discus discus komitmen Islam melalui berbagai aspek Kehidupan secara integrated, yang dilakukan disaat- saat dimana jumhgur Ulama meyakini datangnya Lailatul Qodar, ndepe-ndepe para aktivis tersebut akan memberikan Sibghoh spesifik yang dapat bermanfaat bagi Umat.Dengan harapan menjumpai Lailatul Qodar dalam komitmen membangun bangsa itu pula, untuk beberapa waktu kami tinggalkan hiruk pikuk Ibu Kota. semoga Allah memebrkahi dan memberikan keridloan-Nya bagi kami dan seluruh bangsa Indonesia
Pengajian I'tikaf ramadhan Pondok Pesantren Budi Mulia yang ke 32 tahun 1435 H ini telah dibuka resmi oleh Ketua yayasan Shalahuddin Yogyakarta Dr. Amien Rais MA. diikuti oleh 120 mahasiswa/mahasiswi aktivis kampus dari berbagai penjuru tanah air. Dalam khutbah iftitak PIR itu, Dr. Amien Rais memberikan perenungan akan optimisme dan pesimisme Kebangkitan Islam setelah berjalan 35 tahu, Amien Rais menyatakan : Al I’tishom bihablillah harus menjadipegangan yang paling azazi dan selanjutnya walaa tafarroquu, jangan berpecah belah. Petunjuk Al Quran jelas, jika kita mengikuti millah Yahudi dan Nashrani maka tidak ada pelindung dan penolong dari Allah. Tidak menjadikan Yahudi dan Nashrani pemimpin karena mereka bersatu padu untuk melawan Islam.
Sungguh meprihatinkan, realitasnya justru umat Islam umat yang mudah menumpah darah. Sungguh sebuah fenomena yang sangat memprihatinkan, meski sudah lemah, kalah, “diengkuk-engkuk” tetap tidak bersatu. Afganistan telah luluh lantak infra strukturnya, Pakistan dengan orang-orang pintar justru terseret perseteruan antar golongan, Mesir yang dijului “The spring Muslim”, musim semi Islam, jatuh menjadi antek-antek Amerika. Dunia sunni yang masih utuh tinggal Indonesia, Malaisia dan Turki, Syi’I, Iran mau ditenggelamkan oleh Nasoro dan Yahudi karena Iran berpotensi menjadi Negara kuat terutama dengan teknologi nuklirnya, sementara Indonesia akan ditenggelamkan bukan dengan mendudiki secara fisik, namun melalui penguasa-penguasa negeri ini.
Sebagai seorang yang secara khusus dipanggil oleh buya Muhammad natsir dalam kaitannya kebangkitan abad XV Hijriyah bersama Taufik Ismail dalam bidang budaya, Amin Rais memilih pergi ke Karaci untuk masalah social politik, dan Taufiq Ismail ke London untuk Islamic Festival yang lebih kearah seni budaya, yang kemudian bahu=membahu dengan para ntelektual muslim lain menghidupkan kebangkitan Islam ke seluruh Indonesia, terutama di kampus kampus, Pak Amien merasa gagal karena Indonesia masih menjadi Negara kacung.
Setelah 35 tahun kebangkitan Islam menjadi gabungan optimesme dan pesimisme, sisi terang dan sisi gelap. Opyimisme kerena adanya kebangkitan Intelektual muslim, dimana sebelumnya kemampuan orientalis kadang melebihi kemampuan-kemampuan ulama kita. Kebangunan intelektual Islam sangata nyata, diman dalam berbagai debat dunia, intelektual Islam lebih unggul dibandinga yang lainnya. Bahkan kebangkitan Intelektual islam itu hingga terlihat secara fisik. Di UGM pada tahun 60, hanya dua mahasiswi yang berjilbab yakni Wasiah dari Kauman dan Wasilah puitri Pak AR (AR Fakhruddin) pada tahun 70 rata-rata 1 mahasiswa di setiap jurusan, dan mulai tahun 80 an hingga kini, hamper semua mahasiswi berjilbab. Intelectual Regeneration merupakan sisi cerah Kebangkitan Islam, Sementara sisi gelapnya adalah kekuatan politik kaum muslimin, hal ini terutama dikarenakan Elit politiknya belum ada pencerahan. Elit lebih percaya pada Koran daripada Qur’an. Di Indonesia, setelah 10 tahun lebih reformasi, telah terjadi perubahan besar, mega perubahan, dimana pada waktu yang lalu, para cukong hitam ada di pinggir, sehingga pada saat membangun poros tengah sangat mudah, Very easy, Power sharing juga mudah dilakukan, Saat ini konglemerat hitam terjun ke tengah sebagai pemain dengan berbagai mesin kekuatan yang dahsyat.
Perlu dikedepankan ada 2 (dua) jenis orang kafir, yakni , pertama, orang kafir yang memeng mengingkari kebenaran Al Quran, sebagaimana digambarkan Q.S al Baqoroh 6 – 7, yang ke dua, orang kafir yang menjadikan agama sebagai senda gurau sebagaimana dijelaskan Q.S Al A’ Raf 50 – 51, yakni Alladzina ittakhodzuu diinahum lahwan wa la’iban dan mereka tertutup oleh kemewahan dunia. Kenyataan kekuatan Islam tidak bersatu menjadikan tugas kita menjadi berat, namun demikian the Show must goon. What going on dengan Negara ini ? dengan tugas semakin berat, maka berpegang pada Al Qur’an akan menjadi jaminan paling lurus (Hiya Aqwam).
Kepada seluruh peserta I’tikaf Ramadhan yang telah berusia 32 tahun itu, yang kali ini diikuti oleh aktivis kampus seluruh Indonesia Dr. Amien rais berpesan untuk terus berpegang pada Al Quran sehingga para peserta dikemudian hari menjadi para pemim[in yang lurus. Semoga !

Minggu, 13 Juli 2014

STRATEGY PEMBELAJARAN MINIMAL YANG PERLU DILAKUKAN

Biologi jelas merupakan salahsatu cabang sain yang sudah barang tentu dirumuskan melalui saintifik method , methodeilmiah dengan langkah-langkah tertenentu. Namun dalam realitanya, pembelajaran biologi tidak jarang diperlakukansebagai “ilmu hafalan”. Realitas initidak hanya semakin mereduksi keilmiahan biologi itu sendiri,namun juga dapatmenyebabkan tragedy intelektual dimana biology menjadi tidak mengembangkan dayakreasi cipta sekaligius juga menjadikan biologi sebagamateri ajar yangmembosankan dan memberatkan karena sangat membebeni memori siswa. Padahal biologi bagi negeri megabiodiversitas danagraris seperti Indonesia memegang peranan penting dalam upaya memposisikanIndonesia sebagai Negara terdepan dalam penyediaan pangan, bioenergy danpengelolaan lingkungan.
Sebagai upaya mengimplementasikanKurikulum 2013 dengan penekanan pendekatan saintifik yakni mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,menalar dan mengkomunikasikan maka Empat(4) strategi pembelajaran biologi yang dianggap strategy kunci dan syarat minimal yang mutlak harus dilakukan sesuai dengan tuntutanKurikukum 2013 adalah : (1) PembelajaranInkuiri (2) Pembelajaran Kontekstual(Contextual Teaching Learning); (3) Pembelajaran Partisipatif (ParticipativeTeaching and Learning); (4) Belajar Tuntas (Mastery Learning).
Uraian berikut memaparkan secarasingkat dari beberapa strategipembelajaran yang disarankan tersebut. I. Pembelajaran Inkuiri ... Pembelajaran inkuiri merupakankegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswauntuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secarasistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiripenemuannya dengan penuh percaya diri.
Menurut Joyce dalam Gulo, (2005) mengemukakan beberapakondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa,yaitu: (1) aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisifyang mengundang siswa berdiskusi; (2) berfokus pada hipotesis yang perlu diujikebenarannya; dan (3) penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam prosespembelajaran dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimanalazimnya dalam pengujian hipotesis, Proses inkuiri dilakukan melaluitahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah; kemampuanyang dituntut adalah : (a) kesadaran terhadap masalah; (b) melihat pentingnyamasalah dan (c) merumuskan masalah. 2. Mengembangkan hipotesis;kemampuan yang dituntut dalam mengembangkan hipotesis ini adalah : (a) mengujidan menggolongkan data yang dapat diperoleh; (b) melihat dan merumuskanhubungan yang ada secara logis; dan merumuskan hipotesis. 3. Menguji jawaban tentatif;kemampuan yang dituntut adalah : (a) merakit peristiwa, terdiri dari :mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan, mengumpulkan data, dan mengevaluasidata; (b) menyusun data, terdiri dari : mentranslasikan data, menginterpretasikandata dan mengkasifikasikan data.; (c) analisis data, terdiri dari : melihathubungan, mencatat persamaan dan perbedaan, dan mengidentifikasikan trend,sekuensi, dan keteraturan. 4. Menarik kesimpulan; kemampuanyang dituntut adalah: (a) mencari pola dan makna hubungan; dan (b) merumuskankesimpulan 5. Menerapkan kesimpulan dangeneralisasi Guru dalam mengembangkan sikapinkuiri di kelas mempunyai peranan sebagai konselor, konsultan, teman yangkritis dan fasilitator. Ia harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalamankelompok, serta memberi kemudahan bagi kerja kelompok.
II. Pembelajaran Kontekstual (Contextual TeachingLearning) Pembelajaran Kontekstual(Contextual Teaching Learning) atau biasa disingkat CTL merupakan konseppembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengandunia kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan danmenerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran kontekstual,tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, denganmenyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai. Guru bukan hanyamenyampaikan materi pembelajaran yang berupa hapalan, tetapi mengatur lingkungandan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar. Dengan mengutip pemikiranZahorik, E. Mulyasa (2003) mengemukakan lima elemen yang harus diperhatikandalam pembelajaran kontekstual, yaitu :
1. Pembelajaran harusmemperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik 2. Pembelajaran dimulai darikeseluruhan (global) menuju bagian-bagiannya secara khusus (dari umum kekhusus) 3. Pembelajaran harus ditekankanpada pemahaman, dengan cara: (a) menyusun konsep sementara; (b) melakukansharing untuk memperoleh masukan dan tanggapan dari orang lain; dan (c)merevisi dan mengembangkan konsep. 4. Pembelajaran ditekankan padaupaya mempraktekan secara langsung apa-apa yang dipelajari. 5. Adanya refleksi terhadapstrategi pembelajaran dan pengembangan pengetahuan yang dipelajari.
III. Pembelajaran Partisipatif (ParticipativeTeaching and Learning) Pembelajaran Partisipatif(Participative Teaching and Learning) merupakan model pembelajaran denganmelibatkan peserta didik secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, danevaluasi pembelajaran. Dengan meminjam pemikiran Knowles, (E.Mulyasa,2003)menyebutkan indikator pembelajaran partsipatif, yaitu : (1) adanya keterlibatanemosional dan mental peserta didik; (2) adanya kesediaan peserta didik untukmemberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan; (3) dalam kegiatan belajarterdapat hal yang menguntungkan peserta didik.
Pengembangan pembelajaranpartisipatif dilakukan dengan prosedur berikut: 1. Menciptakan suasana yangmendorong peserta didik siap belajar. 2. Membantu peserta didikmenyusun kelompok, agar siap belajar dan membelajarkan 3. Membantu peserta didik untukmendiagnosis dan menemukan kebutuhan belajarnya. 4. Membantu peserta didikmenyusun tujuan belajar. 5. Membantu peserta didikmerancang pola-pola pengalaman belajar. 6. Membantu peserta didikmelakukan kegiatan belajar. 7. Membantu peserta didikmelakukan evaluasi diri terhadap proses dan hasil belajar.
IV. Belajar Tuntas (Mastery Learning).... Asumsi belajar tuntas adalah bahwa di dalam kondisi yang tepat semuapeserta didik mampu belajar dengan baik, dan memperoleh hasil yang maksimalterhadap seluruh materi yang dipelajari. Agar semua peserta didik memperolehhasil belajar secara maksimal, pembelajaran harus dilaksanakan dengansistematis. Kesistematisan akan tercermin dari strategi pembelajaran yangdilaksanakan, terutama dalam mengorganisir tujuan dan bahan belajar,melaksanakan evaluasi dan memberikan bimbingan terhadap peserta didik yanggagal mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran harusdiorganisir secara spesifik untuk memudahkan pengecekan hasil belajar, bahanperlu dijabarkan menjadi satuan-satuan belajar tertentu,dan penguasaan bahanyang lengkap untuk semua tujuan setiap satuan belajar dituntut dari parapeserta didik sebelum proses belajar melangkah pada tahap berikutnya. Evaluasiyang dilaksanakan setelah para peserta didik menyelesaikan suatu kegiatanbelajar tertentu merupakan dasar untuk memperoleh balikan (feedback). Tujuanutama evaluasi adalah memperoleh informasi tentang pencapaian tujuan danpenguasaan bahan oleh peserta didik. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukandimana dan dalam hal apa para peserta didik perlu memperoleh bimbingan dalammencapai tujuan, sehinga seluruh peserta didik dapat mencapai tujuan ,danmenguasai bahan belajar secara maksimal (belajar tuntas).
Strategi belajar tuntas dapat dibedakandari pengajaran non belajar tuntas dalam hal berikut : (1) pelaksanaan tessecara teratur untuk memperoleh balikan terhadap bahan yang diajarkan sebagaialat untuk mendiagnosa kemajuan (diagnostic progress test); (2) peserta didikbaru dapat melangkah pada pelajaran berikutnya setelah ia benar-benar menguasaibahan pelajaran sebelumnya sesuai dengan patokan yang ditentukan; dan (3)pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik yang gagal mencapaitaraf penguasaan penuh, melalui pengajaran remedial (pengajaran korektif). Strategi belajar tuntasdikembangkan oleh Bloom, meliputi tiga bagian, yaitu: (1) mengidentifikasipra-kondisi; (2) mengembangkan prosedur operasional dan hasil belajar; dan (3c)implementasi dalam pembelajaran klasikal dengan memberikan “bumbu” untukmenyesuaikan dengan kemampuan individual, yang meliputi : (1) correctivetechnique yaitu semacam pengajaran remedial, yang dilakukan memberikanpengajaran terhadap tujuan yang gagal dicapai peserta didik, dengan prosedurdan metode yang berbeda dari sebelumnya; dan (2) memberikan tambahan waktukepada peserta didik yang membutuhkan (sebelum menguasai bahan secara tuntas).
Di samping implementasi dalampembelajaran secara klasikal, belajar tuntas banyak diimplementasikan dalam pembelajaranindividual. Sistem belajar tuntas mencapai hasil yang optimal ketika ditunjangoleh sejumlah media, baik hardware maupun software, termasuk penggunaankomputer (internet) untuk mengefektifkan proses belajar.
Tentu saja semakin variatifstrategy pembelajaran maka implementasi kurikulum 2013 akan semakin menciptakanproses belajar mengajar yang sangat menyenangkan dan mengena. Oleh karena itu,inovasi-inovasi strategy pembelajaran sangat perlu dilakukan oleh setiap guru.
Darwono, Guru Honorer satu SMA di Jakarta

Kamis, 10 Juli 2014

Pilpres 2014 Prediksi Puitikal dan Rasional

Selas, 8 Juli 2014, ba’da sholat maghrib, jama’ah tertentu dikumpulkan di satu ruang sementara jama’ah yang terindikasi berseberangan tidak diundang. Sehingga kami yang ada di mesjid pun jadi berdiskusi. Entah apa yuang diubicarakan, yang pasto dari hari-hari sebelumnya memang nampak mesjid itu diginakan untuk mempromosikan salah satu capres dan memojokan Capres lain.
Kami pun mengirim ke beberapa teman SMS singakt : Disini ada serangan senja. Rupanya terjadi perubahan Strategy penyerangan pada pilpres 2014 ini. Yang biasanya menggunakan serangan fajar, berubah menjadi serangan Senja, tepatnya serangan melalu buka bersama, ceramah jelang buka bahkan ceramah tarawih. Kebetulan salah satu Jama’ah bertanya tentang upaya-upaya haram yang dilakukan dalam upaya memenangkan pencapresan, kami jelaskan bahwa penggunaan mesjid bauk melalui ceramah tarawih maupun kegiatan lain yang dimaksudkan untuk kampanye adalah terlarang, juga pemberian uang (money politic) diharamkan MUI. Jika itu dolakukan maka itu adalah cara-cara haram, yang berarti juga menghalalkan segala cara, jika calon demikian menang maka kemenangan itu tidak berkah, Indonesia tidak akan berkah.
Melihat fenomena demikian, sambil menunggu isya kamipun menulis puisi, yang ternyata kontennya adalah prediksi puitikal tentang Pilpres. Berolit puisinya : KALAM HITAM JAHANAM Senja menancap gelap, saat kelebat bayang iblis menabir cahaya Anggur yang kau tabur, menyusur dengkur pungkur sahur Hingga kemilau malam seribu bulan Kau rajam melebam kelam Kalam hitam yang kau ketam mewujud muara dendam kejam Dimana hujan menjelma bandang’ dimana kehangatan mengobarkan jahanam Dan angin sorga yang kau janjikan hanyalah sepoi angin buritan Dimana kekuatan kerelaan tak dapat kau bekukan terus mengalir mengukir witir hingga salam menemukan mahkotanya dan kemenangan menduduki singgasananya Meski disini ada serangan senja saudara
Rabu, 9 Juli 2014, beberapa saat sebelum mencoblos, sambil mengamati kertas suara, kami berdoa, semoga yang kami pilih dapat membangun Indonesia penu berkah. Demikian juga saat shalat dhuhur, kami mohon keberkahan untuk seluruh bangsa Indoneia.
Seusai sholat, seorang jama’ah menanyakan tentang proses pencoblosan, kami tunjukan 2 jari kami yang bertanda tonta ungu. Memang seusai noblos kami celupkan 2 jari ke tinta, dan kami foto lalu kami upload, sebaga pertanda keyakinan kami akan kemenangan capres nomor 2. Kami yakin dari hampir 200 juta pemili pada pilpres 2014, yang memilik tanda 2 jari ungu hanya kami (ada yang lain ?).
Sambil leyeh-leye kami berfikir dan kami ketok langsung ke status facebook kami. Kali ini kami tulis prediksi Rasional berjudul : “ GREY AREA FIGHTING”, Bagi Grass Root dan Elit, pilihan telah dijatuhkan sesuai loyalitasnya. Pertarungan sesungguhnya ada di Grey Area yg didominasi oleh strata sosia MENENGAH. Kelompok ini kritis, rasional dan lebih melihat substansi bukan artificial, instrumen pengambilan keputusan dapat berasal dari materi debat dan realitas ke karyaan yang liabel, artinya krn ini terkait mengelola negara, maka akan dilihat bgmn karya mengelola negara sebelumya, bukan melihat prestasi perangnya. Demikian juga dalam hal debat, kelompok ini akan mengkritisi isi dan menghindari bias kemasan.
Dari dua hal itu JOKOWI lebih punya makna di mata kelompok menengah itu. Keberhasilan mengelola kota Solo hingga dipercaya berulang adalah bukti keberhasilannya. Lompatan prestasi membuatnya berada di klas akselerasi dari walikota melompat ke Gubernur dan ke Capres, semua bukan dia yang meminta, Jokowi hanya mencoba memenuhi harapan masyarakatnya. Dan bagi Jokowi yg dibesarkan di lingkungan yg biasa MELAYANI RAKYAT (kakeknya dipilih jadi lurah berulang kali) tentu akan menangkap harapan rakyat sebagai AMANAH untuk dilakukannya.
Ditinjau dari debat Jokowi menampilkan esensi yg substantif yg memang dibutuhkan bangsa ini, apalagi justru pada debat terahir Jokowi menunjukan kelasnya dan sangat ” know How” dengan Sustainabe Development yang memang sedang menjadi main stream pembangunan dunia yg menhadapi krisis lingkungan. Dengan background sebagai ahli manajemen kehutanan dan memimpin kota hingga menerima adipura Jokowi benar-benar mendominasi debat.
Dengan realitas itu, Jokowi memenangkan pertarungan di Grey Area ini, yang akan berkonsekuensi pada kemenangannya secara keseluruhan. Insya Allah. Itulah prediksi rasional kami sebelum hingar bingar quick Count kami dengar.
Sekilas info : DUNIA KEILMUAN DIINJAK INJAK Empat Lembaga Survey yang Pro kepada salah satu pasangan capres/Cawapres bermasalah. Dua diantara Lembaga itu dimiliki oleh 2 diantara timses pasangan tersebut. Satu dikenal sebagai Kriminal data, dan satunya tidak memiliki kredibilitas.
Seperti pada status di laman (page) Facebook kami (Darwono Tuan Guru) beberapa lalu, bahwa yang kami khawatirkan adalah paradigma, cara berfikir yang tidak benar (manipulatif dll0 seperti ini. Karena dampaknya sangat serius bagi bangsa di masa datang.

Senin, 07 Juli 2014

Jokowi dan Sustainable Development

Prediksi debat Cpres/Cawapres terakhir didominasi pasangan Jokowi-JK menjadi kenyataan. Jokowi tampil menunjukan kelasnyas dalam debat bertema Pangan, Energi dan Lingkungan. Sebagai ahli Manajemen Hutan Universitas terkemuka di Indonesia, UGM Yogyakarta, Jokowi mampu menunjukan bagaiman pembanguna pangan, energi dan lingkungan itu diintegrasikan. Sementara pasangan lain, terutama Prabowo, nampak lebih banyak tampil sebagai penonton bahkan beberapa kali nampak “salah semantik”. Sebagai guru SMA, apa yang disampaikan Prabowo tidak lebih satu level dengan siswa-siswa SMA dalam diskusi Pangan. Energy dan lingkungan itu.
Dalam paparan terkait Pangan, Energi dan lingkungan, Jokowi sangat gamblang menekankan prinsip-prinsip Sustainable development, Pembangunan berkelanjutan. Yang dimaksud Sustainable Development adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan” (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987). Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. Pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas daripada itu, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan: pembangunan ekonomi, pembangunan soaial, san perlindungan lingkungan. Dokumen-dokumen PBB, terutama dokumen hasil World Summit 2005 menyebut ketiga hal dimensi tersebut saling terkait dan merupakan pilar pendorong bagi pembangunan berkelanjutan.
Disamping konsep Pembangunan Berkelanjutan, terdapat juga konsep Pembangunan Hijau. Pembangunan Hijau pada umumnya dibedakan dari pembangunan bekelanjutan, dimana pembangunan Hijau lebih mengutamakan keberlanjutan lingkungan di atas pertimbangan ekonomi dan budaya. Pendukung Pembangunan Berkelanjutan berargumen bahwa konsep ini menyediakan konteks bagi keberlanjutan menyeluruh dimana pemikiran mutakhir dari Pembangunan Hijau sulit diwujudkan. Sebagai contoh, pembangunan pabrik dengan teknologi pengolahan limbah mutakhir yang membutuhkan biaya perawatan tinggi sulit untuk dapat berkelanjutan di wilayah dengan sumber daya keuangan yang terbatas.
Konsep Sustainable Development sangat jelas diterapkan oleh Jokowi dalam menanggapi masadah deforestry, Konversi Hutan menjadi sawah, maupun dalam menanggapi upaya mangatasi kekurangan daging (pangan). Dalam kontek perusakan hutan, tidak ada hal baru yang disampaikan oleh Prabowo, kesdaran masyarakat sekitar hutan, ilegal loging dan regulasi. Sementara Jokowi dalam menanggapi apa yang disampaikan Prabowo memaparkan hal yang lebih Urgent, yang justru menimbulkan kerusakan hutan jauh lebih dahsyat dibandingkan apa yang dilakukan oleh masyarakat. Jokowi memaparkan tidak adanya impelementasi “one map polecy” sehingga di lapangan terjadi tumpang tindih yang menimbulkan ketidak jelasan, antara hutan lindung, produksi, pertambangan dll.
Dalam bidang penyediaan lahan untuk ektensifikasi dalam upaya peningkatna produksi pangan, konversi hutan menjadi sawah/lahan, Jokowi mengingat kan agar dikaji lebih jauh daya dukung penciptaan lahan itu, seperti adanya sumber air, bendungan dll, agar pembabadan hutan untuk sawah yang telah dilakukan tidak sia-sia. Pembukaan lahan jangan sekdar menjadi proyek, tetapi harus benar-benar menjadi program yang dapat dimanfaatkan rakyat. Hal inbi perlu dicatat, mengingat tidak hanya sekali dua kali hal ini terjadi, apa yang terjadi di Papua, maupun penyediaan lahan gambut, menjadi sia-saia dan kurang bermanfaat bagi masyarakt.
Dalam upaya mengatasi kekurangan daging, Jokowi tidak hanya menerangkan bagaimana meningkatkan produksi daging melalui peternakan, namun juga mengkaitkan dengan kemandirian energi dan pembangunan hijau. Menurut Jokowi, bibit ternak bantuan pemerintah sebaiknya dikumpulkan dalam satu tempat, sehingga pemeriksaan, pemeliharaannya menjadi mudah dikontrol. Dengan cara demikian maka kotoronnya pun dapat ditampung untuk dirubah selain menjadi pupuk juga dapat dirubah menjadi Energy yang dapat dimanfaatkan untuk listirk bagi masyarakat.
Sebagai mantan wali kota penerima penghargaan Adi Pura, Jokowi sangat memahami problematika lingkungan perkotaan yang harus diatasi. Menurutnya selain kesadaran masyarakat seperti yang diungkapkan Hatta Rajasa, Jokowi juga menekankan pentingnya Insentif (selain penghargaan berupa piala) yang dapat memotivasi masyarakat lebuh luas, sehingga program-program penataan lingkungan perkotaan menjadi lebih cepat terlaksana. Insentif iotu dapat dimanfaatkan untuk pembangunan daerah resapan, penataan aliran sungai, penanaman pohon-pohon dan penataan lingkungan lainnya.
Terkait dengan pertanyaan Probowo tentang Jokowi yang anti koperasi, Jokowi menyatakan bahwa kemungkinan Prabowo salah dengar, Bagi Jokowi yang yakin bahwa Koperasi sebagai Soko Guru perekonomian bangsa, tidak mungkin menganggap Koperasi tidak penting. Jokowi menekankan bahwa dalam membangun desa, sangat diperlukan semacam badan usaha pedesaan dan penguatan kelembagaan di pedesaan, serta bantuan untuk masyarakat pedesaan. Keunggulan Jokowi - JK dalam debat Capres/Cawapres tersebut juga diodukung oleh kemampuan Jokowi - Jk dalam menerjemahan “bahasa konsep” menjadi bahasa operasional yang dipahami masyarakat luas. Hal ini dapat penulis amati saat menonton debat ini bersama masyarakat awam (grass root) di taman Pasar Genjing Jakarta. Konsep pembangunan pangan energi dan lingkungan yang Jokowi sampaikan tentu akan sangat menarik bagi floating mass yang pada umumnya adalah para pemilih terdidik, terutama para aktivis pembangunan berkelanjutan, lingkungan, sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Dan Berdoalah Indonesia ! Jauh-jauh hari, sejak awal bulan Rojab, kita telah memohon agar bisa sampai di bulan Ramadhan, setiap saat kita memohon, “Ya Allah, berkahi hamba di bulan Rojab, berkahi hamba di bulan Sa’ban, dan sampaikan umur hamba di bulan ramadhan.” Doa ini benar-benar menempatkan Ramadhan sebagai bulan yang kita rindukan, kita wanti-wanti kepada Tuhan agar kita di beri kesempatan untuk berada didalam bulan penuh barokah itu.
Ketika hilal satu Ramadhan datang, rasa riang tidak tertahankan, bahagia berada di pelukan hari-hari Ramadhan, melahirkan Gita cita hati suci, “Tuhan selamatkan kami untuk Ramadhan, selamatkan bagiku Ramadhan,” dikumandangkan terus-menerus di bulan kasih sayang ini. Orang lain mungkin hanya memiliki 1 hari kasih sayang, namun kita memiliki 1 bulan kasih sayang, bulan penuh cinta, Ramadhan.
Di bulan ini juga kita dapat menjumpai maha kasih Tuhan, pada malam yang istimewa. Di mana margasatwa tak bergerak, gunung menahan nafas, angin pun berhenti dan pohon-pohon tertunduk, itulah malam lailatul Qodar. Malam di mana Allah SWT menghapus dosa-dosa kita, malam di mana Allah SWT dengan penuh kasih menyeka air mata kita. Malam penuh kedamaian, di mana sesuatunya jauh lebih baik dari seribu bulan. Malam diputuskannya semua urusan dengan bijak sana oleh Yang Mahabijak.
Sepanjang bulan, langit dihiasi bintang-bintang yang tersenyum mendengar jeritan-jeritan para pecinta yang meraung-raung memohon kasih-Nya. Ya Arhamar rahimin, Irhamnaa, Wahai Dzat Yang maha Pengasih Penyayang, limpahkan kasih untukku. Wahai Dzat Maha Cinta, Cintailah Hamba. Dan arsy pun bergemuruh mendengar tangisan-tangisan mohon ampun, Allahumma innaka affuwwun, tuhibbul afwa fa’fuanni. Ya Allah, sungguh Engkau Maha pengampun, Mencintai Ampunan, maka ampunilah kami.
Dan dari belahan bumi tertentu, yang disebut Indonesia, hamba-Sang Pecinta, yang cinta bangsanya, cinta tanah airnya, dengan deras air matanya meminta pada Sang Mahacinta, Ya Aziz, Yaa Hakim, Anugerahilah bangsa kami Pemimpin yang Mencintai-Mu, Engkau Cintai, dan Mencintai kami. Yang hadir di tengah-tengah kami, menjabat tangan kami, memanggul beban kami, menghargai keringat kami, dengan menabur Cinta-Mu, agar kami mencintai-Mu dan mendapat Cinta-Mu.
Lalu langit mengukirkan Doa Para Pencinta Ya Allah, Jika berbagai cobaan ini akibat dosa-dosa dan kesalahan kami, Maka hamba Mohon ampunan-Mu dan jauhkan kami dari segala pengaruh jeleknya Jika segala cobaan ini adalah jalan menuju Ridlo-Mu, Maka hamba mohon kekuatan, kesabaran, dan ketenangan dalam menjalaninya. Ya Arhamar Rohiomin, Irhamna !