MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Minggu, 23 Agustus 2009

OLD MAN BALLAD


LELAKI DENGAN SAJADAH KUMAL

Lelaki tua di tebing pantai nan terjal
menatap ngungun bahtera yang berlayar meninggalkannya
mengarungi riak, alun, dan puncak-puncak ombak bergantian
Entah menuju kemana
Yang pasti sauh telah dicabut,
dan angin buritan membawanya ke tengan samudra
Tak mungkin ditahan lelaki tua
di tebing pantai nan terjal,
yang hanya bebekal sajadah kumal

Lelaki tua yang ngungun akhirnya tersungkur,
di tebing pantai yang terjal hanya bisa membelai
satu satunya yang ia bawa,
sebuah sajadah kumal

Dingin menohok lelaki di atas sajadah kumal
di tebing pantai yang terjal
Dia mengigau tentang kidung samudra raya
dalam guru lagu macapat maskumambang
memanggil pendar cahaya
untuk menyalakan pelita di hatinya

Tapi malam terlalu kelam
dan badai daratan yang kejam,
menghempaskan dirinya bagai kapas
terjerembab di kegelapan lautan ,
Lelaki tua berteriak ketakutan :
Ely ... Ely..... Lamma Sabachtani
dan tidur meninabobokan kengerian

Lelaki tua bersajadah kumal
terdampar di buritan sebuah kapal
berbendera hijau bertuliskan :
"Kami Bukan Teroris, Kami Sekedar Menuntut Keadilan"

Tersadar masih punya harapan,
Lelaki tua menangis syujud syukur,
di atas sajadah kumal
Yang ia bawa sebagai kesaksian.

Kepada semua anak kapal,
Lelaki tua bersajadah kumal,
bercerita tentang makna beda kadar garam lautan
bagi elan vital kehidupan
Lalu menatap satu persatu awak kapal
dengan senyum ramah dia tanyakan berulang :
"Maka nikmat Tuhan Kamu yang Manakah yang kamu dustakan ?"
"Fabiayyi aalaa irobikuma tukadziban ?"
"Where is God Blessing that you have been Lie ?"
"Maka nikmat tuhan Kamu yang manakah yang kamu dustakan ?"

Lalu gemuruh badai menggoncang perjalanan kapal
Mereka larut teriakan teriakan Takbir : Allahu Akbar !
Lelaki tua bersajadah kumal,
Tetap khusyu dalam doa Nuh menyongsong perjalan ke puncak kebaruan
"Bismillahi Majreha Wamursaha, Inna Robbi Laghofuururrahiim"
Dan dia selamat dipuncak bukit Judd, Puncak kebaruan kehidupan"
Dalam cahaya seribu bulan

Jakarta, 2 Ramadhan 1430 H
Ramadan Fasting Reflection on second day, 23th August 2009.



Selasa, 18 Agustus 2009

D N A




DNA dalam konteks tulisan ini bukanlah merujuk nama sebuah struktur molekul kimiawi: Deoxyribosa Nucleic Acid, yang bertanggung jawab pada penurunan sifat organisme sebagai penyusun substansi gen (Genetical Substance)dan biasa dimanfaatkan untuk penelusuran kekerabatan. Seperti misalnya DNA Noordin M Top, Obama's DNA, Michael Jackson'S DNA atau DNA pelari tercepat dunia yang baru memecahkan rekor lari 100 meter di World Championship di Berlin Usain Bolt dari Jamaika. DNA disini kependekan dari Dakwah Need Assessment, yang untuk pertimabangan praktis diartikan sebagai Penilaian Kebutuhan Dakwah.

Dakwah, sebagai proses komunikasi (Mass Communication Process) maupun sebagai proses transformasi sosial (Social Transformation Process)menuju masyarakat madan (civil Society) sudah barang tentu memiliki Prinsip, Strategi, Taktik dan Teknik tertentu yang harus diperhatikan untuk memperoleh hasil yang optimal. Apalagi jika dakwah dipandang dalam konteks Perang Pemikiran (Ghoswl Fikr) dan nilai. Apalagi realitas menunjukan bahwa Dakwah ilaa sabilillah selalu memiliki musuh abadi Dakwah ilaa sabiliththoghut. Penyeruan menuju jalan ilahiah yang penuh kasih, sayang dan rahmatalill alamin akan senantiasa vis at vis berhadapan dengan penyeruan ke jalan thoghut, yang penuh tipu daya, permusuhan, dan ketidakakadilan.

Sayangnya, pemahaman Prinsip, Strategi, Taktik dan Teknik Dakwah beserta aplikasinya di kalangan umat sangat memprihatinkan. Hal ini bisa kita amati dari realitas Dakwak kita. Dakwah hanya sekedar melakukan Tabligh, dan apa yang kita anggap sebagai Dai, yang kondang sekalipun, sebenarnya hanyalah seorang Muballigh, hanya menyampaikan pesan, tidak " menggarap" bagaimana umat bisa samapi ke kondisi yang diharapkan dari peasan itu, dari risalah itu.Bahkan lebih memprihatinkan, ada kecenderungan dakwah tereduksi menjadi program entertainment, dan mubaligh kondang menjadi entertainer atau celebriti belaka, dan menumpuk kekayaan dari show-shownya yang berlabel Dakwah. Ironisnya, sang "Muballigh" seakan show Kemewahannya, dengan kumpulan mobil di tengah umat yang hidupnya kiat terjepit. Naudzubillah.

Ini sangat berbeda dengan apa yang dilakukan teman-teman Nashrani, terutama Katolik. Konsep "Gembala dan Penggembalaan", atau katakanlah pembinaan jemeat, benar-benar dilakukan secara konfrehensip. Pengalaman Penelusuran penulis (saat melakukan penelitian untuk Laboratorium Dakwah Yayasan Shalahuddin Yogyakarta) di beberapa daerah di Jawa Tengah pertengahan tahun 80-an, pelaksanaan Pengembalaan sungguh sangat mengagumkan. missionaris, tidak sekedar menyampaikan ayat-ayat Bibel secara tekstual belaka, namun sudah sangat kontekstual, lengkap dengan konsep Community Development (pengembangan Masyarakat) yang terintegrasi dan visioner.

Maka tidak heran, usaha sistematik mereka saat ini telah membuahkan hasil manis. Hal ini bisa terlihat baik secara lokal maupun nasional (Indonesia) , keberhasilan ini dapat dilihat pada kenaikan relatif dan mutlak jumlah penganut nashrani saat ini di satu pihak dan penurunan relatif (persentase) jumlah kaum muslimin di Indonesia di pihak lain. Sebuah prestasi yang mengagumkan.

Sangat tidak mungkin, mengupas Prinsip, Strategy, Taktik dan Teknik dakwah melalui essay singkat ini. Dalam kesempatan ini, penulis hanya ingin menyampaikan betapa pentingnya melakukan penilain kebutuhan dakwah (DNA) dalam melaksanakan program-program dakwah kita. Apalagi berkaitan dengan datangnya bulan Ramadhan, dimana Spirit umat sangat positif (mungkin dalam pick performance) dalam merespons berbagai program dakwah. Amat disayangkan kesempatan ini tidak kita jawab dengan program-program dakwah yang memang sangat dibutuhkan oleh umat.

Penulis yakin, jika program-program Dakwah kita adalah program-program yang benar-benar dibutuhkan umat, maka efektivitas dakwah akan meningkat, dan tujuan dakwah untuk membawa umat ke kehidupan yang baik didunia dan akhirat, setapak demi setapak bisa kita upayakan. Memang, hal ini butuh kerja ekstra, namun, bukankah satu kerja kebaikan akan berbuah paling tidak 700 kebaikan ?


Anda berminat dengan Prinsip, Strategy, Taktik dan teknik Dakwah ? Termasuk untuk Mushola, Mesjid, atau lembaga anda , Hubungi kami.

Jumat, 14 Agustus 2009

Indonesia Hasn"t Independent Yet

KETERJAJAHAN INDONESIA

SAYA RAKYAT INDONESIA,
DENGAN INI MENYATAKAN KETERJAJAHAN INDONESIA.
HAL HAL YANG MENGENAI HAJAT HIDUP ORANG BANYAK
DIJARAH DAN DICAPLOK KELOMPOK PERAMPOK
DALAM JUMLAH TAK TERHINGGA
DAN DALAM WAKTU SESINGKAT SINGKATNYA

JAKARTA,14 AGUSTUS 2009
ATAS NAMA SAYA SENDIRI,
ANAK PANAH ZAMAN


Note :
- Kedaulatan yang tergadaikan akibat hutang luar negeri yang semakin menumpuk, mengancam generasi penerus sebagai Generasi Ghorimin (dililit hutang) Celakanya hal ini disertai berbagai persyaratan yang semakin membuat kita tercekik.

- Penjualan BUMN ke pihak asing dengan harga yang sangat murah, pada hakekatnya adalah proses penjarahan yang dilegalkan.Apalagi BUMN-BUMN strategis, ini sama saja mengekspor kesejahteraan dari tanah air tercinta.

- Kedaulatan di tangan rakyat telah dikudeta menjadi Kedaulatan Di Tangan Pasar, segala hal yang berkaitan dengan negeri ini diukur dengan RESPONS PASAR, yang sebenarnya, Pelaku Pasar Hanyalah sebagian kecil dari 200 juta lebih rakyat Indonesia.

- Copy paste berbagai kebijakan tanpa melihat potensi Sumber Daya anak bangsa membuat kita terperosok ke lembah terdalam dari bangsa Pencipta Peradaban menjadi bangsa penjiplak peradaban.Keunggulan Budaya Indonesia masa lalau hanya mengalami museumisasi budaya.

Jumat, 07 Agustus 2009

JOYFULLY , WELCOME RAMADHAN THE GREAT


When we has been praying Rajab pray since early of Rajab Mont ( The Seventh Mont in Islamic Lunar Calender, Hijriyah Calender) as follow : Allahumma baariklana fii Rajab wa Sa'ban, waballighnaa fii Ramadan (oh God, blessing us in Rajab and Sa'ban, and give us a life until Ramadhan),Explicitly that we have a hopping to entrance Ramadhan The Great.

A pick performance of Spiritual journey in Rajab to Sa'ban arrive at The Mid of Sa'ban (Nisfu Sa'ban Night) with praying The Mid Sa'ban prays and its maintain until The first Ramadhan. So we wish to face the Greatest Guest, Ramadhan, with holy spiritual and material. A Holy Mont have to faced by Holy condition. Usually we celebrate this night as SABANAN by the special program : Reading Qur'an, Traditional party by Traditional feed, drink, and meal and closing by The Mid of Sa'ban prays (Dzikr and Sholat)at early of morning, around at 3 AM.

Ketika kita panjatkan doa Rajab sejak awal Bulan Rajab, : Ya Allah berkahi hamba di bulan Rajab dan Sa'Ban, dan sampaikan umur hamba di bulan Ramadhan, sungguh sangat eksplisit bahwa kita sudah memiliki pengharapan untuk jumpa dengan bulan penuh keagungan.

Perjalanan spiritual Rajab - Sa'ban mencapai puncak pengharapan pada malam pertengahan bulan Sa'ban (Nisfu Sa'ban) dengan doa-doa nisfu sa'ban dan shalat permohonan ampun, dan dipertahankan hingga hilal 1 Ramadhan, sehingga diharapkan dapat menjemput Tamu Agung Ramadhan dengan penuh kesucian lahir bathin. Bulan Suci kita sambut dengan kesucian paripurna, material spiritual.

Keyakinan akan diampuni segala dosa dan kesalahan, yang diringi rasa syukur atas keberkahan yang dikaruniakan Allah SWT kepada kita, lingkungan kita, dan seluruh alam raya sebagaimana tersurat pada doa Rajab, sangat layak melahirkan perasaan penuh kegembiraan (Joyfully) dalam menyambut tamu Agung Ramadhan. Perasaan ini tentu saja tidak bisa dimiliki oleh mereka yang tidak melakukan "amalan shaleh Rajab - Saban" sebagai prakondisi menyongsong bulan Agung. Meminjam istilah Sayd Qutb dalam mukadimah Fii Dzilalil Quran : Nikmatahu laa ya'rifuha illa man dakkaha, kenikmatannya tidak bisa dirasakan kecuali oleh orang yang merasakannya.

Oleh karena itu, adalah sangat relevan jika "JOYFULLY" dalam menyambut Ramadhan mendapatkan Reward yang sangat Istimewa disisi ALLAH SWT, sebagaimana makna hadits Rasulullah SAW : barang siapa menyambut Ramadhan dengan penuh kegembiraan, maka api neraka haram menyentuh jazadnya. Masya Allah !

Benang hijau dari uraian di atas adalah, bahwa Islam, tidaklah seperti anggapan kebanyakan kita selama ini, "yang penting Lillahi Ta"ala, dalam konteks asal mengerjakan". Islam sangat menghargai proses dan kualitas managementnya. Planning Ramadhan telah dibuat jauh sebelumnya,ketika kita memasuki hari-hari itikaf di sepuluh hari terahir Ramadhan tahun sebelumnya, dan diafirmasi ketika kita memulai memanjatkan doa Rajab saat hilal 1 Rajab.

Dengan planing yang matang ini kita memasuki Ramadhan dengan penuh perhitungan (ihtisaban) atas segala aspek amaliyah Ramadhan beserta prasaratnya. Karena hanya dengan ihtisaban yang dilandasi iman (Imanan wahtisaban) inilah puasa kita akan punya makna, yakni Puasa yang akan membawa kita pada derajat Taqwa, derajat paling mulia yang tentu saja dicerminkan dari kemanfaatan diri kita bagi alam semesta.

Tanpa imanan wahtisaban, maka puasa kita hanya akan menghasilkan lapar dan dahaga, yang dicerminkan dengan pola hidup lapar dan rakus tanpa pandang bulu manfaat atau mudharat.Boleh jadi ia mengharap surga dengan menabur neraka di bumi, sehingga menutupi keindahan Islam itu sendiri, na'udzubillahi mindzalika, Oh God,Protect me from this case.

Maka, Joyful............
SO, Joyful.............
Dalam menyongsong Tamu Agung kita
Dalam menyambut Bulan penuh Kasih Sayang.
Marhaban yaa Ramadhan
Marhaban Yaa Syahrul Mubarok
Welcome Ramadhan The Great.




Kamis, 06 Agustus 2009

THE MIDLE OF SA'BAN or NISFU SA'BAN

Dalam sebuah hadists yang diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi yang artinya : Saiyidatina Aisyah r.a. meriwayatkan bahawa Nabi saw tidak tidur pada malam itu (Nisfu Sa'Ban)

Rasulullah saw telah bangun pada malam (Nisfu Syaaban) dan bersembahyang dah sungguh lama sujudnya sehingga aku fikir beliau telah wafat. Apabila aku melihat demikian aku mencuit ibu jari kaki Baginda saw dan bergerak. Kemudian aku kembali dan aku dengar Baginda saw berkata dlm sujudnya, "Ya Allah aku pohonkan kemaafanMu daripada apa yg akan diturunkan dan aku pohonkan keredhaanMu daripada kemurkaanMu dan aku berlindung kpdMu daripadaMu. Aku tidak dpt menghitung pujian terhadapMu seperti kamu memuji diriMu sendiri."

Setelah Baginda saw selesai sembahyang, Baginda berkata kpd Saiyidatina Aisyah r.a. "Malam ini adalan malam Nisfu syaaban. Sesunguhnya Allah Azzawajjal telah dtg kpd hambanya pada malam Nisfu syaaban dan memberi keampunan kpd mereka yg beristighfar, memberi rahmat ke atas mereka yg memberi rahmat dan melambatkan rahmat dan keampunan terhadap org2 yg dengki."

Hari nisfu sya'aban adalah hari dimana buku catatan amalan kita selama setahun diangkat ke langit dan diganti dengan buku catatan yang baru. Catatan pertama yang akan dicatatkan dibuku yang baru akan bermula sebaik sahaja masuk waktu maghrib, (15 Sya'aban bermula pada 14 hb sya'aban sebaik sahaja masuk maghrib)

Berikut adalah antara amal ibadah di hari Nisfu Sya'aban:

1.Solat sunat nisfu sya'aban - terdapat dua cara mengerjakan solat sunat ini

Sembahyang 100 rakaat dengan memberi salaam selepas setiap 2 rakaat. Surah Al-Ikhlas dibaca sebanyak 11 kali setelah setiap rakaat setelah membaca surah al-Fatihah

Sembahyang 10 rakaat dengan memberi salaam selepas setiap 2 rakaat. Surah Al-Ikhlas dibaca sebanyak 100 kali setelah setiap rakaat setelah membaca surah al-Fatihah

2. Membaca Yasin 3x selepas solat Maghribnya

i) Yasin pertama : mohon dipanjangkan umur untuk beribadat kepada Allah

ii) Yasin kedua : mohon rezeki yang halal untuk beribadat kepada Allah

iii) Yasin ketiga : mohon ditetapkan iman dan Islam & mati di dalam iman

3. Melakukan sholat tasbih, sholat dengan 300 bacaan tasbih, 4 rokaat dua kali salam.
Shalat ini diperuntukan memohon maaf.

4. Berpuasa pada siangnya (mulai pagi esoknya-15 Syaaban)

Semoga ada manfaatnya.

Sabtu, 01 Agustus 2009

DARWONO’S HYPOTHESA

Mewabahnya berbagai penyakit viral (Viral Diseases) yang bersifat pandemic (menyebar di seluruh pelosok dunia) memunculkan berbagai dugaan adanya mata rantai mutasi dari “virus” induk menjadi mutan-mutan virus baru dari yang sedikit berbeda hingga berbeda sama sekali sifat-sifatnya dengan virus asalnya.

Melalui pendekatan teoritik, munculnya mutan-mutan virus ini dapat dipahami, bahkan tidak hanya virus, berbagai mutan dari berbagai organisme di muka bumi ini juga bisa diprediksikan kemungkinan perubahannya. Teori asal usul kehidupan, Urey, Mutasi, hingga Teori Evolusi dan Ekologi dapat menjelaskan fenomena mutakhir.

Inti dari teori asal usul kehidupan adalah bahwa bumi, atmosfir, laksana tabung reaksi dari Laboratorium Alam tempat terjadinya berbagai reaksi yang memunculkan kehidupan di Bumi. Harold Urey yang kemudian diteruskan oleh muridnya Muller, membuktikan adanya reaksi-reaksi tersebut.

Dipandang dari teori Mutasi, di alam terjadi mutasi spontan, yang diakhibatkan oleh adanya mutagen-mutagen alam seperti panas, radiasi sinar kosmis, batuan radioaktif, sinar ultraviolet, radiasi dan ionisasi internal mikroorganisme, dan kesalahan DNA dalam metabolisme. Sifat-sifat yang diwariskan oleh mutasi alam umumnya resesif, serta merugikan mutasi sendiri dan keturunannya. Umumnya mutasi ini bersifat letal (menyebabkan kematian bagi mutan). Mutan yang dapat bertahan hidup adalah mutan yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya varietas baru. Jika mutan terus mengalami mutasi dan menghasilkan turunan yang adaptif dengan lingkungan maka pada suatu ketika akan dihasilkan turunan yang sifatnya sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya. Turunan baru ini akan mewariskan sifat barunya kepada keturunannya. Boleh jadi genotif dan fenotif sudah berbeda dengan nenek moyangnya. Dihasilkannya turunan baru melalui proses mutasi ini, merupakan salah satu mekanisme evolusi.

Fenomena Global warming, dimana terjadi peningkatan panas secara global akibat proses reradiasi panas terhalang oleh selimut gas rumah kaca (Green House Effect), Black hole, menipis dan berlubangnya lapisan ozon yang kian meluas, memungkinkan sinar ultraviolet menerobos ke bumi dengan intensitas tinggi. Dua fenomena ini ditambah fenomena lain terutama teremisinya kemikalia mutagenic (yang menyebabkan mutasi) seperti DDT, BHC, Agen Alkilase, Asam Nitrit, Hidrosil amin dll, menjadikan proses mutasi spontan mengalami booming.

Benang merah uraian di atas adalah, terdapat hubungan yang korelasional antara kondisi lingkungan dengan munculnya mutagen-mutagen mikroorganisme baru penyebab penyakit baru. Jika ini terbukti, maka prediksinya adalah, akan muncul penyakit-penyakit baru baik Viral maupun bacterial yang berbeda dengan apa yang sudah kita kenal selama ini. Bahkan berbagai vaksin yang selama ini diandalkan untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut, boleh jadi tidak ampuh lagi, karena virus maupun bakteri yang ada sifatnya sudah berbeda.Dengan demikan kehidupan di bumi ini menjadi sangat terancam. Laboratorium-laboratorium manusia TIDAK mungkin berpacu dengan LABORATORIUM ALAM.

Kita hanya tinggal menunggu, suatu zaman dimana kita tidak bisa berlindung kepada apapun dan siapapun, kecuali mengharap Perlindungan-Nya. Laa khaula walaa quwwata illa billahil aliyyil adziim.Allahu Waliyuna, Allah lah pelindung kita