MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Kamis, 25 Januari 2018

RELEVANSI INSTRUKSI GUBERNUR ANIES BASWEDAN TERKAIT GERHANA

Jakarta baru saja diguncang gempa dengan kekuatan 6,1 SR yang berpusat di Lebak Banten. Satu minggu ke depan, tepatnya tanggal 31 Januari 2018 Jakarta kembali akan menyaksikan fenomena alam dengan akan terjadinya gerhana bulan total. Baik gempa maupun gerhana merupakan ayat-ayat kauniah yang Allah tunjukan kepada kita semua yang sudah barang tentu memiliki makna, ada hikmah dengan adanya ayat kauniyah tersebut. Bagi kaum beriman, khusunya yang disebut sebagai ulul albab (orang yang berakal), baik ayat kauniah maupun ayat qauliah keduanya mengandung makna akan keagungan Allah SWT yang mampu menyadarkan dirinya akan betapa kecil dan posisi dirinya di hadapan alam raya apalagi di hadapan Allah SWT sang pencipta. QS. Ali Imron 190 menyatakan : إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ Yang artinya kurang lebih " 190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, 191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka"
Gerhana bulan, adalah fenomena alam (ayat kauniah) yang melibatkan peredaran bumi, matahari dan bulan yang tentu saja memiliki taqdirnya sendiri-sendiri (Khloqa kulla syain biqodarin) dimana mereka bergerak di bentara alam raya ini melalui garis edarnya masing masing (wa kullu fi falaqin yasbahun). Dengan kecepatan dan garis edar masing masing, memungkinkan terdapat posisi bumi, bulan dan matahari bervariasi. Terkait dengan kedudukan itu muncul berbagai fenomena alam sebagai contog fenomena hilal, fenomena purnama dan fenomena bulan mati. Beberapa akibat-akibat gerak bulan adalah : Adanya fase-fase bulan; Terjadinya pasang surut air laut; Terjadinya gerhana; Permukaan bulan yang terlihat dari bumi selalu sama
Hilal, yang bias ajuga dikatakan sebagai bulan sabit awal, dalam alquran dinyatakan sebagai patokan perhitungan waktu bagi manusia dan pelaksanaan ibadah (haji). Dari peredaran bulan ini dapat ditentukan kapan diawalinya puasa Ramadhan dan kapan mengahirinya. Juga dapat ditentukan kapan hari arafah tiba untuk melaksanakan wukuf. Selain hilal, perdearan bulan juga banyak ditunggu saat bulan nampak utuh bercahaya yang dikenal sebagai bulan purnama. Pada kondisi tertentu, akan terjadi fenomena yang disebut sebagai germana yakni saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Gerakan benda angkasa, husunya bulan dapat diamati (diobservasi), dihitung dan ahirnya diformulasikan dalam rumusan informasi-informasi yang bermakna yang saling berhungungan yang kemudian disebut ilmu Falaq. Mengingat perdearan peredaran bulan sangat menentukan kapan dimulainya ibadah dalam Islam, tidak heran jika sejak awal bangkitnya Islam. ilmu falaq berkembang pesat, salah satu ahli falaq yang sangat terkenal adalah al khawarizmi yang bernama lengkap Abu Ja'far bin Musa al-Khawarizmi (780-847 M) sebagai ketua observatorium al-Makmun, dengan mempelajari karya al-Fazari (sidhanta), dia behasil sebagai orang pertama yang mengolah sistem penomoran india menjadi dasar operasiaonl Ilmu Hisab (perhitungan). Al Khawarizmi juga mengelurkan teori-teori yang monumental antara lain: penemuan angka 0 (nol) India, maka terciptalah pecahan desimal sebagai kunci terpenting dalam perkembangan ilmu Hisab, penyusunan pertama tabel Trigonometri Daftar Logaritma yang masih berkembang sampai sekarang, penemuan kemiringan zodiak ( ekliptika ) sebeasar 23,5 derajat atas ekuator.
Dengan ilmu hisab selain dapat menentukan kapan dimulainya dan diakhirinya ibadah shaum Ramadhan, juga datap diperdiksi kapan terjadinya pasang surut - pasang naik. Bulan yang lebih dekat dengan bumi mempunyai pengaruh yang lebih besar pada pasang dan surutnya air laut dibandingkan dengan pengaruh gravitasi matahari. Pasang dan surut terbesar terjadi pada saat bulan baru dan bulan pumama karena pada saat itu, matahari, bulan, dan bumi berada dalam bidang segaris. Pasang terendah terjadi pada saat bulan perbani. Oleh karena itu, pasang terendah disebut juga pasang perbani. Ketika pasang perbani, pasang terjadi serendah-rendahnya karena kedudukan matahari dan bulan terhadap bumi membentuk sudut 90 derajat. Oleh karena itu, gravitasi bulan dan matahari akan sating memperlemah.
Akhibat pengaruh pasang surut terjadi perbedaan tinggi air pada saat pasang dan surut di laut terbuka mencapai 3 m. Tetapi, di tempat-tempat sempit seperti di selat atau di muara sungai, perbedaan tinggi air ini dapat mencapai 16 m. Bumi yang diselubungi air laut akan sangat dipengaruhi oleh gaya gravitasi bulan. Akibatnya, daerah yang berhadapan dengan bulan akan mengalami pasang, sedangkan daerah yang tegak lurus terhadap kedudukan bulan akan mengalami surut. Pengaruh Pasang dan Surut Air Laut Di pelabuhan yang dangkal, pada saat air surut, air laut menjadi sangat dangkal. Akibatnya, kapal nelayan tidak dapat merapat ke dermaga. Kapal besar akan kandas jika merapat di dermaga.
Akhibat dari fenomena itu, kapal besar akan mengalami kesulitan membawa ikan hasil tangkapannya ke darat. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan perahu yang lebih kecil yang masih dapat merapat di dermaga. Keadaan ini tidak menguntungkan karena nelayan harus mengeluarkan biaya tambahan. Adanya pasang air laut juga dapat mengganggu tanaman di persawahan pasang surut. Jika air laut sampai masuk ke sawah yang ditanami padi, maka tanaman padi akan mati. Agar air laut yang asin tidak masuk ke sawah maka dibuatlah saluran-saluran.
Dari urain ini kita dapat memahami bahwa ffenomena alam akhibat pergerakan bulan dapat berpengaruh terhadap perkembaangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga kehidupan manusia pada umumnya. Ayat-ayat kauniah yang diberikan Allah terkait kejadian langit dan bumi, begitu bermakna bagi kita semua. Amat disayangkan jika ayat kauniah itu tidak kita perhatikan, dan sangat beruntung para Ulul Albab yang pada ahirnya dapat memanfaatkan fenomena-fenomena tersebut menjadi sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia.
Memperhatikan hal tersebut, maka menkadi sangat relevan jika menyambut tejadinya Gerhana Bulan total tanggal 31 Januari 2018 nanti Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan instruksi yang intinya, memanfaatkan moment Gerhana Bulan Total di Jakarta sebagai pertama, media pembelajaran pengembangan saint; ke dua sebagai pengembangan ekonomi produktif (pariwisata) dan yang ke tiga sebagai media pengembangan iman dan taqwa melalui himbaun shalat gerhana bulan (khusuf). Hal ini mengingat, Jakarta saat ini sedang getol-getolnya membangun kesejahteraan bagi semua waarganya, dengan upaya utama yakni mengembangkan sumber daya manusia (SDM).
Dalam pandangan penulis, instruksi Gubernur tersebut sangat penting dalam pengembangan SDM berkarakter Ulul Albab sebagaimana dijabarkan dalam QS Ali Imron 190 -191 yang diungkapkan pada awal tulisan ini. Dengan munculnya SDM berkarakter Ulul Albab, keinganan Jakarta menjadi Qiryah Thoyyibah dengan keberkahan yang melimpah, maju kitanya sejahtera warganya insya Allah akan terwujud. Oleh karenanya, sebagai warga Jakarta, terutama instansi-instansi terkait, kepala sekolah, guru, ustadz, ta'mir mesjid untuk menggerakkan secara sungguh-sungguh Instruksi Gubernur DKI dalam menghadapi momen Gerhana Bulan Total tanggal 31 Januari nanti merupakan konstribusi positif bagi terwujudnya Jakarta yang sejahtera. Mari kita berkonstribusi ! Sumber "Sambut Gerhana ala Jakarta" di Kompasiana Darwono Guru Kita https://www.kompasiana.com/darwonogurukita/5a6949555e13736a2b788282/sambut-gerhana-ala-jakarta

GEMPA GUNCANG JAKARTA

Kita harus menyadari, posisi Indonesia berada pada pusat pertemuan antara 3 lempeng bumi, yakni : Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia. Adanya pergerakan pergerakan lempeng bumi tersebut dapat menyebabkan gempa yang disebut sebagai gempa tektonik. Sedang sebab ke dua adalah posisi Indonesia yang terletak di jalur Ring of Fire (Cincin Api) kawasan Pasifik. Dimana Cincin Api Pasifik merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menamai sebuah wilayah yang sering mengalami peristiwa letusan gunung aktif dan terjadinya gempa bumi yang mencakup sekeliling cekungan dari Samudera Pasifik. Daerah yang dikelilingi oleh Ring of Fire ini memiliki bentuk seperti tapal kuda. Panjang wilayah yang termasuk ke dalam Cincin Api Pasifik ini adalah 40.000 km. Menurut data yang ada, dari sekitar 90 persen gempa bumi yang terjadi selama ini, 81 persennya terjadi di wilayah yang termasuk ke dalam cincin api Pasifik. Sementara itu, 17 persen gempa terbesar atau sekitar 5-6 persen dari gempa yang terjadi di dunia terjadi di kawasan sabuk Alpine. Baik cincin api Pasifik maupaun sabuk Alpine, Indonesia termasuk ke dalam jalurnya. Oleh karena tu sangat wajar jika tanah tumpah darah kita Indonesia tercinta kerap terjadi Gempa. Bahkan menurut Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sekitar 360 kali gempa terjadi di Indonesia, ini berarti hampir setiap hari terjadi di Indonesia.
Mengingat kondisi yang demikian, maka hal-hal yang terkait dengan masalah gempa sangat perlu diketahui oleh masyarakat. terutama terkait dengan tanda-tanda akan terjadinya gempa bumi dan bagaimana atau apa yang harus dilakukan ketika gempa bumi itu terjadi. Secara ringkas beberapa tanda-tanda akan terjadinya gempa bumi :beberapa pertanda alam ini agar dapat antisipasi kalau bila saja gempa tersebut akan terjadi. Pertama, Munculnya awan gempa; ke dua adalah Beberapa alat elektronik kamu bisa jadi mengalami gangguan yang aneh; Tanda ke tiga adalah Hewan di sekeliling daerah tinggalmu berkelakukan tak biasa, tak terlihat ataupun gelisah; Ke empat Terlihatnya cahaya gempa dan tanda yang ke lima adalah adanya gempa kecil yang merupakan tanda akan adanya gempa yang lebih besar lagi
Awan yang merupakan tanda akan adanya gempa posisinya tegak atau berdiri, bentuknya bagaikan angin puting beliung, pohon atau batang. Awan yang bentuknya aneh ini terbentuk disebabkan beberapa faktor, yang salah satunya adalah karena adanya gelombang elektromagnetis yang ada akibat adanya patahan atau pergeseran lempeng bumi pemicu gempa berkekuatan hebat dari bawah bumi. Gelombang elektromagnetis itu kemudian 'meneyrap' daya listrik pada awan, inilah yang nantinya mengakibatkan terbentuklah awan yang seolah-olah tegak. Namun demikian, sering kali munculnya awan ini bukan karena gelombang elektromagnetis, melainkan karena pengaruh angin dan lain sebagainya. Jadi meskipun sudah ada awan ini, belum bisa dipastikan bahwa tempat kamu pasti mengalami gempa.
Yang ke dua munculnya gangguan alat elektronik yang anehAwan gempa biasanya tampak seminggu sebelum berlangsungnya gempa. Dengan karakteristik awan gempa sebagaimana dijelaskan di atas, kehadirannya bisa menyebabkan kendala pada alat elektronik . Gangguan ini dapat berupa adanya suara 'brebet-brebet' pada televisi, lampu mesin fax yang berkedip terus-menerus walaupun pas lagi tidak transmisi data, serta lampu neon yang masih menyala (remang-remang) meskipun sudah dipadamkan. jika gangguan tersebut sudah muncul, maka berarti kemungkinan besar memang telah ada gelombang elektromagnetik kuat di wilayah kamu.
Yang ke tiga berupa kendala ekologis yakni adanya hewan di sekeliling daerah yang akan terkena gempa berkelakukan tak biasa, tak terlihat ataupun gelisah (stress). kita mesti khawatir kalau tiba-tiba polah binatang-binatang itu tidak seperti biasanya. Kebanyakan hewan dapat merasakan gelombang elektromagnetik yang kuat. Oleh karena itu binatang-binatang tersebut umumnya akan menghilang dan menyelamatkan diri terlebih dahulu sebelum gempa terjadi. Jika kita benar-binar terbiasa peduli dengan lingkungan sekitar, flora maupun faunanya, maka tanda-tanda dari perilaku hewan ini dapat kita pahami.
Sedang tanda akan terjadinya gempa yang ke empat adalah munculnya cahaya gempa.Cahaya ini hanya sekilas saja nampaknya, dan biasanya orang-orang akan menghubungkan kejadian ini dengan UFO ataupun Alien. Jadi, kalau kamu mendengar adanya berita mengenai cahaya aneh yang terlihat di tempat kamu, maka sebaiknya kamu saiap saiaga tentang gempa yang kemungkinan akan terjadi. sementara itu sebagai tanda gempa yang ke lima adalah terjadinya gempa-gempa kecil yang merupakan tanda akan adanya gempa yang lebih besar lagi.
Ada bebarapa hal yang harus kita lakukan ketika gempa terjadi. Pertama, jika kita berada di dalam rumah. Apabila gempa terjadi saat kita berada di dalam rumah, segera cari tempat berlindung. Kita dapat berlindung di bawah meja dengan memegang kaki meja. Jangan lupa lindungi kepala Anda, bisa dengan tas, atau minimal dengan tangan. Selanjutnya harus diperhatikan adalah menjauhkan diri dari benda pecah belah, lemari, dan semua benda yang masuk kategori berat dan bisa menindih kita. Tetap waspada dan perhatikan pergerakan benda-benda di sekitar Anda. Setelah getaran berhenti, Anda bisa segera buka pintu dan keluar dari rumah secepatnya.
Di dalam gedung hal itn berlaku jika pada saat terjadinya gempa kita berada di dalam gedung, secepat dan seaman mungkin keluarlah dari gedung setelah gempa berhenti. Namun demikian jangan memakai lift dan hindari bagian gedung yang rusak. Upayakan tidak menggunakan telepon kecuali sangat penting. Ikuti prosedur yang ada, karenanya pada umumnya di gedung-gedung pencakar langit sudah disediakan prosedur keselamatan melalui tangga darurat. Pastikan kita mengetahui posisi di mana letak tangga darurat di gedung tempat kita berada.
Apabila saat terjadinya gempa kita berada di luar rumah atau gedung, maka hal pertama yang harus anda lakukan adalah mencari tanah lapang. Jauhi benda-benda yang dapat membahayakan kita karena roboh seketika seperti pohon, tiang listrik, atau bangunan. Disisi lain kita juga perlu menjauhi jurang atau lereng yang curam, karena kemungkinan longsor lebih besar. Apabila terdapat getaran gempa yang sangat kuat, yang memungkinkan terjadi tsunami, maka yang harus kita lakukan adalah segera berlari ke dataran yang lebih tinggi, Sedang apabila kita berada dalam kendaraan saat gempa terjadi, kita harus segera berhenti dan keluar dari kendaraan saat itu juga. Demikianlah bebera tanda akan terjadinya gema dan apa yang harus kita lakukan ketika terjadi gempa. Semoga ada manfaatnya karena bagi kita bangsa Indonesia, gempa menjadi bagian dari hari-hari kita. Jadikan gempa sahabat kita, unttuk itu barbagai bangunan yang kita dirikan sudah seharusnya benar0benar bangunan yang ramah gempa, dalam artian jika terjadi gempa maka bangunan itu meskipun roboh namun tidak membahayakan bagi kita. Sumber kompasiana : Darwono Guru Kita https://www.kompasiana.com/darwonogurukita/5a68477acf01b414614d0642/gempa-sahabat-kita

Senin, 22 Januari 2018

DULU ISTANA, KINI SENAYAN

Mengamati konstelasi politik menjelang pilkada , kita dibuat terpana dengan fakta bahwa thesa tidak ada partai idealis semakin menunjukan buktinya. Perilaku partai dalam melakukan kualisi kita lihat hanyalah berdasar pragmatisme belaka. Kepentingan meraih kekuasaan, sangat menonjol dengan upaya partai bergandengan untuk meraih kemenangan dalam pilkada. Tidak ada satupun partai yang berani turun ke gelanggang walau seorang, turun dengan idealisme tinggi, turun dengan politik identitas.
Politik identitas pada prinsipnya berpusat pada identitas bersama atau perasaan kekitaan, yang menjadi basis utama perekat kolektivitas kelompok. Dengan demikian ia adalah sebuah gerakan yang berlandaskan identitas, gerakan amar Maruf nahi Munkar yang dilakukan Parati Islam pada era Orde baru yang dinilai banyak penyimpangan berdasarkan kekitaan sebagai umat Islam, untuk meneguhkan identitas keislaman dalam berpolitik adalah politik identitas. Gerakan gaung Marhaenisme ditengah penguasa dan dominasi kapitalis Orba adalah politik identitas.
Dari pengertian di atas, maka gaung kebebasan, dengan segala bentuknya, kebebasan dalam kehidupan manusia yang seolah tanpa nilai, tanpa ikatan ikatan identitas keagamaan atau religiusitas, gerakan kebebasan yang mendobrak nilai nilai ketuhanan yang maha esa, nilai nilai Pancasila, seperti, gerakan pergaulan bebas, sex bebas, pernikahan sejenis, LGBT, pembauran gender yang melawan perasaan kekitaan yang yakin Tuhan menciptakan pria - wanita tidak sana, adalah politik identitas. Gerakan dengan jargon I want to be free, juga adalah politik dengan dengan identitas kebebasannya, liberalisme.
Dengan demikian sesungguhnya di dunia ini gerakan politik apapun pasti ada label yang melekat padanya, itulah identitasnya. Artinya sesungguhnya berpolitik pasti menjalankan kekitaan yang melandasi partai bersangkutan berpartai pasti melakukan politik identitas sebagai penuntun arah gerakannya. Oleh karena itu, meski menurut undang undang politik bahwa semua partai politik secara nasional identitasnya nasionalisme Indonesia, yang digariskan oleh dasar negara Pancasila dan Undang Undang 45, namun bukan berarti partai politik dengan identitas tertentu yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45 tidak dibolehkan.
Hal itu mengingat dalam Pancasila dan UUD 45 terdapat Bhineka Tunggal Ika. Artinya Kebinekaan tetap diakui, termasuk Kebinekaan dalam kepercayaan kepada Tuhan Yang maha Esa. Artinya menjalankan gerakan politik yang terartikulasikan melalu partai politik dengan politik identitas keagamaan bukanlah hal yang dilarang, kecuali jika gerakan politik itu anti tuhan, sebagaimana pernah ada di Indonesia dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai contoh konkretnya.
Perkembangan zaman dengan segala dinamika perubahan yang terjadi, sudah barang tentu mengubah strategy isme isme di dunia pun selalu berkuflase sesuai kebutuhan zaman. Jargon keterbukaan, kebebasan, adalah fara Morgana yang memikat bagi para pengelana yang sedang mencari identitas diri. Sadar akan hal itu sangat dominan mewarnai kehidupan generasi muda, menggunakan label terbuka adalah pilihan strategis. Oleh karena itu, para penggerak politik anti tuhan, menggunakan term terbuka, kebebasan, sebagai label gerakannya, yang semakin hari semakin terasa liar dalam kebebasan yang kemudian kita labelisasi dengan gerakan liberalisme.
Sebagaimana terjadi pada bidang lain, dalam dunia politik pun terjadi distorsi. Politik identitas yang sesungguhnya mewarnai semua partai politik, termasuk partai politik dengan identitas terbuka, nasionalis maupun liberalisme, distorsi sebatas pada partai yang gerakannya menggunakan kesepakatan kekitaan sesuai ajaran agama. Seolah olah hanya partai partai agama yang melakukan politik identitas, sebagai kelompok eksklusif yang tertutup. Akhiratnya partai partai berbondong bondong melabelisasi dirinya sebagai partai terbuka. Oleh karenanya menjadi serba rancu dan nyaris tidak ada beda gerak politik di antara partai partai yang ada.
Dunia saat ini dihadapkan pada dampak ikutan globalisasi dimana seakan tidak ada batas dalam segala hal, terkait keterbukaan, kebebasan yang lahr dari rahim liberalisme mendapatkan lahan suburnya untuk tumbuh. Gerakan politik yang sesungguhnya adalah gerakan politk identitas bebas nilai, yang memperjuangkan berbagai kepentingan yang melanggar identitas nilai-nilai ketuhanan, ilahiah, religiusitas mendapat ruang gerak yang luar biasa. Sebaliknya, politik identitas yang sesungguhnya melindungi manusia dan dunia dari keserakahan kebabasan nafsu manusia itu sendiri, dengan melansadkan pada nilai-nilai samawi tekanan, pengekangan dan pengebirian luar biasa.
Kondisi tersebut dapat menghasilkan berbagai amunisi penghancuran umat manusia dan dunia. Kita saat ini berada pada era dimana kebebasan nafsu manusia membuat tatanan bagi kehancuran dirinya. Lesbianisme, Gay, Bisex dan Transgender (LGBT), perkawinan sejenis pada hakikatnya adalah upaya penghancuran masa depan ras manusia (lihat tulisan "LGBT Ancam Punahnya Manusia, kompasiana edisi 5 April 2016) karena dengan alsan apapun,aktivitas sexual LGBT jelas infertil yang tidak memungkinkan terjadinya generasi baru. Oleh karena itu, dalam konsep biologi, aktivitas LGBT sangat meningkari hakekat mahluk hidup itu sendiri yang memiliki ciri Reproduksi, berketurunan.Menghadapi ancaman serius demikian, maka politik identitas yang memperjuangkan nilai-nilai ketuhanan yang Maha Esa, dari umat beragama sangat perlu turun ke gelanggang meski seorang utuk menghadang upaya politik identitas bebas nilai.Membaca fenomena semacam itu, terutama terkait dengan rombongan anggota DPR RI yang diduga menyeberang ke Belanda dari acara kunjungan resmi belajar Etika di Yunani pada era dimana DPR RI dipimpin oleh Marzuki Ali - Anies Matta, penulis menekankan agar pada pemilu 2014, politik identitas kaum muslimin untuk didukung sehingga DPR hasil pemilu bisa menolak oknum-okum yang berusaha menggoalkan UU perkawinan sejenis di Indonesia.
Pada tulisan di kompasian edis 5 Juni 2013, penulis mengungkapkan"Lantas, Siapa penyambung suara kaum santri di Senayan kelak ? Kejayaan kaum Santri untuk menjaga nilai nilai Ketuhan Yang Maha Esa dalam makna Tauhid tidak mau tidak harus dilakukan oleh kaum bertauhid (santri) sendiri.Jika Perindo menamakan dirinya sbg Rumah kaum Merdeka (Liberal ?) adakah Rumah Kaum Beragama ? Atau Rumah Umat Tuhan ? Rumah kaum Beragama, kekuatan parlementer umat beragama sangat diperlukan ditengah tantangan dan upaya kaum liberal memproduk undang undang yang melanggar aturan tuhan yg universal seperti perjudian, prostitusi, pernikahan sejenis dl
Masyarakat Indonesia saat ini dihentakkan oleh pernyataan dari Zulkifli Hasan, Ketua MPR RI saat ini, yang intinya ada sejumlah fraksi yang mendukung LGBT. dari sosial media, kita dapat membaca fraksi-fraksi mana yang konon mendukung LGBT. MUngkin masyarakat menjadi kaget, namun enulis yang menolak lupa dengan apa yang terjadi beberapa tahun lalu, tentu saja sudah memprediksi kemungkinan seperti itu. Oleh karena itu, Kita memerlukan rumah umat beragama, tempat perjuangan bangsa Indonesia yang berkomitmen pada Pancasila dan UUD 1945 dengan ketuhanan Yang Maha Esa dan nilai keagamaan agar Indonesia tetap dalam berkah rahmah tuhan yang maha kuasa.
Namun nampaknya partai-partai lebih memilih berada di zona abu-abu, dan berpegang pada identitas kepentingan pragmatismenya. Dalam kondisi yang demikian, penulis menyeru kembali, pada pemilu 2019 nanti, umat beraga perlu sangat selektif dalam memilih. Mengenal seliruh kandidat akan komitmennya pada ilai-nilai ketuhanan adalah hal mutlak untuk menyelamtakan bangsa ini dari tatanan yang lengesampingkan nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa.