MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Jumat, 07 Agustus 2009

JOYFULLY , WELCOME RAMADHAN THE GREAT


When we has been praying Rajab pray since early of Rajab Mont ( The Seventh Mont in Islamic Lunar Calender, Hijriyah Calender) as follow : Allahumma baariklana fii Rajab wa Sa'ban, waballighnaa fii Ramadan (oh God, blessing us in Rajab and Sa'ban, and give us a life until Ramadhan),Explicitly that we have a hopping to entrance Ramadhan The Great.

A pick performance of Spiritual journey in Rajab to Sa'ban arrive at The Mid of Sa'ban (Nisfu Sa'ban Night) with praying The Mid Sa'ban prays and its maintain until The first Ramadhan. So we wish to face the Greatest Guest, Ramadhan, with holy spiritual and material. A Holy Mont have to faced by Holy condition. Usually we celebrate this night as SABANAN by the special program : Reading Qur'an, Traditional party by Traditional feed, drink, and meal and closing by The Mid of Sa'ban prays (Dzikr and Sholat)at early of morning, around at 3 AM.

Ketika kita panjatkan doa Rajab sejak awal Bulan Rajab, : Ya Allah berkahi hamba di bulan Rajab dan Sa'Ban, dan sampaikan umur hamba di bulan Ramadhan, sungguh sangat eksplisit bahwa kita sudah memiliki pengharapan untuk jumpa dengan bulan penuh keagungan.

Perjalanan spiritual Rajab - Sa'ban mencapai puncak pengharapan pada malam pertengahan bulan Sa'ban (Nisfu Sa'ban) dengan doa-doa nisfu sa'ban dan shalat permohonan ampun, dan dipertahankan hingga hilal 1 Ramadhan, sehingga diharapkan dapat menjemput Tamu Agung Ramadhan dengan penuh kesucian lahir bathin. Bulan Suci kita sambut dengan kesucian paripurna, material spiritual.

Keyakinan akan diampuni segala dosa dan kesalahan, yang diringi rasa syukur atas keberkahan yang dikaruniakan Allah SWT kepada kita, lingkungan kita, dan seluruh alam raya sebagaimana tersurat pada doa Rajab, sangat layak melahirkan perasaan penuh kegembiraan (Joyfully) dalam menyambut tamu Agung Ramadhan. Perasaan ini tentu saja tidak bisa dimiliki oleh mereka yang tidak melakukan "amalan shaleh Rajab - Saban" sebagai prakondisi menyongsong bulan Agung. Meminjam istilah Sayd Qutb dalam mukadimah Fii Dzilalil Quran : Nikmatahu laa ya'rifuha illa man dakkaha, kenikmatannya tidak bisa dirasakan kecuali oleh orang yang merasakannya.

Oleh karena itu, adalah sangat relevan jika "JOYFULLY" dalam menyambut Ramadhan mendapatkan Reward yang sangat Istimewa disisi ALLAH SWT, sebagaimana makna hadits Rasulullah SAW : barang siapa menyambut Ramadhan dengan penuh kegembiraan, maka api neraka haram menyentuh jazadnya. Masya Allah !

Benang hijau dari uraian di atas adalah, bahwa Islam, tidaklah seperti anggapan kebanyakan kita selama ini, "yang penting Lillahi Ta"ala, dalam konteks asal mengerjakan". Islam sangat menghargai proses dan kualitas managementnya. Planning Ramadhan telah dibuat jauh sebelumnya,ketika kita memasuki hari-hari itikaf di sepuluh hari terahir Ramadhan tahun sebelumnya, dan diafirmasi ketika kita memulai memanjatkan doa Rajab saat hilal 1 Rajab.

Dengan planing yang matang ini kita memasuki Ramadhan dengan penuh perhitungan (ihtisaban) atas segala aspek amaliyah Ramadhan beserta prasaratnya. Karena hanya dengan ihtisaban yang dilandasi iman (Imanan wahtisaban) inilah puasa kita akan punya makna, yakni Puasa yang akan membawa kita pada derajat Taqwa, derajat paling mulia yang tentu saja dicerminkan dari kemanfaatan diri kita bagi alam semesta.

Tanpa imanan wahtisaban, maka puasa kita hanya akan menghasilkan lapar dan dahaga, yang dicerminkan dengan pola hidup lapar dan rakus tanpa pandang bulu manfaat atau mudharat.Boleh jadi ia mengharap surga dengan menabur neraka di bumi, sehingga menutupi keindahan Islam itu sendiri, na'udzubillahi mindzalika, Oh God,Protect me from this case.

Maka, Joyful............
SO, Joyful.............
Dalam menyongsong Tamu Agung kita
Dalam menyambut Bulan penuh Kasih Sayang.
Marhaban yaa Ramadhan
Marhaban Yaa Syahrul Mubarok
Welcome Ramadhan The Great.




Tidak ada komentar: