MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Senin, 25 Februari 2013

PEMILU 2014, PERTARUNGAN MURID SATU GURU

Membangun kecerdasan politik dapat dilakukan melalu berbagai pendekatan. Melalui kompetensi pengelolaan keanekaragaman hayati, melalui perumusan masalah dalam metodologi ilmiah, bahkan melalui matematika dan pelajaran lainnya. Evaluasi dan koreksi yang jujur dan kontekstual dapat membuka pintu kecerdasan politik siswa. Namun dinamika di panggung politik yg memerlukan buffer sering menggodaku ingin terjun kembali ke kancah politik yg sudah digeluti sejak mahasiswa. Mudah mudahan banyak sahabat yang jauh lebih berkompeten tampil ke gelanggang untuk menunjukan bahwa berpolitik tidak harus korup, berpolik tidak harus berbohong dan munafik. Pendek kata, kita dapat berpolitik bahkan harus dengan tetap menjaga akidah dan akhlaku karimah. Berpolitik harus menjalankan perilaku korup adalah jatgon politikus penganut partai syaitan, bukan partai Allah (Khizbullah). Tokoh tokoh Masyumi, spt Buya Muhammad Natsir, M Rum, Pak Kasman dkk, layak dijadikan teladan. Mengaku politisi Islam Indonesia, tetapi menutup mata thdp tladan para Founding Fathers dari tokoh tokoh Islam sebenarnya telah tercerabut dari akar perjuangan Islam Indonesia dengan nasionalismenya yg telah tumbuh jauh sebelum kemerdekaan. Apa yang dipertontonkan oleh para politisi muslim terutama yang mengklaim partai Islam, sungguh sangat jauh dari teladan para fonding fathers tokoh tokoh Islam Terpisahnya perkataan dan perbuatan pemimpin dan politisi muslim telah menjadi hijab pada nilai-nilai Islam yg Indah, Mulia dan rahmatalil alamin. Tantangan berat membangun kembali nilai nilai mulia yang telah dibangun oleh para founding fathers muslim di negeri ini. Oknum oknum yg tidak meneladani para pendahulu kita, kita lupa menjadi kader kader pimpinan umat. Kaderisasi tentu tidak sekedar memberikan jargon-jargon politik,ceramah-cramah tetapi juga "Stratak" strategy dan tajtik yang teraplikasi langsung sehingga "tidak mudah terjebak" adalah sangat perlu. Demnikian juga pemahaman dinamika politik dan kepemimpinan Indonesia (teladan Para Faunding fathers Muslim), apa yang diambil oleh mereka yang bergerak sekatang teladan yang sangat jauh gapnya, Kita lupa, bahawa teladan para salaf telah diterapkan dan diakulturasi oleh para pendahulu, dalam ke hasan Indonesia. Mereka bangga dengan referensi-referensi yang umat tiodak paham. Padahal referensi-referensi itu telah "diterjemahkan dan diejawantahkan" oleh para pemimpin Islam terdahulu dalam konteks ke Indonesiaan. KIta sering berlagak sok tahu, karena baru pulang dari TGimur Tengah, padahal yang namanya KH Ahmad DSahlan, H. Hasyim Asyari, sudah belajar referensi-referensi itu dan menyesuaikannya dengan Indonesia. Bahkan menggunakan bahasa dan budaya setekmjpat sehingga fdciterima dengan bersahabat, bukan seperti "makhluk asing" yang mengundang kecurigaan. Pemilu 2014 akan diwarnai oleh politisi politisi satu guru : Regim Otoriter Orde Baru baik mereka yang dari jalur A(ABRI), B(Birokrta) dan C(konglemerat, tepatnya Capitalis). Disamping pemilu 2014 merupakan pertarungan satu guru rezim otoriter ordebaru, juga menyeruak keprihatinan terpuruknya kubu Islam nasionalis krn amanah yg diingkari oknum oknum pragmatis. Ini sangat ironis mengingat mayoritas penduduk indonesia adalah muslim. Dapat diprediksika terhadap produk produk parlemen terkait dengan nilai 2 islam nantinya. Sebuah tantangan yg harus dijawab kaum muslimin Indonesia tentunya. Dijalur A, ABRI, akan muncul kompetitor Prabowo, mantan menantu dari penasehat ekonominya, Soemitro, Mungkin Soedtiyoso, San Wiranto yang kemungkinan bergandengan denga Hary Tanudjaya yang posternya sudah terpampang dimana-mana, bahkan baru saja mendeklarasikan mesin politiknya dalam bentuk ormas, Perindo (Persatuan Indonesia) setelah hengkang dari Nasdem. Sebelum pembacaan manivesto Perindo oleh Ahmad Rofik, ada lagu dg syair yg layak direnungkan "Mau Dibawa Kemana ? Jika dilanjutkan menjadi Mau dibawa kemana Perindo ? Sepertinya tidak sulit menjawabnya : Hanura ! Kelihatannya Perindo akan dijadikan mesin pemanen suara Hanura terutama pemilih muda. Walaupun Hary mengatakan Perindo bukan sayap politik Hanura, tetapi siap bekerja sama dengan Hanura tidak bisa tidak dapat diartikan sebagai siap ,menjadi mesin politik untuk memanenj suara. Bagi Hary Tanujaya, mungkin berlaku "Menabur Ormas, Memanen dukungan Politik. Pada Jalur C, konglemerat (baca kapitalis - pen) muncul calon dari Golkar, partai tulang punggung Orde Baru yakni Sburizal bakrie yang disorot terkait masalah Lumpur Lapindo, juga Surya Paloh yang menggunakan kendatraan Nasdem, nasional demokrat. Boleh jadi dari jalur ini njuag akan muncul JK. Dari Jalur B, Birokrat, mungkin Sri Mulyani, tetapi rupanya sudah reda blow up pencalonannya mednjadi RI 1. Lantas, Siapa penyambung suara kaum santri di Senayan kelak ? Kejayaan kaum Santri untuk menjaga nilai nilai Ketuhan Yang Maha Esa dalam makna Tauhid tidak mau tidak harus dilakukan oleh kaum bertauhid (santri) sendiri.Jika Perindo menamakan dirinya sbg Rumah kaum Merdeka (Liberal ?) adakah Rumah Kaum Beragama ? Atau Rumah Umat Tuhan ? Rumah kaum Beragama, kekuatan parlementer umat beragama sangat diperlukan ditengah tantangan dan upaya kaum liberal memproduk undang undang yang melanggar aturan tuhan yg universal seperti perjudian, prostitusi, pernikahan sejenis dll. Dowes Deker mengakui, tanpa Islam tidak ada nasionalisme Indonesia. Tetapi ironisnya, sejak sebelum kemerdekaan, piagam jakarta, konstituante, orla, orba dan saat ini, dr umat islam 99% dan kini tinggal 83 % kelompok Islan selalu didzalimi. Era konstituante dimana perdebatan dasar negara dibuka lebar lebar sehingga semua kelompok menyampaikan aspirasi sesuai tuntunan agama atau ideologinya, kelompok islam didzalimi dg cap yg sangat membunuh karakter, demikian jg kasus Masyumi, P4, Azaz Tunggal dan saat ini. Kelompok Islam terus didzalimi dg cap cap yg sangat merugikan. Bgm kalau pada ahirnya umat Islam tinggal 50% ? Wallahu a'lam. Hati nurani kita yg bersih akan dapat menangkap firosat yg benar apa yang akan terjadi. Peperangan abadi ta'muruuna bil ma'ruf wa tanhauna 'anil munkar selalu berhadapan dengan ta'muruuna bil munkar wa tanhauna 'anil ma'ruruf, atau da'wah ilaa sabilillah senantiasa berhadapan dengan da'wah ilaa sabilithoghut dalam berbagai manifestasinya termasuk terkait nilai dan pemikiran (ghoswul fikr) dan ini tidak mungkin tidak kaum muslimin harus mimiliki "pasukannya" di lini mana saja termasuk di parlemen untuk mengawal produk 2 nya agar tidak bertentangan dg iman tauhid. Hal ini tidak cukup dengan "jihad hati" tetapi harus diartikulasikan dalam tindakan riil. Memang berat melakukan hal ini di tengah muka penuh bopeng akhibat ulah oknum pemimpin dan politisi muslim yg lain ucapan dan tindakan. Tetapi kita harus melakukannya agar tercipta Indonesia yg baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur. SEMOGA KITA DIBERIKAN KEKUATAN DAN PERTOLONGAN UNTUK MELAKUKAN YANG TERBAIK.

Jumat, 08 Februari 2013

ML = MELAJU KE LANGIT

Bisakah kita masuk surga ? Jawabnya, semua bisa kecuali yang tidak ! Siapa kah yang tidak ? Paling tidak ada 4 golongan yang tidak bisa masuk surga 1. Dari segi iman dia syirik (Allah mengampuni semua dosa kecuali syirik), 2. Dari segi ibadah dia menyembah selain Allah dan tidak dengan cara yang Allah dan Rasul-Nya gariskan (Lihat Q.S. Al Kafirun) 3. Dari segi Akhlaq dia Takabur (sombong, tidak masuk surga orang yang dalam hatinya ada sebesar zarah kesombongan) dan ke 4. dari segi muamalah dia memutuskan tali kasih sayang (tidak masuk sura barang siaapa memutuskan silaturrahmi). Inilah p[ertanyaan mendasar yang akan diungkap dalam buku "Cara Indah Masuk Surga". Masuk surga tidak mesti dengan menjadikan tubuh kita atau tubuh orang lain tercabik-cabik karena bom.
Dengan bebas dari 4 "penghalang" masuk suga dari aqidah (Syirik uluhiah), ibadah (Syirik 'ubudiyah) , akhlaq (Kibr/sombong) dan muamalah Memutus silaturrahmi), kita dpt berupaya meraih surga dg amalan 2 yg indah, peduli, berbagi, saling mengasihi dan saling membahagiakan sesuai dengan bidang-bidang kita, sesuai dengan kemampuan kita. sebagaimanja difirmankan ; i'maluu alaa makaanatikum inniii 'aamil berbuatlah kamu pada makan makan kamu (posisi posisi) sesungguhnya Aku (Allah) juga berbuat (action). Kita bisa memilih dari pintu surga mana kita ingin masuk dengan amalan-amalan yang sesuai untuk itu. Karena sebagaimana kita pahami bahwa pintu surga tidak satu. Pemilihan amalan unggulan sesuai kondisi dan karakter diri kita dapat membuat upaya kita meraih surga menjadi aktifitas yang indah.
Cara Indah Menuju Surga, adalah buku yang mengupas bagai mana upaya masuk surga dengan hal-hal indah dalam hidup bersama, membagi kasih, saling peduli tanpa harus saling menyakiti apalagi menabur benci dan hal-hal yang merusak diri, orang lain dan alam raya. Dengan demikian kita berislam tidak sekedar "mencegah" terorisme tetapi membangun surga di atas bumi, sebelum meraih surga di langit, sebab dalam keyakinan penulis, Addunyaa mazroatul akhiroh, dunia itu adalah ladang akhirat, tempat menanam kebaikan untuk mendapatkan kebaikan berlipat di akhirat kelak. Siapa yang memudahkan urusan hamba-Nya di dunia, maka akan dimudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Bahagiakan mereka yang kurang bahagia, maka kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat .
Ide utama buku "Cara Indah Menuju Surga" adalah bagaimana upaya kita menggapai surga dengan membangun surga di bumi. Action action real yg dicintai "penghuni langit" dan "membuat bahagia penghuni dunia. Cara indah menuju surga dilandasi bahwa dunia adalah ladang surga. Addunyaa mazroatul akhiroh. Karena bumi adalh lading surga maka untuk panen “surga di langit” harus menanam surga di dunia. Hidup di dunia dalam rangka menaburkan benih benih surga , bukan sebaliknya menabur neraka di bumi untuk menggapai surga di langit. Untuk mendapatkan hal ini maka kita perlu hidup dengan cara-cara Indah yang bernilai pahala.
1. Care and Share : Rasulullah s.a.w bersabda : “Manusia yang paling dikasihi Allah ialah orang yang memberi manfaat kepada orang lain dan amalan yang paling disukai oleh Allah ialah menggembirakan hati orang-orang Islam atau menghilangkan kesusahan daripadanya atau menunaikan keperluan hidupnya di dunia atau memberi makan orang yang lapar. Perjalananku bersama saudaraku yang muslim untuk menunaikan hajatnya, adalah lebih aku sukai daripada aku beriktikaf di dalam masjid ini selama sebulan, dan siapa yang menahan kemarahannya sekalipun ia mampu untuk membalasnya niscaya Allah akan memenuhi keridhoannya di dalam hatinya pada hari kiamat, dan siapa yang berjalan bersama-sama saudaranya yang Islam untuk menunaikan hajat saudaranya itu hinggalah selesai hajatnya niscaya Allah akan tetapkan kakinya (ketika melalui pada hari Qiamat) dan sesungguhnya akhlak yang buruk akan merusakkan amalan seperti cuka merusakkan madu.” (Riwayat Ibnu Abi Dunya)
Dari dua hadis di atas, dapat diambil pengertian bahwa peduli dan berbagi (care and share) merupakan amalan yang paling disukai Allah. Care dan share selain disukai allah juga memungkinkan tumbuhnya kasih diantara kita dengan demikian care and share suatu hal yang indah yang disukai yang Di Langit dan juga yang di bumi. Bukti bahwa kita dicintai Allah adalah kita diterima penduduk bumi : diantara tanda-tanda seseorang dicintai Allah, yaitu jika dirinya dicintai oleh orang-orang shalih, diterima oleh hati mereka. Rasulullah Shalallahu 'alaihi was sallam bersabda. "Sesungguhnya Allah jika mencintai seorang hamba, la memanggil Jibril, "Sesung-guhnya Aku mencintai si fulan, maka cintailah ia. "Lalu Jibril mencintainya dan menyeru kepada pendndnk langit, "Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah ia. "Maka (penduduk langit) mencintainya, kemudian menjadi orang yang diterima di muka bumi. " [Hadils Bukhari dan Mmlim,dalam Shahih Jami 'ush Shaghir no.283]. pertanyaannya adalah, bagaimana seseorang yang ingin menjadi kekasih Allah tetapi dia menebar kebencian di bumi ?
Peduli akan problematika kawan dan berusaha memberikan kegembiraan kepadanya, adalah termasuk amal shalih yang utama. Rasulullah SAW bersanda, Seutama-utama amal Shalih, ialah agar engkau memasukkan kegembiraan kepada saudaramu yang heriman" (HR.Ibn Abi Dunya dan dihasankan olah Syaikh Al-Albani dalam Shahih Jami 'ush Shaghir I096) Ketidak pedulian kita terhadap problematika umat, berkonsekuensi pada “keluarnya kita” dari kelompok umat Islam. Rasulullah saw bersabda :" Barangsiapa yang tidak peduli kepada urusan umat, maka ia bukanlah golongan mereka " (HR. Muslim)
Sementara itu, peduli dan berbagi selain menjadikan kita dicintai Allah, juga menjadikan kita dicintai orang lain karena pada dasarnya manusia Suka : a. Kelemahlembutan, Keramahan dan Rendah hati dalam bergaul Allah swt berfirman : "Maka dengan Rahmat Allah lah kamu (Muhammad) bersikap lembut kepada rnereka. Seandainya kamu her sikap kasar lagi keras, maka mereka akan lari dari kamu.. "(al Imron156) Keramahan dapat diwujudkan dalam kesediaan menebar senyum kepada sesame. Bahkan memberikan senyum dikatagorikan sebagai shodaqoh. Rasulullah SAW bersabda bahwa anak keturunan Adam memiliki kewajiban untuk bersedekah setiap harinya sejak matahari mulai terbit.
Seorang sahabat yang tidak memiliki apa pun untuk disedekahkan bertanya, “Jika kami ingin bersedekah, namun kami tidak memiliki apa pun, lantas apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami menyedekahkannya ?” Rasulullah SAW bersabda, “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR Tirmizi dan Abu Dzar). Dalam hadis lain disebutkan bahwa senyum itu ibadah,“Tersenyum ketika bertemu saudaramu adalah ibadah.” (HR Trimidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi).
Salah seorang sahabat, Abdullah bin Harits, pernah menuturkan tentang Rasulullah SAW, “Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah SAW.” (HR Tirmidzi). Bersikap ramah kepada siapapun sebagaimana sabda Rasul : Hendaknya kita selalu bersikap ramah kepada setiap orang walaupun kita tidak menyukainya. (Ahmad, Thabrani,, Abu Na`im )
b.Orang Yang Peduli Diantara bentuk perhatian kepada orang lain, ialah mengucapkan salam, menanyakan kabarnya, menengoknya ketika sakit, memberi hadiah dan sebagainya. Manusia itu membutuhkan perhatian orang lain. Maka, selama tidak melewati batas-batas syari, hendaknya kita menampakkan perhatian kepada orang lain, karena demikianlah kita diperintah oleh Allah dan RasulNya. Rasulullah saw bersabda :" Barangsiapa yang tidak peduli kepada urusan umat, maka ia bukanlah golongan mereka " (HR. Muslim) Bentuk perhatian bias berupa mendengarkan ketika orang lain bicara. Hendaknya seorang muslim bersikap slap dan sabar mendengarkan ucapan orang lain, itulah akhlak Rasul saw. Seorang bapak -misalnya - ketika pulang ke rumah dan bertemu anaknya, walaupun masih terasa lelah, harus mencoba menyediakan waktu untuk mendengar cerita atau keluhan anaknya.Contoh lain, yaitu ketika orang lain berbicara dan salah dalam bicaranya tsb, maka seharusnya kita tidak memotongnya secara langsung, apalagi membantahnya dengan kasar. kita dengarkan pembicaraannya hingga selesai, baru kemudian kita jelaskan kesalahannya dengan baik.>>>>><<<<< c.Tahu Berterima Kasih Atau Suka Membalas Kebaikan. Hal ini bukan berarti dibolehkan mengharapkan ucapan terima kasih atau balasan dari manusia jika kita berbuat kebaikan terhadap mereka. Akan tetapi hendaklah tidak segan-segan untuk mengucapkan terima kasih dan membalas kebaikan yang diberikan orang lain kepada kita.>>>>><<<<< d.Orang Yang Memberikan Penghargaan Dan Penghormatan Kepada Orang Lain. Nabi mengatakan, bahwa orang yang lebih muda harus menghormati orang yang lebih tua, dan yang lebih tua harus menyayangi yang lebih muda. Bentuk-bentuk sikap tidak menghormati dan tidak menghargai, harus kita kenali dan kita hindarkan. Misalnya, ketika berjabat tangan tanpa melihat wajah yang diajaknya berjabat tangan.>>>>><<<<< e. Orang Yang Memberi Kesempatan Kepada Orang Lain Untuk Maju. Sebagai seorang muslim, seharusnya senang jika saudara kita maju, berhasil atau mendapatkan kenikmatan, walaupun hawa nafsu manusia itu tidak suka jika ada orang lain yang melebihi dirinya. Hawa nafsu seperti ini harus kita kekang dan kikis sedikit demi sedikit. Orang yang dengki, tidak suka jika kawannya lebih berhasil dari dirinya. Bahkan karena dengkinya itu ia berusaha menghalangi kawannya untuk maju dan mendapatkan kenikmatan. >>>>><<<<< f.Mengoreksi Orang Lain Tanpa Melukai Perasaannya. Kita perlu melatih diri untuk menyampaikan ungkapan kata-kata yang tidak menyakiti perasaan orang lain dan tetap sampai kepada tujuan yang diinginkan. Rasulullah saw pernah mengingatkan Istri beliau Aisyah ra. yang lupa tidak memberikan gula pada air susu yang dihidangkan kepadanya dengan ucapan :"wahai istriku, alangkah senangnya hatiku bila kita bisa minum berdua susu ini, dan engkaulah yang memulainya." Ketika Aisyah merasakannya, maka tersadarlah ia tentang kekhilafannya tidak member! gula pada scgelas susu itu, dan ia pun meminta maaf kepada Rasul saw. Ucapan seperti itu merupakan sindiran halus, agar tidak melukai perasaan orang, tanpa kehilangan maksud untuk memperbaikinya.
2. Menebar Kasih : Kasih sayang kepada makhluk-makhlukNya baik manusia maupun binatang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Orang-orang yang penyayang, maka Allah Ta'ala akan menyayangi mereka (memberikan rahmat kepada mereka), sayangilah/ kasilah penduduk bumi, niscaya penduduk langit akan menyayangi kalian." (HR. Abu Daud dan at-Tirmidzi) Menunaikan hajat sesama muslim berpahala 10 tahun I`tikaf di mesjid, sedangkan 1 malam saja I`tikaf di masjid akan dijauhkan dari neraka jahannam sejauh jarak langit dan bumi. (H.R Thabrani)
3. Zuhud terhadap Harta Benda yang ada pada Orang Lain. : Zuhud (tidak meminta-minta dan berharap) terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain dapat menyebabkan seseorang dicintai oleh manusia. Di samping itu juga Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang zuhud. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Sahl bin Sa’d as-Sa’idi radhiyallahu anhu, ia menceritakan bahwa ada seseorang yang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata: “Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku satu amalan yang jika aku mengamalkannya maka aku akan dicintai oleh Allah dan dicintai manusia.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Zuhudlah terhadap dunia, niscaya engkau dicintai Allah, dan zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, niscaya engkau dicintai manusia.” (HR. Ibnu Majah no.4102 dan ini lafazhnya, Ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir no.5972, Al-Hakim IV/313, dan selainnya. Syaikh Al-Albani menghasankannya di dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no.944 dan Shahih al-Jami’ ash-Shaghir no.922). Hasan al-Bashri rahimahullah berkata: “Engkau senantiasa menjadi mulia di mata manusia, atau manusia senantiasa memuliakanmu jika engkau tidak mengambil apa yang ada di tangan manusia. Jika engkau mengambil apa yang ada di tangan manusia, mereka meremehkanmu, membenci perkataanmu dan benci kepadamu.”. (Jami’ul ‘Uluum wal Hikam karya al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali II/204-205) Ada seorang Arab Badui bertanya kepada penduduk Bashrah, “Siapakah orang mulia di desa ini?” Penduduk Bashrah menjawab, “Al-Hasan (maksudnya Hasan al-Bashri seorang ulama tabi’in, pen).” Orang Arab Badui itu bertanya lagi, “Kenapa ia mulia bagi penduduk Bashrah?” penduduk Bashrah menjawab, “Manusia membutuhkan ilmunya, sedangkan ia tidak membutuhkan dunia mereka.”. (Lihat Jami’ul ‘Uluum wal Hikam karya al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali II/206)
4. Damai Itu Indah : Damai dalam kehidupan bermasyarakat, dalam kontek yang konkrit adalah benar-benar indah. Karena demgan suasana damai kita dapat melakukan berbagai aktivitas menuju surga dengan tenang dan penuh kekhusyuan. Allah swt. berfirman: "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi shodaqoh atau berbuat ma'ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia." (QS. An-Nisa: 114).
5. Melakukan Kebaikan : Kebaikan apapun bernilai sedekah, Rasulullah SAW bersabda : "Setiap kebaikan adalah shadaqah" (HR. Muslim) diriwayatkan dari Hudzaifah r.a. Sedang menurut Sayyid Ali Ar-Ridha, dari Sayyid Ja’far Ash-Shadiq, dari Sayyid Ali Zainal Abidin, dari Ali bin Abi Thalib Radiyallahu Anhum, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah itu dapat menghindarkan diri dari kematian yang tidak baik, menjaga diri dari tujuh puluh macam bencana.” Oleh karenanya, dengan berbuat berbagai kebaikan kemungkinan melaju menuju surga semakin besar dan sudah barang tentu dengan berbuat kebaikan kepada umat manusia, kita akan disukai manusia. Dengan disukai umat manias, hidup ini akan terasa indah. Itulah makna cara indah menuju surga.
Dan ternyata memang banyak hal kebaikan yang dapat kita lakukan sesuai kemampuan kita, itu berarti banyak jalan untuk menuju surga. Menuju surga tidak perlu dengan melakukan hal-hal yang justru menakutkan, menyakitkan , menyerang manusia lain yang justru sangat dibenci. Hidup kita menjadi terkucil padahal Rasulullah bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” Orang yang bermanfaat bagi manusia adalah mereka yang bekerja dengan amal sosial, yang hasil amalnya dapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya membagun pusat pendidikan, youth center dan amal sosial lain.