MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Selasa, 18 Agustus 2009

D N A




DNA dalam konteks tulisan ini bukanlah merujuk nama sebuah struktur molekul kimiawi: Deoxyribosa Nucleic Acid, yang bertanggung jawab pada penurunan sifat organisme sebagai penyusun substansi gen (Genetical Substance)dan biasa dimanfaatkan untuk penelusuran kekerabatan. Seperti misalnya DNA Noordin M Top, Obama's DNA, Michael Jackson'S DNA atau DNA pelari tercepat dunia yang baru memecahkan rekor lari 100 meter di World Championship di Berlin Usain Bolt dari Jamaika. DNA disini kependekan dari Dakwah Need Assessment, yang untuk pertimabangan praktis diartikan sebagai Penilaian Kebutuhan Dakwah.

Dakwah, sebagai proses komunikasi (Mass Communication Process) maupun sebagai proses transformasi sosial (Social Transformation Process)menuju masyarakat madan (civil Society) sudah barang tentu memiliki Prinsip, Strategi, Taktik dan Teknik tertentu yang harus diperhatikan untuk memperoleh hasil yang optimal. Apalagi jika dakwah dipandang dalam konteks Perang Pemikiran (Ghoswl Fikr) dan nilai. Apalagi realitas menunjukan bahwa Dakwah ilaa sabilillah selalu memiliki musuh abadi Dakwah ilaa sabiliththoghut. Penyeruan menuju jalan ilahiah yang penuh kasih, sayang dan rahmatalill alamin akan senantiasa vis at vis berhadapan dengan penyeruan ke jalan thoghut, yang penuh tipu daya, permusuhan, dan ketidakakadilan.

Sayangnya, pemahaman Prinsip, Strategi, Taktik dan Teknik Dakwah beserta aplikasinya di kalangan umat sangat memprihatinkan. Hal ini bisa kita amati dari realitas Dakwak kita. Dakwah hanya sekedar melakukan Tabligh, dan apa yang kita anggap sebagai Dai, yang kondang sekalipun, sebenarnya hanyalah seorang Muballigh, hanya menyampaikan pesan, tidak " menggarap" bagaimana umat bisa samapi ke kondisi yang diharapkan dari peasan itu, dari risalah itu.Bahkan lebih memprihatinkan, ada kecenderungan dakwah tereduksi menjadi program entertainment, dan mubaligh kondang menjadi entertainer atau celebriti belaka, dan menumpuk kekayaan dari show-shownya yang berlabel Dakwah. Ironisnya, sang "Muballigh" seakan show Kemewahannya, dengan kumpulan mobil di tengah umat yang hidupnya kiat terjepit. Naudzubillah.

Ini sangat berbeda dengan apa yang dilakukan teman-teman Nashrani, terutama Katolik. Konsep "Gembala dan Penggembalaan", atau katakanlah pembinaan jemeat, benar-benar dilakukan secara konfrehensip. Pengalaman Penelusuran penulis (saat melakukan penelitian untuk Laboratorium Dakwah Yayasan Shalahuddin Yogyakarta) di beberapa daerah di Jawa Tengah pertengahan tahun 80-an, pelaksanaan Pengembalaan sungguh sangat mengagumkan. missionaris, tidak sekedar menyampaikan ayat-ayat Bibel secara tekstual belaka, namun sudah sangat kontekstual, lengkap dengan konsep Community Development (pengembangan Masyarakat) yang terintegrasi dan visioner.

Maka tidak heran, usaha sistematik mereka saat ini telah membuahkan hasil manis. Hal ini bisa terlihat baik secara lokal maupun nasional (Indonesia) , keberhasilan ini dapat dilihat pada kenaikan relatif dan mutlak jumlah penganut nashrani saat ini di satu pihak dan penurunan relatif (persentase) jumlah kaum muslimin di Indonesia di pihak lain. Sebuah prestasi yang mengagumkan.

Sangat tidak mungkin, mengupas Prinsip, Strategy, Taktik dan Teknik dakwah melalui essay singkat ini. Dalam kesempatan ini, penulis hanya ingin menyampaikan betapa pentingnya melakukan penilain kebutuhan dakwah (DNA) dalam melaksanakan program-program dakwah kita. Apalagi berkaitan dengan datangnya bulan Ramadhan, dimana Spirit umat sangat positif (mungkin dalam pick performance) dalam merespons berbagai program dakwah. Amat disayangkan kesempatan ini tidak kita jawab dengan program-program dakwah yang memang sangat dibutuhkan oleh umat.

Penulis yakin, jika program-program Dakwah kita adalah program-program yang benar-benar dibutuhkan umat, maka efektivitas dakwah akan meningkat, dan tujuan dakwah untuk membawa umat ke kehidupan yang baik didunia dan akhirat, setapak demi setapak bisa kita upayakan. Memang, hal ini butuh kerja ekstra, namun, bukankah satu kerja kebaikan akan berbuah paling tidak 700 kebaikan ?


Anda berminat dengan Prinsip, Strategy, Taktik dan teknik Dakwah ? Termasuk untuk Mushola, Mesjid, atau lembaga anda , Hubungi kami.

Tidak ada komentar: