MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Senin, 07 Desember 2009

CORRUPTION IS PANDEMIC TERRORISM

Before I explain my opinion about Corruption, let's we see my opinion about World Tragedy first, especially WTC Tragedy as below :

On Wed, 12/9/01, darwono nono wrote:

> From: darwono nono
> Subject: OPINI
> To: redaksi@rakyatmerdeka.com
> Date: Wednesday, 12 September, 2001, 11:49 AM

> SEKENARIO BESAR PENGHANCURAN AMERIKA SERIKAT DIMULAI
>

> Serangan mendadak yang diarahkan terhadap tempat-tempat
strategis milik Amerika Serikat di Washington DC dan
> New York Selasa sekitar jam 09.00 pagi waktu setempat
> menghentakan kita semua. Betapa tidak, pusat bisnis,
> pusat pemerintahan, dan bahkan pusat pertahanan US
> (pentagon), sebuah pusat pertahanan yang dikenal paling
> canggih selama ini, ternyata tidak mampu mengantisipasi
> serangan yang dilakukan dengan menggunakan pesawat
> komersial (pesawat penumpang).
> Hingga tulisan ini dipersiapkan (jam 03.00
> WIB)Rabu dini hari 12 September 2001, belum jelas kelompok
> mana yang bertanggung jawab atas terjadinya "musibah
> Nasional" bagi Amerika serikat tersebut. Siapapun dan
> dari kelompok manapun pelaku serangan tersebut, yang
> jelas mereka memeliki kriteria : nyali yang besar,
> terorganisir rapih, detail rancana yang akurat,
> ditopang penguasaan teknologi canggih.
> Tidak semua kriteria tersebut penulis coba
> paparkan disini. Dari siaran langsung (live) yang
> dilakukan CNN menunjukan bahwa penyerangan diatur
> sedemikian rupa sehingga :

> pertama, serangan terhadap menara utara gedung World
> Trade Center dilakukan untuk mengundang perhatian,
> kemungkina pesawat yang menabrak menara ini sengaja ti
> dak dilengkapi bomb/bahan peledak, sehinnga mengundang
> perhatian terutama para wartawan untuk dapat
> "mengabadikan" dan kemudian menyebarkannya keseluruh dunia. Pada
> saat kejadian ini menjadi bidikan kamera wartawan,
> serangan terhadap menara selatan gedung WTC itu
> dilakukan, dan woow, proeses penyerangan itu
> betul-betul dapat terekspose secara langsung. Inilah
> sebuah "real entertainment" yang dikehendfaki pihak
> penyerang.
> Ketika sebagian besar perhatian tertuju pada kejadian
> di WTC, Pentagon giliran mendapat "hadiah", hingga ak
> tifitasnya terganggu.
> Sebuah pertanyaan besar menyeruak disini.
> Bagaimana mungkin Pentagon, dengan segala kehebatannya
> yang digambarkan selama ini tidak dapat mengantisipasi
> terjadinya serangan ini ? Apakah segala fasilitas
> nomor wahid di dunia yang ada di Pentagon telah
> "didisfungsikan" terlebih dahulu oleh para penyerang ?
> Apakah "hidung" intelegen US sengan flu sehingga gagal
> mencium serangan ini ? dan masih panjang lagi deretan
> pertanyaan yang dapat kita ajukan. Namun jika hal ini
> benar-benar terjadi, sudah pasti berarti pelaku
> penyerangan memeliki kemampuan
> teknologi yang dapat melumpuhkan Pentagon. Artinya,
> pelaku penyerangan bukan dari kelompok yang bermodal
> semangat belaka. Lantas siapa ?
> Saat ini kita tidak bisa gegabah
> menuduh siapa dan dari kelompok mana pelaku penyerang tersebut,
> sebab masih terlalu banya bukti yang harus dicari.
> Lagi pula, tuduhan-tuduhan prematur terhadap
> pihak-pihak tertentu bukan saja merugikan pihak
> tertuduk, tetapi juga dapat menyesatkan proses
> penyelidikan yang sedang dilakukan.
> Proses penyelidikan yang dilakukan perluseakurat
> mungkin dan tuntas mengingat modus serangannya adalah
> tempat-tempat strategis yang dapat melumpuhkan kehidu
> pan Amerika Sendiri. Artinya serangan itu jangan hanya
>
> diartikan sekedar sebuah teror, namun lebih dari itu,
> sereangan tersebut boleh jadi adalah sebuah langkah
> awal dari sekenario besar untuk menghancur-luluhkan
> Amerika Serikat.

Second opinion as bellow :

On Wed, 24/10/01, darwono nono wrote:

> From: darwono nono
> Subject: ALIANSI OF GLOBAL ANTICORUPTION
> To: redaksi@rakyatmerdeka.com
> Date: Wednesday, 24 October, 2001, 7:31 AM
>
>
> ALIANSI ANTI KORUPSI GLOBAL
>
> Tragedi WTC dan Pentagon 11 September 2001 telah
> melahirkan kesadaran untuk memberantas terorisme di
> muka bumi ini dengan membentuk Aliansi Global
> Antiterorisme. Aliansi yang dimotori Amerika Serikat
> itu telah melakukan tindakan nyata dengan pembekuan
> aset-aset yang diduga milik teroris dan jaringannya di
> seluruh dunia.
>
> JIka serangan teroris yang "menelan" korban di bawah
> 10000 orang mampu menggerakkan Amerika dan
> sekutu-sekutunya untuk membekukan aset-aset teroris,
> maka sangatlah TIDAK ADIL kalau Amerika dan
> sekutu-sekutunya menolak membekukan aset-aset pelaku
> KKN di Indonesia, dengan dalih harus jelas dulu status
> pelaku di muka hukum.
>
> Hal ini mengingat "Musibah Nasional" akhibat ulah
> koruptor jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan
> tragedi 11 September 2001 di New York dan Washington.
> Coba bayangkan, akhibat ulah para KKNer (pelaku
> KKN-pen), krisis multidimensi di Indonesia terjadi
> dengan korban-korban:

> - beratus-ratus ribu jiwa mati sia-sia, baik melalui
> tragide 1 Mei 1998, Trisakti, semanggi, maupun lainya
> akhibat politik bumi hangus koruptor profokator dalam
> upaya menyelamatkan dirinya. Belum lagi korban mati
> karena kekurangan gizi dan penyakit yang tak mampu
> diobati karena krisis.
> - Puluhan juta jiwa, terutama generasi muda dan
> anak-anak yang kehilangan masa depannya,
> - Sekitar 40 juta jiwa rakyat Indonesia menjadi
> penganguran dll.
>
> JIka Amerika serikat dan sekutu-sekutunya punya moral
> dan hati nurani, Tolong bentuk Aliansi Antikorupsi
> Global (Aliansi of Global Anticoruption) untuk
> menolong ratusan juta rakyat Indonesia yang menderita
> sebagai korban ulah para koruptor dengan jalan
> membekukan aset-aset koruptor Indonesia di bank-bank
> US dan sekutu-sekutunya untuk dikembalikan ke
> pemerintah Indonesia demi kesejahteraan rakyat.
>
> Pemerintah di bawah Presiden Megawati harus proaktif
> dalam pembentukan aliansi ini. Bila perlu
> negara-negarayang tidak membantu Indonesia dalam langkah ini diberi
> sanksi diplomatik. Juga hal ini dapat dijadikan barter
>
> bagi US dan sekutu-sekutunya dalam merealisasikan
> pembekuan aset-aset teroris.
>
> Darwono
> Pekerja sosial

Dua opini di atas menjadi catatan yang membuktikan : pertama, dengan berjalannya waktu Tragedy WTC semakin terkuak dengan bukti-bukti yang berbeda dengan perkiraan semula. "Real Entertainment" itu memang ada yang "menyusun skenarionya" dan Kehancuran Amerika (secara ekonomi) sekarang terbukti.

Kedua, masalah korupsi menjadi isue dunia, dan peringatan Hari Anti Korupsi Dunia akan diperingati 9 Desember lusa. Tidak ada kata lain, saya ingin mengajak kepada saudara semua, atas Nama Human Brotherhood, Let's go to One Heart for Anti corruption !Sebab korupsi adalah terorisme yang mewabah ke seluruh dunia (Pandemic Terrorism) dimana kemanusiaan bisa kehilangan masa depannya.

Berkaitan dengan hal tersebut, ijinkan penulis menyampaikan opini ke tiga yakni, sebaiknya (will be better) Koruptor sampai batasan tertentu Harus dihukum mati. Bagaimana batasannya, tentu yang wajar adalah sesuai dengan batasan hukuman mati. Misalnya, jika membunuh 1 jiwa itu hukumannya hukuman mati, maka jika korupsi setara dengan biaya seumur hidup perkapita imbalannya hukuman mati. Perhitungan riilnya sebagai berikut :

Jika harapan Hidup rakyat Indonesia adalah 70 tahun, dan biaya hidup satu bulan perkapita 1 juta rupiah, berarti biaya sepanjang hidup adalah 840 juta, katakanlah 1 milyar. Artinya, jika seseorang koruptor 1 milyar sama artinya merampas hidup 1 nyawa. Artinya dengan Korupsi satu milyar rupiah, maka bisa dihukum mati.

Demikian opini saya menyambut hari Antikorupsi sedunia 9 Desember. Jelas, I support this celebration, because it's relevant with my idea that i have explained eight years ago. Congratulation.

Allah Bless Us !

Tidak ada komentar: