MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Sabtu, 15 Oktober 2016

TERUS KAWAL PROSES HUKUM PENISTA AGAMA

Menurut hemat penulis apa yang ditunjukan kaum muslimin padaa hari Jum'at 14 Oktober 2016 adalah bukti bahwa kaum muslimin Indonesia sangat menghormati hukum yang berlakub di NKRI. Kita melihat bahwa kaum muslimin Indonesia menghadapi penistaan terhadap agamanya yang sejatinya adalah delik umum, kaum muslimin tetap mempercayakan kepada aparat penegak hukum untuk menanganinya. Kaum muslimin di berbagai kota Indonesia tidak main hakim sendiri dan tidak menyeret ke dalam permusuhan antar umat beragama, karena kaum muslimin sangat dewasa, penistaan agama yang terjadi dilakukan oleh oknum tertent secara pribadi. Oleh karenanya, sangat disayangkan ketika Megawati mencoba berapologis dengan menarik karakteristik sang oknum pada salah satu etnik Nusantara tertentu, dn itupun tida tepat.
Sebagai sebuah delik umum sudah seharusnya yang berkepentingan menyelesaikannya adalah negara untuk mrncegah terjadinya gangguan kantibmas, instabilitas dan desintegrasi. Tetapi justru negara "seakan" memviarkan dehingga terjadi kohesif dan solidaritas sosial kaum muslimin untuk mengajukan tutntutan bersama, ahibat hak paling dasarnya (keyakinan) yang dinistaksn kurang diperhatikan. Penegak hukum justru terkesan lebih mempertimbangkan kepentingan sang oknum untuk mengikuti Pilkada, padahal yang dituntut kaum mslimin tidak ada kaitannya dengan politik, murni masalah penistaan agama.
Dalam memperjuangkan kepentingan bersama kaum muslin Indonesia tetap taat pada aturan dan perundangan yang berlaku di NKRI, itulah yang diapresiate oleh budayawan Jaya Suprana. dimana kaum muslimin Indonesia dinyatakan sebagai umat yang adiluhur. Bahkan fakta di lapsngan menunjukan adanya jemaat gereja Katedral Jakarta yang membantu para demonstran dengan membagikan makan siang bagi demonstran, ini menunjukan terjadi solidaritas antar umat beragama atas penistaan agama lain, karena pada hakekatnya umat beragama apapun sejatinya tidak ingin agamanya dinistakan.
Menganalisis fenomena jum'at Berkah yang ada dengn tidak melepas sang Oknum pelaku sebagai Cagub pasti gagal, kita akan berkutat dan terjerumus pada kubangan analisis politik yang pelik. Pada sesungguhnya apa yang dilakukan kaum muslimin hampir di seluruh kota-kota di Indonesia tidak terkait dengan pilkada, tetai terkait dengan aqidah. Dengan hanya melibatkan satu oknum pelaku. Ketika menghadapi masalah aancaman terhadap agama, umat beraga di Indonesia bersatu. Dalam menghadapi agresivitas PKI misalnya yang ingin mengubah Dasar Negara menjadi komunis pada masa konstituante misalnya, Umat Beragama Indonesia bersatu, utusan Sunda Kecil yaag merupakan utusan dari kaum kristiani justru bergabung dengan fraksi Masyumi untuk menghadapi gempuran PKI, hal ini dapat dipahami karena gerejapun sesungguhnya tidak sejalan dengan PKI. Bhakan dalam sejaarah duni kita dapat mempelajari bahwa gereja juga melawan komunisme yang ateisme.
Perlu disadari bersama, pada saat ini, umat beragama Inonesia menghadapi tantangan bersama yakni bangkitnya PKI ditambah kelompok-kelompok yang mencampur adukan berbagai agama. Kita dapat memahami bahwa sesungguhnya pencampradukan berbagai agama tidak sejalan dengan berbagai agama itu sendiri, dan ini sangat berbahaya bagi kemurnian agama masing-masing. Kita sangat mengerti bhwa umat beragama Indonesia sudah sangat memahami bahwa ada perbedaan diantara agama-agama yang dianut oleh bangsa Indonesia , tetapi demikian kita saling menghormati sebagai realitas kebinekaan, sebagai hakekat Bhineka tunggal ika.
Oleh karena itu penulis sangat yakin, mereka yang terus mencoba mengadu umat beragama, menghina agama-agama yang ada, sesungguhnya bukanlah umat beragama, meskipun mereka mengaku dan secara administratif tercatat sebagai penganut salah satu agama di Indonesia. Dalam konteks ini, maka tekad bersama ummat beragama Indonesia untuk bersatu menghadapi tanntang bersama gerakan anti berketuhanan maupun gerakan mencampuradukan agama dengan label pluralisme harus dutegakkan. Semoga Bhineka Tunggal Ika semakin jaya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/darwonogurukita/umat-beragama-indonesia-bersatulah_580294d5347b615d058b4567

Tidak ada komentar: