MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Jumat, 11 September 2009

WHEN "THE GENITALS CATERPILLAR" WAS AGONY (A POEM)

SAAT ULAT ULAT AURAT SEKARAT


Ketika tangan tengadah,
mata terkatup basah,
mengalir samudra alfa dan dosa

Serentak terhenyak,
belatung-belatung di jantung terhentak,
Codot-codot di dodot mencolot,
ulat-ulat aurat sekarat,
menggeliat, berontak lalu bersorak
menjelma kupu-kupu beraneka corak

Gelegar ular-ular yang membelit terlempar,
terkapar menjelma ladang hijau terhampar
menyenandungkan lagu akbar :
Nas alukal jannata wana'udzubika minannar !

Keangkuhan egopun merebah
kuncup-kuncup nurani merekah
menaburkan kesturi jannah
di atas panjang sajadah
mengeja satu-satu bulir risalah
untuk menyemai amanah rahmah
di atas bumi yang kian terjarah.

Ketika tangan tengadah,
mata terkatup basah,
ulat ulat aurat sekarat,
ular-ular terlempar
ego yang rebah,
kemuliaan yang merekah
menabur subur amanah risalah
di atas panjang sajadah
membentang hijau daunan sejarah
bumi yang kembali basah
Oleh keharuman berkah rahmah
Yang dirajut pada malam penentuan
Indah bertabur cahaya seribu bulan.


Jakarta, Ramadan Contemplation 22,1430 Hijri
Waiting For A Glory Night (Laitatul Qodr)

Tidak ada komentar: