MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Kamis, 17 September 2009

A FORGOTTEN MESSAGE

Thema dan Hikmah sentral puasa Ramadan sesungguhnya pada apa yang disebut Pesan Terlupakan (A Forgotten Message), yakni pesan untuk bersabar dan berkasih sayang, tawa shobishobr tawa shaubil marhamah (Q.S. Al Balad).

Jika kita cermati, dalam berbagai moment, dai, mubaligh, juru kultum atau siapapun yang memberikan sambutan , kalau menyinggung tentang wasiat, tausiah, maka yang disampaikan adalah wasiat tentang kesabaran dan kebenaran, tawa shaubil hak wa tawa saubishsbobri (Q.S. Al "Asr).Maka tidak heran, jika dentang jarum pendulum untuk menegakkan kebenaran selalu lebih bergaung dari pada senandung kasih untuk saling mencintai, untuk menebar kasih sayang. untuk menjadi Rahmatalil "alamin, Blessing of Universe.

Ramadan, dengan trilogi spiritnya : Rahmah (kasih), Maghfiroh (Ampunan) dan ifqum minannar (terbebas dari api neraka), jelas menegaskan eksistensi pesan terlupakan itu. Memang, tausiah tentang kesabaran dan saling mengasihi ini diakui Al Qur'an sendiri sebagai sebuah jalan yang mendaki, jalan yang tidak datar, jalan yang memiliki kesulitan tingkat tinggi.Dan sudah pasti sedikit yang memilih. Hanya orang-orang dengan kualitas khusus yang mau mengambil jalan ini.

Menegakkan kebenaran, memang memerlukan berbagau perangkat dan sarananya. Namun megakkan kasih, yang diejawantahkan dengan pembebasan perbudakan (Fakur Roqobah) dalam segala bentuknya, menyantuni dan memelihara orang-orang papa dalam suasana sulit sekalipun, jauh lebih memerlukan bebagai sumberdaya dan pengorbanan.

Dengan mengasihi sesama kita bisa memperoleh Kasih Allah SWT. Karena, Allah tidak akan mengasihi seorang hamba-Nya, hingga hamba tersebut mengasihi saudaranya lebih dari mengasihi dirinya sendiri. Dengan kasih Allah kita akan memperoleh ampunanNya, dan dengan itu semua kita akan terbebas dari api neraka.

Pesan kasih sebagai tema sentral Ramadan itu sangat dominan. Kisah rasul yang Sangat Dermawan pada saat Ramadan (padahal hari hari lain Rasul sudah dermawan), anjuran meringankan berbagai beban kepada orang di bawah managemen kita di bulan Ramadan, hingga fidyah atau pun kifarat yang harus diberikan kepada fakir miskin, bukan penguasa, merupakan pengejawantahan nyata dari pesan kasih.

Al Qur .an menyebut orang- orang yang beriman dan mau menegakan tausiah bil marhamah ini, jelas secara eksplisit disebut sebagai golongan kanan (ashabul yamin, The Right Group), yang merupakan kandidat kuat penghuni surga (Ahlul al Jannah). Oleh karenanya, sebagai sibghoh (celupan) setelah sebulan kita digembleng dengan sibghoh rahmah, maghfiroh, dan ifqumminannar adalah mempertegas peran kita dalam tausiah bishobri wal marhamah.

Apalagi, di tengah krisis global yang melanda dunia umumnya, dan berbagai musibah di tanah air (Gempa di Jawa, banjir di Sumatra, dll) khususnya, serta berbagai kesulitan lainnya, tentu saja tausiah bishshobri wal marhamah ini menjadi sangat perlu untuk diketengahkan sebagaimana spirit yang tertuang dalam surat Al Balad tersebut.Oleh karenanya, kaum muslimin dimanapun berada, shoimin wa shoimat wherever, mari kita uji sejauh mana keberhasilan puasa kita, dengan melihat sejauhmana kita semakin mengasihi saudara-saudara kita dimanapun berada.

Kepedulian kita tentang Kasih Pada sesama, adalah ukuran sejauh mana kita sudah tersibghoh di bulan Rahmah, Bulan Kasih Sayang. Akhirnya penulis mengucapkan Taqobalallahu minna wa minkum taqobal ya karim. Minal A'idin wal Faizin.

Happy Ied Mubarok

Amin.

Ramadan Contemplation 27, 2009
Jakarta - INDONESIA.

Tidak ada komentar: