MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Jumat, 06 Juli 2012

YANG PALING MENYENTUH

DENDANG JELANG PETANG Penyayang terang siang yang bersarang, biarlah rebah dalam fitrah hingga gelap terlelap . Lalu nyalakan kembali saat dini hari. Agar hari baruku esok penuh cahaya menyala. Karena aku ingin terang cahaya terus berdendang mengalunkan doa doa restu untukku disaksikan matahari yang tersipu malu karena kalah cerah dengan senyumanku. MALAM Ilaahi, bi tajalli a'dhomi fii lailatinn...ishfi min syahrissa'ban almukarromi al latii yufroqu fiiha kullu amrin hakiim. Wayubromu isrif 'annii minal balaai maa a'lamu wamaa laa a'lamu . Wa anta 'allaamul ghuyuub. Birohmatika yaa arhamar rohimin (cuplikan doa nisfu Sa'ban) PAGI Kutaburi hari baruku dengan doa doa; allahumma innii as alukan nafsul muthmain nah, tu'minuu bi liqooika, watardlo bi qodlooika, wa taqna'u bi athoika. Ya Allah hamba mohon jiwa yang tenang, yang yakin akan pertemuan dengan-MU, Yang Puas dengan ketentuan-Mu, dan menerima segala keputusan-Mu. Salam sejahtera dunia, salam bahagia sahabat !
Tentu saja semua ucapan dan doa yang dikirim sahabat-sahabatku berkaitan dengan ulang tahunku semuanya sangat bermakna. Namun dari ribuan kata / ucapan yang masuk ada yang paling menyentuh. Ucapannya sederhana sbb : Semoga hidup Mas Darwono lebih bermakna, memberikan manfaat pada masyarakat dan umat. Amien 2 salam dari Manado. Ucapan lewat SSM itu dikirim dari Manado oleh ...Sahabat saya sekamar di PP. Budi Mulia Yogyakarta, Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti yang sekarang menjabat Wakil Menteri Kesehatan RI.
Ucapan doa itu, disamping bermakan doa, juga bagi saya berupa teguran halus, gugatan halus ala PP. Budi Mulia. Tiga Tahun lalu kami semua di gugat Romo Kyai Soeprapto Ibnu Juraimi Allah Yarham, tentang apa yang telah kami (semua santri) termasuk Sahabat saya yang kala itu Dekan fakultas kedokteran UGM, juga Misbahul Huda (Surabaya) , Dek Ahsin (Indonesian Power) dll apa yang telah kami lakukan.
Saat mengantar kami dan makan siang di warung gudeg Kentungan, ganti kami berdua (saya dan Syafik) menggugat sang dekan Fakultas Yang Konon biayanya mahal. Kami berdua sama sama mengingatkan "coba kalau dulu biaya kuliah mahal sudah seperti ini" kita tentu sulit kuliah.
Kala itu, Sang Dekan menjelaskan berbagai strategy beliau agar kaum miskinpun dapat kuliah di Fakultas Kedokteran UGM, dan juga di Fakultas-Fakultas lain. Dan faktanya memang, tidak sedikit anak-anak pegawai rendahan yang kuliah di Kedokteran maupun fakultas lain. Hal ini sempat saya crosschek ketika saya mengisi Obrolan Ramadhan di Jama'ah Shalahuddin, dalam kesempatan breefing saya menanyakan latar belakan mereka beserta kuliahnya di fakultas apa. Pada kesempatan lain saya mencrosscek juga saat mengisi Training Farmasi Cerdas Holistik di BEM Fakultas Farmasi , sungguh mereka dari berbagai latar belakan ekonomi juga.
Kembali pada Ucapan Selamat Pak Wamenkes, meski bernada mendoakan, tetapai sungguh bagi saya itu menjadi bahan refleksi. Bentuk Tafdil (Lebih bermakna), tentu saja dapat dipahami bahwa mungkin sudah bermakna tetapi diharapkan lebih bermakna lagi. Tetapi juga dapat dipahami sebagai "belum bermakna" dan diharapkan untuk menjadi bermakna.
Kemudian saya merenung, berfikir, membayangkan ketika kami sering berebut tempat mengaji di dekat tiang agar kalau ngantuk bisa bersandar, dan romantika lain di PPBM, saya berkesimpulan, benar akhi Ghufron, sesungguhnya hidup saya belum punyua makna apa-apa. Saya sungguh "iri" dengan kebaikan-kebaikan dan prestasi yang telah akhi ukir. Tapi akhi, sebagaimana doa antum, insya Allah saya akan berusaha agar hidup saya "Relatif Lebih Bermakna", dan menaburkan manfaat bagi masuyarakat dan Umat sebagai mana selalu kita tekankan dalam silaturrahmi-silaturrahmi kita.
Jazaakumullahu khoiron katsiron. semoga kita sama-sama bisa menjadi hamba_Nya yang bermanfaat bagi masyarakat dan umat, bagi umat manusia seluruh dunia. Karena kita yakin bersama bahwa yang paling baik dari kita adalah yang paling bermanfaat. Insya Allah.

Tidak ada komentar: