MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Minggu, 13 September 2015

DONALDTAN SCANDAL

Geger ketua dan wakil ketua DPR RI, Setya Novanto dan Fadli Dzon yang hadir pada pers konfrence kampanye Capres Donald Trump, pada ahirnya membuka tabir bahwa aktivitas mereka itu difasilitasi Hary Tanoe, seorang yang digadang-gadang menjadi Capres dari partainya Perindo. Pengakuan demi pengakuan ahirnya dapat menunjukan bahwa baik Donald Trump (capres definitif) dan Hary Tanoe (calon Capres), memenfaatkan pimpinan DPR RI untuk maksud-maksudnya, bisnis dan pencapresan masing masing. Inilah scandal demokrasi yang terjadi yang diinisiasi oleh Donald Trump dan Hary Tanoe, Donald - Tan Scandal !
Bagi Donald Trump, dengan reputasi sebagai bandar judi, sponsor acara buka-buka aurat dan yang paling mengerikan adalah sebagi seorang yang jelas-jelas secara explisit menyatakan kebenciannya kepada Islam jelas-jelas harus bekerja keras jika ingin diterima oleh kalangan muslim maupun para penggerak anti SARA. Dukungan dari tokoh muslim sangat diperlukan, dan Setya Novanto beserta Fadzli Zon yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih jelas-jelas menggunakan isue Islam dalam kampanye-kampanyenya, sangat strategis jika mendukung Trump. Harapannya adalah sebagai pintu masuk mendekati pemilih muslim baik penduduk asli maupun imigran asia, timur tengah dan Afrika,
Hubungan yang selama ini terjalin antara Donald Trum dan Hary Tanoe media yang efektif untuk mewujudkan niatan Donlad Trump. Sumbu ketemu tutup karena seperti kita ketahui Hary tanoe juga sedang melakukan berbagai upaya pendedekatan untuk memuluskan pencapresannya pada pemilu 2019, maka HT saangat mungkin memanfaatkan Kerja samanya dengan Tontowi Yahya selama ini untuk menggaet pimpinan DPR RI untuk bersama-sama menjalankan "hidden agenda" disamping agenda resmi kunjungan DPR RI di Amrik.
Mungkin memang benar, pimpinan DPR beserta rombongan membicarakan hubungan bisnis bilateral (Donald - Tanoe) tetapi kehadiran mereka pada konfrensi pers di kampanye pencapresan Donald Trump, mau tidak mau harus diartikan sebagai dukungan politik terhadap Trump. Terlalu naif bahwa kehadiran disuatu kampanye dengan sukarela buka merpakan dukungan politik, paling tidak secara kuantitatip mereka telah menambah jumlah yang dapat dijadikan sugesti dalam kampanye-kampanye berikutnya. Dan seperti diuraikan di atas bahwa kehadiran mereka akan sangat penting untuk digunakan sebagai bahan kampabye berikutnya. Apalagi, dari body langange berbagai pose selfi, menunjukan spirit mendukung dan bangga kepada Donald.
Terkait Hary Tanoe, kita juga tidak bisa menafikan maksud politik dalam hidden agenda itu. Meski dalam tampilan "cool" dan Imut, Hary Tanoe tidak bisa menutupi ambisinya menjadi Orang nomor satu di Indonesia melalui Pemilu 2019. Ambisi itu sangat nyata melalui 'nyolong strat" kampanye capres melalui berbagai media yang dikuasainya. Pendekatan dengan berbagai politisi adalah mutlak dilakukan mengingat pada pemili 2019 dilakukan secara serentak antara pileg dan pilpres. Modal kedekatan dengan pimpinan DPR RI menggunakan koneksitas Golkar dan memperluas hubungannya dengan memanfaatkan KMP.
Kita memang tidak tahu persis siapa sesungguhnya Hary Tanoe sebelum reformasi, yang kemudian menjadi raja media dan orang kaya baru. Ada yang mengatakan Hary tanoe adalah ornag kepercayaan Tutut. Jika demikian boleh jadi Hary tanoe adalah alternatif untuk mengembalikan keperkasaan Rezim Orde Baru melalui upaya demokratis pemilu 2019, menggantikan posisi Prabowo, menantu Soeharto yang gagal menjadi RI 1 pada pemilu 2014 meski menggunakan simbol-simbol Orba dalam kampanyenya. Sedang bagi para anggota parleman, tentu sebuah oportunitas bergabung dengan pemilik media, yang akan membantu kampanyenya juga, apalagi banyak hal yang perlu dilakukan mereka melalui media masa terutama untuk membangkitkan kembali keparcayaan masyarakat setelah sepak terjang mereka selama ini yang menimbulkan antipati masyarakat.
Dengan demikian Donald Tan Scandal mencerminkan dua mata pisau dimana satu mata pisau diasah untuk mempertajam daya serang bisnis, sementara mata yang lainnya digunakan untuk mempertajam goresan politik baik oleh Trump maupun Hary Tanoe sekaligus juga oleh para anggota parlemen dalam pencalonan mendatang. Dengan skandal Donald Tan ini menunjukan betapa tak perkutiknya pimpinan DPR RI terhadap HT dan betapa Arogannya HT yang berani memanfaatkan Pimpinan DPR RI meski dia belum berkuasa. Artinya melalui scandal ini rakyat menjadi poin masukan untuk menilai Hary Tanoe untuk dikomparasi dengan pembangunan image (Image Building) melalui berbagai kampanye prematur yang dilakukannya.
Mudah-mudahan bermanfaat.

Rabu, 09 September 2015

MAHATMA GANDHI, JOKOWI DAN AHIMSA

Hampir satu tahun Presiden Republik Indonesia Ir. H Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan tugas sebagai orang nomor satu di Indonesia dengan berbagai romantikanya. Jokowi "naik tahta" kepresidenan dalam kondisi Indonesia yang sangat memprihatinkan ditambah lingkungan dunia yang juga kurang menguntungkan, dengan singkat kata, Jokowi memimpin Indonesia dalam kondisi memprihatinkan luar dalam (dalam negeri dan luar negeri).
Menghadapi suasana kurang menguntungkan itu, kita teringat apa yang pernah dikatakan Gandhi yang dikutip oleh Steven R Covey dalam buku best sellernya " 7 Habits of Highly Effective People". Covey menulis : " Mereka tidak dapat merenggut harga diri kita jika kita tidak memberikannya kepada mereka." Izin yang kita berikan secara rela, persetujuan kita atas apa yang terjadi pada diri kita inilah yang menyakiti kita jauh lebih besar dari pada apa yang sebenarnya terjadi terhadap diri kita.
Dalam kisah gandi kita dapat melihat, sementara para penuduhnya berada dalam ruang legislatif sambil mencelanya karena ia tidak mau bergabung pada pada retorika Lingkaran kepedulian yang mengutuk Kerajaan Inggris karena penjajahan mereka atas orang India, Gandhi berada di sawah-sawah, dengan diam, perlahan, tidak kentara meluaskan Lingkaran Pengaruhnya dengan para pekerja ladang. Sebuah landasan yang penuh dengan dukungan kepercayaan, dan keyakinan mengikutinya ke seluruh penjuru negeri. Walaupun ia tidak mempunyai kantor atau jabatan politis, melalui rasa iba, keberanian, puasa, dan persuasi moral ia akhirnya menaklukan Ingris, menghancurkan dominasi politis dari tiga ratus juta orang dengan kekuatan Lingkaran Pengaruhnya yang sangat luas.
Dalam suasana yang kurang menguntungkan, Indonesia yang secara teoritik telah sampai pada taraf bangkrut dimana hutangnya sudah melebihi APBN nya, Jokowi harus menghadapi kenyataan dimana ada upaya menghambat usaha-usaha untuk mewujudkan Indonesia hebat. Melalui ruang legislatif, anggota-anggota parleman siap menghadang dan mementahkan rencana-rencananya. Sementara barisan sakit hati terus mengobarkan kebencian, pembunuhan karakter dan mengupayakan tumbuhnya perpecahan dan ketidak percayaan masyarakat kepada presiden yang telah menang secara syah melalui proses demokrasi yang aturan mainnya telah disetujui bersama. Tidak hanya itu, mahasiswa, kaum buruh dan berbagai elemen masyarakat lain terus dimobilisasi untuk demonstrasi-demonstrasi besar yang tujuannya adalah mengoyang dan menurunkan Jokowi.
Namun kita semua menjadi saksi, Jokowi menghadapi berbagai rongrongan dari banyak pihak tersebut dengan cara-cara yang mengutamakan budaya bangsa, musyawarah. Jokowi senantiasa tampil sebagai Bapak dalam menghadapi berbagai silang sengketa sesama anak-anak bangsa. Berbagai pihak diajaknya bicara, para tokoh masyarakat, agama, maupun partai politik didekati untuk bicara dari hati ke hati. Perwakilan mahasiswa, buruh dan elemen masyarakat lain diajaknya bicara untuk bersama-sama memahami apa yang terjadi.
Jokowi tidak menggunakan retorika-retorika dalam menghadapai berbagai kritik atas pemerintahannya. Jokowi langsung menangani, memotivasi, menginspirasi masyarakat dengan blusukan mendatangi para pejuang Indonesia itu di ladang, di kandang, di swah, di hutan, di pabrik, bahkan di pelosok-pelosok yang sulit di jangkau. Jokowi melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Gandhi dalam menghadapi masalah bangsa. Pendek kata "lingkungan keras" yang menghadang Jokowi, dihadapi oleh presiden pilihan rakyat ini dengan kerja nyata dan pendekatan hati, tanpa pendekatan kekerasan. Jokowi melakukan Ahimsa sebagaimana Gandhi melakukannya untuk kemerdekaan bangsanya.
Semoga dengan semakin luas Lingkaran pengaruh Jokowi, rakyat yang semakin percaya, dukungan yang semakin luas dan persatuan bangsa yang solid, maka Indonesia Hebat semakin dekat. Semoga Jokowi tetap istiqomah dengan ahimsanya dan menjadi Gandhi bagi dunia. Semoga.

Selasa, 08 September 2015

FADLI ZON DAN SETYA NOVANTO MUNDUR DENGAN LEGOWO ?

Kontroversi kehadiran Setya Novanto sang ketua DPR RI dan Fadli Zon di konfrensi pers kampanye capres Donald Trump terus berlanjut. Kubu SN dan FZ terus berkelit, seperti disampaikan oleh juru bicara Setya Novanto , Nurul Arifin, mengatakan, selain agenda tersebut, rombongan DPR memiliki tiga agenda lain. Pertemuan dengan Donal Trump pada 2 September 2015, ucap dia, juga masuk dalam agenda silaturahmi parlemen di Amerika Serikat. "Kami hanya membangun relasi bisnis dalam rangka memperkuat investasi Trump di Indonesia," ujar Nurul, politikus Partai Golongan Karya. Kubu pembela pada umumnya menggunakan alasan kunjungan resmi, tidak ada mutan politik, dll.
Memang, kunjungan Parlemen dengan acara resmi memang ada, namun banyak agenda yang layak dipertanyakan diantaranya adalah : apakah DPR juga memiliki tugas menjalin hubungan ekonomi seperti yang diungkapkan Nurul arifin, padahal terkait hal itu merupakan tugas eksekutif ? Apakah benar bisnis DT sangat penting bagi Indonesia, karena beberapa sumber menyatakan bisnis Donal Trump di Indonesia sekedar menjadi sponsor acara buka-bukaan aurat yang banyak ditentang ? "Kami bangga karena kerjasama ini akan menjadi ekspansi bisnis pertama Trump Hotel Collection di Asia. Kami akan menghadirkan properti mewah dengan standar bintang enam yang terbaik", lanjut Trump Jr.
Lalu bagaimana dengan proyek di Cigombong? Dari sejumlah pemberitaan, memang ada rencana proyek tersebut. Namun lokasi persisnya adalah di Lido, yang termasuk bagian dari kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jabar. Hary Tanoe dan Trump juga berencana bekerjasama untuk membuat resor mewah dan hotel di kawasan tersebut. Seperti diberitakan detikfinance, PT MNC Group yang dimiliki Hary Tanoe sudah mengakuisisi lahan seluas 2.000 hektar di Lido dari grup Bakrie. Mereka akan membangun sebuah kawasan wisata terintegrasi lengkap dengan hunian dan bisnis melalui PT MNC Land Tbk. Kawasan itu disebut-sebut akan menyaingi Disneyland di Amerika Serikat. Jika demikian apakah bukan berarti Mereka yang ketemu dengan Donald Trump terkait dengan Bisnis pada kenyataannya hanyalah melanjutkan hubungan Bisnis Trump dan hari Tanoe (MNC Group) ? Apakah konstribusi MNC tetkait perjalanan para anggota DPR tersebut ? Apakah mereka bersiap-siap menjadi cecunguk Hari Tanoe ke depan ? Jika itu yang terjadi maka sungguh sangat disayangkan kalau uang rakyat digunakan untuk meningkatkan bisnis orang perorang.
Tentang Donald Trump sendiri maka apa yang diungkapkan oleh Shamsi Ali merupakan imam masjid di New York. yang kiprah keagamaannya diakui banyak media dalam dan luar negeri.Sejumlah media menyebutkan Shamsi Ali adalah Uztad muda yang berhasil meng-Islam kan banyak orang Amerika. Mengajak orang Amerika meninggalkan dunia malam, meninggalkan minuman keras dan wanita penghibur. Shamsi menulis tentang Trump terkait pertemuannya beberapa tahun lalu, ia mangatakan : " Sekitar tiga tahun lalu saya dikejutkan oleh sebuah wawancara Fox News bersama Donald Trump, raja properti Amerika Serikat. Dalam wawancara itu DT ditanya pendapatnya tentang Islam dan komunitas Muslim Amerika. Sungguh jawaban DT sangat mengejutkan sekaligus menyakitkan. "Islam itu masalah. Dan komunitas Muslim itu berbahaya", kata DT saat itu."
Selanjutnya Imam masjid itu mengatakan : "Mendengar itu saya cukup tersinggung. Keberadaan saya di Amerika dalam masa hampir 20 tahun saya berusaha membuktikan bahwa Islam dan Muslim itu adalah bagian integral dari Amerika. Saya berjuang menjadikan Islam sebagai agama kontributor kebaikan bagi Amerika. Memperjuangkan dengan segala risikonya untuk menjadikan Amerika dan Islam tidak berada di posisi berseberangan"
Dengan demikian kita dapat melihat bahwa apa yang dilakukan oleh rombongan yang bertemu trump sesungguhnya hanya terkait dengan kepentingan bisnis seseorang atau group, dan pilihan yang diambil adalah seseorang yang sangat benci dengan islam. Tentu saja Bisnis dengan siapapun silakan, tetapi tidak memanfaatkan uang rakyat dalam prosesnya aplagi jika ditambah dengan orang yang benar-benar membenci Islam sebagai mayoritas bangsa Indonesia, lebih-lebih kita tahu bahwa mereka sebagai kubu KMP benar-benar memainkan isue agama dalam kampanyenya, bahkan ada yang ,menyebut sebagai "poros islam" yang menyudutkan kubu Jokowi dengan isue isue agama.
Kita juga melihat, bahwa kunjungan-kunjungan DPR sering disertai dengan hidden agenda yang tidak sejalan dengan maksud kuinjungan itu. Hiden agenda kunjungan anggota DPR rupanya dilakukan pada acara free pasca acara resmi. Hidden Agenda SN dan FZ juga memanfaatkan free agenda. Hal ini juga terjadi pada kunjungan ke Eropa DPR periode lalu dimana sebagian melakukan hidden agenda yang disinyalir pergi ke Belanda Study Banding UU Perkawina Sejenis dengan menggunakan kapal pesiar di acara bebas.
Jika demikian sebaiknya Agenda Acara bebas DITIADAKAN di setiap kunjungan. Disamping menghindari berbagai hidden agenda juga ngirit uang rakyat. Untuk mengahiri kontraversi, sebaiknya Setya Novanto dan fadli Zon beserta yang lainnya harus bersikap sportif, meminta maaf kepada bangsa Indonesia dan secara legowo mundur dari DPR. Toh fraksi Golkar sudah mengakui keslahan.