MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Sabtu, 26 September 2009

BATIK : AN INDONESIAN NATIONAL HERITAGE


"Do you know what BATIK is ?"
"Of course, An Indonesian original printing is not it ? "

Ketika kita mengamati kain bercorak lurik, parang, kawung,mega mendung, sido mukti, beras mawur dll, kesan apa yang dominan muncul ? Sudah barang tentu kesan adanya guratan canting yang kontinyu dan curahan diskontinyu. Guratan kontinyu (continuing) itu berupa garis / line (amba - jw), dan membuatnya disebut Amba (membuat garis) dan curahan diskontinyu (discontinuing) akan membentuk titik / a point (tik tik). Tidak jarang pula ada perpaduan kontinyu dan diskontinyu, garis dan titik. Proses - proses ini disebut Amba-Tik (mbatik - jw)dan hasilnya adalah kain batik. Inilah bukti epistimologi yang tak terbantahkan.

Meski ada negara lain yang mengklaim batik sebagai hasil budaya negara tersebut, namun bukti-bukti epistimologi, historis, anthropologis dan tentu saja sosiologis semua memperkuat bahwa Batik adalah Warisan Nasional Bangsa Indonesia. Pengakuan resmi secara International itu akan dilakukan pada tanggal 2 October 2009 di Doha.

Di Indonesia sendiri batik banyak corak dan ragamnya, seperti motto bangsa Indonesia sendiri, Bhineka Tunggal Ika (Unity in Diversity) banyak corak, tapi semua mengacu pada keluhuran budaya bangsa Indonesia. Batik Indonesia menunjukan keanekaragaman, keindahan, kesabaran dan ketinggian kreatifitas. Dan terbukti mampu bersentuhan dengan teknologi tekstil modern sekalipun.

Seiring dengan tekad dunia untuk Back to Nature, untuk menyelamatkan bumi, maka hal ini menjadi peluang besar bagi bangsa Indonesia untuk Back To The Original Batik yang dari sononya memang dilahirkan sebagai cerminan karya yang berbasis pada keanekaragaman hayati Indonesia (Indonesian Mega Biodversity), merah saga, hijau suji, dan berbagai warna alami yang berasal dari daun, kulit batang,akar, rimpang (Rhizoma) , atau bagian lain dari tumbuhan asli Indonesia adalah maha karya yang tidak mungkin ditiru oleh negara lain, karena kekayaan alami Indonesia, biodiversitas Indonesia, amat sulit ditandingi oleh negara lain termasuk Malaysia yang karena letaknya hanya memiliki flora dan fauna oriental.Sedangkan kita selain flora dan fauna oriental juga Australia dan peralihan keduanya,apa lagi ada flora dan fauna endemik, yang hanya ada di Indonesia. Semua itu akan melahirkan kekayaan budaya yang tak ada tandingannya.

Oleh karenanya, pengakuan resmi international oleh lembaga yang berkompetensi secara international akan Batik sebagai Warisan National Bangsa Indonesia, harus dijawab oleh bangsa Indonesia sendiri untuk semakin mengokohkan pengakuan itu, dengan kembali berkarya untuk menghasilkan Batik Batik yang "Original" yang benar-benar sejalan dengan pemanfaatan dan pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

Dengan cara demikian, Proses kreativitas batik Indonesia, selain dapat berfungsi sebagai Pelestarian Budaya, juga dapat berfungsi untuk menjawab Hasrat International yang dilandasi Semangat Back to Nature.Dengan karya - karya batik berbahan organik dari kekayaan Indonesia sebagai negara Mega Biodibersitas ( A Mega Biodiversity Country).

Melalui Moment Doha October 2nd, kita juga merentas jalan Internationalisasi Batik yang Indonesian Original Views dan Environmental Friendly. Dengan demikian Batik pada akhirnya bukan saja sebagai An Indonesian National Heritage, tapi juga menjadi An International Heritage,sehingga pada suatu saat Imdonesia menjadi Kiblat batik Dunia dengan berbagai Originalitas dan keunggulannya.

Batik Indonesia, seng ada lawan ?

Insya Allah. God Bless Us.

Kamis, 17 September 2009

A FORGOTTEN MESSAGE

Thema dan Hikmah sentral puasa Ramadan sesungguhnya pada apa yang disebut Pesan Terlupakan (A Forgotten Message), yakni pesan untuk bersabar dan berkasih sayang, tawa shobishobr tawa shaubil marhamah (Q.S. Al Balad).

Jika kita cermati, dalam berbagai moment, dai, mubaligh, juru kultum atau siapapun yang memberikan sambutan , kalau menyinggung tentang wasiat, tausiah, maka yang disampaikan adalah wasiat tentang kesabaran dan kebenaran, tawa shaubil hak wa tawa saubishsbobri (Q.S. Al "Asr).Maka tidak heran, jika dentang jarum pendulum untuk menegakkan kebenaran selalu lebih bergaung dari pada senandung kasih untuk saling mencintai, untuk menebar kasih sayang. untuk menjadi Rahmatalil "alamin, Blessing of Universe.

Ramadan, dengan trilogi spiritnya : Rahmah (kasih), Maghfiroh (Ampunan) dan ifqum minannar (terbebas dari api neraka), jelas menegaskan eksistensi pesan terlupakan itu. Memang, tausiah tentang kesabaran dan saling mengasihi ini diakui Al Qur'an sendiri sebagai sebuah jalan yang mendaki, jalan yang tidak datar, jalan yang memiliki kesulitan tingkat tinggi.Dan sudah pasti sedikit yang memilih. Hanya orang-orang dengan kualitas khusus yang mau mengambil jalan ini.

Menegakkan kebenaran, memang memerlukan berbagau perangkat dan sarananya. Namun megakkan kasih, yang diejawantahkan dengan pembebasan perbudakan (Fakur Roqobah) dalam segala bentuknya, menyantuni dan memelihara orang-orang papa dalam suasana sulit sekalipun, jauh lebih memerlukan bebagai sumberdaya dan pengorbanan.

Dengan mengasihi sesama kita bisa memperoleh Kasih Allah SWT. Karena, Allah tidak akan mengasihi seorang hamba-Nya, hingga hamba tersebut mengasihi saudaranya lebih dari mengasihi dirinya sendiri. Dengan kasih Allah kita akan memperoleh ampunanNya, dan dengan itu semua kita akan terbebas dari api neraka.

Pesan kasih sebagai tema sentral Ramadan itu sangat dominan. Kisah rasul yang Sangat Dermawan pada saat Ramadan (padahal hari hari lain Rasul sudah dermawan), anjuran meringankan berbagai beban kepada orang di bawah managemen kita di bulan Ramadan, hingga fidyah atau pun kifarat yang harus diberikan kepada fakir miskin, bukan penguasa, merupakan pengejawantahan nyata dari pesan kasih.

Al Qur .an menyebut orang- orang yang beriman dan mau menegakan tausiah bil marhamah ini, jelas secara eksplisit disebut sebagai golongan kanan (ashabul yamin, The Right Group), yang merupakan kandidat kuat penghuni surga (Ahlul al Jannah). Oleh karenanya, sebagai sibghoh (celupan) setelah sebulan kita digembleng dengan sibghoh rahmah, maghfiroh, dan ifqumminannar adalah mempertegas peran kita dalam tausiah bishobri wal marhamah.

Apalagi, di tengah krisis global yang melanda dunia umumnya, dan berbagai musibah di tanah air (Gempa di Jawa, banjir di Sumatra, dll) khususnya, serta berbagai kesulitan lainnya, tentu saja tausiah bishshobri wal marhamah ini menjadi sangat perlu untuk diketengahkan sebagaimana spirit yang tertuang dalam surat Al Balad tersebut.Oleh karenanya, kaum muslimin dimanapun berada, shoimin wa shoimat wherever, mari kita uji sejauh mana keberhasilan puasa kita, dengan melihat sejauhmana kita semakin mengasihi saudara-saudara kita dimanapun berada.

Kepedulian kita tentang Kasih Pada sesama, adalah ukuran sejauh mana kita sudah tersibghoh di bulan Rahmah, Bulan Kasih Sayang. Akhirnya penulis mengucapkan Taqobalallahu minna wa minkum taqobal ya karim. Minal A'idin wal Faizin.

Happy Ied Mubarok

Amin.

Ramadan Contemplation 27, 2009
Jakarta - INDONESIA.

Selasa, 15 September 2009

KALSIUM - SARANG BURUNG

Setelah 25 hari berpuasa di siang hari dan melakukan amaliah Ramadan di malam hari hingga dini hari, adalah hal yang wajar apabila stamina kita menurun. Apalagi jika siang hari kita harus bekerja keras. Letig, lesu, tidak nafsu makan dll, adalah Gejala yang umumnya dirasakan.

Padahal pada hari-hari terakhir inilah justru "Tamu Agung" Malam Kemuliaan akan hadir. Maka mau tidak mau kita harus meningkatkan stamina kita melalui asupan nutrisi yang kita konsumsi.

Berikut adalah Tajil yang akan dapat memberikan asupan nutrisi yang diperlukan dan sekaligus menjaga kesehatan kita, berupa Kalsium Sarang Burung (bisa dibuat dingin atau hangat) bahan-bahan dan cara membuatnya cukup sederhana yaitu :

1. Satu cup bahan es sarang burung yang terdiri dari :
a. Rumput laut
b. Manisan kelengkeng
c. Gula cair
2. Satu Sachet Nutrient High Calcium (Tiens)

Cara membuatnya :a. Masukan semua bahan Es Sarang Burung ke dalam cup atau gelas
b. Taburkan Nutrient High Calcium powder di atasnya
c. Siram dengan larutan gula yang hangat secukupnya
d. Aduk sampai merata
e. dapat diberi es batu jika suka.

Coba nikmati rasa luar biasanya dan dahsyat manfaatnya.

Catatan.

1. Penggunaan Nutrient High Calcium Tianshi sebagai sumber Kalsium mengingat keistimewaannya yang berupa Calcium organik dan tingkat penyerapanny yang tertinggi (95 %)tidak ada yang menandinginya. Dapat mencegah 200 macam penyakit.Di samping itu sdudah mendapat Sertifikat Halal dari MUI, Sertifikasi FDA (USA) dan BP POM Depkes RI

2. Rumput laut sebagai sumber Protein dan sekaligus sumber serat.

3. Manisan klengkeng dan gula cair sebagai sumber gula buah dan gula tebu, yang mudah tercerna sehingga terasa cepat pulih staminanya.

4. Jika ingin praktis es sarang burung dapat dibeli di rumah makan yang menyediakan, tinggal menaburkan Nutrient High Calcium di atasnya lalu diaduk hingga rata.

Nutrient High Calcium dapat dipesan melalui kami. Termasuk Calsium untuk Diabetes dan pertumbuhan dan kecerdasan anak.



Jumat, 11 September 2009

WHEN "THE GENITALS CATERPILLAR" WAS AGONY (A POEM)

SAAT ULAT ULAT AURAT SEKARAT


Ketika tangan tengadah,
mata terkatup basah,
mengalir samudra alfa dan dosa

Serentak terhenyak,
belatung-belatung di jantung terhentak,
Codot-codot di dodot mencolot,
ulat-ulat aurat sekarat,
menggeliat, berontak lalu bersorak
menjelma kupu-kupu beraneka corak

Gelegar ular-ular yang membelit terlempar,
terkapar menjelma ladang hijau terhampar
menyenandungkan lagu akbar :
Nas alukal jannata wana'udzubika minannar !

Keangkuhan egopun merebah
kuncup-kuncup nurani merekah
menaburkan kesturi jannah
di atas panjang sajadah
mengeja satu-satu bulir risalah
untuk menyemai amanah rahmah
di atas bumi yang kian terjarah.

Ketika tangan tengadah,
mata terkatup basah,
ulat ulat aurat sekarat,
ular-ular terlempar
ego yang rebah,
kemuliaan yang merekah
menabur subur amanah risalah
di atas panjang sajadah
membentang hijau daunan sejarah
bumi yang kembali basah
Oleh keharuman berkah rahmah
Yang dirajut pada malam penentuan
Indah bertabur cahaya seribu bulan.


Jakarta, Ramadan Contemplation 22,1430 Hijri
Waiting For A Glory Night (Laitatul Qodr)

Selasa, 08 September 2009

RAMADAN I'TIKAF OF UNIVERSITY STUDENTS ACTIVIST


Di awal dasawarsa delapanpuluhan (80-an), pada sebuah kolom yang termuat di Ramadan Pos yang diterbitkan oleh Unit Penerbitan Jama'ah Shalahuddin UGM Yogyakarta, Buya Syaefullaah Mahyuddin (Allah yarham) mengungkapkan "Kekagumannya" kepada para aktivis kampus - kampus ternama yang memilih "ndepe - ndepe" sepuluh hari sepuluh malam di akhir bulan Ramadan untuk melakukan I'tikaf Ramadan di Masjid Abu Bakar Assidiq komplek Padekokan Budi Mulia Yogyakarta.

Betapa tidak, di saat temen-temen seusianya pada hari-hari itu sibuk kian kemari ke pusat-pusat pembelanjaan untuk menyiapkan keperluan lebaran yang lebih banyak didorong oleh pola hidup konsumerisme,atau mememenuhi tempat-tempat disco dan tempat nongkrong lainnya, para aktivis ini justru tekun mengaji berbagai persoalan Islam, dari yang mahdoh sampai yang ghoirul mahdoh, dari yang khusus sampai yang umum. Dari Ibadah khusus sesuai kaifiyah (tata cara) yang dicontohkan Rasulullah muhammad SAW, sampai kajian - kajian keilmuan lain (Shirah Islam, Ekonomi Islam, Politik Islam, seni Budaya Islam, Sosiologi Islam dll). Dari ayat ayat Qauliyah hingga ayat-ayat Kauniah. Mulai Dini hari (02.30) untuk kiyamul lail hingga pukul 24.00.

Tanpa mengecilkan peran Mas Amin Rais, Mas Watik, Mas Mansyur Romi, Mas Chairil Anwar, Pak Syafii Ma'arif,Ichlashul Amal, Pak Yahya Muhaimin, Pa Kunto Widjaya (Allah Yarham), Bang Said Tuhuleley dan Bang Zulkifli Halim dll penggerak Padepokan Budi Mulia,Ikon Pengajian I'Tikaf Di Padepokan Budi Mulia yang saat ini menginjak usia hampir 30 tahun ini tetep dipegang oleh Ustadz Suprapto Ibnu Juraimi.Ustadz yang memiliki keahlian Yudo (selain Ilmu Agama beserta tasauf tentunya) ini menempati ruang tersendiri di hati para peserta I'tikaf. Terutama pengalaman spiritual yang sublim bagi para aktivis dalam melakukan ibadah-ibadah maghdloh dari Thoharoh, sholat hingga doa=doa matsurot.







Tahun ini, adalah I'tikaf pertama tanpa kehadiran Kyai Cleleng itu. I'tikaf tahun yang lalu, meski harus dengan mengganti cairan tiap beberapa jam, Kyai Cleleng ini tetep penuh semangat membimbing para aktivis kampus dari seluruh Indonesia menghidupkan Sunah Rasul di 10 hari terakhir Ramadan. Sayang memang, penulis tidak sempat mengikuti itikaf terakhir dengan beliau. Namun penulis dan keluarga besar santri masih beruntung, karena pada ahir desember 2008,benar-benar dapat menyaksikan betapa spirit dakwah, dan tanggung jawab pada generasi penerus, mengalahkan rasa sakit dan berbagai halangan, Kyai Cleleng Suprapto Ibnu Juraimi, meberikan pengajian sehari semalam dengan tema khusus Menggugat : Apakah kita semua sudah melaksanakan Amanah kerisalahan yang ada pada Al Qur'an ? Apakah kita sudah melakukan tugas-tugas sebagai orang tua sebagaimana dilakukan oleh Nabi zakaria ? Bagai mana kamu Wardono ? demikian tanya Sang Kyai kepada penulis.

Profesor DR. Ali Ghufron (Dekan FK UGM) tergugat, Misbahul Huda (Direktur dan Motivator SDM), tergugat. Saya yang suka cuap - cuap juga tergugat. Semua yang hadir tergugat. Apa lagi ketika "Senandung JIhad" dinyanyikan bersama seluruh hadirin :

"Nahnu alladziina bayaa'u Muhammadan, 'alal Jihadi ma baqoina abadan. Wal Musyrikuuna qod baghai alaina, wa in aroodu fitnatan abaina. Fa anzilan sakinatan alaina, fatsabitil aqdama in laqoina "

Kami orang-orang yang telah berbait kepada Muhammad
Untuk berjihad selama kami masih hidup
Sungguh orang-orang musyrik telah melampaui batas kepada kami
Jika mereka memaksa kami, kami tolak !
Ya Allah turunkan ketenangan bagi kami
Dan kokohkan kaki kami jika berjumpa dengan mereka "

Sudahkah kita berjihad dengan benar ? seperti spirit yang tertulis tegas pada kaligrafi di lengkungan dinding Mighrab mesjid kita ? Wajaahiduu fillahi haqqo jihadih (Q.S. Al haj : 78) ?

Sudahkah Kecelelengan (militansi) yang diamanatkan oleh KH. AR Fakhruddin (Allah yarham) pada Khutbah iftitah pembukaan Padepokan Budi MUlia cantrik angkatan pertama (12 Rabiul Awwal 14004 H)kita lakukan ? Sudahkah kita jadi Santri Cleleng ? Dai Cleleng ? Dokter Cleleng ? Direktur Cleleng ? dan warga masyarakat cleleng ? sehingga bisa bermakna bagi lingkungan dimana kita berada ? Bisa menjadi cermin (Kaca Benggala - Istilah Mas Amin) bagi siapapun ? atau sebagaimana digambarkan dalam Purnama Di Budi Mulia :

Purnama di Budi Mulia,
seorang pemuda memainkan kameranya
bidik bintang,
Bidik Bulan,
Bidik Alam raya
dan mentari bercermin di matanya


Semoga, I'tikaf kita ramadan tahun ini, di manapun kita melakukannya, meski tanpa didampingi oleh Kyai Cleleng kita, dapat menshibghoh diri kita, untuk menjadi muslim cleleng, dan mampu memberikan cahaya seribu bulan bukan hanya untuk terciptanya Purnama Di Budi Mulia, tapi juga mampu Mempurnamakan Alam Raya. Insya Allah.

Selamat ber I'tikaf Ramadan Saudaraku.

Rabu, 02 September 2009

LONG LIFE RAMADAN



Ketika Salah satu peristiwa penting di bulan suci Ramadan tiba, Lailatul Qodr, Malam Qodar, bukan sambutan "Ahlan Wa Sahlan" atau "Welcome Speech" yang disunahkan Rasulullah SAW. Padahal kita mahfumi justru pada malam itu "turun" para Malaikat, tidak tanggung-tanggung, President of Angles, Jibril, juga turut serta untuk menetapkan berbagai urusan hajat hidup kita. Apalagi malam itu dinyatakan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bukankah sepantasnya kita bergembira ? menyambutnya dengan Joyfully ?

Ternyata, tidak !. Malam itu justru disunahkan untuk disambut dengan tangisan, jeritan penyesalan memohon ampunan. Doa yang perlu dipanjatkan, sebagaimana disampaikan oleh Aisah Ra, adalah permohonan Amnesti, permohonan ampunan : Allahumma innaka afuwwun, tuhibbul afwa fa fuannii. Memuji bahwa Allah SWT adalah Maha Pengampun, dan merengek agar kita mendapat ampunan.

Permohonan ampun tentu saja menjadi sangat substansial, jika dengan penuh kesadaran, kita mengakui segala alfa, salah, dan berdosa atas segala sepak terjang kita selama ini. Hal ini tidak mungkin terjadi jika kita terperosok pada penyembahan ego kita, dimana kita merasa paling benar, segala apa yang kita lakukan merasa paling perfect, paling excellence, paling benar, seakan mewakili kehendak tuhan. Peristiwa ini tidak mungkin dialami oleh mereka yang tidak memiliki kerendahan hati.

Dengan kerendahan hati itulah kita diharapkan melalui malam itu denga damai - sejahtera. Dan membawa bekal kebaikan yang lebih dari seribu bulan, sekitar 83 tahun hidup kita, masa yang melebihi umur rata-rata manusia. Dengan bekal "Takdir kebaikan" yang kita "Refine" di malam penentuan (Malam/Lailatul Qodr)kita dapat melalui sepanjang hidup kita dengan penuh kebajikan: menjadi rahmat, menjadi berkah, dan menjadi pencipta-pencipta keselamatan dan kedamaian bagi umat manusia dan alam yang dihuninya.Penuh Rahmah, penuh ampunan, penuh kebahagiaan dan jauh dari kengerian-kengerian siksaan dalam berbagai bentuknya merupakan trilogi dari Ruh (Spirit) Ramadan itu sendiri (sahrur Rahmah, Maghfirah dan ifquminannar).

Pendek kata, kita dapat menjadikan sepanjang umur kita, Ramadan Seumur Hidup, Long Life Ramadan. Insya Allah.