MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Rabu, 02 September 2009

LONG LIFE RAMADAN



Ketika Salah satu peristiwa penting di bulan suci Ramadan tiba, Lailatul Qodr, Malam Qodar, bukan sambutan "Ahlan Wa Sahlan" atau "Welcome Speech" yang disunahkan Rasulullah SAW. Padahal kita mahfumi justru pada malam itu "turun" para Malaikat, tidak tanggung-tanggung, President of Angles, Jibril, juga turut serta untuk menetapkan berbagai urusan hajat hidup kita. Apalagi malam itu dinyatakan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bukankah sepantasnya kita bergembira ? menyambutnya dengan Joyfully ?

Ternyata, tidak !. Malam itu justru disunahkan untuk disambut dengan tangisan, jeritan penyesalan memohon ampunan. Doa yang perlu dipanjatkan, sebagaimana disampaikan oleh Aisah Ra, adalah permohonan Amnesti, permohonan ampunan : Allahumma innaka afuwwun, tuhibbul afwa fa fuannii. Memuji bahwa Allah SWT adalah Maha Pengampun, dan merengek agar kita mendapat ampunan.

Permohonan ampun tentu saja menjadi sangat substansial, jika dengan penuh kesadaran, kita mengakui segala alfa, salah, dan berdosa atas segala sepak terjang kita selama ini. Hal ini tidak mungkin terjadi jika kita terperosok pada penyembahan ego kita, dimana kita merasa paling benar, segala apa yang kita lakukan merasa paling perfect, paling excellence, paling benar, seakan mewakili kehendak tuhan. Peristiwa ini tidak mungkin dialami oleh mereka yang tidak memiliki kerendahan hati.

Dengan kerendahan hati itulah kita diharapkan melalui malam itu denga damai - sejahtera. Dan membawa bekal kebaikan yang lebih dari seribu bulan, sekitar 83 tahun hidup kita, masa yang melebihi umur rata-rata manusia. Dengan bekal "Takdir kebaikan" yang kita "Refine" di malam penentuan (Malam/Lailatul Qodr)kita dapat melalui sepanjang hidup kita dengan penuh kebajikan: menjadi rahmat, menjadi berkah, dan menjadi pencipta-pencipta keselamatan dan kedamaian bagi umat manusia dan alam yang dihuninya.Penuh Rahmah, penuh ampunan, penuh kebahagiaan dan jauh dari kengerian-kengerian siksaan dalam berbagai bentuknya merupakan trilogi dari Ruh (Spirit) Ramadan itu sendiri (sahrur Rahmah, Maghfirah dan ifquminannar).

Pendek kata, kita dapat menjadikan sepanjang umur kita, Ramadan Seumur Hidup, Long Life Ramadan. Insya Allah.

Tidak ada komentar: