MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Kamis, 30 Januari 2014

PENJAGA INTEGRITAS NKRI

Sebagai anak bangsa, kita tentu punya keinginan agar Indonesia milik bangsa Indonesia. Pemimpin Indonesia, benar-benar berorientasi pada peneguhan integritas suatu bangsa, bukan sebagai agen kepentingan negara lain, apalagi sekedar menjadi sales/salesman lembaga keuangan Internasional yang orientasinya komisi dari berapa triliun yang diambil Indonesia pada Hulang luar negerinya.
Memang, idealnya pemilihan prisiden atau pemilu pada umumnya tidak dicampuri oleh negara lain, dalam artian suatu negara tidak mencampuri urusan dalam negeri negera lain. Namun demikian, dalam prakteknya, negara-negara tertentu, utamanya USA dengan Loby yahudinya, senantiasa berusaha masuk dengan halus menentukan suksesi kemimpinan suatu negara, terutama dengan investasi politik pada partai atau calon presiden idaman mereka. Terkait dengan hal itu, di setiap Pemilu, melalui tulisan kami senantiasa memberikan masukan untuk menjadi pertimbangan bagi bangsa Indonesia. Sebagai misal, pada menjelang Pilpres 2009 lalu, kami menulis melalui blog kami www.theholisticleadership.blogspot.com, Juni 2014 dengan judul : American’S Number One Package sebagai berikut : Jika dalam khasanah makanan siap saji kita mengenal ada Amer ican’s Number One Donuts , maka menjelang Pilpres 2009 barang kali ada Capres dan cawapres yang boleh dibilang senada dengan donat tersebut, yakni American’S Number One Package, atau tepatnya paket Capres dan Cawapres unggulan Amerika.
Pasangan Capres dan Cawapres yang layak mendapat julukan ini tentu tidak lain adalah pasangan SBY-Budiono. Pasangan ini telah terbukti secara konsistern menjalankan agenda-agenda Paman Sam dan mavianya selama SBY menjadi Presiden dan Budiono menjadi anak emas yang memegang jabatan kunci. Paket unggulan Amerika ini tentu saja sangat diharapkan dapat melanjutkan Paket ekonomi Neoliberal yang dikenal dengan Konsesnsus Washington . Secara garis besar, kebijaksanaan ekonomi neoliberal memiliki agenda yang sangat mudah diidentifikasi , yang meliputi; pertama, stabilitas makro dan disiplin anggaran dengan memprioritaskan pemangkasan berbagai subsidi ; kedua liberalisasi perdagangan, industri dan investasi serta; ketiga, privatisasi.
Pada satu Diskusi Di UNIKA ATMAJAYA Jakarta beberapa waktu lalu, para Penggereak UKM melaporkan , bahwa pemangkasan subsidi yang dibarengi naiknya tariff listrik dan harga BBM beberapa kali pada pemerintahan SBY telah mengakibatkan Ambruknya ratusan ribu UKM. Di sektor lain, Ditengah sector pertanian Indonesia yang belum dapat bersaing dikancah pasar bebas, dan bahkan Indonesia sebagai Negara agraris justru dilimpahi produk pertanian Negara lain, SBY justru menjadi Inisiator Liberalisasi sector Pertanian di Bali Juni lalu. Sebuah Ironi Besar, bagi kepala negara yang mayoritas rakyatnya hidup dari sektor pertanian yang semakin tertekan. Di bidang privatisasi, Pemerintah SBY telah merilis 40 BUMN yang siap diswastanisasi (baca dijual ke investor Asing). Memang diakui banyak BUMN yang salah kelola. Namun mestinya yang diperbaiki adalah pengelolaanya, bukan amenjualnya, apalagi BUMN – BUMN yang strategis, yang memenuhi hajat hidup rakyat kebanyakan.
Dengan indikasi-indikasi tersebut, tidak berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa SBY-Budiono adalah American’s No. 1 Package, karena telah terbukti mampu memenuhi harapan Paman Sam, untuk menjalankan Konsensus Washington, meskipun, rakyat, petani dan sumber-sumber strategis bangsa sendiri dikorbankan, yang dampaknya warisan Hutang bagi anak cucu kita.Tinggal terserah kepada bangsa Indonesia, Apakah Agenda Ini akan terus DILANJUTKAN, dengan taruhan masa depan Anak Cucu kita, atau ada alternative lain. Bertanyalah pada hati nurani kita sendiri.
Menjelang Pemilu 2014, penulis telah mempublikasikan tulisan terkait dengan "pelestarian perlindungan" terhadap kepentingan Paman Sam itu. Sudah barang tentu Negeroi raksasa Bunuh Diri itu, akan mengganti SBY -Boed dengan figur yang selain dipercaya, juga "terasa mudah diterima" oleh masyarakat. Pertimbangannya tentu sangat simple dan pragmatis, agar "Investasi politik" untuk mengusung presiden dan wakil rakyat tidak mengalami kerugian.
Diskusi tentang “Tangan Tangan Elit di Atas Blok Cepu” membuktikan bahwa Exon Mobile yang mendapat durian runtuh dari Rezim SBY tersebut terkait dengan “Hutang Budi” naiknya sang rezim pada pemilu 2004. Dalam pandangan penulis SBY kembali naik dengan dukungan USA melalui pengorbanan terhadap petani Indonesia dengan menjadi Inisiator perdagangan bebas sektor pertanian yang diselenggarakan di Bali. Pasangan SBY _ Boediono pada pemilu 2009 penulis sebut sebagai American’s No. 1 Package (lihat theholisticleadership.blogspot.com edisi Jumat, 19 Juni 2009).
Paket unggulan Amerika ini tentu saja sangat diharapkan dapatmelanjutkan Paket ekonomi Neoliberal yang dikenal denganKonsesnsus Washington . Secara garis besar, kebijaksanaan ekonomi neoliberal memiliki agenda yang sangat mudah diidentifikasi , yang meliputi; pertama, stabilitas makro dan disiplin anggaran dengan memprioritaskan pemangkasan berbagai subsidi ; kedua liberalisasi perdagangan, industri dan investasi serta; ketiga, privatisasi.
Pertanyaannya adalah, siapakah andalan pengawal kepentingan USA setelah SBY tidak lagi mencalonkan diri sebagai Presiden RI ? Mengingat juga pada periode ini ada peristiwa yang sangat menggiurkan dengan berakhirnya kontrak Blok mahakam yang jauh lebih mumbrah-mumbruh migasnya ? Menurut hemat penulis, yang akan menjadi andalan pengawal kepentingan USA pasca SBY adalah Collega SBY seangkatan di AKABRI maupun di Kawah Candradimuka perwira tinggi di Pentagon, Prabowo Subianto. Beberapa alasan dapat disampaikan disini diantaranya :
1. Prabowo bukan orang Asing Bagi Amerika. Kepentingan Ekonomi Amerika benar-benar dimanjakan Selama Orde Baru tentu saja tidak lepas dari nasehat perekonomian Orde baru yang dikenal sebagai Begawan Ekonomi Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo, besan Penguasa Orde baru sendiri yang tidak lain adalah ayahanda Prabowo Subianto. 2. Hutang Budi USA itu boleh jadi yang mendorong USA “menghadiahi” berdirinya “Soemitro Center” di tanah paman Sam beberapa waktu lalu. Meski Prabowo tidak berkarier di bidang ekonomi, tetapi Putra Soemitro yang lain, menjadi pengusaha yang juga sangat berhasil dan menjadi mitra USA. 3. Sebagaimana tulisan terdahulu, bahwa perwira tinggi negara manapun yang ditingkatkan kemampuannya hingga meniti puncak karier militernya di tempat penempaan perwira tinggi milik USA, tentu saja akan sangat Loyal dengan almamater militernya itu, yang sudah barang tentu tidak akan pernah berani mengatakan tidak untuk mengawal kepentingan USA. 4. Karakter Prabowo yang tegas, lugas, yang sangat kontras dengan karakter SBY yang terasa lamban, ragu dll, adalah karakter yang dirindukan setelah kecewa terhadap SBY. Hal ini tentu sangat menguintungkan Prabowo terutama bagi pemilih yang kurang rasional, pemilih tradisional yang mengandalkan Figur. 5. Bagaimanapun juga posisinya sebagai ayah dari Cucu Cucu Soeharto melalui Putri penguasa Orde Baru itu (Tatik) akan menjadi keuntungan tambahan terutama bagi mereka yang masih memuja muja Orde Baru, dengan pendekatan keamanannya. Oleh karena itu tidak heran kalau di acount Twitter yang menamakan Prabowo Soebianto mengungkit masalah keamanan tersebut.
Dengan posisi sebagai pilihan utama Pengawal Kepentingan USA Pasca SBY tersebut, maka ada hal-hal yang harus dipersiapkan khusus kalau para kompetitor ingin dapat unggul dari Prabowo Subianto, termasuk kompetitor dari Militer, Wiranto-HT, maupun Pramono Sarwo Edi (jika dicalonkan PD). Kecuali kalau rakyat berkata lain, tidak mendukung militer atau purnawirawan menjadi presiden untuk menghindari terulangnya Rezim Militer. Atau Rakyat menginginkan Indonesia tidak di bawah tekanan permainan kepentingan Amerika dan sekutunya. Semua tergantung Rakyat Indonesia apakah akan berlajut pengawal kepentingan Asing di Indonesia pasca rezim SBY yang sudah kita rasakan bersama kondisinya.
Sudah barang tentu, menjadi kewajiban moral bagi siapapun yang mencintai Indonesia tanpa dikendalikan kepentingan Asing, untuk mengkampanyekan keinginan kita bersama. Dalam konteks demikian, maka Inisiatif seluruh Raja, Sultan dan Pemangku Adat seluruh Nusantara yang mengusung YIM dengan alasan Profesor Yusril Ihza mahendra memahami aspirasi mereka beserta hak-hak tradisionalnya sebuah langkah yang sangat tepat. Apalagi dalam jiwa Gus YIM menggelegak darah Masyumi, yang memiliki komitmen Integritas NKRI. Mudah-mudahan ada manfaatnya.

Senin, 27 Januari 2014

Partai Bulan Bintang dan Amunisi Dahsyatnya Pada Pemilu 2014

Jika dilihat dari grafik elektabilitas yang dipublikasikan Kompas, Elektabilitas Partai PBB secara pasti terus menanjak, di tengah kepungan partai=partai besar yang cendertung drop atau stagnan, Tentu saja waktu yang tersisa harus dimanfaatkan oleh PBB untuk melakukan akselerasi optimal, sehingga pada saatnya PBB mampu menjadi Partai Berjaya Benar. Untuk menjadikan Partai Berjaya benar, PBB memiliki modal yang dapat diandalkan dengan adanya dukungan para Raja, Sultan dan pemangku adat seluruh Nusantara, sebab bagaimanapun juga, bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat taat pada tokoh-tokjoh panutannya.Disamping itu. modal gelar Gus YIM yang dibertikan oleh masyarakat Santri Jawa Timur , serta bergabungnya aktivis-aktivis PKB Gusdur, PKNU dan komponen-komponen lain yang sebelumnya mendukung PAN, PKS dan PD,PKB, PPP tentu akan menjadi ledakkan dahsyat bagi perolehan PBB pada Pemilu 2014.
Yusril Izha Mahendra mendapat amanah oleh para raja, sultan, pemangku adat se-Indonesia untuk mengamankan serta menempatkan posisi kerajaan, kesultanan dan masyarakat adat nusantara beserta hak-hak tradisionalnya.Amanah tersebut kemudian ditandangani oleh para raja, sultan, pemangku adat dan tokoh bangsa yang hadir. Selain itu sebilah keris juga diberikan kepada Yusril sebagai simbol pengemban amanah.Amanah tersebut diberikan, lantaran Yusril dianggap dapat menampung aspirasi para raja, sultan, pemangku adat dan tokoh bangsa.
"Saya paduka yang mulia Sri Sultan Mudaffar Syah, Sultan Ternate bersama-sama paduka yang mulia raja, sultan dan pemangku adat se Nusantara dengan ini menyatakan bahwa kami memberikan amanah kepada Prof Dr Yusril Ihza Mahendra yang bergelar Sri Narendra Dyah Balitung Saifa al-Din Wa Al-Daulah untuk meneruskan perjuangan memajukan, memakmurkan dan menyejahterakan bangsa,"papar Mudaffar, dalam acara bertajuk 'Silahturahmi Para Raja, Sultan, Pemangku Adat dan Tokoh Bangsa se-nusantara' serta pemberian amanah kepada Yusril yang digelar di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (27/9/2012) malam.
Pada kesempatan yang sama, Yusril yang siap mencalonkan diri sebagai Presiden di 2014 ini, berjanji akan menjalankan amanah yang telah diberikan para raja dan sultan tersebut demi kepentingan rakyat."Amanah yang dipikulkan ke pundak saya bukanlah amanah yang ringan. Amanah itu adalah suatu beban yang maha berat, yang wajib saya tunaikan dengan segala daya dan kemampuan yang ada," ucap Yusril. Dalam acara penganugerahan ini, turut hadir sejumlah pejabat dan tokoh penting, diantaranya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mantan Kapolri Dai' Bachtiar, Wagub DKI Prijanto, Ali Mochtar Ngabalin, dan politikus PKS Muhammad Misbakhun.
Dalam posisi sebagai pemegang amanah dari seluruh raja-raja Nusantara dan pemangku adat sudah barang tentu Profesor. Yusril Ihza Mahaendra harus mewujudkan amanah itu dengan menjadi Presiden RI. Menariknya, pro. Komitmen Prof. Yusril untuk maju menjadi capres melalui Partai Bulan Bintang (PBB), sungguh menarik. Menarik sebab memang benar, dengan melalui partai Islam Prof. Yusril dapat beramanah dengan gelarnya sebagai Assyaif addin (Syaifuddin), dalam ini Islam (syariah) yang memang telah hidup di tengah-tengah kasultanan-kasultanan di Nusantara, sesuai Cita-cita PBB, pada sisi lain, Gus YIM tentu sudah mahfum terkait kondisi PBB saat Prof. YIM menentukan pilihan. Justru disitulah letak ghiroh Perjuangan Gus YIM trefleksikan. Gus YIM tidak memilih partai-partai besar, tetapi memilih partai penuh idealisme, PBB dengan tekad harus membesarkan PBB untuk dapat menjalankan amanah para raja, sultan dan pemangku adat dalam mensejahterakan bangsa Indonesia.
Asis yang telah dilakukan oleh Profesor Yusril dengan cantik itu, sudah barang tentu harus dioleh oleh Partai Bulan Bintang Untuk melakukan Finishing Touch sehingga dapat melahirkan Goal Indah. Untuk itu, partai bulan bintang tidak saja dituntut untuk bermain cantik, lebih dari itu, PBB juga dituntut untuk bermain strategis. Berbagai kekurang mendasar dari sebuah partai harus mampu ditopang dengan strategi jitu.
Dibacakannya Judicial Review oleh MK tentang Pilpres, harus dimanfaatkan PBB semaksimal mungkin, terutama terkait dengan Pilpres. Hal ini terkait dengan alasan keputusan MK yang mengkaitkan dengan tahapan-tahapn pemilu, maka tidak ada alasan bagi KPU untuk tidak melaksanakan Pilpres sesuai dengan konstitusi, dimana semua partai atau gabungan partai mencalonklan capres/cawapres sebelum Pemilu, karena thapan-tahapn Pilpres 2014 belum sampai pada tahapan-tahapan penting, bahkan belum menapaki tahapannya.
Perjuanag untuk melakukan konsesnsus bersama seluruh komponen bangsa untuk mengambil jalan tengah bagi pelaksanaan pileg dan Pilpres dimana pelaksanaan bisa tetap April untuk Pileg dan Juli untuk Pilpres dengan meniadakan syarat syarat pencalonan sesuai konstitusi, jauh lebih penting dari pada bersikeras melaksanakan totalitas keserentakan pileg dan pilpres. Sudah barang tentu hal ini jika komponen bangsa yang lain mau memahami dan bersikap sebagai negarawana, ketimbang mau menangnya sendiri, hal ini diperlukan sebagai upaya menyelamatkan proses demokrasi itu sendiri. Dalam konteks ini, persyaratan PT yang dijadikan senjata oleh partai-partai besar yang sekarang cenderung drop justru akan menjadi Senjata makan Tuan bagi partai-partai itu. Buktikan saja !
PBB akan menjadi Partai Berjaya Benar selain dengan dukungan Amanah dari para Raja dan Sultan, Dukungan dari para Ulama dan Kyai beserta santrinya, dan aktivis-aktovis yang mendambakan NKRI berkah, sudah barang tentu akan mendapat Limpahan suara dari swich vooter, yang telah melihat partai yang didukungnya dulu ternyata menjadi maklar proyek dan menghianati amanah. Semakin terbuka kasus-kasus korupsi, maka akan semakin rontok partai-partai yang saat ini bercokol di Senayan.

Sabtu, 25 Januari 2014

PEMILU 2014 SERENTAK ITU LEBIH AFDLOL

Semula, Pemilihan Anggota Legislatif (DPR, DPRD, dan DPD) direncanakan dilaksanakan tanggal 9 April 2014 terpisah dengan Pilpres pada Juli 2014. Pemisahan ini melahirkan 2 peristiwa hukum, sehingga melanggar amanal UUD 45 yang mengamanahkan Pemilahan Anggota DPR, DPRD, DPD dan Presiden-Wakil Presiden dilaksanakan satu kali dalam 5 tahun.
Upaya mengembalikan Pemilihan Umum ke rel yang benar sesuai amanat UUD 45 pun dilakukan dengan Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra SH, sebagai seorang ahli hukum tata negara tampil sebagai pendobraknya. Upaya ini terus mendapat dukungan luas kecuali oleh partai-partai tertentu yang mengambil keuntungan dari sistem pemilu yang tidak sejalan dengan amanah UUD 45 itu.
Dalam kalkulasi biaya, pelaksanaan Pileg dan Pilpres serentak akan menghemat biaya lebih dari sepertiga biaya jika kedua Pemilihan itu dipisah. Oleh karenanya, upaya yang diajukan oleh Gus Yim, selain mengembalikan ke “Jalan Yang benar” seksaligus juga “mengirit” biaya, ditengah beban anggaran yang semakin berat.
Musibah nasional yang berturut-turut terjadi, selain menghancurkan apa yang ada, juga membutuhkan penanganan pasca banjir yang sangat serius. Proses ini jelas membutuhkan fokus berbagai sumber daya termasuk dana. Berbaga infra struktur yang dibutuhkan dalam kelancaran pelaksanaan Pemilu pun perlu direview kembali mengingat dampak bencana nasional itu. Selain membutuhkan dana, hal ini juga membutuhkan waktu.
Berbagai kerusakan infra struktur tidak memungkinkan untuk mendukung pelaksanaan tahapan-tahapan pemilihan anggota lesisslatif sebagaimana direncanakan semula. Kondisi post majure ini, hndaknya dimanfaatkan oleh pemerintah, dalam hal ini KPU, untuk tidak memaksakan Pileg berlangsung pada bulan April. Akan sangat bijak sana, jika Pileg diundur dan dilaksanakan serentak dengan pelaksanaan Pilpres.
Pilihan Berkah dalam Bencana ini perlu didukung oleh semua komponen anak bangsa, untuk kebaikan bersama. Yaikni kebaikan untuk bisa fokus menangani dampak pasca bencana dengan perbaikan berbagai infra struktur yang rusak dengan waktu yang cukup tanpa terganggu oleh hirup pikuk pelaksanaan tahapan-tahapan pemilu, sekaligus dapat memanfaatkan penghematan sepertiga biaya pemilu untuk perbaikan infra struktur tersebut.
Dengan pemikiran tersebut, tidak ada alasan untuk tidak menyelenggarakan pileg dan pilpres secara serentak. Pemilihan Umum serantek , dimana pelaksanaan pemilihan Anggota DPR, DPRD, DPD, Presiden dan Wakil presiden dilaksanakan secra berbarengan sebagaimana diamanatkan konstitusi, telah menjadi keputusan Mahkamah Konstitusi. Upaya membangun system yang lebih efisien yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Sipil melalui gugatannya ke MK telah dikabulkan.
Dasar hukum pemilihan umum yang berlaku sejak diputuskan JR itu sudah barang tentu berubah sesuai amar keputusan MK. Seluruh aktivitas pemilihan umum yang tidak sesuai keputusan MK tersebut sudah barang tentu menjadi aktivitas inkonstitusional dan sudah barang tentu, jika hal itu terus dilakukan, maka produk dari aktivitas itu juga menjadi Institusional. Oleh karenanya, pemerintah, utamanya KPU sebagai pelaksana penyelenggaraan Pemilihan Umum harus menyesuaikan diri dengan semua amanaah yang ada.
Berbagai masalah yang muncul ke permukaan seperti belum beresnya DPT, berbagai kerusakan logistik yang diperlukan dalam pemilu akhibat banjir termasuk kerusakan infra struktur yang menghambat proses distribusi logistik pemilu tersebut sebenarnya lebih mendukung jika pileg yang tinggal 74 hari lagi dilaksanakan diundur dan diserentakan dengan pelaksanaan pemilihan prersiden dan wakil presiden pada bulan Juli.
Walau demikian, jika memang KPU dan Pemerintah merasa “telah siap” sagalanya untuk melaksanakan pemilihan umum 2014 dengan schedule waktu tetap seperti yang dilaksanakan, perlu mendapatkan persetujuan rakyat melalui wakil-wakilnya yang ada di MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat). Persetujuan MPR untuk pelaksanaan Pemilu 2014 hanya menyangkut jadwal pelaksanaan pemilu sesuai yang telah memasuki tahapan tahapan pemilu legislatif sebagai kesepakatan bersama.
Terkait dengan pemilihan presiden dengan belum dilakukan tahapan-tahapan lebih jauh, tidak ada alasan bagi Pemerintah (KPU) untuk melaksanakan sesuai dengan amanat konstitusi. Ini berarti, proses pencalonan, pelaksanaan dan penetapan calon presiden, seperti persyaratan, dll segera disesuaikan dengan Keputusan MK.
Dengan demikian, Pemilu 2014 dilakukan melalui jalan tengah dengan waktu pelaksanaan sesuai jadwal semula (April dan Juli) sebagai penghargaan atas apa yang telah dilakukan pemerintah sesuai alasan Keputusan MK, namun esensi/isi terutama terkait Pemilihan Presiden harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai konstitusi dimana partai politik atau beberapa partai politik mengusulkan Capres/Cawapres, dan mendaftarkannya sebelum pelaksanaan Pemilu.
Jadi segeralah siapkan Capres/Cawapres potensial partai, Partai Bulan Bintang yang telah definitif menyalonkan Gus YIM tinggal melengkapinya dengan Cawapresnya. Kemudian segera daftarkan ke KPU sebelum 9 April 2014. PBB harus menjadi pionir sebab PBB commited kepada proses konstitusional. Apalagi Prof Yusril Ihza Mahendra telah mendapat Amanat dari Para Raja Seluruh Nusantara dengan mendapat gelar : Sri Narendra Dyah Balitung Saifuddin wad Daulah diberikan amanat untuk meneruskan perjuangan bangsa, dalam memajukan, memakmurkan dan mensejahterakan Bangsa Indonesia.

Rabu, 22 Januari 2014

BANJIR JAKARTA, DARWONO PEDULI DAN MELAYANI

Seorang ibu mondar-mandir diantara kesibukan para relawan termasuk relawan kesehatan untuk korban banjir. Sesekali memegang alis kanan kiri yang disatukan. Kami mencoba menyapanya dalam sapaan sesopan yang kami bisa dengan disertai senyuman.
“Ibu sakit ?’ “iya, sakit pusing ?” Jawabnya. Silakan periksa ke dokter, kataku “sudah, tapi malah tensinya jadi drop” Kami mencoba beremphati memahami apa yang terjadi pada ibu tersebut. Dua kata kunci saya pegang, pusing dan tensi drop serta tensi drop” Ada barang yang tenggelam Bu ? tanyaku mencoba masuk “hampir semua pak” kami tinggal di rumah kontrak di Kampung Pulo. Kami menahan diri untuk tidak mengekplorasi lebih jauh. Kami melihat sebenarnya sakit pusing yang ibu itu derita merupakan cerminan depresi. Kami tawarkan untuk mengatasi ahal ini. “Bu mari saya bantu”, sambil memapahnya menuju kursi piket Menwa tepat pintu keluar aula. Kami coba memberikan pertolongan penanganan depresi dengan akupoint, termasuk juga di titik-titik sakit kepala. Hegu, Bahui, Fengshi, yintang, taiyang dll. Setelah menangani Ibu, itu, para korban banjir dan juga para relawan termasuk wakil Camat dan Bapak Camat Jatinegara mulai memanfaatkan kehadiran kami. Selama 4 jam berada di gelanggang remaja (youth Center) Jakarta Timur, tidak pernah berhenti menangani pengungsi dan relawan yang mulai didera kecapaian, stress dll. Kami menilai, semua telah bahu membahu membantu masyarakat menghadapi musibah. Berbagai bantuan dari berbagai pihak, pemerintah, masyarakat dan dunia usaha telah tersedia. JIka ada yang kurang, mungkin adalah “krisis center” yang khusus menangani masalah-masalah pengungsi yang terkait dengan trauma jiwa. Dari curhat para korban, bukan masalah obat yang tidak manjur, tetapi lebih pada sesungguhnya para pengungsi butuh “resep lain”, kehadiran psikiater atau psikolog di krisis senter. Seperti antisipasi kami untuk terjun ke sana, masalah hidup yang disusul musibah, sungguh telah membuat “jiwa mereka” terluka. Sebagai relawan yang turun tanpa membawa bendera apalagi bendera partai dengan segala atributnya, kami merasa dapat dekat dengan semua tanpa dibatasi “warna-warna”. Alhamdulillah dari Camat, Wakil camat hingga Rakyat, dapat memanfaatkan kehadiran kami dengan dekat. Sungguh anugerah luar biasa Subhanallah !
“Kalau bapak Ibu ada gangguan kesehatan, jika mau ditangani dengan accupoint dan herbal, silakan datang ke kantaor, di Rawamangun, bilang saja mau ketemu Pak Darwono.” . Lalu merekapun mencatat nomor teleponku. Sebuah jaringan telah dibentuk.
Bekerja dengan para relawan selalu membuat hati kita happy. Banyak kisah menarik dari semalaman “Nongkrong” di tempat istirahat Posko Menwa Jaya di Youth Center Otista Jakarta Timur tempat pengungsian korban banjir Kampung Pulo. Para relawan mulai terjangkit gatal-gatal terutama yang telah berjuang “di air’ sampai EDI dalam mimpi.
Senin 20 Januari 2014, setlah mengajar kami langsung meluncur dari rawamangun ke GOR Otista. Kesengajaan berangkat lebih awal ini mengingat kami punya Janji dengan masyarakat yang belum tertangani pada kehadiran kami satu hari sebelumnya., termasuk janji kepada Bapak wakil camat Jatinegara yang baru “disentuh” beberapa titik pada penanganan hari Minggu, 19 Januari 2014.
Kami bersyukur, masyarakat yang kami tangani sehari sebelumnya sudah menunjukan perubahan positif. Sewaktu kami review ke “Seorang Ibu” yang menunjukan gejaladepresi satu hari sebelumnya, Ibu 65 tahun yang sedang memegang sebungkus Mie Instans itu menjawab positif, Alhamdulillah sudah baik, demikian juga masyarakat dan beberapa relawan lainnya.
Sewaktu kami menangani Bapak Wakil Camat Jatinegara di ruang logistik, di sela-sela tumpukan barang-barang bantuan untuk korban banjir, tidak disangka datang sertombongan adik-adik Menwa (Remsimen Mahasiswa) yang ingin diterapi akupoint. Semula hanya rombongan Menwa dari Universitas Isslam Jakarta (UIJ), kemudian berambah meluas ke adek-adek menwa jaya. Yang semula keluhan hanya pusing dan pegal-pegal pun meluas pada keluhan-keluhan lain. Mengingat hal demikian, salah seorang menwa alumni UIJ Fakultas Hukum, Mahatir, menyarankan untuk menangani di ruang istirahat menwa. “Sekalian nanti kami perkenalkan dengan Komandan kami” katanya.
Kami pun pindah di ruang istirahat Menwa. Yang sedang break kami tangani satu persatu. Keluhan Adek-adek mulai meluas. Victor, Menwa dari Universitas Taruma Negara melaporkan bahwa, banyak teman-teman yang telah “bertugas di air” mengeluh gatal-gatal. Victor sendiri mengeluh sinusitis dan lelah. Ketika mau tidur, dia mengeluh masih sulit bernafas, akhirnya kami tangani lengkap, dan alhamdulillah setelah itu bisa tidur, sampai kami meninggalkan otista untuk mengajar di rawamnagun pada jam 5 pagi, dia masih tidur.
Namanya juga berkumpul dengan anak-anak muda, suasana segar tidak dapat dihindari. Sewaktu menangani seseorang yang mengeluh tentang BAB nya, dan kami coba “sentuh” titik wasirnya, Kami nyletuk, “Loha, anusmu sering dipakai ya ?” menwa yang lain yang menunggu antri “ditangani” pun ngeledek temannya itu, hayoooo…” Yang diledekpun jadi responsif, lalu kamipun menjelaskan, Anusmu sering digunakan untuk BAB ya ? ha ha ha kamipun tertawa bersama.
Sambil tetap “Menggarap” titk titik akupuntur yang diperlukan, kamipun sampaikan,bahwa banyak teroris yang menyimpan butiran-butiran peluru yang dimasukkan kerektum. demikian juga para penyelundup narkoba, banyak mengghunakan rektum sebagai tempat penyimpanan barang haram itu dengan memasukkannya kedalam selubung. “Maklumlah, namanya juga rektum, kantong lurus, jadi banyak digunakan untuk hal hal itu juga” tegas kami. Tapi kalian jangan coba-coba menyimpan sontekan di situ, sulit ngeluarinnya, gak bisa nyontek tapi kamu jadi dol” ha ha ha.
Kadang suasana juga agak naif. Ketika kami tanya, seseorang menwa yang minta ditangani, kami tanya. keluhannya apa ? dia jawab Ejaku lasi dini Pak. Loh ? Memang kamu main dengan siapa ? mendengar pertanyaan ini yang lain kembali ngledek. Jawaban yang diberikan oleh temn-teman yang bernada canda itupun bermacam-macam. Merasa terdesak, diapun lalu menjawab “Edi dalam mimpi Pak”. aha masa ? Akhirnya diapun mengungkapkan keluhan sesungguhnya.
Adek-Adek menwa dari UIJ ternyata ada yang mengenali kami, “Bapak, yang spanduknya ada di pojokan Masjid Attaqwa yang menuju kampus kami di Utan Kayu ya ? oh, spanduk maulid ? tanya kami balik. Karena informasi ini, kadang ada yang nyletuk “Coblos Darwono !”, Dengan canda tapi serius kamipun memperingatkan, kalau kehadiran kami ke Gelanggang tidak melakukan kampanye. “Ini pure Darwono Peduli dan Melayani” jawab kami.
Yang pasti, kami sebagai orang tua merasa bangga, banyak generasi muda, meski dalam keterbatasan yang ada. rela menjadi relawan dengan segenap konsekuensinya. Bravo Menwa, matur nuwun Pak Lukman, atas segala fasilitas yang disediakan bagi kami, sehingga kami dapat melakukan konstribusi kami bagi negeri. Jazakumullahu khoiron Katsiron.
Kunjungan ke dua kepada seorang gadis berumur 10 tahun yang menurut ibunya sudah 3 hari sakit dan semakin parah karena tidak mau makan, melahirkan rasa syurkur. Gadis itu sudah dapat bermain setelah ditangani dengan accupoint sesuai keluhan, terutama pada meredien usus halus (Small intestinum, SI) dan meredien Usus besarnya (large Intestinum) beserta titik lainnya. Ibunyapun jadi bisa menerima order cucian kembali. Alhamdulillah. Semoga konstribusi kita bagi negeri semakin berarti. Amin

Senin, 13 Januari 2014

NKRI BERKAH ADALAH AMANAH

Tidak dapat dipungkiri, bahwa keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak pernah lepas dari peran mulia Jihad para ulama. Perjuangan merebut kekuasaan dari pemerintah Belanda, tidak lepas dari amal riil Jihad Fisabilillah dalam mengusir kedzaliman kolonial dari para Ulama. Dengan segenap ketakziman para santrinya, para ulama mampu menggerakkan partisipasi nyata perjuangan seluruh potensi umat sehingga mampu mengusir penjajah yang nota bene kafir.
Peran ulama dengan jihadnya menjelang kemerdekaan dan selama mempertahankan kemerdekaan juga tidak ada yang bisa membantahnya. NKRI dan Konstitusinya, adalah berkah upaya ualama pejuang indonesia. Konstitusi 45, sungguh mencerminkan nilai-nilai Rahmatan lil alamin yang menjadi esesnsi jihad ulama dalam mengupayakan syariah Islam di bumi yang berbineka. Konstitusi benar benar pengejawantahan cita-cita luhur ulama Indonesia dalam mengupayakan keberkahan NKRI dengan dasara Ketuhanan Yang Maha esanya.
Ulama dan kaum muslimin Indonesia berkeyakinan bahwa NKRI, adalah karya riil para ulama pendahulu kita, sekaligus Amanah yang harus kita jaga terus sebagai bangsa. Dalam konteks amanah itu, maka ulama bersama umat Islam Indonesia senantiasa berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa, sehingga nilai-nilai luhur Jihad para Ulama Pejuang bangsa dapat terus dijaga dengan penuh amanat pula.
Kepemimpinan bangsa merupakan permasalahan yang strategis pada sebuah bangsa, bagi kaum beragama, hal itu tidak sekedar siapa memimpin siapa, tetapi juga terkait dengan prinsip-prinsip aqidah, atau keyakinan agamanya. Dalam Islam, masalah kepemimpinan juga merupakan bagian dari totalitas seluruh ad din al Islam. Dengan dalil-dalil naqli yang jelas, baik dalam Al Qur’an maupun sunnah rasul (al Hadits).
Terkait denagn hal tersebut, maka menjadi tanggung jawab Ulama, untuk memberikan bimbingan, arahan maupun fatwa untuk dijadikan panutan bagi kaum muslimin Indonesia dalam mengupayakan kepemimpinan nasional yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Oleh karena itu, menjadi sangat wajar, bahkan sebuah keharusan bagi ulama Indonesia memberikan fatwa trekait dengan suksesi kepemimpinan nasional melalui Pemilu.
Majelis Ulama Indoneisa, telah mengeluarkan Keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se Indonesia III tahun 2009. Tentang Penggunaan Hak Pilih Dalam Pemilihan Umum (IV) tertulis sebagai berikut :
1. Pemililihan umum dalam pandangan Islam adalah upaya untuk memilih pemimpin atau wakil yang memenuhi syarat -syarat ideal bagi terwujudnya cita-cita bersama sesuai dengan aspirasi umat dan kepentingan bangsa. 2. Memilih pemimpin (nashbu al imam) dalam Islam adalah kewajiban untuk menegakkan imamah dan imarah dalam kehidupan bersama.
3. Imamah dan Imarah dalam Islam menghajatkan syarat-syarat sesuai dengan ketentuan agama agar terwujud kemaslahatan dalam masyarakat. 4. Memilih pemimpin yang beriman dan bertakwa, jujur (siddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), mempunyai kemampuan (fathonah), dan memperjuangkan kepentingan umat Islam hukumnya adalah wajib.
5. Memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat-syarat sebagaimana disebutkan dalam butir 4 (empat) atau sengaja tidak memilih padahal ada calon yang memenuhi syarat Hukumnya adalah haram.
Terkait denagn fatwa tersebut, MUI memberikan rekomendasi sebagai berikut : 1. Umat Islam dianjurkan memilih pemimpin dan wakil-wakilnya yang mampu mengemban tugas amar ma’ruf nahi munkar. 2. Pemerintah dan penyelenggara pemilu perlu meningkatkan sosialisasi penyelenggaraan pemilu agar partisipasi masyarakat dalam menunaikan hak pilih mereka dapat meningkat.
Wajib dalam pengertian syari adalah mendapat pahala bagi yang melakukannya dan mendapatkan dosa jika meninggalkannya. Mudah-mudahan tulisan ini ada manfaatnya, bagi kitas semua, bangsa Indonesia terutama kaum muslimin dalam upaya menjaga Amanah ulama para pejuang bangsa yang telah membangun NKRI.
Darwono, Alumnus Pondok Pesantren Budi Mulia Yogyakarta, Alumnus FKH UGM, Alumnus LDK Jama’ah Shalahuddin UGM. HMI Yogyakarta, Pendidik dan Relawan Pengembangan Masyarakat. Juru Kampanye Nasional Partai Bulan Bintang Pemilu 2014, Caleg DPR RI PBB Dapil DKI 1.