MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Kamis, 17 Desember 2009

HIJRAH AND NEW PARADIGM OF STRUGGLE

For me, Hijrah Rasulullah SAW (Prophet Muhammad's Hijrah), is not just only migrate of Prophet Muhammad physically, migrate from one place to other places, but, Hijrah mean Opening New Paradigm of Holy Struggle, making the best use of new opportunity and potential, apply New Strategy, to get any success in Mission of Life and also making the Dream Come True.

Terbukanya paradigma baru perjuangan hidup ini adalah kesadaran pertama yang kita peroleh dari Hikmah Hijrah. Rasulullah dan para sahabat yang lahir pada setting zaman dan budaya masyarakatnya, masyarakat Quraisy dan Arab yang sangat kental kekerabatannya (bani-bani) sudah pasti sangat berharap Missi Sucinya didukung oleh kerabatnya, makanya pada awal kenabian Rasulullah lebih dahulu mengajak kerabatnya dalam menyampaikan Risalahnya.

Paradigma ini justru keliru, Kaum kerabatnya justru menentang dan demi kepentingan tertentu, mereka menawarkan "win - lose solution" , agar Rasul meninggalkan misinya, dengan imbalan apapun yang ditolak oleh Rasulullah, walaupun kaumnya mampu meletakkan matahari di tangan kanannya dan rembulan di tangan kirinya. Rasulpun mengalihkan ke Thaif, namun tanpa potensi awal yang memiliki kesamaan missi, langkah ini pun membuahkan usiran dan serangan tidak manusiawi.

Madinah, yang telah memiliki potensi awal dimana banyak orang-orang yang telah memiliki misi hidup yang sama, misi Rahmatan lil alamin, merupakan peluang (opportuniti) yang layak dimanfaatkan. Dengan peluang dan potensi baru inilah, disusun Strategy-Strategy baru, yang pada akhirnya Kesuksesan meraih impian, masuk kota Makkah dengan aman dapat terwujud.

Namun demikian, meski potensi dan peluang ada, namun jika strategy kurang tepat, maka musibahpun bisa menimpa. Perang Uhud, adalah pelajaran terbaik, bagaimana dalam perjuangan penyusunan dan penerapan strategy sangat penting. Jika tidak, kelemahan strategi yang dapat dibaca oleh musuh, justru bisa menghadirkan musibah, dan Khalid bin Walid mampu memanfaatkan peluang itu. Sementara itu, dengan startegy yang mantap, yang disusun dan dikerjakan dengan tepat, tanpa jatuh korbanpun kemenangan dapat diraih, itulah perang Khandak (Perang Parit).

Disinilah, hijrah jika dilihat dalam konteks perjuangan Rasulullah, ia memiliki makna dan konteks yang luas dalam masalah perjuangan suci menjalankan missi. Kesuksesan perjuangan hanya bisa dicapai jika kita mampu membuka alternatif-alternatif baru, Paradigma-paradigma baru, sadar akan potensi dan peluang, serta kreatif dalam mengupayakan strategy-strategy baru tergantung karakter dan situasi yang dihadapi.




Tantangan-tantangan dunia saat ini seperti isue Global Warming beserta dampaknya, kemiskinan, kebodohan, berbagai penyakit pandemik (pandemic diseases) dan juga TBC (Tahayyul, Bid'ah dan Churofat) dalam tampilan dan karakter baru, tentu saja memerlukan alternatif-alternatif baru untuk mewujudkan Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin. Paradigma-paradigma lama, strategy-strategy puritan, harus dikaji ulang apakah masih tepat untuk kondisi dan opportuniti saat ini apa tidak.

Semoga, esok lebih baik dari hari ini sebagai ciri orang-orang yang beruntung, dapat kita raih bersama, tentu saja jika kita punya missi dan komitmen istikomah bersama untuk mewujudkannya.


Happy Islamic New Year 1431 Hijriah,
Insya Allah, Tomorrow will be better if we really wants to.

Tidak ada komentar: