MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Senin, 04 Februari 2019

Trending Topic, Berita Viral

Jan Ethes Akan dilakoprkan ? Sejarah Indonesia menjelang Pilpres 2019 nampaknya mengulang fragment singkat kehidupan Musa Kecil dan yang mrngadi Musa Kecil adalah Januari Ethes, atau dikenal sebagai Jan Ethes, Cucu Presiden Jokowi dari putra pertamanya Gibran Rakabuming. Yah oleh sebagian mereka yang melihat kekalahannya melalui prilaku Jan Ethes yang menggemaskan, meteka seperti krlompok fir'aun yang melihat kekalahan dari perilaku menggemaskan Musa Kecil. Perilaku anak anaknya dipermasalahkan dan ditarik ke ranah hukum. Jan Ethes konon akan dilaporkan ke bawaslu (sumber : https://www.kompasiana.com/darwonogurukita/5c566092aeebe161641e9a57/jan-ethes-dan-kisah-fir-aun-menuntut-musa-kecil). Sementara itu Propaganda Rusia menjadi berita viral pula. Darwonogurukirta menulis :Contoh lain adalah terkait dengan antek asing dan aseng, meminjam pidato Jokowi di depan alumni UI saat mendeklaradikan dukungan untuknya Jokowi mempertanyakan secara retiris, siapa yang antek asing, di mana antek asing ? Padahal kita tahu siapa diaps yang hadir mendukung Donald Trump pada pers confrence kampanye penvapresannya. Dan kita tahu Donald Trump sangat berambisi mengembangkan bisnis disini (sumber :https://www.kompasiana.com/darwonogurukita/5c58da4643322f7ac501e8e3/propaganda-rusia-itu-bahasa-jawanya-mung-ndobos ) Dari dunia celebritis, P_enyanyi dan ativis sosial pendidikan Maudi Ayunda mengisi talkshow pendidikan di salah satu SMA swassta di jakarta timur,Rema utama talkssho itu adalah terkait dengan kuliah di luar neger, sebagaimana kita pahami bahwa Maudy Ayunda adalah alumnus Study Philosophy,Politic & economic Oxford University London UK. Maudy Ayunda berpesan untu kuliah diluar negeri erlu Motivasi tinggi,Research mendalam dan Preparasi yang detail. Berikut Video Videonya : I. Video Pertama, Tiga ha; yang perlu diperhatikan untuk kuliah di luar neger 2. Video Ke dua, Perbedaan Kuliah di Manca negara dan kuliah di Indonesia, Kemandirian mutlak harus dimiliki ! 3. Mendirikan Lembaga Mentorship untik membantu para pelajar yang ingi mengambil kuliah S1 di luar negeri dalam bentuk suplemen kurikulam nasional, clss discus, bedah buku dll: 4. Pada tahap ahir kelas 12, dimana waktu Ujian sudah kian mendekat, Maudy menyarankan untuk melakukan Puasa Sosial Media, meskipun Maudy juga mangakui manfaat dari sosial media untuk saat ini. Beikut video makna positif sosial media menurit Maudy Ayunda : 5. Bersamasn dengan Talkshow pendidikan ditampilkan juga carier jaman now yang diwakili dunia perDJ-an. Mewakili dunia ini, tampil melakukan performance DJ Rere yang memuat suasana semakin bergairah, berikut video performance DJ Rere

Selasa, 22 Januari 2019

Jokowi Makin Berani, Prabowo di Bawah Tekanan

Pasang Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor urut 1, terutama KH Ma'ruf Amien, dalam catatan penulis berhasil mewarnai HAM dengan landasan Islam yang Rahmatan Lil Alamin.. Saya yakin di bidang Pendidikan, Ekonomi dll, kita akan dicershkan dengan konsep qur'an yg selaras dengan nilai Ketuhanan yang maha esa. Ulama dan umat Islam tercerahkan. Sementara itu, Pasangan Bosan, Prabowo Sandi, gagal paham dalam menanggapi pancingan KH Ma'ruf terkait radikalisasi, dam terjrbak pada radikalisasi yang sempit, terkait dengan kelompok agama tertentu, padahal Pak Kyai menyakpaikan dalam kerangka umum, artinya bisa dari paham apapun termasuk dari paham agama apapun.. Menarik paparan tetorisme saat ini ke zaman Prabowo menangani tetorisme (Orba) tentu sangat jauh berbeda, memang pada saat Orba banyak gejolak yang terjadi akhibat kedzaliman rezim, yang kerap memojokkan penganut agama tertentu (Islam) sedang gejolak saat ini lebih diakhibatkan rakyar yang sudah bebas, ingin meluapkan kebebasannya tanpa dibatasi, yang faktanta kebebasan kita tentu bersinggungan dengan kebebasan pihak lain yang perlu diregulasi, diatur. Dengan demikian perasaan paling paham dengan masalah tetorusne dengan argumentasi pernah mendirikan satuan anti tetorisme puluhan tahun lalu merupakan argumentasi usang. Untung saja, Padlon No. 1 tidak mengungkap bagaimana pencegahan terorisme, tepatnya gejolak masyarakat yang dilakukan Prabowo khususnya pada sekitar era reformasi di tahun 1998. Gagal paham ke dua yang dilakukan oleh Prabowo adalah saat Jokowi menanyakan tentang caleg Gerindra yang jelas jelas mantan terpidana kirupsi, atau koruptor, Jokowi sampai menegaskan lagi melalui pertanyaannya. Tetapi Prabowo tetap gagal memberikan Jawaban, seolah baru dituduh melakukan korupsi yang perlu dilaporkan. Secara keseluruhan, nampak sekali remach kontestansi pilpres melalui debat ini diwarnai oleh keberanian Jokowi yang ternyara lebij berani menyerang pada forum resmi ini dibanding debat pilpres 2014 lalu. Salah satu serangan telak adalah ketika Jokowi membalikkan tuduhan pelanggaran Ham terkait dengan fukungan terhadap paslon dari seorang kepala desa. Jokowi mampu memukul balik dengan kasus Hoax Ratna Sarumpaet. Jika style Bosan tetap seperti debat perdana ini, penulis memprefikdikan Jokowi akan dapat memukul balik secara telak dan KH Ma'ruf Amien akan menaburi dengan keharuman nilai nilai ketuhanan yang maha Esa (Islam) pada debat debat berikutnya. Apalagi jika pasangan Jokowi - KH Ma'ruf Amien dapat berbagi secara rapih dalam tataran praktis (untuk Jokowi) dan normatif konseptual (KH Ma'ruf Amien). Penulis yakin sebagai ulama, KH Ma'ruf Amien sangat kaya dengan nilai-niai dan kuat dalam mantik. Kita tunggu !