MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Selasa, 08 September 2015

FADLI ZON DAN SETYA NOVANTO MUNDUR DENGAN LEGOWO ?

Kontroversi kehadiran Setya Novanto sang ketua DPR RI dan Fadli Zon di konfrensi pers kampanye capres Donald Trump terus berlanjut. Kubu SN dan FZ terus berkelit, seperti disampaikan oleh juru bicara Setya Novanto , Nurul Arifin, mengatakan, selain agenda tersebut, rombongan DPR memiliki tiga agenda lain. Pertemuan dengan Donal Trump pada 2 September 2015, ucap dia, juga masuk dalam agenda silaturahmi parlemen di Amerika Serikat. "Kami hanya membangun relasi bisnis dalam rangka memperkuat investasi Trump di Indonesia," ujar Nurul, politikus Partai Golongan Karya. Kubu pembela pada umumnya menggunakan alasan kunjungan resmi, tidak ada mutan politik, dll.
Memang, kunjungan Parlemen dengan acara resmi memang ada, namun banyak agenda yang layak dipertanyakan diantaranya adalah : apakah DPR juga memiliki tugas menjalin hubungan ekonomi seperti yang diungkapkan Nurul arifin, padahal terkait hal itu merupakan tugas eksekutif ? Apakah benar bisnis DT sangat penting bagi Indonesia, karena beberapa sumber menyatakan bisnis Donal Trump di Indonesia sekedar menjadi sponsor acara buka-bukaan aurat yang banyak ditentang ? "Kami bangga karena kerjasama ini akan menjadi ekspansi bisnis pertama Trump Hotel Collection di Asia. Kami akan menghadirkan properti mewah dengan standar bintang enam yang terbaik", lanjut Trump Jr.
Lalu bagaimana dengan proyek di Cigombong? Dari sejumlah pemberitaan, memang ada rencana proyek tersebut. Namun lokasi persisnya adalah di Lido, yang termasuk bagian dari kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jabar. Hary Tanoe dan Trump juga berencana bekerjasama untuk membuat resor mewah dan hotel di kawasan tersebut. Seperti diberitakan detikfinance, PT MNC Group yang dimiliki Hary Tanoe sudah mengakuisisi lahan seluas 2.000 hektar di Lido dari grup Bakrie. Mereka akan membangun sebuah kawasan wisata terintegrasi lengkap dengan hunian dan bisnis melalui PT MNC Land Tbk. Kawasan itu disebut-sebut akan menyaingi Disneyland di Amerika Serikat. Jika demikian apakah bukan berarti Mereka yang ketemu dengan Donald Trump terkait dengan Bisnis pada kenyataannya hanyalah melanjutkan hubungan Bisnis Trump dan hari Tanoe (MNC Group) ? Apakah konstribusi MNC tetkait perjalanan para anggota DPR tersebut ? Apakah mereka bersiap-siap menjadi cecunguk Hari Tanoe ke depan ? Jika itu yang terjadi maka sungguh sangat disayangkan kalau uang rakyat digunakan untuk meningkatkan bisnis orang perorang.
Tentang Donald Trump sendiri maka apa yang diungkapkan oleh Shamsi Ali merupakan imam masjid di New York. yang kiprah keagamaannya diakui banyak media dalam dan luar negeri.Sejumlah media menyebutkan Shamsi Ali adalah Uztad muda yang berhasil meng-Islam kan banyak orang Amerika. Mengajak orang Amerika meninggalkan dunia malam, meninggalkan minuman keras dan wanita penghibur. Shamsi menulis tentang Trump terkait pertemuannya beberapa tahun lalu, ia mangatakan : " Sekitar tiga tahun lalu saya dikejutkan oleh sebuah wawancara Fox News bersama Donald Trump, raja properti Amerika Serikat. Dalam wawancara itu DT ditanya pendapatnya tentang Islam dan komunitas Muslim Amerika. Sungguh jawaban DT sangat mengejutkan sekaligus menyakitkan. "Islam itu masalah. Dan komunitas Muslim itu berbahaya", kata DT saat itu."
Selanjutnya Imam masjid itu mengatakan : "Mendengar itu saya cukup tersinggung. Keberadaan saya di Amerika dalam masa hampir 20 tahun saya berusaha membuktikan bahwa Islam dan Muslim itu adalah bagian integral dari Amerika. Saya berjuang menjadikan Islam sebagai agama kontributor kebaikan bagi Amerika. Memperjuangkan dengan segala risikonya untuk menjadikan Amerika dan Islam tidak berada di posisi berseberangan"
Dengan demikian kita dapat melihat bahwa apa yang dilakukan oleh rombongan yang bertemu trump sesungguhnya hanya terkait dengan kepentingan bisnis seseorang atau group, dan pilihan yang diambil adalah seseorang yang sangat benci dengan islam. Tentu saja Bisnis dengan siapapun silakan, tetapi tidak memanfaatkan uang rakyat dalam prosesnya aplagi jika ditambah dengan orang yang benar-benar membenci Islam sebagai mayoritas bangsa Indonesia, lebih-lebih kita tahu bahwa mereka sebagai kubu KMP benar-benar memainkan isue agama dalam kampanyenya, bahkan ada yang ,menyebut sebagai "poros islam" yang menyudutkan kubu Jokowi dengan isue isue agama.
Kita juga melihat, bahwa kunjungan-kunjungan DPR sering disertai dengan hidden agenda yang tidak sejalan dengan maksud kuinjungan itu. Hiden agenda kunjungan anggota DPR rupanya dilakukan pada acara free pasca acara resmi. Hidden Agenda SN dan FZ juga memanfaatkan free agenda. Hal ini juga terjadi pada kunjungan ke Eropa DPR periode lalu dimana sebagian melakukan hidden agenda yang disinyalir pergi ke Belanda Study Banding UU Perkawina Sejenis dengan menggunakan kapal pesiar di acara bebas.
Jika demikian sebaiknya Agenda Acara bebas DITIADAKAN di setiap kunjungan. Disamping menghindari berbagai hidden agenda juga ngirit uang rakyat. Untuk mengahiri kontraversi, sebaiknya Setya Novanto dan fadli Zon beserta yang lainnya harus bersikap sportif, meminta maaf kepada bangsa Indonesia dan secara legowo mundur dari DPR. Toh fraksi Golkar sudah mengakui keslahan.

Tidak ada komentar: