MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Senin, 05 Desember 2011

PARADIGM IS PARADIGMA





Pendahuluan

Jika anda sudah bekerja selama 15 tahun, dan anda baru menerima gaji hanya sebatas UMR, katakanlah 2 juta rupiah perbulan , menurut anda, itu besar atau kecil ? Saya yakin kita semua akan menjawab sangat kecil. Lantas, jiak uang 2 juta rupiah itu di tengah jalan dipalak dan diambil semua, anad merasa kehilangan besar atau kecil ? Sya yakin kita akan merasakan itu kehilangan besar. Mengapa dengan nilai yang sama 2 juta rupiah, ketika kita mendapatkan itu terasa kecil dan ketika itu semua hilang kita merasa itu angka yang besar ?

Tentu kita akan jawab karena sudut pandang dari dua kejadian yang melibatkan kuantitas uang yang sama, memiliki perbedaan sudut pandang. Cara pandang kita terhadap sebuah fenomena itulah yang kita sebut sebagai paradigm.

Kata paradigma berasal dari bahasa Yunani. Kata ini semula merupakan istilah ilmiah dan lebih lazim digunakan sekarangini dalam artian model, teori, persepsi, asumsi, atau kerangka acuan. Dalam pengertian yang lebih umum, paradigma adalah cara kita “melihat” dunia, bukan berkaitan dengan pengertian visual dari tindakan melihat, melainkan berkaitan dengan persepsi, mengartikan, menafsirkan.

Berkaitan dengan tujuan kita, cara sederhana untuk memahami paradigma adalah dengan mengumpamakannya sebagai peta. Kita pasti tahu bahwa “peta bukanlah wilayah” yang sebenarnya. Peta hanyalah sekedar p[enjelasan tentang aspek tertentu dari suatu wilayah. Itulah persisnya apa yang dimaksud dengan paradigma. Paradigma adalah sebuah penjelasan, teori atau model untuk suatu hal.

Andaikan anda ingin tiba di Pusat Nasi Megono di Jakarta, sebuah peta jalan kota Jakarta akan sdangat membantu anda untuk tiba di tempat tujuan. Akan tetapi, andaikan saja anda diberi peta yang salah karena kesalahan cetak misalnya, peta yang diberi label “Peta Kota Jakarta” sebenarnya itu “Peta Kota Bandung”. Dimana tidak ada Jalan Gadjah Mada, padahal pusat Nasi Megono ada di jalan itu, dapatkah anda banyangkan rasa frustasi dan ketidak efektifan usaha untuk mencapai tempat Nasi Megono ?


Paradigma Kita

Anda mungkin terus mengolah perilaku anda, anda mel;akukan usaha lebih keras, lebih giat. Melipat gandakan kecepatan anda. Akan tetapi usaha anda hanya akan berhasil membawa anda ketempat yang salah tadi dengan lebih cepat. Intinya adalah anda masih tersesat. Masalah yang mendasar ini tidaklah berkaitan dengan perilaku atau sikap anda. Masalah sebenartnya berkaitan dengan peta yangh yang salah.

Jika kita mempunyai peta yang benar dari Kota Jakarta, maka ketekunan menjadi mpenting, dan jika kita menghadapi penghalang yang membuat frustasi sepanjang jalan, maka sikap dapat membuat perbedaan yang benar-benar menentukan. Akan tetapi, persyaratan yang pertama dan paling penting adalah keakuratan peta tersebut.



Kita semua mempunyai banyak peta di dalam otak kita yang dapat dibagi menjadi dua katagori utama : peta segala sesuatunya sebagaimana adanya, atau realitas, dan peta segala sesuatunya seperti seharusnya, atau nilai. Kita jarang bahkan mungkin sama sekali tidak pernah mempertanyakan keakuratan peta-peta tersebut, kita biasanya bahkan tidak sadar bahwa kita memiliki keduanya. Kita semua mengasumsikan bahwa cara kita memandang segala sesuatu adalah segala sesuatu sebagaimana adanya atau sebagaimana seharusnya. Sikap serta perilaku kita bertumbuh dari asumsi-asumsi tersebut.

Implikasi Paradigma




Cara kita memandang sesuatu adalah sumber dari cara kita berfikir dan cara kita bertindak. Kita semua cenderung berfikir bahwa kita melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, bahwa kita sudah obyektif. Namun pada kenyataannya tidak demikian. Kita melihat dunia, bukan sebagaimana dunia adanya, melainkan sebagaimana kita melihatnya. Atau sebagaimana kita terkondisikan untuk melihatnya.

Pada saat kita mendeskripsikan apa yang kita lihat, kita sebenarnya menjabarkan diri kita, persepsi kita, paradigma kita sendiri. Ketika orang lain tidak setuju dengan kita, kita segera berfikir pasti ada sesuatu yang salah dengan mereka.

Semakin sadar kita akan paradigma dasar, peta, atau asumsi kita, dan sejauh mana kita telah dipengaruhi oleh pengalaman kita, maka semakin kita dapat menerima tanggung jawab untuk paradigma tersebut dan memeriksanya, mengujinya berdsarkan realitas, mendengarkan orang lain, dan bersikap terbuka terhadap persepsi mereka, sehingga mendapatkan gambaran yang lebih besar dan pandangan yang jauh lebih obyektif.

Ketika kita berparadigma bahwa penyakit berasal dari darah yang mengalir, yang kotor, maka tindakan kita adalah melakukan pengeluaran darah kotor itu sebanyak=banyaknya. Masalahnya muncul jika penyakit itu justru bukan disebabkan oleh “darah kotor”, tapi oleh “sel yang berkembang hipertropi” seperti pada tumor misalnya, maka betapapun jumlah darah yang disedot melalui bekamp atau tindakan lain tidak akan mengatasinya. Oleh-oleh bias sembuh, mungkin malah si pasien akan meninggal bukan karena tumor itu, tetapi karena kekurangan darah.

Dalam keseharian ditempat kerja, kesalahan paradigm ini bias berahibat kontroproduktif. Karena menganggap bawahannya sebagai “mangsa’, seorang atasan berlaku seperti salah satu binatang ini; binatang beratring, binatang bertanduk dan ular berbisa. Caninedae (binatang bertaring) seperti Felix trigis (harimau), Felix catus (kucing), menggertak mangsanya dengan menunjukan Auman, ketajaman taringnya dan cakarnya. Sementara Boss sundaicus (Banteng) dan saudara saudaranya menggertak dengan lenguh dan merunduk ingin menyeruduk dengan menunjukan tanduknya (Bull sit), sedang ular dan reptilia lain menunjukan rahang dan dadanya yang tak bertulang serta menjulurkan lidahnya yang berbisa.

Manusia dengan akal dan hargadirinya, tidak mungkin dapat diluluhkan dengan cara-cara itu semua. Manusia hanya dapat diluluhkan dengan kilatan hati yang mulia. Itung-itung akan patuh dan hormat, atasan yang sok berkuasa itu bahkan akan dilecehkan dan tidak mendapat respect dari bawahannya, yang sebenarnya adalah mitranya.

Oleh karenanya, kesediaan kita untuk mempertanyakan, mengevaluasi dan merubah paradigm kita akan suatu hal, terutama jika kita mengalami stagnasi dalam satu hal adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan.

Quote : Ketika kita melihat rambu-rambu bahwa langkah kita justru menuju jurang, maka berbalik dan mengambil langkah ke jalur lain bukanlah sebuah pantangan tetapi justru sebuah keharusan. Kita mungkin membuat langkah salah, itu wajar. Yang tidak wajar adalah ketika kita tahu itu menuju jurang tetapi kita tidak mengoreksi langkah kita. Mungkin kita ada di tengah langkah sebuah pengejaran mimpi, tetapi ketika kita melihat rambu-rambu itu hanya mengejar fatamorgana, maka berbelok bukanlah hal salah,tidak ada istilah sudah kepalang basah (Darwono Tuan Guru, Page FB).


Perubahan Paradigma



Istilah perubahan paradigma diperkenalkan oleh Thomas Kuhn dalam bukunya yang sangat berpengaruh , The Structure of Scientific Revolutions, Kuhn memperlihatkan bagaimana hampir setiap terobosan penting di bidang ilmiah pada awalnya, merupakan pemutusan dengan tradisi , dengan pola pikir yang lama, dengan paradigma lama.

Bagi Ptolomeus, astronom besar Mesir, bumi adal;ah pusat alam semesta (Geosentris). Akan tetapi Copernicus menciptakan perubahan paradigma , yang menimbulkan banyak tantangan dan penganiayaan, dengan menempatkan matahari sebagai pusat alam se,esta (Heliosentris). Tiba-tiba, segalanya memberikan interpretasi yang berbeda.

Model fisika Newton tentang paradigma mesin waktu tetap ,merupakan basis dari perekayasaan modern. Akan tetapi model ini masih belum lengkap . Dunia ilmu pengetahuan mengalami revolusi dengan adanya paradigma Einstein, yaitu paradigma relativitas, yang memiliki nilai prediktif dan penjelasan yang jauh lebih tinggi.
Banyak orang mengalami perubahan fundamental dalam cara berfikir mereka justru ketika mereka menghadapi krisis yang mengancam jiwa dan tiba-tiba melihat prioritas mereka dengan cara yang berbeda atau ketika mereka tiba-tiba melangkah ke dalam sebuah peran yang baru, misalnya peran suami atau peran istri, orang tua atau kakek, manager atau pimpinan.

Paradigma tidak dapat dipisahkan dari karakter. Menjadi berarti melihat dalam dimensi kemanusiaan. Apa yang kita lihat sangat berkaitan dengan siapa kita. Kita tidak dapat mengubah cara pandang kita tanpa sekaligus mengubah keberadaan kita, dan sebaliknya.
Paradigma memang kuat, karena menciptakan lensa yang kita gunakan untuk melihat dunia. Kekuatan perubahan paradigma adalah kekuatan esensial dari perubahan besar, entah perubahan itu merupakan proses seketika atau proses yang lambat dan hati-hati.

Merubah Paradigma Komunikasi



Untuk mendapatkan hasil komunikasi yang optimal, Perubahan komunikasi kita perli dilakukan. Perubahan paradigma komunikasi itu pada prinsipnya adalah mengubah model komunikasi dari Comunication base on Comunicator, menjadi Communication base on Communicant, Paradigma berkomunikasi dari berbasis komunikator (kita sendiri) menjadi Komunikasi Berbasis Komunikan (masyarakat, tokoh, dll).

Model komunikasi yang demikian disebut komunikasi empati, emphatic Communication, komunikasi yang menempatkan komunikator dalam posisi paradigma dan pola pikir masyarakat. Untuk model komunikasi ini, pemahaman akan pola fikir, perasaan, dan karakter masdyarakat menjadi salah satu syarat pentingnya.

Quote : Manusia, dengan akal dan firikannya, dirancang sebagai mahluk Allah SWT yang mampu menaklukan kondisi lingkungannya. Manusia bukanlah mahluk dengan monohabitat, dimanapun, manusia dengan kelebihannya iru mampun beradaptasi dengan cepat. Demikian juga dengan kondisi psikolisnya, emosinya, manusia sejati adalah manusia-manusia yang mampu menciptakan kondisi psikologis/emosinya. Bukan sebaliknya, kondisi psikologis/emosinya dikendalikan oleh kondisi lingkungannya. Today is The Cloudy Monday ? Change it's to Colorful for your Heart !


Ketika kita melihat mendung, maka kita tidak dapat mengubahnya menjadi suasana yang bercahaya. Yang bias kita rubah adalah bagaimana suasana hati kita untuk tidak terpengaruh oleh “kemendungan” langit fisik. Atmosfir emosi kita, tetap bias benderang dan hangat dengan pancaran cahaya semangat dan eneri positif optimism dari hati kita.



Tidak ada kata sudah terlanjur basah, ketika kita menyadari bahwa ada yang slah dalam kita melangkah, maka berbalik adalah lebih baik. Dengan paradigma baru yang telah terdedah, langkah baru kita mungkin akan menjadi akselerasi yang cukup tinggi untuk memperoleh kesuksesan sejati.
Semoga.


Kamis, 01 Desember 2011

KOMUNIKASI BEREMPATIK




Pendahuluan



Serulah ke jalan tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan berargumenlah dengan argumen yang lebih mumpuni.

Petunjuk Rasulullah

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda yang artinya kurang lebih: Jika kamu berbicara (menyampaikan ucapan) tentang sesuatu perkara kepada suatu kaum padahal perkara itu tidak terjangkau (tidak dipahami) oleh akal pikiran mereka, niscaya akan membawa fitnah di kalangan mereka. (HR. Muslim)

Hadist itu menurit hemat penulis memberikan landasan/prisnsip dalam berkomunikasi. Kita hendaknya berkomunikasi dengan akal pikiran mitra komunikasi kita (komunikan). Artinya, sudah selayaknya kita harus memahami akal pikiran, atau perasaan dari orang atau kaum yang terlibat komunikasi dengan kita. Dalam bahasa sekarang, komunikasi yang demikian disebut sebagai komunikasi berempati.

Definisi Komunikasi berarti hubungan antara satu pihak dengan pihak yang lain. Definisi Empati berarti memahami perasaan / kondisi pihak lain tanpa terbawa untuk mengikuti kepentingan pihak lain dan mengabaikan kepentingan diri sendiri.

Definisi Komunikasi Empati berarti hubungan antara satu pihak dengan pihak lain, dimana pihak-pihak yang berkomunikasi mampu memahami perasaan / kondisi pihak lain tanpa terbawa untuk mengikuti kepentingan pihak lain dan mengabaikan kepentingan diri sendiri.

Hal ini berbeda dengan dengan Komunikasi Simpati Pemaknaan Komunikasi Simpatik sendiri berarti hubungan antara satu pihak dengan pihak lain, dimana pihak-pihak yang berkomunikasi mampu memahami perasaan / kondisi pihak lain dan terbawa untuk berpihak ke kondisi tsb.


Prinsip Prinsip Komunikasi Efektif



1: Respect

Prinsip pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Kita semua memahami pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting.Bbahkan ketika kita harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Apabila kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.

Menurut ahli komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Sementara itu, William James mengatakan bahwa "Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai." Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak tangannya.

Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard dan Spencer Johnson, The One Minute Manager.

2: Empathy

Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust).

Mengenai kemampuan mendengarkan, Ram Charam, dalam bukunya Know-How, mengungkapkan bahwa kemampuan mendedngarkan dengan fikiran terbuka , dan mengetahui apa sebenarnya yang diinginkan oleh orang lain sangatlah penting. Karena bersedia mendengarkan saja sudah dapat meredakan masalah , dfan hal ini membantu kita memahami arti "menang dan "kalah" bagi orang lain. Inilah yang disebut dengan Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.



Berkomunikasi secara emphatik, kita berkomunikasi denhgan masuk ke dalam kerangka acuan orang lain. Kita memandang keluar melewati kerangka acuan itu, kita melihat dunia dengan cara mereka melihat dunia, kita memahami paradigma mitra komunikasi kita, kita mengerti bagaimana perasaan mereka. Untuk melakukan hal ini kita memerlukan pemahaman tentang “perasaan, fikiran, atau karakter” mitra komunikasi kita.

Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami perilaku konsumen (consumer's behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork.

Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan. Oleh karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima pesan.

Sebagai anggota legislative misalnya, meski telah dibagi dalam fraksi-fraksi, kadang masyarakat mendatangi kita dalam banyak hal. Berbagai latarbelakang dan tingkan sosial ekonomi harus kita hadapi. Sudah barang tentu untuk berkomunikasi secara emphatik dengan mereka kita harus memahami masing-masing. Kita perlu memahami bagaimana perasaan kupu-kupu malam yang dikejar-kejar, kita perlu memahami bagaimana pedagang kaki lima yang diangkut lapaknya oleh tibum, kita juga perlu memaham bagaiman perasaan seorang ustadz yang dianggap terorris dll.

3: Audible

Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.

4: Clarity

Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka prinsip keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam menyiapkan korespondensi tingkat tinggi.Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.

5: Humble

Prinsip kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Dalam edisi Mandiri 32 Sikap Rendah Hati pernah kita bahas, yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.

Realitas Komunikasi kita



Ketika orang lain berbicara, kita biasanya “mendengarkan” dalam salah satu dari empat tingkat. Kita mungkin mengabaikan orang itu, tyidak benar-benar mendengarkannya. Kita mungkin berpura-pura “yaa, hmm, benar”. Kita mungkin mendengar secara selektif, mendengar hanya bagian-bagian tertentu dari percakapan. Kita sering melakukan ini sewaktu mendengar celotehan terus menerus dari anak prasekolah. Atau kita mungkin mendengar secara atentif, menaruh perhatian dan memfokuskan energi pada kata-kata yang diucapkan. Tetapi sedikit sekali dari kita mempraktekan tingkat kelima, bentuk tertinggi dari mendengarkan, yaitu mendengar dengan empatik.

Kita memiliki kecendrungan untuk menyerbu masuk ke dalam masalah seseorang, untuk memberikan nasihat yang kita piker dapat memperbaiki segala sesatu. Namun kenyataannya, cara itu sering kali justru malah memperburuk keadaan, sebab kita telah gagal meluangkan waktu untuk mendiagnosis, untuk benar-benar mengerti secara mendalam tentang permasalahannya. Mungkin banyak orang mengistilahkan hal ini sebagai “sok tahu”, atau tidak mau tahu apa yang terjadi pada orang itu, atau masalah orang itu.

Komunikasi adalah suatu keterampilan yang paling penting di dalam kehidupan ini. Salah satu kunci komunikasi yang efektif adalah berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti. “Berusaha mengerti lebih dulu” memerlukan paradigma yang sangat mendalam. Kita biasanya lebih dulu ingin dimengerti. Kebanyakan orang tidak mau mendengarkan dengan baik. Mereka menyaring segalanya melalui paradigmanya sendiri. Mereka dipenuhi dengan kebenaran mereka sendiri, autobiografi mereka.

Mendengarkan dengan empatik (dari kata empathy) maksudnya adalah berusaha lebih dulu untuk mengerti, untuk benar-benar mengerti; masuk ke dalam kerangka acuan orang lain. Kita memandang keluar melewati kerangka acuan itu, kita melihat dunia dengan cara mereka melihat dunia, kita mengerti paradigma mereka, kita mengerti bagaimana perasaan mereka. Intisari dari mendengarkan dengan empatik bukanlah bahwa Anda selalu setuju dengan seseorang, tetapi bahwa Anda sepenuhnya, secara mendalam, mengerti orang itu secara emosional sekaligus intelektual.

Mendengarkan secara empatik memerlukan jauh lebih banyak daripada sekedar merekam, merenungkan, atau bahkan mengerti kata-kata yang diucapkan. Para ahli komunikasi memperkirakan bahwa hanya 10% komunikasi kita diwakili oleh kata-kata yang diucapkan; 30% oleh suara; dan 60% oleh bahasa tubuh kita. Dalam mendengarkan secara empatik memang kita mendengarkan dengan telinga kita, tetapi lebih penting lagi kita juga mendengarkan dengan hati kita…

Ketika Anda mendengarkan orang lain dengan empati, Anda memberi kepada orang tersebut udara psikoligis. Segera sesudah kebutuhan penting itu terpenuhi, barulah Anda dapat berfokus pada pemberian pengaruh atau pemecahan masalah. Dengan komuniklasi emphatik, maka kita dapat memahami sekaligus memberi pemahaman berbagai hal yang mungkin berbeda. Kita dapat memberikan pemahaman tentang perda, kebijakan dan lain-lain yang mungkin belum bisa diterima oleh masyarakat dengan cara yang masyakat pahami.

Dengan keampuan berkomunikasi secara emphatic maka berbagai gejolak, perselisihan dll dapat dihindarkan, sekaligus dapat membuka jalan agar berbagai program, perbagai aturan dan kebijakan baru dapat dijalankan dengan dukungan bersama.

Melatih Empati




1. Muhasabah

Menghitung diri adalah proses penilaian diri sendiri dengan perenungan (introspeksi) akan diri kita sendiri. Melalui proses ini kita akan mendapatkan ketajaman batin karena kita akan melakukan katarsis (pembersihan, tazkia) bathin kita yang mungkin berdebu. Dengan bathin yang bebas debu ini lah kita mampu menangkap aura-aura, pancaran-pancaran pribadi orang yang kita hadapi. Bathin kita sering diumpamakan sebagai kaca (miskah), jika kaca berdebu, maka dia tidak mungkin mampu menangkap cahaya, warna dari obyek-obyek di depannya.

2. Curhat
Mengasah ketajaman emphatic dengan banyak mencobanya dalam mengahadi curah hati (curhat) dari siapapun dengan benar-benar berusaha memahaminya, dan memposisikan diri sebagai orang yang curhat tersebut. Melatih-dan melatih seakan kita mengasah pisau emapti kita agar terus tajam.

3. Teposeliro

Memposisikan diri kita pada posisi orang lain, dalam masyarakat jawa disebut sebagai teposeliro. Perilaku ini harus menjadi perilaku kita sehari-hari sehingga secara tidak langsung kita melakukan pengasahan, penajam melalui kehidupan keseharian. Jika hal ini sudah tertanam dan menjadi karakter kita, maka secara otomatis akan “muncul” sendiri ketika dibutuhkan. Sikap spontan berempati akan otomatis terjadi saat kita melakukan komunikasi.

4. Visiting and Roleplaying

Untuk mengasah emphati kita juga dapat dilakukan dengan visiting dan observasi, kunjungan dan observasi kepada berbagai lingkungan dengan berbagai karakternya. Hasil observasi dan visiting ini dapat ditindaklanjuti dengan melakukan dengan perenungan dan jika perlu dengan melakukan role playing, pemeranan dari berbagai ragam kondisi, latar belakang, fikiran dan juga perasaan dari peran-peran yang beragam. Proses role playing yang disertai dengan internalisasi (teposalira) peran-peran akan memungkinkan kita memahami peran-peran itu dan bagaimana berkomunikasi dengannya.

Mudah-mudahan ada manfaatnya.

Selasa, 29 November 2011

AIDS, ASAL INSYAF DIJAMIN SELAMAT

WHEN WE AWARE , WE WILL SAVE

AIDS bukti keterbatasan kemampuan science dan teknologi manusia. Meski telah kurang lebih 30 tahun berbagai upaya mengatasi masalah AIDS, harus rendah hati diakui, bahwa belum ada cara yang efektif untuk tindakan terapinya. Bahkan penyakit viral yang biasanya dapat dicegah dengan "vaksinasi/imunisasi" untuk masalah AIDS masih pula jauh dari harapan. Pencegahan AIDS hanya bisa dilakukan dengan kesadaran diri untuk tidak melakukan berbagai hal yang memungkinkan tejadinya transmisi virus HIV. When we aware, we will save




Di awal dekade 80-an, berbarengan penulis mengambil mata kuliah Virologi di fakultas Kedokteran Hewan UGM Yogyakarta, mencuat kasus AIDS. Sejak itu, AIDS menjadi primadona pembahasa penyakit menular, termasuk di kalangan teman-teman yang sedang mengambil meta kuliah yang sama. Berkaitan dengan korban-korban saat itu yang nota bene aktor holywood yang ditengarai memiliki orientasi seksual kepada sesama (homoseksual, gay), maka berkembanglah plesetan tentang AIDS.

Roy Harold Scherer, Jr., later Roy Harold Fitzgerald (November 17, 1925 – October 2, 1985), known professionally as Rock Hudson, was an American film and television actor, recognized as a romantic leading man during the 1950s and 1960s, most notably in several romantic comedies with Doris Day.



Hudson was voted "Star of the Year", "Favorite Leading Man", and similar titles by numerous movie magazines. The 6 ft 5 in (1.96 m) tall actor was one of the most popular and well-known movie stars of the time. He completed nearly 70 motion pictures and starred in several television productions during a career that spanned over four decades.


Hudson died in 1985, being one of the first major Hollywood celebrities to die from an AIDS-related illness.[2]

Sang Champion Pun Takluk Dengan AIDS

Freddie Mercury (lahir di Stone Town, Zanzibar - sekarang termasuk wilayah Tanzania, Afrika Timur, 5 September 1946 – meninggal 24 November 1991 pada umur 45 tahun) adalah vokalis grup musik rock Queen asal Britania Raya yang bernama asli Farrokh Bulsara. Semasa duduk di bangku sekolah kawan-kawannya menjulukinya "Freddie" sehingga akhirnya keluarganya memanggilnya Freddie juga.
Ia terlahir dari keluarga keturunan Parsi India (Zoroastrian). Orang tuanya adalah seorang diplomat yang selalu berpindah-pindah, hingga akhirnya menjadikan Zanzibar sebagai tempat kelahiran Freddie Mercury. Menjelang remaja mereka hijrah ke Inggris karena terjadi perang dan akhirnya mereka menetap di sana.

Dalam dunia musik internasional nama Freddie Mercury adalah salah satu Legenda musik Rock. Karya-karyanya termasuk musik abadi yang dapat didengar segala usia.
Menurut rekannya Brian May, Mercury adalah musisi yang berbakat sekaligus eksentrik. Freddie menulis lagu dengan kunci-kunci yang aneh. Kebanyakan band rock memainkan kunci A atau E, dan bisa D atau G, lain dengan musik Freddie yang mempunyai struktur chord yang aneh dan susah dimainkan dengan gitar. Dia dilahirkan dengan bakat dalam bidang seni yang luar biasa, sehingga tak ada satupun grup musik yang bisa menyaingi lagu-lagu yang digubahnya.



Grup musik Queen yang beranggotakan Freddie Mercury, Brian May, John Deacon dan Roger Taylor, pernah dinobatkan oleh majalah Rolling Stone sebagai satu-satunya grup musik rock yang seluruh anggotanya bergelar Sarjana meskipun tidak pernah penghargaan resmi untuk itu.

Banyak grup Rock modern yang menganggapnya sebagai panutan, seperti Guns N' Roses, Metallica hingga XPDC. Ia meninggal akibat AIDS pada 24 November 1991.

AIDS diplesetkan menjadi Akhibat Intim Dengan Sejenis. Temen sekelas di FKH, Hindarto, menulis di pojok Kedaulatan Rakyat yang isinya kira kira sebagai bertikut : Ada dua orang sahabat (Pria) jalan berdekatan, terus diteriakin Awas AIDS ! Awas Akhibat Intim dengan sejenis !

Perkembangan berikutnya menunjukan bahwa AIDS bukan monopoli kaum Gay atau homoseksual. Korban-korban dari ibu-ibu, maupun bayi-bayi yang baru lahir membuktikan bahwa AIDS dapat menyerang siapa saja. Kebanyakan adalah dari mereka yang sering berganti-ganti pasangan sez. Maka bergeserlah plesetan AIDS menjadi Akhibat Intim Dengan Sembarangan, artinya mereka yang melakukan sex dengan sembarangan pasangan dapat mendapat resiko terkena AIDS.

Pada kenyataannya, AIDS tidak saja menular melalui hubungan sex, namun juga dapat melalui media lain. Injeksi bergantian, transfudi darah dll. Makanya, hanya dengan kepedulian tinggilah AIDS dapat kita hindari bersama. Asal Insyaf Dijamin Selamat.
English bebasnya : When we aware, we save !.

Sekilas Tentang AIDS




Wikipedia menulis tentang AIDS sebagai berikut :Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.


Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak. Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.

Perkembangan AIDS Di Indonesia

Tingkat perkembangan virus HIV-AIDS di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Malahan, dari seluruh negara di Asia, negeri kita tergolong yang paling cepat. Tiap tahunnya terjadi peningkatan penyebaran virus mematikan ini. Setiap tahun jumlah kasus baru HIV-A1DS menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pengidap HIV-AIDS terbesar di Indonesiasaat ini berusia 15-29 tahun.

Sampai Maret 2010, secara akumulatif kasus AIDS di Indonesia mencapai 20.564 kasus, 561 kasus di antaranya adalah kasus baru. Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementerian Kesehatan RI Bambang Gianto Rahardjo, pada Lokakarya Nasiona) Pemangku Kebijakan "Perlindungan Sosial dan Kesehatan bagi Pekerja-Integrasi Pencegahan dan Pengobatan TB/H1V di Tempat Kerja" di Jakarta, Selasa (29/6), mengakui, pada saat ini HIV-AIDS sudah menjadi pandemi global dengan dampak yang sangat merugikan, baik dampak kesehatan, sosial ekonomi, maupun politik.Negara yang mengalami dampak terberat, seperti di negara Afrika, HIV-AIDS telah menurunkan harapan hidup lebih dari 20 tahun, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan memperberat kemiskinan.


"Di Asia, penurunan produktivitas yang diakibatkan HIV-AIDS lebih besar dibanding dengan yang diakibatkan oleh penyakit lain," kata Menkes. HIV-AIDS juga dikhawatirkan akan menambah jumlah angka kemiskinan di dunia sebesar 6 juta kepala keluarga hingga 2015 apabila upaya pengendalian HIV-AIDS di masing-masing negara tidak segera diperkuat.

Sementara itu, Officer in Charge Organisasi Perburuhan Internasional (/LO) Jakarta Peter Van Rooij dalam kesempatan yang sama mengemukakan, walaupun data kasus HIV-AIDS di Indonesia menunjukkan dominasi usia produktif, data kasus HIV-AIDS di dunia kerja sampai saat ini tidak dapat tercatat secara sistematis.

When We Aware, We Will Save

Kembali pada realitas AIDS sebagai bom waktu yang setiap saat bisa meledak seketika, maka sikap siaga, sikap sadar (Aware) terhadap AIDS dan segala aspeknya adalah sangat penting untuk kita. Langkah awal tentang ini adalah masalah informasi yang benar tentang AIDS. Pengetahuan tentang AIDS adalah langkah utama untuk melindungi kita dari AIDS.

Untuk maksud tersebut, maka informasi mengenai HIV/AIDS harus kita miliki. Saat ini banyak sekali lembaga-lembaga yang memang peduli AIDS. Informasi yang lengkap, benar, jelas, dan dapat dipertanggung jawabkan bisa kita dapatkan di sana. Beberapa informasi dasar yang harus kita ketahui adalah AIDS tidak menular melalui aktivitas seperti jabatan tangan, makan bersama, menggunakan telepon bergantian, bergantian pakaian, dan tinggal serumah dengan Odha. HIV membutuhkan media untuk dapat hidup dan berkembang biak, medianya seperti cairan darah, cairan sperma, cairan vagina. Di dalam tubuh manusia, HIV akan hidup dan bertahan lama walaupun pengidap sudah meninggal. Namun, di luar tubuh HIV seperti karakter virus pada umumnya, tidak berkembang dan sangat mudah dimatikan, antara lain dengan pemutih, alkohol, kaporit, dan bahan pembunuh kuman lainnya.

Beberapa perilaku yang beresiko dapat menularkan AIDS adalah:

* Hubungan seksual dengan pasangan yang mengidap HIV tanpa kondom.
* Transfusi darah dari darah yang telah tercemar HIV.
* Ibu hamil yang tertular HIV kepada janin yang dikandungnya.
* Bertukar atau bergantian jarum tindik, jarum suntik, dari jarum tato yang telah tercemar HIV.

Untuk menghindari terpapar HIV, bagi kita, pencegahan yang paling pasti adalah "tidak melakukan hubungan seks sama sekali", kecuali dengan-pasangan sah kita nantinya. Selain itu, info penting, bahwa penggunaan narkoba ternyata meningkatkan perilaku berisiko terhadap penularan HIV/AIDS. Berdasarkan data Depkes (September 2002) 21,46 persen pengidap HIV/AIDS itu adalah pengguna narkotik suntik atau IDU (intravenus drug user). Berdasarkan golongan umur, kasus terbesar pada kelompok umur 20-29 tahun sebesar 43,41 persen. Rentang waktu antara seseorang terpapar HIV sampai dia sakit AIDS itu sekitar 5-10 tahun, berarti mereka sudah berperilaku berisiko ketika berumur 15-19 tahun.

Aware with good attitude



Sikap palin baik untuk membentengi kita dan orang-orang yang kita cintai dari infeksi adis adalah sikap sadar berperilaku positif terhadap Aids. Perilaku positif terhadap AIDS ini melipiuti perilaku pengetahuan yang benar tentang Aids, sikap proporsiaonal dalam bergaul dengan penderita HIV positif (ODHA) dan sikap komit untuk tidak melakukan hal-hal yang mengandung resiko tertularnya AIDS.

Dengan membekali diri kita dengan informasi yang benar berkaitan dengan HIV/AIDS. setidaknya kita juga sudah berperan dalam penanggulangan HIV/AIDS. Selanjutnya adalah menyebarkan informasi yang telah kita dapat tentang AIDS kepada teman dan keluarga. Dengan langkah ini, mereka tidak lagi memiliki stigma dan berperilaku diskriminatif terhadap Odha.

Informasi yang telah kita dapat dan kita sebarkan tadi tentu saja tidak akan ada gunanya apabila tidak kita terapkan pada diri, kita sendiri. Paling tidak, dengan memberikan contoh positif kepada lingkungan dengan menerapkan perilaku bertanggung jawab berkaitan dengan penularan HIV/AIDS ini. Langkah selanjutnya, kita bisa saja ikut bergabung dengan lembaga-lembaga yang konsen dengan HIV/AIDS.

Kita sadar, salah satu kendala penanggulangan HIV/AIDS ternyata tidak hanya terletak pada sulitnya menemukan formula obat yang tepat, tetapi juga terbentur budaya dan mitos-mitos yang negatif tentang HIV/AIDS. Oleh karena itu rambu-rambu tentang AIDS (AIDS code) berupa pita merah , kalau kita bersedia memulai menggunakan pita merah dan sadar betul konsekuensi dengan menyematkan pita itu, paling tidak kita sudah membantu dalam penanggulangan HIV AIDS.

Sekalilagi , when we aware, we will sva from AIDS

Kampanye penggunaan kondom untuk mencegah AIDS dapat menjebak. Meski pakai kondom, bagaimana kalau melakukan frenchkiss dengan sariawan mulut yang boleh jadi saat action ada bleeding kecil yang saling terisap ? prinsipnya adalah, lakukan sex hanya dengan pasangan syah saja.

Bersetubuih, maknanya berpadunya dua tubuh menjadi satu tubuh, dua tubuh dengan segala bawaannya bisa saja saling transfer. Bersetubuh tidak hanya aktivitas terbatas daerah vital. Apalagi seakan hanya penetrasi. Kondom mungkin bisa mencegah transvfer HIV melalui ejakulasi, tapi tidak dengan yang lain.


Senin, 28 November 2011

MENGENAL KARAKTER UNTUK KOMUNIKASI EMPHATIK



Komunikasi empatik, adalah komunikasi dimana kita menempatkan diri “pada hati” komunikan (Masyarakat, demonstran, dll). Menempatkan diri kita pada posisi hati, perasaan, fikiran komunikan akan menghasilkan harmonisasi komunikasi yang pada akhirnya dapat saling memahami. Untuk maksud tersebut, memahami fikiran, perasaan dan karakter komunikan adalah salah satu kuncinya.

Menurut Helen Keller, untuk memiliki mata yang indah, seseorang harus berusaha melihat apa yang baik dalam diri orang lain. Artinya kualitas mata sangat mempengaruhi kualitas determinasi penilaian kita terhadap diri orang lain. Ini juga berarti, mata seseorang bisa mencerminkan nilai pribadi orang bersangkutan.

Berkaitan dengan hal ini, Ralp Waldo Emerson mengungkapkan, “ mata seseorang berbicara banyak hal seperti lidah, keuntungannya adalah bahasa mata tidak membutuhkan kamus, namun bisa dipahami di seluruh dunia.

Penggambaran mata sebagai cerminan karakter ada di seluruh budaya dunia. Di Indonesia misalnya, tokoh-tokoh wayang golek bervariasi bentuk matanya tergantung karakter tokoh tersebut. Demikian juga pada sandiwara Golek Cina, tokoh-tokoh yang berkarakter beda matanya berbeda pula. Bahkan dalam simbolisme religius, tokoh jahat si pengembara (masihid dajjal) digambarkan dengan matanya yang cuma satu.

Penulis mencoba menganalisis mata dari calon presiden, dan hasilnya sudah dipublikasikan lewat milist, facebook dan lain sebagainya sebagai berikut :

DARI MATA, KITA BACA APA YANG ADA DALAM DADA
Mata Mega : menunjukan orang yang jujur, tegas, lugas dan PD, Kuat Tekad
Mata SBY : menunjukan Rendah hati, Penuh keragu-raguan dan skeptis , penurut
Mata JK : menunjukan Cerdik, permisif, kurang emphatic, Over PD , ambisius

Anda Bebas Memilih Yang Mana, Pastikan memilih yang terbaik menurut Anda. Perhatikan Mata Capres cawapres ketika berbicara, anda bisa melihat isi hati dan kepalanya.
Itu adalah salah satu contoh bagaimana memahami karakter orang melalui pandangan mata. Secara garis besar, untuk memahami karakter orang ada beberapa cara :
1. Bahasa Verbal
2. Bahasa Tubuh
3. Topo grafi wajah
4. Grafologi
5. Anatomi Tangan dan jari-jari
6. Dll.


1. Bahasa Verbal

Perhatikan percakapan pada video berikut :



Bahasa menunjukan bangsa. Pribahasa ini sangat tepat untuk menggambarkan bahwa bahasa, kualitas bahasa, pilihan kata-kata dalam berbahasa secara lisan maupun tulisan dapat mencerminkan karakter penuturnya atau penulisnya.

Steven R. Covey dalam bukunya “7 Habits” tujuh kebiasaan orang yang sangat efektif mebedakan bahasa orang yang proaktif dan reaktif sebagai berikut :

Bahasa Yang Reaktif

Tidak ada yang dapat saya lakukan
Memang sudah begitulah saya
Ia membuatku begitu marah
Mereka tidak akan mengizinkan itu
Saya terpaksa melakukan itu
Saya tidak bias
Saya harus
Seandainya saya


Bahasa Proaktif

Mari kita lihat alternative yang kita miliki
Saya dapat memilih pendekatan yang berbeda
Saya mengendalikan perasaan saya sendiri
Saya dapat memberikan presentasi yang efektif
Saya akan memilih respons yang sesuai
Saya meilih…
Saya lebih suka
Saya akan

Sementara itu lama tidaknya menahan bunyi desis ketika bicara bias menunjukan orientasi seksual seseorang. Apakah dia memiliki orientasi hetero, atau homo maupun bisexual.

2.Bahasa Tubuh




Gerald I Nierenberg dan Hendry H. Calero dalam bukunya “Membaca Pikiran Orang Deperti Membaca Buku” menyakatakan, bahwa sebelum manusia bias berbicara ia akan selalu menggunakan bahasa tubuhnya dalam berkomunikasi, ia akan menunjuk benda yang diinginkannya, memalingkan muka bila tidak menginginkan sesuatu, tertarik pada sebuah benda, ia akan menunjukan hal ini pada orang yang lebih dewasa dengan cara mendekatkan tubuhnya (baik dengan merangkak atau berjalan) kea rah benda tersebut lalu mencoba meraihnya. Besitu banyak bahasa tubuh yang kita lakukan sehari-hari baik yang kita sadari maupun tidak.

Banyak manfaat yang akan kita peroleh jika kita mempelajari dan memahami bahasa tubuh yang disampaikan seseorang. Basik disertai ucapan maupun tidak. Kita akan bias mengetahui apakah orang yang kita ajak bicara tertarik dengan bahan pembicaraan yang kita sodorkan, yaitu dengan melihat reaksinya melalui bahasa tubuh yang ia sampaikan . Dari reaksi bahasa tubuh yang dia berikan., kita bias mengambil keputusan apakah kita akan terus melanjutkan pembicaraa atau sebaiknya kita menghentikannya, dan memulai kembali pada saat yang lebih tepat.

Contoh dari bahasa tubuh yang hamper sama di seluruh dunia adalah nahasa tubuh “mengusap Dagu” yang menunjukan berfikir atau mengevaluasi. Sikap seperti ini seakan ingin mengatakan : “nah, izinkan aku mempertimbangkan “. Ini terjadi ketika orang-orang sedang melakukan proses pengambilan keputusan. Barangkali dengan setiap film barat terdapat sebu8ah adegan yang di dalamnya ada seorang dokter berjnaggut sedang mengusap dagunya berkata, “ Saya tidak tahu, Marshall, jika itu adalah cara yang terbaik untuk mengatasi masalah mereka. “

Di dalam drama musical Fiddler on The Roof, tiap kali Tevye berfikir tentang sesuatu yang penting ia selalu mengusap janggutnya. Dalam buku karya Henry Siddon yang berjudul Rhetorical Gestures mengatakan bahwa, sikap ini menandakan seorang lelaki bijak yang sedang membuat penilaian.

3. Wajah


Selain mata seperti yang telah diterangkan di atas, bagian awajah sep[erti bentuk alis, jarak antara dua alis, bentuk hidung, bentuk telinga, bentuk bibir, dan bentuk wajah itu sendiri terrmasuk bentuk leher dapat menjadi basis penilaian karakter dasar orang bersangkutan.

Sebagai contoh, jarak alis yang cukup leber menandakan orang yang memiliokinya memiliki karakter cukup sabar. Bentuk telinga yang lebar, termasuk katagori orang yang “mau mendengarkan”, sementara itu, bentunk hidung yang mbetet , seperti blukang atau terong, ada ciri dari seorang yang memiliki nafsu seksual besar. dan sebagainya.



Wajah dengan bentuk bundar, cenderung menggambarkan seorang yang sangat gemar makan, sementara mereka yang berdagu kokoh menggambarkan sorang yang punya prinsip kuat dll.

4.Tangan




David Brandon – Jones dalam bukunya “Your Hand and Your Career” mrnjelaskan tentang tangan dan karakter seseorang. Ia menjelaskan bahwa Secara tradisional , kejujuran dan ketidakjujuran telah diperlihatkan dengan tingkat kelurusan jari-jarinya, tetapi segi yang diambil ini tanpa data-data yang lain nampaknya belum cukup untuk membuat keseimbangan antara seorang dengan orang yang lain. Sementara itu, ketidak jujuran (Cheryl) ditunjukan dengan keseluruhan tangan yang kurus, dan pecah-pecah. Data yang penting dartangan pendusta ini adalah :

Dingin, susunan sangat bagus, kekenyalan keras, warna telapak tangan merah pucat, kuku-kuku panjang putih, garis tangan merah pucat hamper putih,

Ukiran jari tangan, sering dijadikan untuk penilaian bakat seseorang, seperti yang berukir iondah, dia berbakat seni, yang memiliki tyelunjuk besar, dia berbakat menjadi pemimpin, Demikian juga garis-garisnya. Garis di bawak ujung jari kelingking merupakan garis nikah, mereka yang emiliki garis lenih dari satu, cenderung memiliki kemauan untuk “berbagai Cinta” dsb. Demikian juga tebal tipisnya, akan mmenunjukan besar kecilnya dorongan untuk itu.

Morfologi tangan, bentuk logam, api, kayu atau air, memberikan karakter kecenderungan pada berbagai gangguan kesehatan. Rabaan tangan saat bersalaman juga dapat meunjukan indikasi karakter pemiliknya. Pegangan yang ringan dan dingin, adalah tangan seorang yang egois dsb.


5. Grafologi




Kita sering melmbaca iklan rekruitmen karyawan di massmedia dengan mensyaratkan lamaran ditulis tangan. Syarat ini bukan main-main, pencari tenaga kerja yang mensyaratakan lamaran dengan tulisan tanganh biasanya ingin menyeleksi awal dari puluhan ribu pelamar melalui tulisan tangannya (grafologi).

Dari tulisan tangan dan juga tanda tangan dapat diidentifikasi karakter penulisnya. Apakah dia konsisten, disiplin, stabilitas emosinya, daya artistiknya, kepercayaan dirinya dll.

Tulisan yang bentuk husuf-hurufnya konstans dinyatakan sebagai penulisnya memilik kestabilan dan disiplin yang bagus. Sementara tulisan yang keluar dari kaidah-kaidah semerstinya, menunjukan karakter semaunya sendiri. Guratan garis tulisan yang sangat berbekas menunjukan karakter emosi yang kuat (stress dll).

Untuk memahami karakter ini kadang bias dilakukan saat bersalaman, menyilakan duduk atau menawarkan minuman. Ketika seorang ditawari minuman panas atau dingin, maka pilihan panas atau dingin juga menunjukan karakter pribadinya.

Dengan mengenal karakter lawan bicara, maka kita dapat menyiasati bagaimana bisa berkomunikasi dengannya agar bisa seia sekata, yang berahir pada saling memahami. tidak terjadi misscomunication. Sudah barang tentu jika kita menjumpai kekurangan-kekurang dalam karakter orang lain tugas kita adalah menerimanya dengan jujur. Menurut Plato, menerima dengan jujur kekurangan-kekurangan orang lain dan kita mencintainya, adalah cinta sejati.


Bisa memberikan cinta sejati pada orang lain ? Mari kita coba.


The Holistic Leadership Center, siap membantu meningkatkan kemampuan komunikasi emphatik anda.

Sabtu, 26 November 2011

HARI GURU 2011



Alkisah, begitu terjadi tragedi Hiroshima dan Nagasaki, maka pertanyaan yang muncul dari Sang Kaisar adalah : Berapa guru yang masih selamat ? . Rupanya, kaisar betul-betul memposisikan guru pada posisi yang sangat berarti bagi pulihnya Jepang Pasca tragedi kemanusiaan paling mengerikan sepanjang sejarah tersebut.

Dan dunia saat ini menyaksikan, penghargaan dan penghormatan Jepang terhadap guru-gurunya telah melahirkan buah begitu manis dan lezat, Jepang meski dengan segala keterbatasan sumberdaya alamnya, telah tampil sebagai salah satu kekuatan dunia yang disegani. Hanya mereka yang menghormati guru-gurunya lah yang akan menguasai peradaban.

Sebaliknya, kalau kita sempat berkunjung ke sekolah-sekolah di jepang, maka kita dapat melihat, bagaimana guru-guru Jepang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsanya, Guru benar-benar merupakan Saka Guru bagi lestarinya nilai-nilai luhur Bangs Jepang.

Sebagai bangsa yang berketuhanan yang maha esa sebagai salah satu nilai luhur dalam dasar falsafah negara, sudah selayaknya guru-guru di Indonesia menjadi Saka Guru tegaknya "Ketuhanan Yang Maha Esa" dengan segala implikasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga Bangsa Indonesia, melalui guru-gurunya, akan berjalan ke depan sesuai haluan dan janji Proklamasi 1945.

Sebagai salah satu gerakan moral, pada hari guru 2011 ini, mari kita renungkan puisi Munajad Guru yang penulis bacakan di depan peserta Apel hari Guru Perguruan Diponegoro Jakarta berikut ini :



Munajad Guru :

TUHAN, AJARI KAMI BAHASA CINTA-MU


Ilahi,
Engkaulah ilah yang satu tanpa sekutu
Al Ma’bud dimana kami bersujud dalam tahjjaud
Mengharap berkah hidup
Selama jantung kami berdegup

Yaa Robbii,
Engkau pusat tarbiyah kami
Dimana kami rentangkan sajadah,
Mengajari kami mendidik penuh gairah
Dalam tarbiyah untuk tegiuhkan Firmanmu Ya Allah.
Engkau bimbing kami
Hingga mumpuni pemahaman kami
Tentang tasbih bintang gemintang
Tentang takbir matahari dan tahlil bahari
Hingga kepatuhan sujud elektron,
Yang bergerak serentak di lintasannya
Seakan mengumandangkan firman-Mu
Wa kullu fii falakin yasbahuun.

Yaa Rahman,
Ajari kami bahasa cinta-Mu
Hingga kami tepat mencintai
Hamba-hamba yang mencintai-Mu
Ajari kami bahasa cinta-Mu
Agar kami dapat mendidik penuh cinta
Hingga terbina siswa yang mencintai-Mu
Sebab, hanya mereka yang mencintai-Mu
Dapat mencintai guru- guru.

Jakarta, 25 November 2011

Realitas Guru

Kita dapat merasakan langsung sikap kearifan, kedisiplinan, kejujuran, ketulusan, kesopanan serta sebagai sosok panutan menjadikan profesi guru berbeda dengan yang lain. Lantaran tanggung jawab dari profesi guru tidak berhenti pada selesai ia mengajar, melainkan keberhasilan siswa dalam menangkap, memahami, mempraktekkan serta mengamalkan ilmu yang diterima dalam kehidupan sehari-hari baik langsung maupun tak langsung. Hal ini membuat citra seorang guru di mata masyarakat selalu berada di tempat yang lebih baik dan mulia.

Guru dalam kaitaannya dengan kelembagaan, sebagaimana yang dikemukakan Djamin (1999), bahwa citra guru mempunyai arti sebagai suatu penilaian yang baik dan terhormat terhadap keseluruhan penampilan yang merupakan sosok pengembang profesi ideal dalam lingkup fungsi, peran dan kinerja. Citra guru ini tercermin melalui keunggulan mengajar, memiliki hubungan yang harmonis dengan peserta didik, serta memiliki hubungan yang harmonis pula terhadap sesama teman seprofesi dan pihak lain baik dalam sikap maupun kemampuan profesional. Dari sudut pandang peserta didik, citra guru ideal adalah seseorang yang senantiasa memberi motivasi belajar yang mempunyai sifat-sifat keteladanan, penuh kasih sayang, serta mampu mengajar di dalam suasana yang menyenangkan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa citra guru berkaitan erat dengan profesionalitas guru yang berhubungan dengan tugas dan kewajibannya sebagai diri pribadi, pendidik, dan hubungan sosial-kemasyarakatan.
Pola perilaku guru berhubungan dengan profesinya sebagaimana yang dikemukakan oleh Soetjipto dan Raflis Kosasi (2007:43) adalah berhubungan dengan bagaimana pola tingkah laku guru dalam memahami, menghayati, serta mengamalkan sikap kemampuan dan sikap profesionalnya yakni, sikap profesional keguruan terhadap: peraturan perundang-undangan, organisasi profesi, teman sejawat, anak didik, tempat kerja, pemimpin, dan pekerjaan.



Citra guru yang ideal seperti itu, saat ini, jika kita amati langsung dalam realitas kehidupan guru, tetrutama bagaimana guru di kelas dan berinteraksi dengan sejawatnya di sekolah-sekolah, semua itu sudah mengalami pergeseran. Peningkatan kesejahteraan guru melalaui berbagai skema kebijakan, tidak semena-mena meningkatkan citra dan profesionalisme guru. Bahkan sebaliknya, aliran uang yang cukup menggiurkan dengan beban kerja mengajar 18 Jam Pelajran, tidak digunakan untuk meningkatkan kinerjanya, tetapi untuk berbagai hal yang kadang bersifat laghwun dalam wacana agama. Ngobrol tentang gaya hidup, ghibah, atau bahkan menikmati semua itu untuk hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan peningkatan citra guru.

Dalam konteks hubungan antar guru, interaksi antar guru dengan teman sejawat, perlu diakui bahwa gambaran ideal itu amat sangat sulit ditemukan. Like and dislike dari atasan dalam pembagian kelezatan kue proyek sering melahirkan budaya pergaulan yang tak sehat, cari muka, menjilat, menelikung teman sendiri, sangat tidak sulit untuk ditemukan. Grouping, firqoh, dalam berbagai bentuknya seperti brigade 13, brigade 5, brigade elit dan sejenisnya mudah sekali kita temui dalam interaksi pengajar-pengajar saat ini. Bahkan kadang manipulasi-manipulasi yang sangat mendzalimi sejawat yang tidak disukai dilakukan oleh atasan hanya untuk memperjuangkan kroni-kroni yang disukai. Bisakah guru-guru dengan karakter demikian mengemban amanah membangun karakter bangsa ?

Memudarnya Citra Guru

Sudjana dalam Mustafa (2005) menjelaskan rendahnya pengakuan masyarakat terhadap profesi guru yang mengakibatkan rendahnya citra guru disebabkan oleh faktor berikut: (1) adanya pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapapun dapat menjadi guru asalkan ia berpengetahuan; (2) kekurangan guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk mengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi guru; (3) banyak guru yang belum menghargai profesinya, apalagi berusaha mengembangkan profesinya itu. Perasaan rendah diri karena menjadi guru, penyalahgunaan profesi untuk kepuasan dan kepentingan pribadinya. Syah (2000) menyorot rendahnya tingkat kompetensi profesionalisme guru, penguasaan guru terhadap materi dan metode pengajaran yang masih berada di bawah standar, sebagai penyebab rendahnya mutu guru yang bermuara pada rendahnya citra guru.

Secara rinci dari aspek guru rendahnya mutu guru menurut Sudarminta dalam Mujiran (2005) antara lain tampak dari gejala-gejala berikut: (1) lemahnya penguasaan bahan yang diajarkan; (2) ketidaksesuaian antara bidang studi yang dipelajari guru dan yang dalam kenyataan lapangan yang diajarkan; (3) kurang efektifnya cara pengajaran; (4) kurangnya wibawa guru di hadapan murid; (4) lemahnya motivasi dan dedikasi untuk menjadi pendidik yang sungguh-sungguh; semakin banyak yang kebetulan menjadi guru dan tidak betul-betul menjadi guru; (6) kurangnya kematangan emosional, kemandirian berpikir, dan keteguhan sikap dalam cukup banyak guru sehingga dari kepribadian mereka sebenarnya tidak siap sebagai pendidik; kebanyakan guru dalam hubungan dengan murid masih hanya berfungsi sebagai pengajar dan belum sebagai pendidik; (7) relatif rendahnya tingkat intelektual para mahasiswa calon guru yang masuk LPTK (Lembaga Pengadaan Tenaga Kependidikan) dibandingkan dengan yang masuk Universitas.

Sementara itu Nana Sudjana (2000) menjelaskan rendahnya pengakuan masyarakat terhadap profesi guru disebabkan oleh faktor berikut: (1) adanya pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapapun dapat menjadi guru asalkan ia berpengetahuan; (2) kekurangan guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk mengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi guru; (3) banyak guru yang belum menghargai profesinya, apalagi berusaha mengembangkan profesinya itu. Perasaan rendah diri karena menjadi guru, penyalahgunaan profesi untuk kepuasan dan kepentingan pribadinya, sehingga wibawa guru semakin merosot. Sedang Muhibbin Syah (2000) menyorot rendahnya tingkat kompetensi profesionalisme guru. Penguasaan guru terhadap materi dan metode pengajaran masih berada di bawah standar.



Guru Guru Yang Kita Butuhkan

Pada era dimana Indinesia semakin kehilangan jati dirinya, maka Guru memiliki peran strategis dalam Pembangunan Karakter Manusia Indonesia Seutuhnya (Insan Kamil Indonesia). Manusia Indonesia yang Utuh, yang sempurna dalam kemanusiaannya.

Membangun karakter demikian tentu tidaklah mudah. Ini memerlukan keseriusan (jihad) dan kesinambungan dan meliu yang mendukung. Jika diumpamakan karakter mulia itu adalah mutiara yang bercahaya, yang indah mempesona, maka hal itu hanya ada di dasar laut. Kita harus berani berlayar, naik perahu (safinah), bersiap menghadapi berbagai gelombang dan badai (jihad) dan mau menyelam (slulup) ke dasar laut bahkan ke palung palungnya.




Proses demikian tentu sangat butuh pengerahan berbagai sumber daya, keseriusan, political will, dan dukungan dari seluruh masyarakat. Berlian hanya dapat dihasilkan dari proses yang matang, dan treatmen yang tepat. Coba renungkan puisi berikut :


MUTIARA CINTA

Sunset senandungkan serenada senja.
Pada terang yang menghilang
terpancang gelap menghadang.
Bumi nan temaram,
meremang didekap kegelapan
bagai hatiku yg lupa akan ada-Mu.

Kau rebahkan keangkuhanku di atas lembut raut rumput
saat agin laut larut dalam derai rambut.
Sambil bisikan indah mutiara di palungnya,
yang tetap tembus cahaya purnama.

Mendung menggelantung,
melarung jantung mengurung untung,
belatung dan entung terapung di atas lembayung,
yang terusung menghampiri saung demi saung nan murung.

Kau teguhkan sunset di pantai murung.
Dimana perahu perahu nelayan urung memburu ikan.
Kau sibakan palung memancarkan cahaya mutiara,
yang hanya dapat diambil para penyelamnya.



Pertanyaan mendasar dan introspekti bagi guru-guru Indonesia saat ini adalah : apakah kita layak disebut guru dangan apa yang kita lakukan ? Kalau ya, konstribusi apa yang telah atau paling tidak akan kita lakukan dalam waktu sesegera mungkin ?

Berkaitan dengan perayaan hari guru yang berdekatan dengan Tahun baru Hijriah 1433 H, The Holistic Leadership center mengucapkan : Selamat Berhijrah Guru Guru Indonesia ! Semoga kita dapat mentauladani Guru Agung Kita Muhammad SAW.


Minggu, 20 November 2011

KASIH MEMBAWANYA KE SURGA


Kita tentu telah memahami kisah berikut yang diriwayat kan oleh Bukhari sebagai termaktub di bawah ini :

“Diampunkanlah seorang wanita pezina yang melewati anjing (yang berada di atas sumur) yang menjulurkan lidahnya dan hampir mati kehausan, lalu wanita itu melepas sepatunya dan diikat dengan kerudungnya lalu ia membawa air kepada anjing itu maka dia (wanita tsb), diampuni karenanya” (Hadits: HR.Bukhari).

Dalam kisah lain diseritakan : suatu hari seorang melewati anak yang sedang bermain burung yang diikat kakinya dengan tali, begitu dilepas, burung terbang ke atas dan kemusian ditarik kembali. Melihat yang demikian, orang tersebut kemudian membeli burung tersebut dan melepaskannya hingga terbang bebas. Budiman ini juga dinyatakan sebagai penghuni surga.

Sementara itu, seorang ulama yang sedang menulis buku melihat minumannya dihinggapi lalat. Demi melihat lalat yang sedang minum, dibiarkannya dengan lalau itu meneguk minumannya hingga puas. Ulama ini pun dinyatakan ahli surga.

Tiga kisah yang meilbatkan orang budiman dan berbagai macam hewan ciptaan Allah tersebut bermuara pada satu kata Kasih, mahabbah. Sifat Kasih yang merupakan sifat Allah yang diperuntukan bagi semua mahluknya, tanpa pandang bulu, dan ada dalam diri masing-masing orang yang berbeda latar belakang telah memberi efek yang sama : Surga.
Dengan demikian Kasih dapat dikatakan dapat membawa seseorang menjadi ahli surga.

Kisah kasih itu akan menjadi lebih jelas nilai tarbiyahnya dengan kisah seorang yang mengurung kucing dan kucing itu mati kelaparan. Apa yang dia lakukan mendapatkan balasan dengan dimasukannya dia ke neraka. Antagonisme ini memberikan tarbiyah kepada kita bahwa kasih dapat membawa pelakunya ke surga dan antikasih dapat embawanya ke neraka.

JIka berbuat kasih kepada hewan masuk surga , bagaimana jika kita berbuat kasih kepada manusia dan kepada seluruh alam ?

Jika berbuat anti kasih masuk neraka, lantas bagaimana jika kita berbuat kejam, dzalim, membunuh, menghancurkan manusia dan alam raya ?


Berwasiat Tentang Kasih



Al Quran menyebutkan orang orang yang berwasiat tentang kasih sayang sebagaimana makna ayat berikut :

Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. (Q.S 90 : 17 - 18).

Orang yang berwasiat tentang kasih sayang menurut ayat di atas adalah orang-orang golongan kanan yang termasuk dalam golongan ahli surga. Orang-orang ini adalam mereka yang mau "menempuh" jalan yang sulit. Bersedia mengatasi berbagai problema yang dihadapi umat yakni :(Yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,atau memberi makan pada hari kelaparan,(kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,atau orang miskin yang sangat fakir.

Dunia saat ini sedang dalam ancaman krisis global yang serius. Setelah Amerika, kini krisis melanda Eropa. Negara-negara yang selama ini notabene sebagai negara-negara yang berpesta elalui "perbudakan Uang" dengan sistem kapitalisme/neoliberalisme, kini justru dihadapkan ancaman serius. Seolah-olah Allah mengekpose, melehke (dalam bahasa jawa), ini loh sistem yang kamu rancang ternyata buat negerimu sendiri jadi berantakan.



Perbudakan manusia dalam wajah baru, melalui kontrak-kontrak kerja yang sangat menindas kaum pekerja, menjadikan manusia hanya sebagai faktor produksi, harus dibebaskan melalui konsep-konsep baru pengembangan ekonomi yang berparadigma membagi kasih, bukan menumpuk kapital dan mengejar profit. Pengembangan Ekonomi sebagai pengejawantahan pembumian sifat Rahman Ilahi, memungkinkan dijadwalkannya agenda-agenda yang lebih bernuansa mencara barkah.

Schedule-schedule kerja, aturan dan tata tertib, SOP dan juknis dapat diorientasikan dan disesuaikan dengan berbagai kepentingan penghambaan diri kepada Allah SWT. Sehingga tidak ada aturan-aturan yang bernada menentang syari.

Dunia saat ini juga dihadapkan pada relitas pahit. Milayaran manusia dimuka bumi menderita kelaparan kronis. Sementara dilain pihak, triliunan dolar Amerika setiap tahun dibuang cuma-cuma hanya untuk mengangkat senjata. Kesombongan-kesombongan pada perilaku hukum rimba, telah mencabik-cabik nurani manusia untuk menyantuni sesama. Mengasihi yang papa, memberi energi bagi yang duafa.

Golongan kanan, golongan yang masuk surga adalah mereka yang mau berwasiat kasih sayang, dan secara riil mau menjalani hidupnya untuk bersedia membebaskan berbagai perbudakan, exploration der long parlong, sekaligus membagi cahaya untuk menghangatkan kehidupan bagi orang-orang yang membutuhkan.

Karakter Hamba Sang Pengasih :



(63) Dan hamba-hamba dari Tuhan Yang Pemurah itu, ialah orang orang yang berjalan di atas bumi dengan sopan dan bila mereka ditegur sapa oleh orang-orang yang bodoh, mereka menjawab dengan "salam".

(64) Dan mereka yang pada malam hari bergadang menyembah Tuhan, baik sujud maupun ber diri.

65) Dan mereka yang berkata: Ya Tuhan kami, jauhkan kiranya kami daripada azab neraka jahannam, karena azab neraka jahannam itu sangat memilukan.

(66) Dia (neraka jahannam) adalah seburuk-buruk tempat kediaman dan seburuk-buruk tempat tinggal.

(67) Dan orang-orang yang bila menafkahkan harta mereka, tidaklah mereka ceroboh dan tidak pula kikir, melainkan per terTgahan di antara keduanya.

(68) Dan orang yang tidak menyeru Tuhan yang lain bersama Allah, dan tidak mereka membunuh din yang diharamkan oleh Allah kecuali menurut haknya dan tidak pula mereka berzina. Dan barangsiapa yang berbuat demi kian itu, niscaya akan bertema ea dengan dosa.



(69) Berlipat-gandalah siksa yang akan dideritanya di hari kiamat, clan tetap mereka di sana dalam keadaan terhina.
Kecuali orang yang taubat, dan beriman dan beramal dengan amalan yang shalih. Orang orang yang semacam itu akan diganti oleh Allah kejahatannya dengan berbagai kebajikan. Dan Tuhan Allah adalah Maha Peng ampun dan Maha Penyayang.

(71) Dan siapa-siapa yang kembali (taubat) clan beramal pula dengan amalan-amalan yang shalih, maka sesungguhnya kembalinya itu ialah kepada Allah, sebenarnya taubat.

(72) Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian dusta;dan bila mereka melalui urusan-urusan yang tidak ada gunanya, mereka lewat saja dengan sikap yang mulia.

(73) Dan orang-orang yang bila di ingatkan ayat Tuhan kepada mereka, tiadalah mereka menuli kan telinga dan membutakan mata.

(74) Dan orang-orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugerahilah kiranya kami ini dari isteri-isteri dan keturunan kami yang men­jadi cahayamata, dan jadikanlah kiranya kami ini menjadi Imam ikutan daripada orang-orang yang berta.kwa kepada Engkau.

(75) Orang-orang itulah yang akan diberi ganjar pahala dengan ruangan yang mulia karena ke -sabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan segala kehormatan dan kebahagiaan.

(76) Kekal mereka di sana selama nya! Itulah yang sebaik-baik tempat kediaman dan tempat tinggal.

Demikianlah karakter hamba-hamba Yang Pengasih yang dideskripsikan dalam Q.S Al Furqon.


Menjadi Rahmatan Lil "alamin




Ketika kita mampu membumikan kerahmanan, kemahapengasihan Allah dalam kehidupan nyata kita, maka kita akan menjelma sebagai individu penuh kasih kepada semua makhluq Allah SWT yang dikenal sebagai Rahmatan lil 'alamin, rahmat bagi alam semesta. Bukan terbatas mengesihi dirinya, keluarganya, kelompoknya, sukunya, bangsanya atau terbatas bagi manusia saja, tetapi penuh kasih juga terhadap hewan, tumbuhan, udara, darat dan lautan.

Pemanfaatan berbagai sumber yang ada, baik sumber hayati maupun sumber non hayati, biotik dan abiotik, senantiasa mempertimbangkan fungsi kerahmatannya, yang semuanya akan memperoleh perhitungan dari Allah SWT. Dengan demikian sangat dapat dipahami mengapa "sang pelacur" mendapat ampunan, karena sifat kasihnya dibalas oleh Allah dengan Kasih Ilahi yang berlipat.

Di tengah kehidupan yang semakin berat, dengan tantangan yang semakin mendaki, maka wasiat untuk saling mengasihi, untuk menebar kasih adalah sebuah keharusan yang perlu didahulukan berbarengan dengan wasiat untuk bersabar, yang dikenal dengan tawashobishshobr wa tawa shobilmarhamah.



Walau demikian bukan berarti kita melupakan tawashobishobr tawashobil haq. Berwasiat akan kesabaran dan kebenaran yang tertuang dalam Q.S Al Ashr. Karena kita juga memahami bahwa berbagai kesulitan sistemik yang dihadapi umat manusia tidak jarang akhibat pelanggaran terhadap nilai-nilai kebenaran, nilai-nilai keadilan dan nilai-nilai hak azazi manusia yang sistemik pula.

Sudah barang tentu penegakkan nilai-nilai kebenaran tretap mengacu pada dan berpijak pada nilai-nilai kasih sayang. Sebab, perbuatan baik apapun tanpa diawali/berpijak dengan Asma Allah yang maha pengasih dan penyayang maka terputus kebaikannya.

Ke depan kita membutuhkan budiman-budiman kasih untuk menyelamatkan dunia ini.


Senin, 14 November 2011

KESEHATAN HOLISTIK, KONSEP DAN PRAKTEK KAMI

"Kedokteran holistic yang kami kembangkan dilandasi oleh Kedokteran Barat, Penyembuhan Timur dan Dirosah Nabawiah. Keunggulan-keunggulan kedokteran Barat Cepat dan Akurat, Penyembuhan Timur yang Harmonis dengan alam dan aman, serta Dirosah Nabawiah (ajaran Rasul) yang menekankan barokah (halalan Thoyyibah) dipadukan dengan selaras dalam The Holistic Medical Center dengan prinsip ini, kita menghilangkan penyakit tanpa sakit, menghilangkan gangguan tanpa keracunan. Anda dapat bergabung dalam Gerakan Kedokteran Holistik kami. Just Call 0878 88 99 27 99"



Dengan prinsip dasar pengembangan Kedokteran Holistik ini, maka kami mencoba untuk tidak menghadapkan konsep dan praktek berbagai Genre kedokteran yang ada secara diametral, yanseakan satu dengan yang lainnya adalah bertentangan. Kami berusaha untuk "berdamai" dan melakukan poerpaduan selaras dari berbagai keunggulan kedokteran itu untum mendapat hal yang lebih bermanfaat.

Seperti diuraikan dalam prinsip kedokteran kami, ada beberapa kata kunci yang terbentuk dari keunggulan-keunggulan unsur pembentuknya. Yakni :
a. Cepat
b. Akurat
c. Matural
d. Aman
e. Halal
f. Thoyyib.
g. Berkah

Cepat dan Akurat

Realitas masyarakat modern yang sangat dinamis, membutuhkan pelayanan dan penanganan yang Cepat dan Akurat. Praktek kedokteran barat yang biasanya bersentuhan dalam dua hal penting : kemikalia (pemanfaatan bahan bahan kimiawi) dan bedah kemudian berkembang dengan adanya Radio therapi (penyembuhan dengan pemanfaatn penyinaran sinar radio aktif), dimana kita tidak menutup mata bahwa hal ini memiliki dampak negatif meski ditekan seminimal mungkin, namun kecepatan dan keakuratannya sungguh perlu kita akui.



Pemanfaatan karakter kecepatan dan akurasi dari berbagai perkembangan yang snagat menakjubkan dari konsep dan teknology kedokteran barat ini diadopsi secara selektif, dengan meninggalkan hal-hal yang bersifat mudhorot dalam kedokteran holistik ini. Sebagai contoh, berbagai proses diagnostik yang memungkinkan diperoleh hasil diagnosa yang cepat dan akurat dimanfaatkan sebagai landasan therapi yang menyembuhkan.

Natural dan Aman

Bertbagai efek samping dari terapi dengan menggunakan berbagai kemikalia, radio therapi, dan proses pembedahan yang telah kita maklumi adanya, diusahakan dapat direduksi hingga tingkat yang paling minimal. Pemanfaatn berbagai produk dan senyawa lamiah yang aman dan selaras dengan alam, sangat ditekankan tidak terhenti pada sekedar sediaan herbal.



Pemanfaatn substansi alamiah yang murni (pure natural agent) yang dapat terkur secara akurat sangat memungkinkan dilakukan mengingat perkembangan bioteknologi yang snagapesat. Melalui berbagai teknik bioteknologi seperti rekayasa genetik (Genetic Engineering), kukltur jaringan, kloning, bioinokulasi dan sejenisnya memungkinkan diperoleh Natural agent yang efektif untuk terapi.

Dengan mengembangkan berbagai produk herbal dan animal menjadi sediaan farmasi yang aman, ke depan kedokteran holistik akan menjadi pilihan teknologi penyembuhan penyakit tanpa menimbulkan sakit, menghilangkan gangguan tanpa menimbulkan keracunan serta dengan dosis yang akurat diperhitungkan, akan menjadikan teknologi penanganan yang cepat dan akurat.

Berprinsip Berkah


Salah satu pilar dari The Holistic Medical Center adalah Dirosah Nabawiah, yakni ajaran Nabi. Kami menyebutkan ajaran, bukan teknologi kedokteran nabi, karena dalam pandangan kami, rasulullah SAW telah memberikan berbagi prinsip-prinsip penyembuhan dan penjagaan kesehatan melalui hadits-hadistnya tanpa beliau sendiri berpraktek sebagai dokter atau tabib. Apa lagi, dalam beberapa hal apa yang dilakukaatau disabdakan rasul bukan sesuatu yang monopoli dilakukan rasul sendiri, tetapi sesungguhnya juga dilakukan oleh masyarakat Arab bahkan Timur tengah secara luas.



Sebagai misal, bekamp, teknologi kedokteran dengan paradigma penyakit beredar melalui darah ini tentu saja dilakukan pula oleh masyarakat Arab baik muslim maupun non muslim. Dengan paradigma penyakit beredar melaui darah, maka darah harus dibersihkan. Darah kotor harus dibersihkan. Kurang lebih pada era yang mungkin hampir bersamaan, di bagian bumi lain terdapat praktek dengan paradfigma yang hampir bersamaan, yakni menyembuhakan dengan mengeluarkan darah kotor. Perbedaannya, di bagian dunia lain ini tidak menggunakan jarum sebagai alat pengeluaran darah kotornya, namun menggunakan lintah (Hirudo medicinalis).

Sementara itu, di bagian dunia lain, dengan paradigma berbeda, bahwa penyakit beredar melaui aliran-aliran energi, berkembanglah penanganan kedokteran dengan memanfaatkan aliran aliran energi. Kita semua tahu, therapi penyakit dengan memanfaatkan aliran-aliran energi ini berkembang luarbiasa. Tabib-Tabib China dengan kemampuan technologi acupungturnya sangat terkenal seantero dunia.

Dalam perkembangannya teknologi kedokteran dengan paradigma-paradigma itu, mewujud dalam bentuk bentuk inovasinya. Teknologi pembersihan darah, telah berkembang menjadi Hemodialisis (HD) dan teknologi acupuntur yang dulu menggunakan penembusan jarum sehingga sebagian orang tidak merasa nyaman, berkembang menjadi teknologi yang tanpa penembusan namun tetap memanfaatkan titik-titik akupuntur, kini kita mengenal apa yang disebut accupoint.



Dirisah Nabawiah mengajarkan kita untuk selalu belajar dan belajar, dengan demikian, prinsip Dirosah Nabawiah yang dilakukan oleh The Holistic Medical center ini bukan musiumisasi teknologi yang telah ada, namun selalu memanfaatkan perkembangan teknologi itu sendiri. Pertimbangan ajaran nabi (Islam) terutama pada prinsip-prinsip syar'i yang tidak menghalalkan segala cara. Pertimbangan halal-haram dalam pemilihan proses dan materi terapi serta pencapain kebaikan menyeluruh (halalan thoyyibah) digunakan oleh The Holistic Medical Center untuk mendapatkan berkah penyembuhan dari Allah SWT.

Dengan pertimbangan prinsip ini maka ketika kita melakukan therapi diabetus melitus misalnya, kita tidak mungkin menggunakan penyuntikan insulin dari babi, demikian juga ketika kita menggunakan sedian-sedian kapsul, kita menghindari penggunaan preparat-preparat kapsul yang terbungkus dengan kasul (kulit) berbahan gelatin atau komponen lain yang haram.



Dari uraian singkat di atas, maka dalam prakteknya, Kedokteran holistik ini memiliki tiga tahapan penting :

1. Tahap Diagnostik

Memanfaat berbagai keunggulan ilmu kedokteran dari berbagai sumber untuk memperoleh hasil diagnosa yang cepat dan akurat. Dalam konteks ini The Holistic medical sangat apresiate terhadap pemakaian alat-alat diagnostik modern maupun diagnostic cepat akurat melalui pendekatan lain.

2. Tahap Therapi

Memanfaatkan berbagai produk yang terukur, aman, legal dan juga halal dengan disertai pendekatan spiritual melalui doa-doa ma'tsurot untuk memperoleh penyembuhan yang menyeluruh dan berkah, dan menghindarkan dari berbagai efek samping maupun timbulnya masalah baru dalam rposes therapi.



Therapi juga iupayakan dengat perlakuan yang aman, nyaman dan menyenagkan. Therapi cardiovaskuler dengan penyisiran seperti terlihat pada video di atas adalah contoh therapi curatif maupun preventif yang dapat dilakukan sepasang suami istri sambil menjalin komunikasi penuh kasih.

3. Tahan Preventif dan Maintenance

Merekomendasikan pendekatan hidup sehat yang diajarkan rasul (dirosah Nabawiah) dengan menjaga pola makan, pola istirahat, olah raga dan laku batin untuk mendapatkan imunitas kejiwaan yang dapat menghindarkan dari berbagai macam penyakit kejiwaan.

Sebagaimana apa yang dilakukan pada Praktik kedokteran pada zaman Nabi SAW yang dilakukan oleh beliau adalah mengatur makan dan minum, shaum, minum madu, minum air putih, susu murni, kurma dan semacamnya. Nabi SAW pun berolahraga dan berobat, diantaranya berbekam. Pada masa beliau pun juga berkembang pengobatan ramuan, fashid, dan al-kayy bakar. Ahli al-kayy yang terkenal dari sahabat Nabi adalah Abi Thalhah. Al-imam al-Bukhariy adalah seorang ‘alim ahli hadist pertama yang menyusun kitab Ath-Thibb-un-Nabiy. Dalam kitab shahihnya terdapat lebih dari 80 hadist yang berkaitan dengan ilmu kedokteran. Sedang hadist-hadist mengenai kedokteran lainnya tersebar luas dalam kitab-kitab; shahih muslim, sunan abu dawud, at-tirmidziy, al-baihaqiy, ahmad, ad-dailami, dan yang lainnya.



Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati, oleh karenanya, The holistic medical Center merekomendasikan kepada kita semua, untuk melakukan budaya hidup sehat, termasuk memanfaatkan berbagai produk nutrisi yang sangat bermanfaat untuk memenuhi asupan kebutuhan gizi bagi tubuh kita secara proporsional.

Anda berminat ingin tahu masalah Kedokteran holistik ? kami siap berbagi pengetahuan dan pengalaman dan skill kepada anda melalui Seminar, Training. workshop, talk show dll. Ingin mengundang kami ? Just Call : 0878 88 99 27 99.



Ide besar saya adalah membangun Taman Firdaus di muka bumi. Menjadikan bumi sebagai tempat bermain yang aman bagi anak anak semua bangsa. Oleh karenanya saya mencoba untuk bisa menjadi sahabat bagi semua. Tanpa harus dibatasi oleh status ekonomi, etnik, agama, ideologi, maupun orientasi seksual. Karena siapapun kita, Kasih Tuhan ada di atasnya. Sedangkan surga di langit, biarlah Nurani kita yang akan menuntunnya ke sana, karena Nurani (baca Fithroh) kita akan menjadi cahaya untuk menemukan jalan yang tepat ke arah surga. Anda Mendukungnya ? ayo bergandengan tangan (Darwono Tua Guru - page of Facebook).