MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Senin, 23 Mei 2011

MEMBANGUN KARAKTER = MEMBANGUN MINDSET

Jiwa Yang Tenang (Annafsu Almuthmainnah) adalah satu-satunya jiwa (Diri) yang dipanggil mesra memasuki surga, Berikut panggilan mesra itu yang terdapat dalam Al Qur'an, surat Al Fajr :

" Wahai jiwa yang tenang (an nafsu al muthmainnah), kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridlo dan ridloi, maka masuklah ke dalam golongan hamba-Ku, dan masuklah ke dalam syurga-Ku".

Untuk memperoleh jiwa yang tenang, nafsul muthmainnah, Rosulullah SAW mencontohkan doa sebagai berikut : Allahumma innii as'alukannafsalmuthma'innah, tu'minuu biliqooika, watardloo biqodooika, wa taqna'u biathooika.Ya Allah, anugerhi hamba nafsul muthmainnah (jiwa yang tenang), yang yakin akan perjumpaan dengan-Mu. dan Puas dengan ketentuanmu (qodloMu), dan menerima segala keputusan-Mu. Amin. (Darwono Tuan Guru)


Ayat-ayat terakhir surat Al Fajr seakan menegaskan, bahwa jiwa hamba Allah dan ahli syurga memiliki karakter tersendiri. Mereka bukan jiwa yang berkobar-kobar, bukan yang meledak-ledak tetapi mereka yang memiliki karakter Muthmainnah.





Karakter Bangsa

Satu Juni , dulu kita peringati sebagai hari lahir pancasila. Pada peringatan ini, kita lebih banyak mereview bagaimana lahirnya “Gentlement Agreement” itu melalui berbagai argumentasi tinggi dari para pendiri bangsa.

Sejalan dengan “kokohnya” rezim Orde Baru, Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober seakan menjadi pengganti perayaannya. Berbeda dengan perayaan Hari Lahir Pancasila, peringatan Hari Kesaktian Pancasila diwarnai oleh “propaganda” tunggal keheroan zang pemimpin rezim. Bahkan, untuk mempertegas hal itu, hampir 20 tahun peringatan Hari Kesaktian Pancasila diwarnai dengan “penanyangan” tunggal film yang meceritakan Sang Rezim.

Tafsir tunggal rezim akan Pancasila yang tertuang dalam “buitir-butir P4” dan diindokrinasi melalui berbagai penataran yang menguras tidak sedikit sumber daya, seakan menjadi sia-sia mana kala kita mengalami dalam realitas berbangsa, butir-butir itu sekedar menjadi hafalan tanpa makna. Ironisnya, nilai-nilai luhur yang tercantum didalamnya, secara terang-terangan dikangkangin oleh ORBA itu sendiri.




Patah arang terhadap nilai-nilai luhur yang sebenarnya ada dalam Pancasila sejak digali, membuat anak-anak bangsa yang kurang “menangkap denyut” urat nadi bangsa Indonesia, yang kebetulan secara mayoritas mereka yang “mendapat asuhan” ideologi barat, membuat langkah pongah, menghapuskan sumber yuridis ketatanegaraan dan dasar falsafah negara dari ranah pendidikan Indonesia. Bahkan, ditengah kegamangan danketidak percayaan itu, untuk membangun karakter bangsa, Pancasila dilupakan, dan anehnya konsep-konsep yang berakar dari ideologi yang berbeda justru banyak dicopy paste.

Karakter Bangsa

Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu.

Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa ada lagi pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran, dan dengan kata lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan. Dengan demikian karakter bangsa Indonesia adalah kebiasaan bangsa yang dilandasi oleh apa yang tertanam dalam fikiran bangsa Indonesia dalam berkehidupan sebagai bangsa indonesia dan bagian dari bangsa-bangsa di dunia.




Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karena pikiran, yang di dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya, merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya. Jika program yang tertanam tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras dengan hukum alam. Hasilnya, perilaku tersebut membawa ketenangan dan kebahagiaan. Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum universal, maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan. Oleh karena itu, pikiran harus mendapatkan perhatian serius.

Identitas Nasional





Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara etimologis , identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau . sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan.

Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identiti yang memiliki pengerian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Jadi, pegertian Identitas Nsaional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam arti lain juga sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang harus dijnjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali rule of law, yang mengatur mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis di Indonesia. atau juga Istilah Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan
bangsa tersebut dengan bangsa lain.



Bangsa Yang Berkarakter Pancasila

Benang merah uraian singkat di atas adalah, bahwa bangsa Indonesia memiliki karakter yang menunjukan identitas nasionalnya jika dalam “mind setnya” yang tercermin dalam kebiasaan hidup sehari-harinya tidak lepas dari pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila. Oleh karenanya, membangun karakter bangsa dengan. mengesampingkan “way of life” bangsa Indonesia, artinya sama saja membangun karakter “bukan” bangsa Indonesia.


Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu mendorong bangsa Indonesia secara
keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti menentang arus
globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila menghubungkan kebudayaan sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, tentunya kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam Pancasila yang mampu menggambarkan karakteristik yang membedakan Indonesia dengan negara lain.


Kebiasaan berperilaku secara spontas sesuai nilai-nilai Pancasila inilah, yang deisebut sebagai Berkarakter Indonesia. Dengan demikian membangun Karakter Bangsa, semestinya adalah membangun karakter Pancasila.




Keberhasilan Pembangunan Karakter Bangsa

Indikator-indikator keberhasilan pembangunan karakter bangsa akan terlihat pada kebiasaan hidup warga negaranya. Indikator-indikator itu adalah :
a. Manusia yang Berketuhanan Yang Maha Esa, yakni menjalankan secara spontan ajaran ajaran agamanya.
b. Manusia yang berkemanuasiaan yang beradab,
c. Manusia yang memiliki komitmen Persatuan Indonesia
d. Manusia yang menjunjung tinggi kerakyatan, musyawarah, berhikmad dalam kebijaksanaan ( Wisdom)
e. Manusia yang memiliki kebiasaan berkeadilan sosial.

Mengevaluasi Karakter Bangsa



Indikator-indikator makro di atas tentu saja dapat diderivasi menjadi indikator-indikator lebih detail )mikro) yang operasional. Dengan indikator-indikator operasional ini kita dapat mengevaluasi seseorang telah berperilaku yang menunjukan karakter Pancasila atau tidak tentu saja dalam setting yang beragam.

Sebagai misal, jika dia seorang wakil rakyat, apakah dia sudah menyampaikan aspirasi rakyat atau belum, bagaimanakah dia menyampaikan aspirasi itu sudahkah dia melakukan musyawarah-musyawarah, dalam musyawarah atau sidang, sudahkah dia memegang teguh sopan santun bersidang ? dan seterusnya.

Makna Peringatan I Juni

Tanggal 1 Juni 1945 merupakan momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia dalam menentukan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang baru saja lahir. Kukuhnya Pancasila sebagia dasar NKRI kenyataannya memang banyak mengorbankan nyawa sesama bangsa sendiri. Ini membuktikan bahwa Pancasila adalah hasil kerja keras para pemimpin bangsa dalam menghadapi kondisi pluralitas bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai macam unsur, baik suku bangsa, adat istiadat maupun agama yang berbeda-beda. Nilai-nilai universalitas Pancasila makin tampak ketika menghadapi pluralitas masyarakat Indonesia ketimbang harus mengadopsi kelompok agama tertentu.

Mereka-mereka yang terlibat dalam perdebatan panjang, melalui sidang-sidang yang penuh argumentasi telah membuktikan mampu melebur dan menunjukan jati diri mereka sebagai suatu bangsa yang walaupun berbeda-beda namun tetap satu, Indonesia. Karakter yang dilandasi oleh "mindset" Indonesia inilah yang semestinya harus dikembangkan dan dibangun ditengah gejolak dan propaganda berbagai ideologi dan kepentingan yang mengatasnamakan "globalisasi".



Oleh karenanya, 1 Juni, setiap tahun akan sangat punya makna untuk mereview, mengevaluasi dan melakukan koreksi-koreksi setiap langkah kita sebagai bangsa, apakah kita telah memiliki identitas karakter, dari suatu bangsa yang bernama Indonesia.

Cerita Dari Negeri Sakura

Di tengah karakter bangsa yang kian terpuruk, dimana terjadi berbagai dekadensi moral dari orang-orang yang seharusnya menjadi panutan, seperti kepala daerah yang justru meningglakan wilayahnya yang sedang tertimpa bencana, wakil rakyat yang tidak memiliki kepekaan terhadap "aspirasi" rakyatnya, birokrat yang masih bermain-main dengan tanggung jawabnya, Cerita Seorang Sahabat dari negiri Sakura saat terjadi Tsunami sangat relevan untuk dikedepankan.

Dari cerita itu, nampak bahwa heroisme, kerelaan berkorban, dan karakter mulia lainnya bukan monopoli mereka-meraka yang memakai seragam (militer), sehingga sungguh naif, jika masalah pembangunan karakter bangsa dikondisikan dengan paradigma militerisme. Seolah-olah jiwa disiplin, patriotisme, dan lain-lain harus dengan "warna militer", sampai-sampai tim sepak bola pun harus dimiliteraisasi.

Demikian juga dalam membangun karakter bangsa, latihan-latihan verbal kemeliteran, bukan satu-satunya pilihan, karakter mulia, dapat dikemas melalui cerita, melalui pengamatan mikroskopis, melalui pengamatan mikroskopis, bahkan melalui kegiatan-kegian refreshing dan santai.

Berikut ceritanya :




Di belakang saya itu ada Gedung berwarna merah. Diatas gedung itulah seorang perempuan perempuan bernama Endou san berteriak2 dg mikrophone ketika datang tsunami. ` nigeru..... nigeru..... menyuruh semua orang di daerah Minami Sanriku cho untuk lari... lari... Namun dia sendiri sampai detik terakhir datangnya tsunami tetap bertahan sampai menemuai ajalnya. Dari teriakan lewat mikrophone itu ribuan orang terselamatkan, walaupun dia sendiri meninggal dunia.

Kisah nyata ini mengingatkan saya, ketika mengajar di SD Shiogama. Anak2 dibiasakan dg cerita heroik seorang kepala desa yang tinggal di atas bukit. Suatu hari penduduk desa semua melihat rumah kepala desa terbakar. Kemudian semua penduduk yg tinggal dibawah bukit ditepi pantai berlarian menuju rumah kepala desa. Dan kepala desa menghadang para penduduk didepan pintu.

Ada apakah gerangan...

Lalu kepala desa menjelaskan... rumah saya ini sengaja saya bakar, agar kalian datang kesini. sekarang lihatlah rumah kalian dibawah sana sudah digulung tsunami yang datang..

Dari pemaparan diatas nampak bahwa karakter terkait dengan mindset, dengan demikian membangun karakter lebih menuntut pada "penggarapan" mindset (fikiran) secara intens, sesuai dengan pola kerja fikiran tentunya. Ironisnya, dalam hiruk isue pembangunan karakter bangsa, penggarapan fisik, gedebag-gedebug raga, push up, baris - berbaris, lebih dikedepankan. Absurd memang negeri ini.


"Happy 1 Juni, Happy NKRI" !

Kamis, 12 Mei 2011

MUSICAL INTELLIGENT DEVELOPMENT

"Jangan Kau puas dengan kemampuanmu terbang siang,
Belajarlah kepada kunang, bagaimana ia taklukan gelap malam"
(Darwono, Puisi : Madah Burung Elang : 1987)

"Jika UN (Ujian Nasional) hanya menjadi "Pengkaderan Massal" terciptanya Manipulator-manipulator dan Koruptor-koruptor "Masa Depan", kenapa harus dipertahankan ? Bukankah Pembentukan karakter bangsa Yang Berketuhanan Yang Maha Esa, Jujur, Amanah, dan berakhlak mulia lainnya, jauh lebih harus dikedepankan ?

Ya Allah, jika apa yang hamba upayakan hanya meningkatkan kekuatan "koruptor-koruptor" masa depan, berilah hamba jalan terbaik."







Peristiwa-peristiwa mutahir yang terjadi di Indonesia, sungguh sangat memprihatinkan kita. Kampus yang seharusnya menjadi tumbuhnya budaya intelektual, telah menjelma menjadi ladang jagal, kasus Malinda, telah menyiratkan kecerdasan finansial yang terlepas dari kendali kecerdasan sosial, emosional dan spiritual. Ujian Nasional, telah menjelma menjadi lahan penyemaian jiwa korup dan manipulatif. Padahal di tengah tantangan global, semestinya semua ranah harus menjelma menjadi meliu yang tepat bagi berseminya bibit-bibit unggul Sumber Daya Manusia Indonesia.

Realitas membuktikan, anak-anak unggul pada dasarnya tidak akan tumbuh dengan sendirinya, mereka memerlukan lingkungan subur yang diciptakan untuk itu. Oleh karena itu diperlukan kesungguhan dari orang tua dan pendidik untuk secara tekun dan rendah hati mengamati dan memahami potensi anak atau murid dengan segala kelebihan maupun kekurangannya, dan menghargai seriap bentuk kecerdasan yang berlainan.

Ada beberapa tipe kecerdasan yakni,. 1. Kecerdasan matematika dan logika atau cerdas angka, 2. Kecerdasan bahasa atau cerdas kata, 3. Kecerdasan visual spasial atau cerdas gambar, 4. Kecerdasan kinestetik atau cerdas gerak, 5. Kecerdasan inter personal atau cerdas teman, 6. Kecerdasan intra personal atau cerdas diri, 7. Kecerdasan naturalis atau cerdas alam dan 8. Kecerdasan musikal atau cerdas musik



Kecerdasan musikal atau cerdas musik adalah kemampuan seorang anak untuk peka terhadap suara-suara nonverbal yang berada di sekelilingnya, dalam hal ini adalah nada dan irama. Anak-anak ini senang sekali mendengar nada-nada dan irama yang indah, mulai dari senandung yang mereka lakukan sendiri, dari radio, kaset, menonton orkestra, atau memainkan alat musik sendiri. Mereka lebih mudah mengingat sesuatu dengan musik. Saat dewasa mereka dapat menjadi penyanyi, pemain musik, komposer pencipta lagu, dan bidang-bidang lain yang berhubungan dengan musik.

Louise Montello dalam bukunya Essential Musical Intelligence (2004) menyatakan bahwa musik telah menciptakan pendekatan langsung yang sederhana untuk pencarian pikiran-bawah-sadar paling dalam untuk membebaskan diri kita dari sakit dan penderitaan yang disebabkan penyalahgunaan, terorisme, diabaikan, ditinggalkan, dan rasa ketagihan.

Dengan mengubah “racun” dalam hidup kita menjadi obat lewat keterlibatan kita dengan musik, kita mampu menggunakan energi yang diubah ini sebagai kekuatan positif untuk menyembuhkan diri kita sendiri dan planet ini, demikian ungkap Montello. Tanpa musik, dunia ini memang tidak akan sempurna atau dakam bahasa Rhoma Irama, tanpa musik dunia ini sepi kurang asyik.

Bahkan mungkin tidak hanya sepi kurang asik, tetapi sunyi senyap seperti kuburan, makanya untuk pengkuburan/pemakaman pun ada musiknya. Coba klik Requim berikut ini :




Masalah kecerdasan musikal dari tulisan Gardner yang menjadi bagian dari teori kecerdasan majemuk menegaskan kepada kita bahwa manusia memiliki aspek yang tak kalah penting untuk dikembangkan. Aspek penting ini adalah kecakapannya dalam memahami musik atau menciptakan musik.

Howard Gardner menegaskan bahwa setiap individu yang normal yang sering diterpa musik dapat memanipulasi pitch, ritme, dan timbre untuk berperan serta dengan beberapa keterampilan dalam aktivitas musikal, termasuk membuat komposisi, bernyanyi, atau memainkan instrumen. Dasar-dasar minat ini dapat dilakukan pada usia dini melalui bermacam-macam aktivitas. Musik di rumah dan di lingkungan awal member suatu dasar yang penting bagi pengalaman musikal yang kelak dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah.

Gardner menyebutkan bahwa perkembangan kecakapan musikal dimulai pada bayi, mereka dapat memperdengarkan suara-suaranya sendiri, menghasilkan pola-pola nada naik-turun, dan bahkan menirukan pola-pola prosodik dan lagu nada orang lain dengan lebih baik. Menurut Mechthild Papousek dan Hanus Papousek anak umur dua bulan dapat mencocokkan nada, kekerasan, dan kontur melodi dari lagu-lagu ibu mereka, dan bayi umur empat bulan dapat mencocokkan struktur ritmik dengan baik. Kecakapan ini menunjukkan bahwa bayi secara khusus berpembawaan aspek-aspek musik. Pada usia satu setengah tahun, anak-anak mengalami transisi penting dalam kehidupan musik mereka.


BAGAIMANA musik mempengaruhi otak manusia?




Proses pengenalan musik akan melibatkan banyak daerah di otak. Di otak terdapat pusat asosiasi penglihatan dan pendengaran yang berfungsi mengartikan obyek yang dilihat dan didengar. Informasi dari pusat yang berada di permukaan otak tersebut akan diteruskan ke pusat emosi yang diatur di dalam sistem limbic.

Dari pusat pengatur emosi ini perasaan sedih timbul oleh rangsangan musik dengan kunci minor dan tempo perlahan. Emosi sedih membawa dampak perubahan fisiologi tubuh berupa denyutan jantung yang lebih lambat, tekanan darah meningkat, serta peningkatan suhu tubuh. Sebaliknya musik dengan kunci major dan tempo cepat akan membawa perasaan bahagia diikuti pernapasan yang lebih cepat.

Menilik rangkaian perubahan sistem organik tubuh manusia terhadap musik, dapat dikatakan hampir seluruh sistem tubuh terpengaruhi, baik melalui sistem psikologi, neurologis maupun hormonal.




Menurut Staa, musik klasik dapat memberikan rangsangan pada bayi karena kaya komponen suara atau beragam alat musik yang tergabung di dalamnya. Stimulasi musik klasik ini bisa mulai diberikan sejak janin berusia empat bulan. Pada masa ini janin sedang membentuk sel-sel otak, dan syaraf janin sudah memberikan respons pada stimulasi suara.

Stimulasi musik klasik sebaiknya dilakukan setiap hari minimal setengah jam. Musik klasik ini bisa didengarkan sambil melakukan kegiatan lain. Bagi ibu hamil yang tidak begitu menyukai musik klasik dan selalu ketiduran bila mendengarnya, tidak perlu khawatir karena janin tetap bisa mendengarkan musik itu.

Satu hal yang terpenting, ketika mendengarkan musik klasik kondisi emosional ibu harus tenang dan relaks. Jika ibu bisa ketiduran ketika mendengar musik klasik, berarti ibu bisa santai. Stimulasi paling efektif adalah ketika ibu merasa tenang dan santai.

Pada dasarnya, musik yang dapat memberikan stimulasi pada janin dan bayi tidak terbatas pada musik klasik saja. Pada waktu itu penelitian hanya ditujukan pada musik klasik, tidak meneliti jenis musik lain seperti gamelan, misalnya. Saya kira, gamelan juga bisa memberikan stimulasi yang baik untuk janin dan bayi. Jadi buat ibu hamil yang tidak suka musik klasik, mungkin bisa menggantinya dengan gamelan jawa atau bali, atau komposisi cerdas Rhoma Irama, Kesyahduan Frngky, maupun religiusitas Bimbo.

Bagaimana Mengembangkan Musik Untuk Meningkatkan Kecerdasan ?



Melihat kemampuan musik yang utama , para ahli psikologi berusaha mengkaji mekanisme di mana pola-pola musikal diterima: 2 pendekatan radikal penyelidikan psikologis tentang musik.

Bottom up: mengkaji cara-cara di mana individu memproses unsur-unsur musik: nada tunggal, pola-pola ritmik dasar; dan unit-unit lainnya. caranya: subjek ditanyai nada yang di antara dua yang lebih tinggi, apakah dua pola ritmik sama, apakah dua nada dimainkan oleh instrumen yang sama.

Ketidak-percayaan terhadap kemungkinan tersusunnya musik dari komponen-komponennya mendorong pendekatan “top-down” terhadap persepsi musik, di mana seseorang menghadirkan kepada subjek musk, atau paling tidak segmen musikal kesehatan. Dalam studi semacam ini, seseorang diuji reaksinya terhadap perangkat-perangkat musik yang lebih umum (apakah berlangsung lebih cepat atau lebih lambat, apakah lebih keras atau lebih lemah) dan juga terhadap ciri-ciri metaforik dari musik (apakah berat atau ringan, kejayaan atau tragedi, padat atau jarang).

Sebagai jalan tengah, Gardner mengusulkan pendekatan ketiga yakni “middle ground” (jalan tengah), yang tujuannya sampel entitas-entitas musik yang cukup besar untuk menghasilkan suatu persamaan yang non-superfisial terhadap entitas musikal yang asli, sehingga cukup rentan untuk analisis terhadap manipulasi eksperimental yang sistematik yang diizinkan. Riset semacam ini umumnya melibatkan pemberian kepada subjek hal-hal yang singkat atau serpihan-serpihan yang memiliki sebuah kunci atau ritme yang jelas.

Bagi negara kita, kecerdasan musikal akan banyak bermanfaat jika dikembangkan di sekolah-sekolah. Hal ini mengingat musik dapat menenangkan jiwa yang sedang resah. Implikasinya di bidang pendidikan, kalau teknik pengajarannya dikelola dengan baik, maka akan membantu kita untuk menyesuaikan diri pada aspek bayangan positif dan negatif dari diri kita sendiri dan mengubah karakteristik kita yang sulit ditangani dan kadang-kadang merusak.



Menurut Gardner, pada dasarnya setiap anak, memiliki kecerdasan musikal secara alami. Telah terbukti bahwa bayi usia 2 bulan sudah dapat menyenandungkan nada tinggi dan melodi yang disenandungkan ibunya. Selain itu, diusia 4 bulan bayi sudah mampu mengikuti ritme yang didengarnya tersebut mulai bertambah atau justru berkurang tergantung pada lingkungannya.

Berkaitan dengan pengaruh, kecerdasan musik diindikasikan memiliki banyak pengaruh terhadap perkembangan kognitif, contoh sederhana misalnya dengan mengenal dan menghafal nada-nada. Dengan demikian musik amat mempengaruhi daya imajinasi anak, sehingga akan menjadikannya lebih kreatif.



Untuk memperkuat bukti tersebut maka banyak dilakukan penelitian dan percobaan. Salah satunya yang dilakukan oleh Prof. Dr. Gordon Shaw dari University of California, AS. Penelitian Prof. Dr. Gordon Shaw tersebut antara lain membagi sekelompok anak menjadi 3 kelompok :


1. Belajar musik

2. Belajar komputer

3. Belajar keterampilan

Hasilnya ternyata kelompok pertama menunjukkan perkembangan yang dramatis, yaitu 35% lebih cerdas dari kelompok kedua maupun ketiga. Usia 0 sampai 6 tahun adalah masa yang paling tepat untuk mulai belajar musik, karena masa ini adalah masa terbaik pada perkembangan pendengaran.



Manfaat Musik Bagi Anak


1. Musik berguna untuk mengenalkan kalimat dan gerakan sehari-hari, misalnya mengubah lagu sendiri dengan tema seperti makan, mandi, menyikat gigi, naik kendaraan ataupun berolahraga, sehingga anak dapat menarik hubungan-hubungan antara lagu dengan aktifitas sehari-hari.

2.Musik sebagai alat untuk belajar bahasa tubuh dan gerakan, mengajarkan

bahasa tubuh sangat bermanfaat untuk mengungkapkan keinginan anak dan dapat mendorong kemampuan bicara. Syal, pita, gelas plastik atau handuk yang digerakkan sesuai irama lagu, bisa menjadi media interaksi antara ibu dan anak.

3.Musik berguna untuk melatih imitasi verbal dan bicara. Anak dengan down syndrome perlu belajar menirukan bunyi. Misalnya nyanyikan lagu apa saja yang dapat diucapkan anak, jika dia hanya dapat bergumam, aplikasikan gumam tersebut kedalam lagu favorit anak.



Kapan saatnya kita bisa mulai mengembangkan keterampilan anak-anak kita dalam bidang musik? Apakah harus menunggu sampai dia sudah bisa berbicara? Ternyata tidak! Sejak anak kita masih ada dalam kandungan pun kita sudah bisa mulai mengenalkan mereka dengan musik. Apalagi menurut hasil riset, musik bisa membentuk otak janin.

Hasil riset membuktikan, semakin awal seorang anak diperkenalkan pada musik, potensinya semakin besar untuk belajar dan menyenangi musik. Kembangkan kemampuan dan kepekaan anak Anda dengan bernyanyi bersamanya. Jangan khawatir mengenai menyanyi selaras atau mengubah kata-kata dari sebuah lagu. Menikmati bernyanyi adalah bagian yang penting.

Juga perlu diingat, tanpa terintegrasi dengan kecerdasan-kecerdasan lain, kecerdasan musikal ini bisa saja memunculkan hal-hal yang kurang diinginkan. Kisah-kisah tragis para pemusik pemusik besar, bisa menjadi contoh untuk itu.

Ingin mengembangkan mengintegrasikan berbagai kecerdasan secara holistik anak atau peserta didik sekolah anda ?

Hubungi The Holistik Leadership Center. Just Call +6287888992799 begin_of_the_skype_highlighting              +6287888992799      end_of_the_skype_highlighting.



Jumat, 06 Mei 2011

BERFIKIR HOLISTIK TENTANG KESEHATAN HOLISTIK



"recent research in US has claimed that adverse hospital each year, making them one of the leading causes of death" (Dr. Trisha Macnoir, bbc.co.uk/health/futures/side)

Gaya hidup materialism telah menjebak manusia dalam lingkaran setan ketiodak menentuan bahkan ancaman kehancuran. Sejak tidak terkontrolnya konsumsi enargi, yang sangat tergantung pada jasa bahan bahan fosil yang menghasilkan tumpukan gas rumah kaca sebagai mantel atmosfir, membuat bumi makin panas. Bumi yang makin panas ini mendorong pola hidup serba AC, Peningkatan Penggunaan Freon, dan sejenisnya.

Dari “kepanasan” manusia terjebak untuk mencari “yang serba dingin” dengan menggali lubang dari lapisan pelindung atmosfirnya, karena zat-zat yang digunakan sebagai “pendingin” ternyata dalam proses lanjutnya berlaku sebagai penggali lubang ozon yang sangat diperlukan bagi kehidupan di muka bumi.






ODS , Ozone Destroyed Subtance , subtansi-subtansi perusak ozone, dengan berjalannya waktu, kiti muncul sebagai ancaman. Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) buatan manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur dalam tingkat ozon global.
CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.

Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan.
Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat ketinggian 20 – 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin. Atom klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan lubang ozon

Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai 'lapisan ozon'. Ozon terhasil dengan berbagai percampuran kimiawi, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari.

Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar UV pada jarak gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan ketetapan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.

UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan tingkat UV juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan tanaman.
Penyerapan sinaran UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk semua hidupan di bumi.
UV dan Mutasi

Faktor- faktor yang menjadi penyebab terjadinya mutasi adalah demikian banyak aspek variabel faktor lingkungan. Faktor- faktor tersebut dikenal sebagai mutagen
Faktor itu jika menghantam apa yang ada didalam gen ( DNA ) disebut mutasi gen , sedang jika menghantam apa yang ada di dalam kromosom ( GEN ) disebut mutasi kromosom
jadi jika menghantam susunan basa nitrogen yang ada di dalam gen berarti mutasi gen
. Pada umumnya faktor- faktor lingkungan penyebab mutasi (mutasi) dibagi menjadi:

a). Faktor fisika (radiasi)
Agen mutagenik dari faktor fisika brupa radiasi. Radiasi yang bersifat mutagenik antara lain berasal dari sinar kosmis, sinar ultraviolet, sinar gamma, sinar –X, partikel beta, pancaran netron ion- ion berat, dan sina- sinar lain yang mempunyai daya ionisasi.

Radiasi dipancarkan oleh bahan yang bersifat radioaktif. Suatu zat radioaktif dapat berubah secara spontan menjadi zat lain yang mengeluarkan radiasi. Ada radiasi yang menimbulkan ionisasi ada yang tidak. Radiasi yang menimbulkan ionisasi dapat menembus bahan, termasuk jaringan hidup, lewat sel-sel dan membuat ionisasi molekul zat dalam sel, sehingga zat- zat itu tidak berfungsi normal atau bahkan menjadi rusak. Sinar tampak gelombang radio dan panas dari matahari atau api, juga mem,bentuk radiasi, tetapi tidak merusak.

b). Faktor kimia
Banyak zat kimia bersifat mutagenik. Zat- zat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
• Pestisida
ü DDT, insektisida dipertanian dan rumah tangga.
ü DDVP, insektisida, fumigam, helminteik ternak
ü Aziridine, dipakai pada industri tekstil, kayu dan kertas untuk membasmi lalat rumah, mutagen pada tawon, mencit, neurospora, E, coli dan bakteriofage T4.
ü TEM, dipakai dalam teskstil dan medis (agen antineoplastik). Membasmi lalat rumah.mutagen pada mencit dan serangga, jamur, aberasi pada memcit, allium e coli dan lekosit.



• Industri
ü Formadehid. Zat ini digunakan dalam pabrik resin, tekstil, kertas dan pupuk, disenfektan benih, dan fungisida, anti pai , anti kusut pada tekstil . banyak dijumpai pada asap tembakau, asap mobil, mesin serta buangan pabrik tekstil. Mutagen pada drosophila, neuspora dan E, coli.

ü Glycidol. Zat yang digunakan untuk membuat zat kimia yang lain seperti, eter, ester, amin untuk farmasi, dan tekstil bersifat antibakteri dan antijamur pada makanan, mutagen pada drosophila, neuspora, aberasi dan jaringan mencit.
ü DEB (butadiene deipoxide), mencegah mikroba, untuk tekstil dan farmasi, mutagen pada drosophila, neuspora dan E, coli . salmonella, penicillium, lalat rumah ragi, jagung, tomat dan mamalia. Aberasi pada allium, drosophila dan mamalia.

• Makanan dan minuman
ü Caffein. Banyak didapatkan pada minuman, kopi, teh, cokelat, dan limun yang mengandung cola. Pada bidang medis untuk antihistamin dan obat pusing, pengembang pembuluh darah, koroner. Mutagen lemah pada drosophila, mutagen letal adan aberasi pada bakteri, bakteriofage, dan kultur sel orang,
ü Siklamat dan sikloheksilamin. Banyak dipakai untuk penyedap makanan dan minuman, aberasi secara invitro pada orang dan tikus.
ü Natriun nitrit dan asam nitrit zat ini digunakan mengawetkan daging, ikan dan keju, mutagen pada bakteri dan jamurdan virus: menghalangi replikasi ADN.

• Obat
ü Siklofosfamid. Pelawan berbagai jenis tumor. Toragen pada tikus, mutagen pada drosophila, mencit. Aberasi pada kultur jaringan orang.
ü Metil di-kloro etil amin. Banyak digunakan diklinik. Mutagen pada mencit, drosophila, aberasi pada Allium.
ü Antibiotik . sebagian berasal dari streptomyces, seperti mitomysin C, azaserine, streptonigrin, phleomycin. Anti neoplasma. Penghalang replikasi DNA. Mutagen pada drosophila. Aberasi pada kultur lekosit orang.
ü Aminopterin 4- aminoflic dan methoteraxate. Kedua zat antagonis terhadap asam folat. Banyak dipakai pengobatan kanker, seperti leukimia, dan choriocarcinoma, aberasi pada kultur lekosit..

!!! Bromo urasil


c). Faktor biologi
Lebih dari 20 macam virus penyebab kerusakan kromosom. Misalnya virus hepatitis menimbulkan aberasi pada darah dan sumsum tulang. Virus campak, demam kuning, dan cacar juga dapat menimbulkan aberasi.

Hypotesa Darwono

Hipotesa ini dipublikasikan pada 1 Agustus 2009, tulisan singkat tentang hypotesa ini sebagai berikut :

Mewabahnya berbagai penyakit viral (Viral Diseases) yang bersifat pandemic (menyebar di seluruh pelosok dunia) memunculkan berbagai dugaan adanya mata rantai mutasi dari “virus” induk menjadi mutan-mutan virus baru dari yang sedikit berbeda hingga berbeda sama sekali sifat-sifatnya dengan virus asalnya.

Melalui pendekatan teoritik, munculnya mutan-mutan virus ini dapat dipahami, bahkan tidak hanya virus, berbagai mutan dari berbagai organisme di muka bumi ini juga bisa diprediksikan kemungkinan perubahannya. Teori asal usul kehidupan, Urey, Mutasi, hingga Teori Evolusi dan Ekologi dapat menjelaskan fenomena mutakhir.




Inti dari teori asal usul kehidupan adalah bahwa bumi, atmosfir, laksana tabung reaksi dari Laboratorium Alam tempat terjadinya berbagai reaksi yang memunculkan kehidupan di Bumi. Harold Urey yang kemudian diteruskan oleh muridnya Muller, membuktikan adanya reaksi-reaksi tersebut.

Dipandang dari teori Mutasi, di alam terjadi mutasi spontan, yang diakhibatkan oleh adanya mutagen-mutagen alam seperti panas, radiasi sinar kosmis, batuan radioaktif, sinar ultraviolet, radiasi dan ionisasi internal mikroorganisme, dan kesalahan DNA dalam metabolisme. Sifat-sifat yang diwariskan oleh mutasi alam umumnya resesif, serta merugikan mutasi sendiri dan keturunannya. Umumnya mutasi ini bersifat letal (menyebabkan kematian bagi mutan). Mutan yang dapat bertahan hidup adalah mutan yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya varietas baru. Jika mutan terus mengalami mutasi dan menghasilkan turunan yang adaptif dengan lingkungan maka pada suatu ketika akan dihasilkan turunan yang sifatnya sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya. Turunan baru ini akan mewariskan sifat barunya kepada keturunannya. Boleh jadi genotif dan fenotif sudah berbeda dengan nenek moyangnya. Dihasilkannya turunan baru melalui proses mutasi ini, merupakan salah satu mekanisme evolusi.

Fenomena Global warming, dimana terjadi peningkatan panas secara global akibat proses reradiasi panas terhalang oleh selimut gas rumah kaca (Green House Effect), Black hole, menipis dan berlubangnya lapisan ozon yang kian meluas, memungkinkan sinar ultraviolet menerobos ke bumi dengan intensitas tinggi. Dua fenomena ini ditambah fenomena lain terutama teremisinya kemikalia mutagenic (yang menyebabkan mutasi) seperti DDT, BHC, Agen Alkilase, Asam Nitrit, Hidrosil amin dll, menjadikan proses mutasi spontan mengalami booming.

Benang merah uraian di atas adalah, terdapat hubungan yang korelasional antara kondisi lingkungan dengan munculnya mutagen-mutagen mikroorganisme baru penyebab penyakit baru. Jika ini terbukti, maka prediksinya adalah, akan muncul penyakit-penyakit baru baik Viral maupun bacterial yang berbeda dengan apa yang sudah kita kenal selama ini. Bahkan berbagai vaksin yang selama ini diandalkan untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut, boleh jadi tidak ampuh lagi, karena virus maupun bakteri yang ada sifatnya sudah berbeda.Dengan demikan kehidupan di bumi ini menjadi sangat terancam. Laboratorium-laboratorium manusia TIDAK mungkin berpacu dengan LABORATORIUM ALAM.




Kembali Dan Bersatu Dengan Alam

Gerakan kembali kea lam (Back To Nature) sejak tahun 70 –an sudah menggema. Realitas kehidupan secara menyeluruh teleh mendorong lebih kuat , tidak hanya kita kembali kea lam, namun bagaiman kita juga bersatu dengan alam. Gerakan menyeluruh akan ketidakterpisahan kehidupan dengan alam, ini melahirkan kehidupan holistic. Konsep hidup menyeluruh, bukan saja bagaimana kita memanfaatkan alam, tetapi dilengkapi pula dengan semangat bagaimana menjaga keseimbangan alam, berdetak dengan irama alam, dan melangkah dengan kaidah-kaidah alam.

Bagaimana Dengan Bidang Kesehatan ?

Berfikir holistic tentang kesehatan masa depan, adalah sebuah keniscayaan yang perlu dilakukan. Realitas ekologis dengan “berlimpahnya UV” yang mutagenic, dan bertumpuknya mutagen kimiawi yang berasal dari berbagai aktifitas umat manusia, menjadikan atmosfir bumi seakan tabung reaksi besar tempat para mutan siap lahir.
Virus, bakteri dan berrbagai mikroorganisme yang selama ini dikenal sebagai mutagen biologis, dengan meliu “tabung reaksi raksasa” di atmosfir jusatru kana menjadi mjutan-mutan baru. Ini mengingat dengan struktur yang lebih sederhana, maka kemungkinan berupah menjadi lebih mudah disbanding dengan makhluk-makhluk hidup yang memiliki struktur lebih komplek. Dengan demikian, akan muncul strain-starin baru, bahkan mugkin spesies-spesies baru.




Adanya mega perubahan pada tingkat mikroorganisme, termasuk mikroorganisme pathogen jelas akan mengakibatkan konsekuensi-konsekuensi besar di dunia kedokteran. Apa yang selama ini digunakan sebagai terapi , kuratif maupun prefantif, atas dasar penelitian-penelitian sebelumnya, mungkin sudah tidak “manjur” lagi. Imunitas-imunitas yang dikembangkan dengan faksin-faksin lama sudah tidak kokoh lagi mengahadapi serangan –serangan mikroorganisme lama yang berubah, bahkan pathogen-patogen baru akhibat mutasi total. Obeservasi penulis 2 tahun ini menunjukan memang sedang terjadi hal yang demikian. Bahkan seperti apa yang ditulis oleh

"recent research in US has claimed that adverse hospital each year, making them one of the leading causes of death" (Dr. Trisha Macnoir, bbc.co.uk/health/futures/side)

Gaya hidup materialism telah menjebak manusia dalam lingkaran setan ketiodak menentuan bahkan ancaman kehancuran. Sejak tidak terkontrolnya konsumsi enargi, yang sangat tergantung pada jasa bahan bahan fosil yang menghasilkan tumpukan gas rumah kaca sebagai mantel atmosfir, membuat bumi makin panas. Bumi yang makin panas ini mendorong pola hidup serba AC, Peningkatan Penggunaan Freon, dan sejenisnya.

Dari “kepanasan” manusia terjebak untuk mencari “yang serba dingin” dengan menggali lubang dari lapisan pelindung atmosfirnya, karena zat-zat yang digunakan sebagai “pendingin” ternyata dalam proses lanjutnya berlaku sebagai penggali lubang ozon yang sangat diperlukan bagi kehidupan di muka bumi.






ODS , Ozone Destroyed Subtance , subtansi-subtansi perusak ozone, dengan berjalannya waktu, kiti muncul sebagai ancaman. Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) buatan manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur dalam tingkat ozon global.
CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.

Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan.
Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat ketinggian 20 – 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin. Atom klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan lubang ozon

Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai 'lapisan ozon'. Ozon terhasil dengan berbagai percampuran kimiawi, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari.

Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar UV pada jarak gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan ketetapan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.

UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan tingkat UV juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan tanaman.
Penyerapan sinaran UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk semua hidupan di bumi.
UV dan Mutasi

Faktor- faktor yang menjadi penyebab terjadinya mutasi adalah demikian banyak aspek variabel faktor lingkungan. Faktor- faktor tersebut dikenal sebagai mutagen
Faktor itu jika menghantam apa yang ada didalam gen ( DNA ) disebut mutasi gen , sedang jika menghantam apa yang ada di dalam kromosom ( GEN ) disebut mutasi kromosom
jadi jika menghantam susunan basa nitrogen yang ada di dalam gen berarti mutasi gen
. Pada umumnya faktor- faktor lingkungan penyebab mutasi (mutasi) dibagi menjadi:

a). Faktor fisika (radiasi)
Agen mutagenik dari faktor fisika brupa radiasi. Radiasi yang bersifat mutagenik antara lain berasal dari sinar kosmis, sinar ultraviolet, sinar gamma, sinar –X, partikel beta, pancaran netron ion- ion berat, dan sina- sinar lain yang mempunyai daya ionisasi.

Radiasi dipancarkan oleh bahan yang bersifat radioaktif. Suatu zat radioaktif dapat berubah secara spontan menjadi zat lain yang mengeluarkan radiasi. Ada radiasi yang menimbulkan ionisasi ada yang tidak. Radiasi yang menimbulkan ionisasi dapat menembus bahan, termasuk jaringan hidup, lewat sel-sel dan membuat ionisasi molekul zat dalam sel, sehingga zat- zat itu tidak berfungsi normal atau bahkan menjadi rusak. Sinar tampak gelombang radio dan panas dari matahari atau api, juga mem,bentuk radiasi, tetapi tidak merusak.

b). Faktor kimia
Banyak zat kimia bersifat mutagenik. Zat- zat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
• Pestisida
ü DDT, insektisida dipertanian dan rumah tangga.
ü DDVP, insektisida, fumigam, helminteik ternak
ü Aziridine, dipakai pada industri tekstil, kayu dan kertas untuk membasmi lalat rumah, mutagen pada tawon, mencit, neurospora, E, coli dan bakteriofage T4.
ü TEM, dipakai dalam teskstil dan medis (agen antineoplastik). Membasmi lalat rumah.mutagen pada mencit dan serangga, jamur, aberasi pada memcit, allium e coli dan lekosit.



• Industri
ü Formadehid. Zat ini digunakan dalam pabrik resin, tekstil, kertas dan pupuk, disenfektan benih, dan fungisida, anti pai , anti kusut pada tekstil . banyak dijumpai pada asap tembakau, asap mobil, mesin serta buangan pabrik tekstil. Mutagen pada drosophila, neuspora dan E, coli.

ü Glycidol. Zat yang digunakan untuk membuat zat kimia yang lain seperti, eter, ester, amin untuk farmasi, dan tekstil bersifat antibakteri dan antijamur pada makanan, mutagen pada drosophila, neuspora, aberasi dan jaringan mencit.
ü DEB (butadiene deipoxide), mencegah mikroba, untuk tekstil dan farmasi, mutagen pada drosophila, neuspora dan E, coli . salmonella, penicillium, lalat rumah ragi, jagung, tomat dan mamalia. Aberasi pada allium, drosophila dan mamalia.

• Makanan dan minuman
ü Caffein. Banyak didapatkan pada minuman, kopi, teh, cokelat, dan limun yang mengandung cola. Pada bidang medis untuk antihistamin dan obat pusing, pengembang pembuluh darah, koroner. Mutagen lemah pada drosophila, mutagen letal adan aberasi pada bakteri, bakteriofage, dan kultur sel orang,
ü Siklamat dan sikloheksilamin. Banyak dipakai untuk penyedap makanan dan minuman, aberasi secara invitro pada orang dan tikus.
ü Natriun nitrit dan asam nitrit zat ini digunakan mengawetkan daging, ikan dan keju, mutagen pada bakteri dan jamurdan virus: menghalangi replikasi ADN.

• Obat
ü Siklofosfamid. Pelawan berbagai jenis tumor. Toragen pada tikus, mutagen pada drosophila, mencit. Aberasi pada kultur jaringan orang.
ü Metil di-kloro etil amin. Banyak digunakan diklinik. Mutagen pada mencit, drosophila, aberasi pada Allium.
ü Antibiotik . sebagian berasal dari streptomyces, seperti mitomysin C, azaserine, streptonigrin, phleomycin. Anti neoplasma. Penghalang replikasi DNA. Mutagen pada drosophila. Aberasi pada kultur lekosit orang.
ü Aminopterin 4- aminoflic dan methoteraxate. Kedua zat antagonis terhadap asam folat. Banyak dipakai pengobatan kanker, seperti leukimia, dan choriocarcinoma, aberasi pada kultur lekosit..

!!! Bromo urasil


c). Faktor biologi
Lebih dari 20 macam virus penyebab kerusakan kromosom. Misalnya virus hepatitis menimbulkan aberasi pada darah dan sumsum tulang. Virus campak, demam kuning, dan cacar juga dapat menimbulkan aberasi.

Hypotesa Darwono

Hipotesa ini dipublikasikan pada 1 Agustus 2009, tulisan singkat tentang hypotesa ini sebagai berikut :

Mewabahnya berbagai penyakit viral (Viral Diseases) yang bersifat pandemic (menyebar di seluruh pelosok dunia) memunculkan berbagai dugaan adanya mata rantai mutasi dari “virus” induk menjadi mutan-mutan virus baru dari yang sedikit berbeda hingga berbeda sama sekali sifat-sifatnya dengan virus asalnya.

Melalui pendekatan teoritik, munculnya mutan-mutan virus ini dapat dipahami, bahkan tidak hanya virus, berbagai mutan dari berbagai organisme di muka bumi ini juga bisa diprediksikan kemungkinan perubahannya. Teori asal usul kehidupan, Urey, Mutasi, hingga Teori Evolusi dan Ekologi dapat menjelaskan fenomena mutakhir.




Inti dari teori asal usul kehidupan adalah bahwa bumi, atmosfir, laksana tabung reaksi dari Laboratorium Alam tempat terjadinya berbagai reaksi yang memunculkan kehidupan di Bumi. Harold Urey yang kemudian diteruskan oleh muridnya Muller, membuktikan adanya reaksi-reaksi tersebut.

Dipandang dari teori Mutasi, di alam terjadi mutasi spontan, yang diakhibatkan oleh adanya mutagen-mutagen alam seperti panas, radiasi sinar kosmis, batuan radioaktif, sinar ultraviolet, radiasi dan ionisasi internal mikroorganisme, dan kesalahan DNA dalam metabolisme. Sifat-sifat yang diwariskan oleh mutasi alam umumnya resesif, serta merugikan mutasi sendiri dan keturunannya. Umumnya mutasi ini bersifat letal (menyebabkan kematian bagi mutan). Mutan yang dapat bertahan hidup adalah mutan yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya varietas baru. Jika mutan terus mengalami mutasi dan menghasilkan turunan yang adaptif dengan lingkungan maka pada suatu ketika akan dihasilkan turunan yang sifatnya sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya. Turunan baru ini akan mewariskan sifat barunya kepada keturunannya. Boleh jadi genotif dan fenotif sudah berbeda dengan nenek moyangnya. Dihasilkannya turunan baru melalui proses mutasi ini, merupakan salah satu mekanisme evolusi.

Fenomena Global warming, dimana terjadi peningkatan panas secara global akibat proses reradiasi panas terhalang oleh selimut gas rumah kaca (Green House Effect), Black hole, menipis dan berlubangnya lapisan ozon yang kian meluas, memungkinkan sinar ultraviolet menerobos ke bumi dengan intensitas tinggi. Dua fenomena ini ditambah fenomena lain terutama teremisinya kemikalia mutagenic (yang menyebabkan mutasi) seperti DDT, BHC, Agen Alkilase, Asam Nitrit, Hidrosil amin dll, menjadikan proses mutasi spontan mengalami booming.

Benang merah uraian di atas adalah, terdapat hubungan yang korelasional antara kondisi lingkungan dengan munculnya mutagen-mutagen mikroorganisme baru penyebab penyakit baru. Jika ini terbukti, maka prediksinya adalah, akan muncul penyakit-penyakit baru baik Viral maupun bacterial yang berbeda dengan apa yang sudah kita kenal selama ini. Bahkan berbagai vaksin yang selama ini diandalkan untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut, boleh jadi tidak ampuh lagi, karena virus maupun bakteri yang ada sifatnya sudah berbeda.Dengan demikan kehidupan di bumi ini menjadi sangat terancam. Laboratorium-laboratorium manusia TIDAK mungkin berpacu dengan LABORATORIUM ALAM.




Kembali Dan Bersatu Dengan Alam

Gerakan kembali kea lam (Back To Nature) sejak tahun 70 –an sudah menggema. Realitas kehidupan secara menyeluruh teleh mendorong lebih kuat , tidak hanya kita kembali kea lam, namun bagaiman kita juga bersatu dengan alam. Gerakan menyeluruh akan ketidakterpisahan kehidupan dengan alam, ini melahirkan kehidupan holistic. Konsep hidup menyeluruh, bukan saja bagaimana kita memanfaatkan alam, tetapi dilengkapi pula dengan semangat bagaimana menjaga keseimbangan alam, berdetak dengan irama alam, dan melangkah dengan kaidah-kaidah alam.

Bagaimana Dengan Bidang Kesehatan ?

Berfikir holistic tentang kesehatan masa depan, adalah sebuah keniscayaan yang perlu dilakukan. Realitas ekologis dengan “berlimpahnya UV” yang mutagenic, dan bertumpuknya mutagen kimiawi yang berasal dari berbagai aktifitas umat manusia, menjadikan atmosfir bumi seakan tabung reaksi besar tempat para mutan siap lahir.
Virus, bakteri dan berrbagai mikroorganisme yang selama ini dikenal sebagai mutagen biologis, dengan meliu “tabung reaksi raksasa” di atmosfir jusatru kana menjadi mjutan-mutan baru. Ini mengingat dengan struktur yang lebih sederhana, maka kemungkinan berupah menjadi lebih mudah disbanding dengan makhluk-makhluk hidup yang memiliki struktur lebih komplek. Dengan demikian, akan muncul strain-starin baru, bahkan mugkin spesies-spesies baru.




Adanya mega perubahan pada tingkat mikroorganisme, termasuk mikroorganisme pathogen jelas akan mengakibatkan konsekuensi-konsekuensi besar di dunia kedokteran. Apa yang selama ini digunakan sebagai terapi , kuratif maupun prefantif, atas dasar penelitian-penelitian sebelumnya, mungkin sudah tidak “manjur” lagi. Imunitas-imunitas yang dikembangkan dengan faksin-faksin lama sudah tidak kokoh lagi mengahadapi serangan –serangan mikroorganisme lama yang berubah, bahkan pathogen-patogen baru akhibat mutasi total. Obeservasi penulis 2 tahun ini menunjukan memang sedang terjadi hal yang demikian.

Kesehatan holistic, yang dilandasi oleh semangat kezuhudan terhadap “keteraturan alam” dalam mencapai harmonis dan keseimbangan akan menjadi pilihan. Karena pada hakekatnya, alam sebagai makhluk Allah SWT telah ditata untuk keberlangsungan hidup umat manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi selama manusia benar-benar memperrhatikan amanat-Nya.

Kalau tidak, pasti akan terjadi sksesi umat manusia, suatu kamu akan diganti oleh kaum lain sebagaimana al Qur’an menggambarkannya. Yang kurang lebih artinya :

"Wahai orang-orang yang beriman, barang siapa diantara kamu yang murtad (keluar)dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya,... dst"/

Shodaqallahul ‘adziim





Kesehatan holistic, yang dilandasi oleh semangat kezuhudan terhadap “keteraturan alam” dalam mencapai harmonis dan keseimbangan akan menjadi pilihan. Karena pada hakekatnya, alam sebagai makhluk Allah SWT telah ditata untuk keberlangsungan hidup umat manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi selama manusia benar-benar memperrhatikan amanat-Nya.

Kalau tidak, pasti akan terjadi sksesi umat manusia, suatu kamu akan diganti oleh kaum lain sebagaimana al Qur’an menggambarkannya. Yang kurang lebih artinya :

"Wahai orang-orang yang beriman, barang siapa diantara kamu yang murtad (keluar)dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya,... dst"/

Shodaqallahul ‘adziim



Selasa, 03 Mei 2011

PURWACENG’S EXPEDITION



Terdorong ingin mengetahui secara langsung habitat, cara tumbuh, legenda dan mitos-mitos yang berkembang di daerah asal dan daerah sekitarnya, penulis mencoba melakukan penelusuran tentang tumbuhan herbal yang satu ini. Tumbuhan Purwaceng, yang tumbuh khas (endemis) di dataran tinggi Dieng, Wonosobo Jawa Tengah.

Jika berbagai cerita masyarakat yang ditemui di Dieng atau sekitarnya (Kota Wonosobo), maka boleh jadi Purwaceng tidak terlepas dari legenda si Kidang dalam versi tertentu. Legenda sikidang yang berkaitan dengan pertarungan dengan pemuda yang tidak bisa menghamili (kemungkinan Impotensi), yang melahirkan Kutukan Si Kidang dengan kelahiran anak-anak berambut gembel, melahirkan upaya lain untuk mengatasi impotensi tersebut.

Pencarian tersebut menghasilkan temuan adanya tanaman herbal yang ternyata dapat membuat pria dewasa yang semula mengalami disfungsi seksual menjadi ereksi (maaf dalam bahasa jawa disebut ngaceng). Tumbuhan Pertama (purwa) yang dapat menyebabkan ereksi (ngaceng) ini disebut sebagai Purwaceng. Artinya pertama ereksi, juga dapat diartikan dapat ereksi yang lama.

Masyarakat sekitar memanfaatkan Purwaceng sebagai herbal yang dapat meningkatkan stamina, terutama kejantanan pria dewasa, sehingga purwaceng hanya dikonsumsi oleh kaum lelaki. Masyarakat juga meyakini, pengaruh purwaceng terhadap rata-rata jumlah anak dalam satu keluarga, yang rata-rata di atas empat orang.
Sementara itu, wikipedia menulis ; Purwaceng (Pimpinella pruatjan) tumbuhan herbal dari genus Apiaceae. Terkenal karena khasiatnya yang dapat meningkatkan stamina bagi si peminum. Biasanya diolah dalam bentuk bubuk purwaceng, kopi purwaceng dan susu purwaceng.

Meski agak sulit mencarinya, namun tak sedikit orang rela bersusah payah mendapatkan Purwaceng. Tanaman yang dikenal dengan viagra tradisional ini memang tersohor karena khasiatnya yang bikin stamina lebih greng.

Purwaceng adalah tanaman legendaris yang dijadikan obat kuat oleh para raja atau kalangan istana di daerah Jawa. Di Indonesia tumbuhan atau tanaman obat yang memiliki khasiat penambah stamina (aprosidiak) umumnya digunakan atas dasar mitos, kepercayaan dan pengalaman. Namun khasiat tanaman Purwaceng ini bukan sekedar mitos belaka karena studi sudah membuktikannya.

Kompas.com menulis, Tanaman yang satu ini punya banyak man¬faat, salah satunya sebagai obat kuat. Tak ¬heran, banyak yang menjulukinya “viagra”-nya ¬Indonesia.

Belakangan ini, popularitas tanaman purwaceng makin meningkat. Tanaman mungil ini dikenal sebagai obat kuat alias penambah gairah dan vitalitas pria. Sebetulnya, purwaceng sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu. Konon, di zaman dahulu hanya para raja yang mengonsumsinya sebagai minuman.

Namun, semakin lama tanaman yang aslinya tumbuh liar di Gunung Perahu dan Gunung Pakujiwo di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah ini, makin banyak dikonsumsi rakyat biasa. Kini, purwaceng pun sudah banyak dibudidayakan.




Purwaceng banyak ditemukan di pegunungan seperti di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Nama latin Purwaceng adalah Pimpinella pruatjan (alpina). Pertama kali ditemukan di pegunungan Alpen, Swiss dengan ketinggian 2000-3000 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini dikenal juga dengan nama lain Suripandak abang (pegunungan Lyang, Jawa Timur) dan Gebangan Depok (Gunung Tengger).
Penampakan fisik Purwaceng adalah semak kecil merambat di atas permukaan tanah seperti tumbuhan pegagan dan semanggi gunung. Daunnya kecil-kecil berwarna hijau kemerahan dengan diameter 1-3 cm.

Dari berbagai penelitian yang dilakukan beberapa perguruan tinggi dalam negeri diketahui bahwa ada efek nyata antara tanaman purwaceng terhadap peningkatan kemampuan seksual. Oleh karena itu, Purwaceng sering disebut sebagai Viagra tradisional atau Viagra Indonesia.

Seperti dikutip dari hasil studi peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2007, seluruh bagian tanaman purwaceng dapat digunakan sebagai obat tradisional, namun bagian yang paling berkhasiat adalah akarnya.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan juga membenarkan bahwa akarnya mempunyai sifat diuretika dan digunakan sebagai aprosidiak, yaitu khasiat obat yang dapat meningkatkan atau menambah stamina.

Umumnya tumbuhan atau tanaman yang berkhasiat sebagai aprosidiak mengandung senyawa-senyawa turunan saponin, alkaloid, tanin, dan senyawa-senyawa lain yang berkhasiat sebagai penguat tubuh serta memperlancar peredaran darah.

Bahan aktif purwaceng paling banyak terdapat pada bagian akarnya yang menyerupai wortel dan berwarna putih, panjangnya sekitar 10 cm. Akar purwaceng mengandung turunan senyawa kumarin yang sering digunakan dalam industri obat modern, tetapi bukan untuk aprodisiak melainkan untuk anti bakteri, anti fungi dan anti kanker.
Namun sebuah penelitian yang dikutip dari buku Mitos Seputar Masalah Seksual dan Kesehatan Reproduksi, Sabtu (23/1/2010) menyebutkan, Purwaceng dapat meningkatkan gairah seks, meningkatkan hormon testosteron dan meningkatkan jumlah spermatozoid.

Untuk mendapatkan khasiat secara nyata, Purwaceng harus diminum teratur selama 7-15 hari. Selain itu tanaman ini juga berkhasiat menghangatkan tubuh, saraf dan otot, menghilangkan masuk angin dan pegal linu, melancarkan buang air kecil, obat analgetika (menghilangkan rasa sakit), menurunkan panas, obat cacing, antibakteri serta anti kanker. Purwaceng yang asli memiliki rasa khas, yaitu pedas, yang dihasilkan oleh akar dan bijinya.

Purwaceng sebenarnya tergolong tanaman langka, namun kini dapat diselamatkan dengan budi daya menggunakan metode kultur in vitro.



Meski sebetulnya sulit ditanam, purwaceng yang bernama latin Pimpirella pruatjan makin banyak dicari. Sepintas, purwaceng tak jauh berbeda dari tanaman perdu yang tumbuh liar di pinggir jalan atau kebun-kebun kosong.

Padahal, bisa dibilang tanaman ini tak bisa diremehkan lantaran punya manfaat besar. Meski termasuk jenis perdu, purwaceng merupakan tanaman yang tergolong langka. Purwaceng juga hanya bisa tumbuh baik di Dataran Tinggi Dieng, dengan ketinggian 2.000 dpl (di atas permukaan laut). Purwaceng memang tergolong “rewel” dalam memilih tempat untuk hidup.

Bahkan di Dataran Tinggi Dieng yang merupakan daerah asalnya, tak semua tempat di sana bisa ditanami purwaceng. Selain ketinggian permukaan, tanah tempatnya tumbuh juga harus mengandung unsur-unsur tertentu, dengan kelembaban dan cuaca yang tertentu pula.

“Di Kalimantan dan Gunung Slamet (Jawa Tengah) juga ada yang menanam purwaceng, tapi hasilnya tidak sebaik seperti di Dieng,” tutur Saroji yang sudah 18 tahun membudidayakan purwaceng di Dieng.

Jika ditanam di Purwokerto, pegawai di Komplek Candi Arjuna, Dieng ini mengandaikan, purwaceng memang tetap tumbuh, tapi cabangnya memanjang dan khasiatnya sudah jauh berkurang. Aromanya pun berbeda.

Selain itu, purwaceng juga hanya mau ditanam oleh orang-orang “bertangan dingin”. Banyak yang gagal menanamnya ketika pemerintah daerah setempat menyerukan untuk membudidayakan tanaman ini.

Tanpa Pupuk

Purwaceng punya ciri khas berdaun kecil agak bulat dan bergerigi di bagian pinggirnya. Purwaceng memiliki satu batang dengan beberapa cabang daun yang tumbuh melebar di atas tanah.

Purwaceng yang subur bisa memiliki cabang daun yang diameternya mencapai 20 cm. Bila tumbuh di tempat yang tepat, daun purwaceng tumbuh subur dengan ukuran agak besar. Purwaceng yang subur dan bagus juga bisa memiliki akar yang panjangnya mencapai 20 cm, dan saat dipanen akarnya berwarna kuning.


Sebetulnya, cara menanamnya cukup mudah. Purwaceng diperbanyak dari bijinya. Biji yang sudah masak akan jatuh ke tanah dan tumbuh dengan sendirinya. Biji yang jatuh sendiri ini akan tumbuh lebih cepat daripada biji yang disebar dengan tangan manusia.

Cara kedua ini bisa membuat purwaceng baru tumbuh empat bulan setelah disebar. Setelah benih mulai tumbuh, tanaman sebaiknya dipindahkan ke tanah yang lebih luas (bukan pot), misalnya halaman belakang rumah.

Dengan demikian, akarnya bisa tumbuh secara maksimal, bahkan mencapai 20 cm. Cabang daunnya pun akan lebih banyak dan lebar. Tanah yang ideal bagi purwaceng, menurut Saroji, adalah tanah yang lincit alias tak terlalu berlumpur.

Bila tumbuh di tempat yang tepat, purwaceng tak perlu terlalu sering disiram. Pada musim hujan malah tak perlu disiram, sedangkan saat musim kemarau tanaman ini cukup disiram tiga hari sekali.

Uniknya, purwaceng justru harus dibiarkan tumbuh alami tanpa pupuk. Pupuk kandang masih boleh digunakan untuk menyuburkan, tapi pemberian pupuk kimia justru akan membuatnya tumbuh tidak maksimal.

Setelah berusia satu tahun, purwaceng mulai bisa dipanen. Jika tumbuh bagus dan subur, enam tanaman purwaceng basah bisa berbobot sampai 1 kg

Astuti, Yayuk (2005) ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN UJI TOKSISITAS SENYAWA AKTIF FRAKSI METILEN KLORIDA DARI TANAMAN PURWOCENG ( Pimpinella alpina Molk ). In: Seminar Tugas Akhir S1 Jurusan Kimia FMIPA UNDIP , Jurusan Kimia UNDIP Semarang, memberikan abstraksi sebagai berikut :

Tanaman Purwoceng (Pimpinella alpina Molk) selama ini telah dikenal sebagai obat penggugah gairah seksual (afrodisiak) dan obat peluruh air seni (diuretik). Walaupun telah dikenal, namun penelitian mengenai kandungan senyawa dan toksisitasnya belum banyak dilakukan.

Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan identifikasi kandungan kimia purwoceng fraksi non-polar, sedangkan penelitian terhadap fraksi semi polar belum dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa yang terkandung dalam fraksi metilen klorida tanaman purwoceng serta toksisitas fraksi metilen klorida, etil asetat, n-butanol dan n-heksan.

Penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama pemisahan, pemurnian dan identifikasi senyawa hasil isolasi. Isolasi senyawa dilakukan melalui metode maserasi dengan pelarut metanol yang dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan pelarut n-heksan, metilen klorida, etil asetat dan n-butanol. Isolasi senyawa dilanjutkan terhadap fraksi metilen klorida, sedangkan pemisahan dan pemurnian digunakan metode kromatografi kolom dan KLT preparatif.



Identifikasi terhadap senyawa yang diperoleh meliputi uji golongan kimia serta analisis dengan GC-MS. Toksisitas senyawa-senyawa yang terkandung dalam fraksi metilen klorida, etil asetat dan n-butanol diuji menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dan hasilnya diolah menggunakan metode Finney untuk mendapatkan harga LC50.

Data hasil isolasi diperoleh 2 noda (Fx, Fy) dengan Rf 0.07 untuk Fx dan 0.82 untuk Fy. Hasil GC-MS untuk Fx dengan TR 15.717 dan 17.608 diduga merupakan senyawa asam heksadekanoat dan asam oktadekanoat. Sedangkan untuk Fy, diperoleh senyawa benzil benzoat dengan TR 13.150. Dari hasil uji toksisitas diketahui harga LC50 fraksi metilen klorida , etil asetat, n-butanol dan n-heksan berturut-turut sebesar 18.76 μg/mL, 18.76 μg/mL, 14.08 μg/mL dan 11.07 μg/mL.

Berdasarkan hasil analisis GC-MS terhadap senyawa hasil isolasi, diusulkan bahwa senyawa yang terkandung dalam ekstrak metilen klorida fraksi I adalah asam heksadekanoat, asam oktadekanoat dan benzil benzoat. Hasil uji toksisitas dengan BSLT menunjukkan bahwa keempat fraksi tersebut berpotensi sebagai antikanker

Ekstrak Purwoceng mengandung komponen golongan triterpenoid/steroid, alkaloid dan Flavonoid. Selanjumya pada tahun 2004 ini juga telah dilakukan pemisahan dan purifikasi senyawa kimia, khususnya dad fraksi non polar dan semi polar. Dad fraksi n-heksana telah dapat diperoleh satu kristal murni, yang setelah dianalisis dengan gas kromatografi-spektroskopi massa, dapat dibuktikan adanya senyawa stigmatosterol. Komponen kimia ini merupakan penelitian pertama yang melaporkan senyawa golongam triterpenoid tersebut dalam tanaman Purwoceng.

Fraksinasi dad bagian semipolar (kloroform) juga menghasilkan komponen murni. Meskipun demikian, analisis spektroskpi terhadap senyawa ini hingga sekarang mash dalam tahap penyelesaian di Berlin. Panting ditambahkan bahwa pada tahun ini juga, telah berhasil dilaporkan untuk pertamakalinya kandungan kimia minyak atsiri dari tanaman Purwoceng.

Senyawa germacren dan Brelemen merupakan komponen utama minyak atsiri, disamping telah teridentifikasi komponen lain, seperti champhen, B-pinen, limonen, champor, a-terpinen, B-kadopilen, bomeol, R-selinen, aromadendren, curzeren dan epi curzerenon. Penelitian-penelitian kelanjutan, khususnya dalam kajian °chemical prospecting” terhadap tanaman Pimpinella alpine Molk perlu dilakukan. Sesuai dengan perencanaan awal, fraksi polar dari tanaman ini akan dilakukan pada tahun kedua. Selain itu, uji aktivitas dari senyawa hasil isolasi akan pula dilakukan, khususnya dalam rangka standarisasi sifat afrodisiak.?


Berdasarkan hasil penelitian kandungan kimia pada tanaman purwaceng termasuk zat kimia organik dengan melalui proses kimia sehingga bermanfaat meningkatkan vitalitas pria, menghangatkan tubuh, menyembuhkan pegel linu, menambah stamina tubuh, melancarkan buang air kecil, menghilangkan rasa sakit, menurunkan panas, obat cacing, mengatasi disfungsi ereksi., impotensi, dan kanker prostat serta antikanker dan antibakteri.





Ingin Konsultasi Masalah Kesehatan Holistik sekaligus Terapi atau Maintenancce ?
Hubungi kami, Konsultan Bersertifikat