MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Senin, 27 Januari 2014

Partai Bulan Bintang dan Amunisi Dahsyatnya Pada Pemilu 2014

Jika dilihat dari grafik elektabilitas yang dipublikasikan Kompas, Elektabilitas Partai PBB secara pasti terus menanjak, di tengah kepungan partai=partai besar yang cendertung drop atau stagnan, Tentu saja waktu yang tersisa harus dimanfaatkan oleh PBB untuk melakukan akselerasi optimal, sehingga pada saatnya PBB mampu menjadi Partai Berjaya Benar. Untuk menjadikan Partai Berjaya benar, PBB memiliki modal yang dapat diandalkan dengan adanya dukungan para Raja, Sultan dan pemangku adat seluruh Nusantara, sebab bagaimanapun juga, bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat taat pada tokoh-tokjoh panutannya.Disamping itu. modal gelar Gus YIM yang dibertikan oleh masyarakat Santri Jawa Timur , serta bergabungnya aktivis-aktivis PKB Gusdur, PKNU dan komponen-komponen lain yang sebelumnya mendukung PAN, PKS dan PD,PKB, PPP tentu akan menjadi ledakkan dahsyat bagi perolehan PBB pada Pemilu 2014.
Yusril Izha Mahendra mendapat amanah oleh para raja, sultan, pemangku adat se-Indonesia untuk mengamankan serta menempatkan posisi kerajaan, kesultanan dan masyarakat adat nusantara beserta hak-hak tradisionalnya.Amanah tersebut kemudian ditandangani oleh para raja, sultan, pemangku adat dan tokoh bangsa yang hadir. Selain itu sebilah keris juga diberikan kepada Yusril sebagai simbol pengemban amanah.Amanah tersebut diberikan, lantaran Yusril dianggap dapat menampung aspirasi para raja, sultan, pemangku adat dan tokoh bangsa.
"Saya paduka yang mulia Sri Sultan Mudaffar Syah, Sultan Ternate bersama-sama paduka yang mulia raja, sultan dan pemangku adat se Nusantara dengan ini menyatakan bahwa kami memberikan amanah kepada Prof Dr Yusril Ihza Mahendra yang bergelar Sri Narendra Dyah Balitung Saifa al-Din Wa Al-Daulah untuk meneruskan perjuangan memajukan, memakmurkan dan menyejahterakan bangsa,"papar Mudaffar, dalam acara bertajuk 'Silahturahmi Para Raja, Sultan, Pemangku Adat dan Tokoh Bangsa se-nusantara' serta pemberian amanah kepada Yusril yang digelar di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (27/9/2012) malam.
Pada kesempatan yang sama, Yusril yang siap mencalonkan diri sebagai Presiden di 2014 ini, berjanji akan menjalankan amanah yang telah diberikan para raja dan sultan tersebut demi kepentingan rakyat."Amanah yang dipikulkan ke pundak saya bukanlah amanah yang ringan. Amanah itu adalah suatu beban yang maha berat, yang wajib saya tunaikan dengan segala daya dan kemampuan yang ada," ucap Yusril. Dalam acara penganugerahan ini, turut hadir sejumlah pejabat dan tokoh penting, diantaranya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mantan Kapolri Dai' Bachtiar, Wagub DKI Prijanto, Ali Mochtar Ngabalin, dan politikus PKS Muhammad Misbakhun.
Dalam posisi sebagai pemegang amanah dari seluruh raja-raja Nusantara dan pemangku adat sudah barang tentu Profesor. Yusril Ihza Mahaendra harus mewujudkan amanah itu dengan menjadi Presiden RI. Menariknya, pro. Komitmen Prof. Yusril untuk maju menjadi capres melalui Partai Bulan Bintang (PBB), sungguh menarik. Menarik sebab memang benar, dengan melalui partai Islam Prof. Yusril dapat beramanah dengan gelarnya sebagai Assyaif addin (Syaifuddin), dalam ini Islam (syariah) yang memang telah hidup di tengah-tengah kasultanan-kasultanan di Nusantara, sesuai Cita-cita PBB, pada sisi lain, Gus YIM tentu sudah mahfum terkait kondisi PBB saat Prof. YIM menentukan pilihan. Justru disitulah letak ghiroh Perjuangan Gus YIM trefleksikan. Gus YIM tidak memilih partai-partai besar, tetapi memilih partai penuh idealisme, PBB dengan tekad harus membesarkan PBB untuk dapat menjalankan amanah para raja, sultan dan pemangku adat dalam mensejahterakan bangsa Indonesia.
Asis yang telah dilakukan oleh Profesor Yusril dengan cantik itu, sudah barang tentu harus dioleh oleh Partai Bulan Bintang Untuk melakukan Finishing Touch sehingga dapat melahirkan Goal Indah. Untuk itu, partai bulan bintang tidak saja dituntut untuk bermain cantik, lebih dari itu, PBB juga dituntut untuk bermain strategis. Berbagai kekurang mendasar dari sebuah partai harus mampu ditopang dengan strategi jitu.
Dibacakannya Judicial Review oleh MK tentang Pilpres, harus dimanfaatkan PBB semaksimal mungkin, terutama terkait dengan Pilpres. Hal ini terkait dengan alasan keputusan MK yang mengkaitkan dengan tahapan-tahapn pemilu, maka tidak ada alasan bagi KPU untuk tidak melaksanakan Pilpres sesuai dengan konstitusi, dimana semua partai atau gabungan partai mencalonklan capres/cawapres sebelum Pemilu, karena thapan-tahapn Pilpres 2014 belum sampai pada tahapan-tahapan penting, bahkan belum menapaki tahapannya.
Perjuanag untuk melakukan konsesnsus bersama seluruh komponen bangsa untuk mengambil jalan tengah bagi pelaksanaan pileg dan Pilpres dimana pelaksanaan bisa tetap April untuk Pileg dan Juli untuk Pilpres dengan meniadakan syarat syarat pencalonan sesuai konstitusi, jauh lebih penting dari pada bersikeras melaksanakan totalitas keserentakan pileg dan pilpres. Sudah barang tentu hal ini jika komponen bangsa yang lain mau memahami dan bersikap sebagai negarawana, ketimbang mau menangnya sendiri, hal ini diperlukan sebagai upaya menyelamatkan proses demokrasi itu sendiri. Dalam konteks ini, persyaratan PT yang dijadikan senjata oleh partai-partai besar yang sekarang cenderung drop justru akan menjadi Senjata makan Tuan bagi partai-partai itu. Buktikan saja !
PBB akan menjadi Partai Berjaya Benar selain dengan dukungan Amanah dari para Raja dan Sultan, Dukungan dari para Ulama dan Kyai beserta santrinya, dan aktivis-aktovis yang mendambakan NKRI berkah, sudah barang tentu akan mendapat Limpahan suara dari swich vooter, yang telah melihat partai yang didukungnya dulu ternyata menjadi maklar proyek dan menghianati amanah. Semakin terbuka kasus-kasus korupsi, maka akan semakin rontok partai-partai yang saat ini bercokol di Senayan.

Tidak ada komentar: