MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Rabu, 26 Agustus 2015

DOLAR ULAR LIAR

Dolar memang ular ! tetapi hanyalah ular para sihir yahudi yang membelit tongkat lurus Musa. Perhatikan simbolnya ! belitan ular yang melilit jalan lurus. Itukah makna dari simbol dolar ? Jika iya, mengapa kita mengikuti sistem moneter seperti ini ? dan kita pun tahu, dunia ekonomi atau ekonomi dunia menjadi subordinasi dari dolar, seakan dolar menjadi "extraordinary" yang menentukan segalanya terutama paramater ekonomi suatu bangsa. Dolar menjadi oknum "super" yang mendominasi, dolar menjadi menjadi ilah, tuhan ekonomi dunia.
Ekonomi buruk yang mengkibatkan dolar naik apa dolar naik ekonomi akan memburuk ? Jika diamati dari kehawatiran Jama'ah thoriqoh Falasiah, pencari kemewahan dari ternak falas, nampak sekali kekhawatiran naiknya falas akan berdampak buruk pd ekonomi kita. Apakah semua sektor akan memburuk ahibat dolar naik ? Begitu Maha Kuasa kah dolar ? Adkh sektor yg tdk termakan dolar yg membuat kita bertahan ?
Apa yang dikatakan Steven R Covey bagi kami sangat menarik. Covey bilang, bukan masalah yang membuat kita menderita, tetapi cara menghadapi masalah itulah sesungguhnya yang menyebabkan masalah. Ok, dolar naik terus, itu masalahnya. Logisnya jika kita cinta Indonesia, maka kita harus bahu membahu agar dampak kenaikan intu dapat kita block. Ibarat main voley, mari kita block agar "bola tidak jatuh menghujam tajam".
Ironisnya, masalah yang sedang kita hadapi justru digunakan untuk menyalahkan sesama team garuda, sehingga justru makin lemah dan terpuruk. Ibarat para pejuang sedang berperang menghadapi Belanda, sebagian pecundang justru bersekongkol dan mencabik cabik kekuatan pasukan pejuang dari dalam.
Memang Brutus selalu ada, para penghianat selalu lahir berinkarnasi, mengingkari kalau mereka juga makan nasi, yang dalam kontek kekinian terus menabur persepsi seakan kenaikan dolar akan mengubur hidup hidup NKRI. Hal ini akan terus mengerek dolar tingi tingi sehingga jamaah falasiah menjadi silau dan tersugesti segera menukar rupiah dengan dolar dan dolar pun makin berkibar.Bulan November 48 tahun lalu, Jenderal Suharto yang telah sukses mengkudeta Bung Karno, mengirim satu tim ekonomi yang terdiri dari Prof. Sadli, Prof. Soemitro Djoyohadikusumoh, dan sejumlah profesor ekonomi lulusan Berkeley University AS—sebab itu tim ekonomi ini juga disebut sebagai ‘Berkeley Mafia’—ke Swiss. Mereka hendak menggelar pertemuan dengan sejumlah konglomerat Yahudi dunia yang dipimpin Rockefeller.
Di Swiss, sebagaimana bisa dilihat dari film dokumenter karya John Pilger berjudul “The New Ruler of the World’ yang bisa didownload di situs youtube, tim ekonomi suruhan Jenderal Suharto ini menggadaikan seluruh kekayaan alam negeri ini ke hadapan Rockefeler cs. Dengan seenak perutnya, mereka mengkavling-kavling bumi Nusantara dan memberikannya kepada pengusaha-pengusaha Yahudi tersebut. Prosesi digadaikannya seluruh kekayaan alam negeri ini kepada jaringan imperialisme dan kolonialisme Barat terjadi di Swiss, November 1967. Jenderal Suharto mengirim sat tim ekonomi dipimpin Sultan Hamengkubuwono IX, Adam Malik, dan Soemitro Djojohadikusumo. Tim ini kelak disebut sebagai Mafia Berkeley, menemui para CEO korporasi multinasional yang dipimpin Rockefeller. Dalam pertemuan inilah tanah Indonesia yang kaya raya dengan bahan tambang dikapling-kapling seenaknya oleh mereka dan dibagikan kepada korporasi-korporasi asing, Freeport antara lain mendapat gunung emas di Irian Barat, demikian pula yang lainnya. Bahkan landasan legal formal untuk mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia pun dirancang di Swiss ini yang kemudian dikenal sebagai UU Penanaman Modal Asing tahun 1967 (John Pilger; The NewRulers of the World). Dan jangan lupa, semua COE korporasi asing tersebut dikuasai oleh jaringan Yahudi Internasional.
Ok saat ini kita menghadapi masalah kenaikan harga dolar, tapi sudah semestinya kita mencari adakan cara menghadapinya yang tepat ? System moneter adalah produk manusia, yang memiliki cara memainkannya bagaimana menyerang, bertahan, dan mematikan gerak lawan. Semua itu memerlukan kekompakan team. Insya Allah jika kita merasa sebagai satu team, team Indonesia, mari kita kompak dan mengikuti komando kapten team (presiden) untuk lepas dari tekanan lawan.
Jangan sampai ada yang melakukan blunder sehingga lawan justru mudah menaklukan. Dan kita harus sadar, di sepanjang sejarah ada yang selalu tampil menjadi pecundang, penghianat bangsa. Gelagatnya mudah, siapa saja yang mencoba mencabik kekuatan team, mencoba membangkang komando kapten team, merekalah para pecundang. Karena sesungguhnya bukan kapten team yang menanggung ahibatnya, tetapi kekalahan team garuda, Indonesia yang hancur. Inikah yang dicari para brutus ? pemuasan birahi egonya ?
Dan sadar atau titak sadar kita didorong untuk mengejar ular yang menggigit kita, sehingga kita terkapar tak berkutik, mati karena lemas kehilangan tenaga dan racun bisa ular yang dibiarkan menjalar di dalam tubuh karena kita sibuk mengejar ular yang kurang ajar. Dolar adalah ular yang menggigit, dan brutus adalah para spekulan yang menari-nari di atas berserakannya bangkai bangsa sendiri. Namun jika kita kompak dan yakin, kita akan kebal dari sihir rekayasa Yahudi yang pada ahirnya kita dapat memastikan bahwa yang menakutkan itu adalah sekedar tali, yang dengan mudah kita dapat menyingkirkannya.

Tidak ada komentar: