MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Jumat, 30 Desember 2016

NEW YEAR CELEBRATION's PROBLEM FOR MOSLEM

Paling tidak ada beberapa masalah bagi seorang muslim terkait keimanannya jika melaksanakan perayaan Tahun Baru miladiah (Masehi) sebagaimana selama ini dilakukan. Masalah-masalah itu adalah, pertama, mereka terjebak pada pelestarian paganisme pendewaan kepada dewa Janus, ke dua mengikuti budaya orang-orang Yahudi dengan meniup terompet di malam pergantian tahun baru dan yang ke tiga adalah melakukan kepercayaan China kuna dengan membakar petasan/kembang api pada perayaan malam tahun baru (imlek yang bertujuan untuk mengusir binatang jahat (roh jahat).
Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ahmad dan Tirmidzi mengatakan “Siapa saja yang menyerupai suatu kaum/ bangsa maka dia termasuk salah seorang dari mereka”. Sementara itu Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari menyatakan : “Sesungguhnya kamu akan mengikuti perjalanan orang-orang yang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta; bahkan kalau mereka masuk lobang biawak, niscaya kamu mengikuti mereka.” Dua hadits ini dijadikan bahan refleksi bagi kita dalam menghadapi 1 Januari 2017 esok.
Kurang lebih tinggal 2 kali 24 Jam lagi kita akan meninggalkan tahun 2016 memasuki tahun 2013. sebagaimana biasanya kita akan menyaksikan hiruk pikuk orang-orang yang akan merayakannya. Mulai dari menyiapkan kembang api dan terompet, mendatangi tempat-tempat yang mengadakan acara perayaan pergantian tahun, 1 Januari. Sebenarnya Januari berasal dari nama dewa bangsa Romawi, Janus, yakni dewa pintu dan semua permulaan. Menurut sejarah, bulan Januari diambil dari nama dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang). Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.
 Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus. Urutan bulan menjadi: 1) Januarius, 2) Februarius, 3) Martius, 4) Aprilis, 5) Maius, 6) Iunius, 7) Quintilis, 8) Sextilis, 9) September, 10) October, 11) November, 12) December. Seperti kita ketahui pada tahun 1582 M Kalender Julian diganti dengan Kalender Gregorian. Dinamakan Gregorian karena dekrit rekomendasinya dikeluarkan oleh Paus Gregorius XIII. Dekrit ini disahkan pada tanggal 24 Februari 1582 M. Isinya antara lain tentang koreksi daur tahun kabisat dan pengurangan 10 hari dari kalender Julian. Pada tahun 1582 M Paus Gregorius XIII juga mengubah Perayaan Tahun Baru Umat Kristen dari tanggal 25 Maret menjadi 1 Januari.
Agama dan Umat Yahudi merayakan dan menyebut perayaan tahun baru mereka dengan nama Rosh Hashanah, yang berarti “Kepala Tahun”.Rosh Hashanah ini digunakan umat Yahudi untuk memperingati penciptaan dunia seperti yang ditulis dalam Talmud, kitab suci mereka. Mereka merayakannya dengan cara berdoa di sinagog, dan meniupkan bunyi-bunyian dari shofar (tanduk). Cara perayaan tahun baru Orang Yahudi dengan budaya meniupkan bunyi-bunyian ini diadopsi dan dimodifikasi oleh orang-orang non Yahudi, termasuk di Indonesia hanya saja untuk menghasilkan bunyi-bunyian saat ini bukan dari shofar (tanduk), melainkan bunyi-bunyian dari terompet. 
Sementara itu bangsa China merayakan tahun baru yang disebut Imlek pada malam bulan baru pada musim dingin (antara akhir Januari hingga awal Februari) atau jika memakai kalender Gregorian tahun baru ini terletak antara 21 Januari hingga 20 Februari. Di China kebiasaan merayakan imlek secara umum berisi perjamuan makan malam pada malam tahun baru, serta penyulutan kembang api dan petasan juga menyalakan lampion. Pada lampion terdapat lambang dua belas jenis binatang yang dikenal dengan shio-shio, yaitu : Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, Babi, Tikus, Kerbau, Macan dan Kelinci. Masyarakat China meyakini bahwa pada setiap akhir tahun muncul sejenis binatang buas yang disebut Nian Show yang memangsa apa saja yang dijumpainya. Untuk menjaga diri dari serangan Nian Show, menjelang tahun baru, semua pintu dan jendela penduduk ditutup rapat hingga hari maut itu berlalu. Masing-masing keluarga berkumpul di rumah. Dalam keyakinan orang China Nian Show takut pada benda-benda yang berwarna merah, juga pada mercon dan kembang api. Oleh karena itu setiap akhir tahun masyarakat China menggantung kain, lampion dan kertas merah di rumah-rumah dengan dilengkapi puisi-puisi indah dalam tulisan, serta menyulut petasan dan kembang api untuk mengusir makhluk Nian Show yang berupa hawa jahat. Dan saat ini kebiasaan menyalakan petasan dan kembang api menjadi hal yang biasa dilakukan setian merayakan tahun baru 1 Januari (tahun masehi).
 Ditinjau dari ilmu kimia, warna nyala berbeda-beda berasal dari berbagai logam. Alumunium menampakkan warna perak dan putih berkelap kelip, Barium menghasilkan warna hijau, Kalsium menghasilkan warna nyala oranye, Natrium kuning, Magnesium menghasilkan warna putih, Titanium merah, Stronsium warna merah. Logam-logam itu dalam bentuk garam nitrat, klorat atau perklorat. Sedangkan komposisi bahan untuk penyalaan (sumbu) biasanya adalah serbuk hitam yang merupakan campuran dari carbon, belerang, pospor. dengan potasium nitrat, klorat dan perklorat. Efek melesat, meledak dan menyala ada hasil oksidasi berbagai logam tersebut dan menyala adalah fenomena oksidasi (terbakar) yang mencapai titik nyalanya. Dengan kandungan tersebut maka dapat diprediksi hasil pembakarannya di ucara yang sekaligus menambah emisi oksida-oksida yang dapat menjadi polutan udara seperti Yang utama adalah Oksida belerang dan oksida nitrogen, sebagai penyebab acid rain, Hasil pembakaran karbon menjadi karbon dioksida (salah satu gas rumah kaca) yang menyebabkan global warming, sedang pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas karbon monoksida yang memiliki daya afinitas terhadap hemoglobin (Hb) lima puluh kali (50 X) lebih kuat dari oksigen, sehingga mengahibatkan kematian bagi penghirupnya sebagai contoh fenomena mati lemas dalam mobil tertutup. 
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya adanya dominasi senyawa klorat dan perklorat, maka dapat dipastikan ion clorin akan terbebeas. Keberadaan klorin dalam waktu panjang sampai ke stratosfir dan mampu menguraikan ozon (O3), menjadi oksigen sehingga lapisan Ozon di stratosfir menipis yang secara extrim disebut sebagai lubang ozon (Black Hole). Padahal keberadaan Ozon berfungsi sebagai "filter" dari sinar ultra violet maka menipisnya atau berlubangnya lapisan ozon mengakibatkan sinar ultra violet berlimpah ada atmosfir. Tragisnya, UV ini bersifat mutagen, atau sebagai penyebab mutasi, maka akan hadirnya berbagai mutan di bumi tidak dapat dihindarkan, termasuk mutan manusia paling dahsyat, Dajjal.
Dari uraian di atas, berarti ada beberapa kepercayaan dan penghormatan dalam merayakan tahun baru 1 Januari, yakni, penghormatan Dewa Janus, Membunyikan terompet ala orang Yahudi dan membunyikan mercon, kembang api sebagai mana layaknya kepercayaan orang-orang China . Jika kita kembalikan pada hadist yang ditulis pada awal tulisan ini, maka sebagai introspeksi benarkah langkah kita jika kita ikut-ikutan merayakan 1 Januari dengan apa yang kita lakukan selama ini ? Hal lain yang perlu diperhatikan adalah aktivitas aktivitas itu sangat mubadzir secara ekonomi dan sangat tidak ramah lingkungan dengan berbagai polusinya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/darwonogurukita/satu-januari-menghormati-dewa-janus_58654161f87e61350a3c5614

Jumat, 04 November 2016

JOKOWI MENGANGGAP KERETA LEBIH PENTING DARI PADA UMAT DAN ULAMA ?

(Dari Aksi Bela Al Quran,4 Nopember 2016)
Aksi Bela Al Quran yang berlanagsung hari Jumat, 4 Nopember 2016, semakin membuktikan bahwa kaum muslimin Indonesia, benar-benar menghargai dan menghormati sistem hukum NKRI. Meski aksi diikuti oleh jutaan kaum muslimin yang datang dari berbagai penjuru tanah air, dapat berjalan sesuai yang diharapkan termasuk memenuhi himbauan dari Presiden Joko Widodo sendiri. Sayang maksud hati umat dan ulama bersatu ingin menyampaikan aspirasi, naamun apa daya, justru ditinggal pergi oleh Jokowi
Barang kali , "Tinggal glanggang colong playu" adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan perilaku Jokowi yang meninggalkan istana dan seolah menghandar (?) untuk menghadapi perwakilan Umat yang membawa lebih satu juta jama'ah Aksi Suci Membela al Quran dari berbagai lapisan kaum muslimin.Bagi saya, perilaku Jokowi yang lebih mementingkan meninjau proyek kereta dengan menibggalkan jutaan kaum muslimin yang berusaha dengan santun untuk menyampaikan aspirasi dengan damai sesuai himbauannya, sangat tidak pada tempatnya. Jutaan kaum muslimin yang hadir dari berbagai penjuru tanah air, yang berangkat dengan segala pengorbanan, sudah seharusnya disambut dengan hsngat oleh Jokowi, sebagai tuan rumah Istana. Banyak penilaian dari kaum muslimin terkait perilaku Jokowi yang seakan tidak punya emphati ini, salah satunya adalah Joowi melecehkan umat Islam.
Sebelumnya bahkan sempat beredar kabar kalau Jokowi akan ke Australia untuk membicarakan masalah gula. Hal itu mendapat tanggapan negatif dari nitizen. Tetapi mengapa justru hari ini meninggalkan istana dan konon meninjau proyek kereta ? Bukankah ada pejabat teknis yang semestinya menangani masalah proyek ?Alasan mengapa Jokowi lebih memilih meninjau proyek kereta sangat perlu diketahui kaum muslimin khususnya jutaan peserta aksi suci membela al Quran.
 DPR sebagai pihak yang mewakili rakyat, harus bisa mendapat jawaban untuk ditetusksn kepada rakyat yang diwakilinya, DPR harus memanggil Jokowi untuk mempertanyakan prilakunya yang mengecewakan Rakyat. Apalagi akhibat gagal bertemu untuk menyampaikan aspirasinya, massa terus bertahan dan menjadi emosional hingga terpancing ketika diprovokasi hingga terjadi kericuhan.
Kericuhan yang berlangsung mulai pukul 19.15 WIB diawali ketika masyarakat menjadi tunggang langgang akhibat tembakan gas air mata untuk membubarkan massa saat mereka sedang mendengarkan orasidari para tokoh. Pengaruh penggunaan gas air mata sangat berbahaya bagi mata, pernapasan, dan kesehatan manusia. Hal ini dikarenakan gas air mata mengandung zat-zat beracun, seperti Chlorobenzylidene malononitrile (CS Gas). CS Gas bisa menyebabkan iritasi pada selaput lendir mata, hidung, tenggorokan, dan perut. Efek yang bisa ditimbulkan gas ini adalah mata sulit berkedip, sakit kepala dan sensasi terbakar. Namun, efek ini diperkirakan akan hilang sejam setelah semburan. Namun, beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa iritasi pada pernapasan dan mulut bisa berlangsung hingga sebulan.
Reaksi mata ketika terkena gas air mata adalah bertahan (defensif). Lalu terjadi sensasi seperti terbakar, mata berair, memerah, kornea melebar. “Ujung-ujungnya penghilatan menjadi kabur. Selanjutnya, reaksi alami dari orang yang terkena gas air mata adalah menempelkan atau mengusapkan tangan ke mata. “Ini justru memperburuk efek yang ditimbulkan oleh zat gas air mata, menyebarkannya dan mempenetrasi lebih jauh,
Efek gas air mata juga akan tambah parah jika orang menggunakan pakaian atau kain yang diusapkan ke bagia mata atau wajah. “Kain yang diresapi oleh zat gas air justru mempercepat penguapan zat-zat gas air mata, Pada mereka yang menderita konjungtivitis untuk menghindari dari aksi yang mengarah pada bentrokan dan penggunaan gas air mata. Sedang mereka yang menggunakan kontak lensa mata harus mencabutnya, dikarenakan dapat menyebabkan kerusakan pada kornea mata.
Dengan paparan pengaruh gas air mata di atas, maka dapat dipahami mengapa massa yang sedang tenang mendengarkan orasi menjadi tunggang langgang yang mangakibatkan kericuhan pada kasus Aksi Bela Al Quran itu. Padahal, menurut salah seorang negosiator yang menemui Jusuf Kalla, KH Arifin Ilham, menyatakan bahwa tembakan itu justru terjadi di tengah proses negosiasi yang akan digunakan sebagai hasil aksi bela al Quran itu. Kericuhan yang terjadi sudah barang tentu sangat disayangkan oleh kita semua.

Minggu, 23 Oktober 2016

KONVERSI KALORI SECARA BIJAK UNTUK DIABETESI

Dalam Penanganan diabetes melitus, dikenal 4 pilar utama pengelolaan yaitu : penyuluhan (edukasi) yang merupakan bagian integral asuhan perawatan diabetes. Edukasi diabetes adalah pendidikan dan latihan mengenai pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan diabetes yang diberikan kepada setiap pasien diabetes, keluarga, kelompok masyarakat beresiko tinggi dan pihak perencana kebijakan. Pilar utama pengelolaan diabetes adalah perencanaan makan, lebih dari 50% pasien tidak melaksanakannya. Selain itu latihan jasmani yang teratur memegang peran penting terutama pada DM tipe-2. Jika pasien telah melaksanakan program makan dan latihan jasmani teratur, namun pengendalian kadar glukosa darah belum tercapai, perlu ditambahkan obat hipoglikemik baik oral maupun insulin
 Seperti kita ketahui bersama, salah satu pilar dalam pengelolaan terapi Diabetu s Melitus adalah dengan terapi gizi. Upaya penatalaksanaan diet Diabetes mellitus,perencanaan makanan merupakan pilar yang sangat penting .Perencanaan makanan perlu pada semua jenis penderita Diabetes mellitus baik yang terkendali hanya dengan terapi diit maupun bagi yang menggunakan obat peroral atau injeksi insulin. Tujuan dari therapi diet adalah sbb : 1. Mencapai dan mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal; 2. Mencapaian mempertahankan lipid mendekati normal; 3 Mencapai berat badan normal; 4. Mencegah komplikasi kronik dan 5. Meningkatkan kualitas hidup sehingga dapat melakukan pekerjaan sehari – hari seperti biasa.
Sebagai pilar utama, terapi gizi medis merupakan bagian dari penatalaksanaan diabetes secara total. Prinsip pengaturan makan pada diabetisi hampir sama dengan anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan gizi masing-masing individu . Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan secara prospektif di Inggris yang menunjukkan bahwa kontrol glukosa darah yang baik akan mengurangi resiko terjadinya resistensi insulin dan menurunkan resiko penyakit kardiovaskular.
 Diantara beberapa syarat dari therapi gizi satu diantarnya adalah terpenuhinya energi yang cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal. Makanan dibagi dalam tiga porsi besar, yaitu makan pagi (20%), dan sore (25%), serta 2 – 3 porsi kecil untuk makanan selingan masing-masing 10-15%. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Lemak terdiri atas <10% dari lemak jenuh, 10% lemak tidak jenuh ganda, dan sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol <300 mg per hari. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi ttal. Sementara itu Kebutuhan karbohidrat 60-70% energi total. Penggunaan gula murni dalam makanan dan minuman tidak diperbolehkan, kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Sedangkan Asupan serat dianjurkan 25g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang terdapat di dalam sayur dan buah.
 Perlu ditekankan disini, bahwa bagi para diabetesi maka Pola makan harus benar-benar diperhatikan. Baik jadwal, jumlah, maupun jenis makanan yang dikonsumsi. Mengingat, penderita diabetes biasanya memiliki kecenderungan kandungan gula darah yang tidak terkontrol. Kadar gula darah akan meningkat drastis setelah mengkonsumsi jenis makanan tertentu. Oleh sebab itu, pola makan dan jenis makanan penyakit diabetes ini harus diatur sedemikian rupa.Kebutuhan makanan bagi penderita penyakit diabetes tidak hanya sekedar mengisi lambung. Tetapi, makanan tersebut harus mampu menjaga kadar gula darah dan memberikan terapi bagi penderita diabetes itu sendiri. Demikian juga dengan jadwal, jumlah dan jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh penderita harus benar-benar diatur sedemikian rupa sehingga mampu memberikan terapi bagi kesembuhan penyakit gula tersebut.
 Satu hal yang perlu diperhatikan juga oleh para diabetesi adalah Jadwal makan yang dianjurkan bagi penderita diabetes adalah enam kali makan dalam sehari. Dengan ketentuan tiga kali makan besar dan tiga kali makan ringan. Hal tersebut dimaksudkan agar lambung tidak kosong dan asupan gula dalam tubuh tetap stabil, tidak melonjak drastis dan juga tidak turun sangat rendah. Interval makan bagi penderita diabet berkisar 3 jam, sebagai contoh : - Makan besar I (Sarapan pagi) : pukul 07.00– Makan ringan I (Snack) : pukul 10.00– Makan besar II (Makan siang) : pukul 13.00– Makan ringan II (Snack) : pukul 16.00– Makan besar III (Makan malam) : pukul 19.00– Makan ringan III (Snack) : pukul 22.0
Para Diabetesi benar-benar harus mengupayakan makan tepat waktu. Hal ini dikarenakan apabila terjadi keterlambatan atau makan tidak teratur maka dikhawatirkan terjadi hipoglikemia (penurunan kadar gula darah). Gejala hipoglikemiaini ditandai oleh timbulnya pusing, mual dan pingsan pada penderita diabetes. Jika gejala ini terjadi maka sebaiknya penderita diberi minum air gula untuk mengembalikan keseimbangan gula dalam darah. 
Sebagai contoh praktis menu diabetesi, berikut contoh menu makan pagi, siang dan malam serta makanan selingannya : Pagi, 100 gr nasi, 100 gr sayur, 1 butir telur balado, 1/2 butir alpokat/pepaya . Selingan (jam 10) i arem-arem. Siang: 150 gr nasi, 1 mangkok sayur, 50 gr ikan asam manis, 1 potong tahu bakso dan 1 buah pisang. Sore, 3 butr kentang rebus, jagung rebus atau agar-agar tawar. Malam, 100 gr nasi, 1-2 terong panggang, 50 gr ayam panggang dan 1 buah peer. Dan snack malam 1 gelas susu. Contoh lain adalah : Pagi , Nasi (1gls), telur dadar 1 butir, oseng-oseng tempe 2 ptg sedang, sop labi (1gls), pepaaya 1ptg sedan; Siang, nasi (1 gls), pepes ikan (i ptg sdg) tempe goreng (2 ptg sdg), lalapan kacang panjang ( 1gls) dan pisag 9 1 buah); sedangkan makan malamnya, nasi 1 1/2 gls, ayam bakar kecap ( 1 ptng sdng), tahu bacem 91 ptng), buncis/wortel kukus (1 gls), dan pepaya (1 ptng sdg). nilai gizi dari menu diet ini adalah :energi 1921 kkal protein 60 g (12,5% dari total energi) lemak 48 g (22,5% dari total energi) karbohidrat 299 g (62,5% dari total energi) kolesterol 303 mg serat 37
Dari catatan di atas nampak bahwa bagi diabetasi yang paling pokok dari jumlah asupan adalah terkait dengan jumlah kalori, disamping itu juga penjagaan kesehatan fisik dan penjagaan stress. Dalam kondisi tertente seorang diabetasi yang sudah terbiasa minum teh manis atau secangkir kopi, penyetopan total justru bisa menimbulkan strees tersendiri, oleh karenanya, perlu rekomendasi bijak tentang penggunaan gula dalam minuman terutamanya. Oleh karena itu perlu konversi seberapa jumlah yang dibolehkan sesuai dengan prinsip jumlah asupan kalori yang ada. 
Memang, kafein pada kopi menghambat sensitivitas insulin pada penderita diabetes tipe 2, oleh karena itu perlu dihindari minum kopi setelah mengkonsumsi makanan berkabohidrat tinggi. Selain itu, kopi tanpa kafein juga bisa jadi pilihan. Gunakan sedikit gula atau pemanis alternatif atau lebih baik lagi jika tanpa gula dengan porsi 1 cangkir dan minumsedikit demi sedikit agar rasa kopi bisa benar-benar bisa dinikmati. Gula yang digunakan dapat merupakan konversi dari jumlah karbohidrat yang boleh dikonsumsi. Jika dikonversi, maka nasi 100 gram itu berkisar 10 sendok, dengan jumlah kalori 129,5 atau (130 Kalori), atau satu sendok nasi putih setara dengan 13 kalori. Sementara itu, jumlah kalori dalam 1 sendok teh gula pasir adalah 16 kalori. Dengan demikian, jika dalam kondisi tertentu dabetasi sangat menginginkan teh manis, maka akan lebih bijak jika dikonversi jumlah yang tepat. Jika secangkir teh, perlu 2 sendok teh gula, berarti ada 32 kalori, sedang pengurangan jumlah nasi 3 sendok makan bernilai 39 kalori. Jadi jika seorang dengan alasan tertentu harus minum teh manis, maka pengurangan 3 sendok makan nasi, bisa setara dengan 2,5 sendok teh gula pasir. SEcara prinsip tidak menambah asupan kalori yanag menjadi pokok pengendalian nutrisi penderita diabetesi.
Rekomendasi konversi bijak semacam ini mungkin akan lebih menenangkan pasien dari pada memaksa pasien tetap menghindari total yang justru dapat memacu ketidaknyamanan. Yang terpenting adalah prinsip jumlah asupan kalori yang seharusnya tidak dilanggar. Tentu saja pelaksanaannya harus terkontrol dalam artian sehari sekali saja dimana pasien biasa menikmati teh manisnya. Dengan demikian pasien tetap dapat menikmati "manisnya" hidup yang diharapkan semakin memperbaiki kondisi psikologis sehingga semua kondisi menjadi baik. Bagaimana dok ? 

Sabtu, 15 Oktober 2016

TERUS KAWAL PROSES HUKUM PENISTA AGAMA

Menurut hemat penulis apa yang ditunjukan kaum muslimin padaa hari Jum'at 14 Oktober 2016 adalah bukti bahwa kaum muslimin Indonesia sangat menghormati hukum yang berlakub di NKRI. Kita melihat bahwa kaum muslimin Indonesia menghadapi penistaan terhadap agamanya yang sejatinya adalah delik umum, kaum muslimin tetap mempercayakan kepada aparat penegak hukum untuk menanganinya. Kaum muslimin di berbagai kota Indonesia tidak main hakim sendiri dan tidak menyeret ke dalam permusuhan antar umat beragama, karena kaum muslimin sangat dewasa, penistaan agama yang terjadi dilakukan oleh oknum tertent secara pribadi. Oleh karenanya, sangat disayangkan ketika Megawati mencoba berapologis dengan menarik karakteristik sang oknum pada salah satu etnik Nusantara tertentu, dn itupun tida tepat.
Sebagai sebuah delik umum sudah seharusnya yang berkepentingan menyelesaikannya adalah negara untuk mrncegah terjadinya gangguan kantibmas, instabilitas dan desintegrasi. Tetapi justru negara "seakan" memviarkan dehingga terjadi kohesif dan solidaritas sosial kaum muslimin untuk mengajukan tutntutan bersama, ahibat hak paling dasarnya (keyakinan) yang dinistaksn kurang diperhatikan. Penegak hukum justru terkesan lebih mempertimbangkan kepentingan sang oknum untuk mengikuti Pilkada, padahal yang dituntut kaum mslimin tidak ada kaitannya dengan politik, murni masalah penistaan agama.
Dalam memperjuangkan kepentingan bersama kaum muslin Indonesia tetap taat pada aturan dan perundangan yang berlaku di NKRI, itulah yang diapresiate oleh budayawan Jaya Suprana. dimana kaum muslimin Indonesia dinyatakan sebagai umat yang adiluhur. Bahkan fakta di lapsngan menunjukan adanya jemaat gereja Katedral Jakarta yang membantu para demonstran dengan membagikan makan siang bagi demonstran, ini menunjukan terjadi solidaritas antar umat beragama atas penistaan agama lain, karena pada hakekatnya umat beragama apapun sejatinya tidak ingin agamanya dinistakan.
Menganalisis fenomena jum'at Berkah yang ada dengn tidak melepas sang Oknum pelaku sebagai Cagub pasti gagal, kita akan berkutat dan terjerumus pada kubangan analisis politik yang pelik. Pada sesungguhnya apa yang dilakukan kaum muslimin hampir di seluruh kota-kota di Indonesia tidak terkait dengan pilkada, tetai terkait dengan aqidah. Dengan hanya melibatkan satu oknum pelaku. Ketika menghadapi masalah aancaman terhadap agama, umat beraga di Indonesia bersatu. Dalam menghadapi agresivitas PKI misalnya yang ingin mengubah Dasar Negara menjadi komunis pada masa konstituante misalnya, Umat Beragama Indonesia bersatu, utusan Sunda Kecil yaag merupakan utusan dari kaum kristiani justru bergabung dengan fraksi Masyumi untuk menghadapi gempuran PKI, hal ini dapat dipahami karena gerejapun sesungguhnya tidak sejalan dengan PKI. Bhakan dalam sejaarah duni kita dapat mempelajari bahwa gereja juga melawan komunisme yang ateisme.
Perlu disadari bersama, pada saat ini, umat beragama Inonesia menghadapi tantangan bersama yakni bangkitnya PKI ditambah kelompok-kelompok yang mencampur adukan berbagai agama. Kita dapat memahami bahwa sesungguhnya pencampradukan berbagai agama tidak sejalan dengan berbagai agama itu sendiri, dan ini sangat berbahaya bagi kemurnian agama masing-masing. Kita sangat mengerti bhwa umat beragama Indonesia sudah sangat memahami bahwa ada perbedaan diantara agama-agama yang dianut oleh bangsa Indonesia , tetapi demikian kita saling menghormati sebagai realitas kebinekaan, sebagai hakekat Bhineka tunggal ika.
Oleh karena itu penulis sangat yakin, mereka yang terus mencoba mengadu umat beragama, menghina agama-agama yang ada, sesungguhnya bukanlah umat beragama, meskipun mereka mengaku dan secara administratif tercatat sebagai penganut salah satu agama di Indonesia. Dalam konteks ini, maka tekad bersama ummat beragama Indonesia untuk bersatu menghadapi tanntang bersama gerakan anti berketuhanan maupun gerakan mencampuradukan agama dengan label pluralisme harus dutegakkan. Semoga Bhineka Tunggal Ika semakin jaya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/darwonogurukita/umat-beragama-indonesia-bersatulah_580294d5347b615d058b4567

Kamis, 13 Oktober 2016

POLRI BERMAIN API

Ahirnya Ahok minta maaf setelah diprotes berbagai komponen masyarakat. Awalnya melalui berbagai media Ahok terus berusaha berkelit untuk mengingkari apa yang dituduhkan. Padahal video yang awalnya diunggah pada satau account facebook sudah beredar luas melalui jejaring sosial baahkan ditayangkan ber bagai mass media nasional, wajar saja masyarakat menilai bahwa Ahok bersikap pengecut atas apa yang dikatakannya. Sebenaranya sikap sportif mestinya ditunjukan Ahok sejak awal, sehingga tidak mengundang kemarahan masyarakat semakin besar, sayang Ahok dan bahkan dibela oleh para pendukungnya, justru menyalakan api yang mengakibatkan suasana semakin panas.
Ahok boleh saja lolos dari "penistaan" terhadap seorang ibu, aatau berbagai komponenen masyarakat kecil yang digusur, Ahok boleh saja lolos dari penistaan atas hasil audit BPK, tetapi Ahok kemungkinan tidak akan lolos dari fakta bahwa ia telah menistakan agama. Sangat wajar jika komponen masyarakat seperti HMI mendesak penegak hukum untuk memproses Ahok sebagaimana hukum berlaku. HMI, melalui LDK 1, LDK 2 dan seterusnya sangat meyakini daan menjadikan ayat-ayat kepemim;pinan untuk melakukan kaderisasi. Demikian juga organisasi-organisasi Islam lainnya ayat-ayat kepemimpinan dipastikan menjadi bagian penting dari kaderisasi kepemimpinannya.
Untuk mencegah suasana yang semakin panas, sebaiknya aarat penegak hukum segera memproses Ahok sebagaimana hukum dan perundangan yang berlaku, alat bukti ada, saksi saksi tentu sangat banyak karena Ahok menyampaiakannya di hadapan sebuah forum, bahkan penulis yakin pengunggah video pun bisa jadi saksi. Yang pasti penegakkan hukum yang fair harus dilakukan agar semua pihak dapat menerima dengan baik. Penegakkan hukum tentu bukan berarti Ahok harus dihukum, tetapi untuk sebuah kepastian hukum bagi Ahok sendiri. Ahok pun harus siap dengan proses hukum yang harus dijalani sebagai bukti rasa tanggung jawabnya. 
Hikmah dari kasus Ahok adalah bahwa kita semua, harus dapat mengendalikan diri dan menjaga kata, sikap dan perbuatan terutama terkait dengan isu agama. Sebab bagaimanapun juga agama atau keyakinan bagi setiap pemeluknya adaaalah hal sakral yang saangat dihormati. Gunakan cara-cara yang terbaik dalam menepis atau upaya menjawab hal-hal terkait dengan agama dan SARA. Semoga kasusu Ahok tidak terulang kembali oleh siapapun di negeri ini. Semoga masyarakat semakin dewasa dan percaya pada penegakkan hukum yang ada, sehingga tidak melakukan tindakan anarkhi.
Penyelesaian kasus ini pun harus sesegera mungkin dilakukan. pengusutan Ahok yang sudah difatwakan oleh MUI sebagai penghinaan al Quran dan Ulama, nenunjukan Polri bermain Api. Apakah kapolri tidak melihat fakta, apakah sengaja,untuk nemancing kemarahan umat dan lalu dengan mudah membereskannya ? Sikap polisi menunjukan tidak adanya sense of crisis, lebih dari itu, lebih mendahulukan hak Ahok untuk ikut pilkada dan mengesampingkan hak kaum muslimin untuk mencintai kitab sucinya, bahkan lebih oarah lagi tidak menghormati MUI.Oleh karena itu, seluruh kaum kuslimin yang mencintai al Quran harus bersatu dalam menuntut penyelesaian yang adli dari kasus penghinaan oleh Ahok ini. Jika kasus Ahok dibiarkan, maka preseden buruk bagi kehidupan bergama di negeri ini, padahal jelas-jelas, konstitunsi menegaskan bahwa negara berdasar pada ketuhanan yang maha esa.Penjajahpun tidak berani menghina Islam, ini pejabat, dalam pakaian dinas, kunjungan dinas, forum resmi, berkampanye dengan menghina al Quran demi nafs berkuasanya. 
Harus diingat, dalam Islam, yang dihukum hamer bukan saja peminum hamrnya, tetapi juga yang memeras anggurnya, yang mrmbuat hamr dan menghidangkannyapun terkena dosaanya. Jadi kaum muslimin, siapapu, entah itu Kapolri, Presiden, Nusron, Wiranto, atau siapapun harus hati hati ketika terperosok membela penghina al Quran, sebab pada hakekatnya, membela penghina al Quran pada hakekatnya tergolong penghina al Quran Juga. Nau'dzu billah.
Bagi Kaum muslimin, ada baiknya kita camkan makna senandung Jihad berikut : Nahnulladziina baya"uu Muhammadan alal jihadi maa baqoina abadan, wal musyrikuuna qod baghau alaina, fa in aroodu fitnatan abaina. Fa anzilan sakinantan alaina, watsabbitil aqdama in laqoina Kami orang-orang yang telah berbaiat kepada Muhammad, untuk berjihad selama kami masih hidup, Orang-orang musyrik sungguh telah melampaui batas kepada kami, jika kami bertemu mereka kami tolak !, Ya Allah turunkan ketenangan bagi kami, dan kokohkan langkah kami jika bertemu mereka.

Minggu, 11 September 2016

DOA ARAFAH 1437 H : KOKOHKAN PERSATUAN ISLAM YA ALLAH

Sahabat, mari bertakbir Mari berdzikir mari berfikir Allahu akbar, Allahu akbar Allahu akbar Laa ilaaha illallahu Allahu akbar Allahu akbar walillahil hamd
Allahumma sholli alaa Muhammad wa ali Muhammad kama sholaita alaa Ibrohim wa ali Ibrohim, wabarik alaa Muhammad wa ali Muhammad, kama barokta ala ibrohim wa ali ibrihim fil alamina innaka hamidun majid Allahummaghfir lil muslimim wsl muslimat. Wal muminin wal muminat, al ahyai minhum wal amwat, innaka samiun qoribun mujibud dawat yaa qodliyal hajjaat. Allahumma ainnii alaa dzikrika wa syukrika wa husnil ibadatika. Allahumma inni as alukual huda, watuqo wal afafa wal ghina. Birohmatika nastaghis.
Ya Allah satukanlah hati kami. Hati kaum muslimin seluruh dunia, untuk memegang teguh tali ikatan ukhuwah tauhid kami, berikan kami kr=ekuatan dan pertolongan dalam menegakkan dinul Islam dimana saja kami berada, ringankanlah kami dalam menaburkan kebenaran diin-Mu, menabur rahmatan lil alamin ke seluruh penjuru dunia, hingga tercipta dunia yang aman, sejahtera, penuh kedamaian sebagaimana hakekat al Islam-Mu.
Mampukan seluruh kaum muslimin untuk memenuhi panggilan-Mu ke Haromain, agar kami bergandengan tangan mengharap berkah dan ridlo Mu. Ya Allah jadikan semua saudara kami yang sekarang menjadi tamu-Mu sebagai haji mabrur seluruhnya. Hingga mereka kembali ke negaranya masing masing menjadi tentara tentaraMu yang siap menegakkan din-Mu, Dinul Qoyyimah,
Ya Allah kami rindu bumi ini bumi yang aman, damai, sejahtera penuh berkah-Mu dan itu hanya akan terjadi jika din-Mu srbagai rahmatan lil alamin menjadi hal yang maujud dalam kehudupan, oleh karena itu ya Allah, sibghoh kami dengan dghoghMu, basuh hati kami dengan dzikir kepadaMu, terangi hidup kami dengan cahaya-Mu. Robbana laa tuzighqulubana ba'da idh hadaitana wahablana min ladunka rohmatan innaka antal wahhab. Wal hamdilillahi robbil alamin. kabulkan doa kami ya Allah.
Zaman itu kelihatannya diwarnai oleh problematika cinta. Sebab, pada zaman yang sama, Luth AS, yang tidak lain adalah keponakan Nabi Ibrahim AS, juga menghadapi problematika cinta yang terjadi di masyarakat di tempatnya di utus. Luth (sekitar 1950-1870 SM) adalah salah satu nabi yang diutus untuk negeri Sadum dan Gomorrah.[1] Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1900 SM. Ia ditugaskan berdakwah kepada Kaum yang hidup di negeri Sadum, Syam, Palestina. Namanya disebutkan sebanyak 27 kali dalam Al-Quran. Ia meninggal di Desa Shafrah di Syam, Palestina. Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/darwonogurukita/memahami-kisah-ibrahim-a-s-melalui-antroposentris_57d4b3b02b7a61d357c5ef42

Senin, 22 Agustus 2016

KOMITMEN MARHAENISME MEGAWATI DI UJI

Bagi Soekarno ideologi marhaenisme adalah ideologi perjuangan bagi golongan masyarakat yang dimiskinkan oleh sistem kolonoalisme,imperialisme, feodalisme dan kapitalisme. Asal muasal istilah Marhaenisme diambil dari nama seorang petani yakni Marhaen, dia hidup di Indonesia dan Bung Karno menjumpainya sekitar tahun 1926-1927. Ada juga yang menyatakan bahwa Marhaen adalah nama petani yang dijumpai Ir. Soekarno di daerah Bandung, Jawa Barat itu adalah Aen. Dalam dialog antara Bung Karno dengan petani tersebut, selanjutnya disebut dengan panggilan Mang Aen. Petani tersebut mempunyai berbagai faktor produksi sendiri termasuk lahan pertanian,cangkul dan lain-lain yang ia olah sendiri, namun hasilnya hanya cukup untuk kebutuhan hidup keluarganya yang sederhana.
Menemukan fakta demikian seperti ini kemudian memancing munculnya berbagai pertanyaan dalam benak Bung Karno, yang pada akhirnya melahirkan berbagai dialektika pemikiran sebagai landasan gerak selanjutnya. Fakta Kehidupan, kepribadian yang lugu, bersahaja namun tetap memiliki semangat berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya inilah, maka nama petani tersebut oleh Bung Karno diabadikan dalam setiap rakyat Indonesia yang hidupnya tertindas oleh sistem kehidupan yang berlaku. Sebagai penyesuaian bahasa saja, nama Mang Aen menjadi Marhaen, pandangan seperti inilah yang disebut Marhaenisme`
Dalam pandangan Marhaenisme agar rakyat dapat mandiri secara ekonomi dan terbebas dari eksploitasi pihak lain, terutama pemiliki modal (kaum kapitalis) tiap orang atau rumah tangga memerlukan faktor produksi atau modal. Modal itu dapat berupa tanah atau mesin/alat. Dalam konteks modern, kendaraan, perangkat teknologi informasi, berbagai alat elektronik , termasuk kapal, tongkang atau jaring penangkap ikan dapat saja diberdayakan sebagai modal atau faktor produksi. Meskipun tidak besar, kepemilikan modal sendiri ini perlu untuk menjamin kemandirian perekonomian keluarga. Perbedaannya dengan ideologi kapitalis (Kapitalisme) , modal dalam pandangan Marhaensme bukanlah untuk ditumpuk atau dilipatgandakan, melainkan diolah untuk mencukupi kebutuhan hidup dan menghasilkan surplus. Petani menanam untuk mencukupi makan keluarganya sendiri, barulah menjual surplus atau kelebihannya ke pasar. Penjahit, pengrajin atau pekerja memproduksi barang yang kelak sebagian akan dipakainya sendiri, walau selebihnya tentu dijual. Idealnya, syarat kecukupan-sendiri ini harus dipenuhi lebih dulu sebelum melayani pasar. Hal Ini berarti ketika pekerja, pengrajin atau petani memproduksi barang yang tidak akan dikonsumsinya sendiri, berarti ia bertindak sebagai faktor produksi bagi pihak lain, yang dapat menjadikannya rawan untuk didikte oleh pasar atau dieksploitasi.
Dengan demikian secara keseluruhan dalam sistem ekonomi Marhaenisme , barang yang tidak/belum diperlukan tidak akan diproduksi, sebab setiap keluarga yang paling penting adalah memastikan terlebih dahulu profil dan taraf kebutuhannya sendiri sebelum membuat apapun. Oleh karena Inovasi kelahiran produk baru akan terjadi manakala kebutuhan keluarganya sudah kongkret betul. Dengan jalan demikian maka akan mendorong tercapainya efisiensi, sekaligus mencegah pemborosan sumber daya serta sikap konsumtif. Dan karena hanya difungsikan sekadar menghasilkan surplus, modal yang tersedia juga mustahil ditimbun atau diselewengkan untuk menindas tumbuh-kembangnya perekonomian pihak lain.
Marhaenisme yang dimaksud Soekarno bisa dibandingkan dengan formulasi pendekatan teori kewirausahaan yang baru diperkenalkan oleh David McCleland pada tahun 70-an atau hampir 50 tahun pasca Bung Karno mencetuskannya. Perbedaannya adalah jika McCleland lebih menekankan opsi pada upaya penanaman virus N.ach (Need for Achievement) atau kehendak untuk maju dari kalangan rakyat atau pengusaha kecil, sehingga notabene didominasi oleh pendekatan fungsional, maka pendekatan Soekarno atas marhaen (petani dan pedagang kecil), justru bersifat struktural, yaitu melalui penanaman sikap progresif revolusioner. Terkait dengan pidato Ir. Soekarno di depan Sidang PBB, 30 September 1960 terkait dengan Marhaenisme dapat disimpulkan bahwa Marhaenisme merupakan alternatif ketiga dari kedua kubu yang bertentangan di antara Blok Barat dengan Blok Timur saat itu (kapitalis vs komunis) dengan demikian secara ideologis, pemikiran Soekarno mirip sekali dengan apa yang dirumuskan oleh Anthony Giddens 20 tahun kemudian, sebagai '"The Third Way.
Menurut Bung Karno, Rumusan marhaenisme adalah sebagai berikut : 1. Marhaenisme adalah asas yang menghendaki susunan masyarakat dan negara yang didalam segala halnya menyelamatkan kaum marhaen. 2. Marhaenisme adalah cara perjuangan yang revolusioner sesuai dengan watak kaum marhaen pada umumnya. 3. Marhaenisme sekaligus sebagai asas dan cara perjuangan yang revolusioner menuju kepada hilangnya kapitalisme, imperialisme, dan kolonialisme.
Saat ini, ketika kaum marhaen harus mendukung siapa terkait Pilkada DKI 2017 barangkali catatan Bung Karno tersebut menjadi amanah gerakan yang sudah seharusnya dikedepankan oleh seluruh masayarakat Marhaen DKI. Sudah barang tentu bahwa masyarakat Marhaen menolak Ahok menunjukkan komitmennya pada ajaran Bung Karno tersebut, sebab faktanya, Ahok sangat berpihak pada para cukong kapitalis dan sebaliknya sangat mendzalimi kaum maehaen yang berprofesi sebagai pedagang kecil, pekerja pabrik maupun nelayan tradisional. Pembongkaran dan penggusuran selama yang dilakukan Ahok menunjukan hal itu.
Pertanyaannya adalah, loh kan ada yang mengaku marhaen mendukung Ahok ? Itu berarti klaim dukungannya hanyalah sebatas kata sedang faktanya bertentangan. Jadi Apakah Megawati akan merestui pemimpin yang bertetangan dengan ajaran Bung Karno ? sudah tentu kembali kepada Megawati sendiri dalam menjaga amanah Bung Karno. Tugas kader kader Marhaen adalah sekedar mengingatkan Megawati untuk tidak menghianati ajaran ayahnya.
SUMBER : http://www.kompasiana.com/darwonogurukita/komitmen-megawati-pada-marhaenisme_57ba8aa15eafbd282a1938c2