MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Selasa, 04 Mei 2010

SUSNO JUGA POLISI

Anda lebih percaya pada institusi Kepolisian RI, atau pada Susno Duadji?

Kalimat di atas adalah judul dari tulisan di Yahoo Indonesai Newsroom. Pada alenia akhir dari tulisan itu, ditulis : Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri membantah penahanan Susno karena dendam. Untuk sementara, akan sulit mendengar suara jenderal yang tipikal wajahnya tak cocok untuk tokoh protagonis di sinetron itu. Tapi, realitas bukan sinetron. Maka, kami bertanya kepada Anda: percaya Polri atau Susno? Mengapa?

Saya balik bertanya, karena SUSNO JUGA POLISI, jadi bagaimana ? Percayalah pada hati nurani anda sendiri. Dan tanpa harus terpancing oleh berbagai isyu (Susno, Sri Mulayani dan baru saja ada berita Teroris Cikampek) yang wallahu a'lam bishowab,bekerja dan melangkahlah dengan keyakinan pada "kejujuran" suara hati Kita.
Be personal Best. Meminjam istilah Steven R Covey, berfokuslah pada lingkaran pengaruh kita, berfokuslah pada apa yang bisa kita lakukan.


I'm just out to find the better part of me. Find a way to be honest.

Good Luck.


SRI MULYANI SRI MULYANI


Seorang facebooker mengirim note berkaitan dengan fenomena Sri Mulyani (SMI). Dengan gaya khas piantun Jawi yang Sumeleh, friend ini memaparkan Essay dengan gaya penuh petung dan ndakik-ndakik, santun dan juga menusuk bahkan agak nakal. Friend yang satu ini merangkum itu semua dalam sebuah Pakem Lakon "Sri Minggat". LHo ! kok gitu ? Walau demikian, saya sepakat dengan term tanggung jawab : "Tinggal glanggang Colong Playu". Namun pertanyaan lain muncul juga, kalau demikian, apakah perlu Lakon "Word Bank Obong ?", untuk memastikan apakah WB Niatnya baik atau justru berselingkuh ?

Fested Interest

Sebanarnya, dalam hal apapun Kontroversi pasti ada, dulu juga Belanda menganggap Para Mujahid sebagai extrimis, kita pun mengganggap mereka yang Pro Belanda sebagai Penghianat. Bank dunia, IMF , UN,termasuk Dewan Keamanannya kan jelas posisinyaMemperjuangkan Kepentingan Siapa. Dimanapun juga, dalam kondisi genting, Sang Putri Pasti Diselamatkan. Jangan Terpedaya karena jabatan.

Dengan demikian dalam menangkap sebuah gejala atau fenomena empirik, pradigma dan dasar kepentingan subyektif sangat menentukan penilaian. Ini syah-syah saja, sebagaimana kebebasan SMI sendiri dalam menentukan sebuah pilihan. Pilihan-pilihan ini lah yang punya konsekuensi, termasuk konsekuensi dalam atribut klasifikasinya, apakah pahlawan atau penghianat, apakah Pemenang atau Pecundang.

Mulyani Memang Bukan RA Kartini. Ketika RA Kartini mendapat "Kesempatan Platina" ke Belanda karena kualitas, kekritisan, dan spiritnya, Beliau lebih memilih tetap di Jawa Mendidik Kaumnya, menyeleseaikan tugas-tugas "Pergerakannya", Sebaliknya, Mulyani "Mencaplok Kesempatan Emas" dengan meninggalkan Seabrek Tanggung Jawab Nasionalnya. Itulah bedanya "Pendekar Bangsa" dengan "Wanita Karier".

Bangsa ini lebih membutuhkan Banyak RA Kartini, SK Trimurti, Ibu Fatmawati,Minarni, Susi Susanti, Bung Karno, Bung Hatta, Buya Natsir, Buya Hamka, Rudy Hartono,Lim Swie King dan juga Habibi- Habibi Lain yang Tulus meninggalkan "Kesempatan Syurga" di Luar negeri untuk kepentingan nasional.

Sungguh ironis memang, Negeri ini justru dirusak oleh orang-orang pinter yang keblinger, profesional-profesional binal, ahli-ahli yang bersatu dalam mavia manipulasi.Padahal langsung atau tidak langsung, dalam proses perkembangannya untuk mencapai "taraf Itu" tidak sedikit Sumber Daya negeri ini yang dimanfaatkannya.

Pada akhirnya, hati nurani SMI akan mengatakan sebenarnya, dan sejarah akan mencatat apakah SMI melakukan untuk kepentingan bangsa atau kepentingan bangsam yang kepentingannya dikamuflase dalam berbagai bentuk Lembaga Dunia.





EDUCATION FOR NATION CHARACTER BUILDING


Founding Fathers and Mothers dengan Kepemimpinannya telah membawa bangsa ini merdeka dan merumuskan Cita-cita Luhur bangsa dari degup nadi bangsa Indonesia.
Kita butuh Kepemimpinan Nasional untuk membawa bangsa Ini berjaya di masa depan.

Sebagai Keluarga Besar bangsa Indonesia sudah sewajarnya kita mengharapkan Indonesia Semakin mendekati Bentuk Ideal sebagaimana Para founding Fathers and Mothers membentuk negeri ini. Oleh karenanya, Tampilnya kepemimpinan Nasional yang benar-benar memahi "Cita-cita" luhur dan Nilai-nilai Fondamental bangsa adalah sebuah keharusan.
Untu maksud tersebut maka kita harus peduli dengan proses alih generasi, estafeta kepemimpinan bangsa. Kita semakin cerdas, olehkarenanya, kita tidak mungkin terjebak lagi pada-bentuk-bentuk "Kepemimpinan Kosmetik" yang artificial dan plastis. Mutiara tidak berada di antara riak gelombang, tetapi ada di "Keheningan laut Dalam".
Kepemimpinan Nasional saat ini, baik yang "Tua" atau ""muda" telah kita ketahui kualitasnya dengan melihat kondisi bangsa kita.

Untuk masa depan bangsa Indonesia yang berjaya, tentu kita memiliki kriteria-kriterianya. Bagaimana kepemimpinan Nasional kita menurut Anda ?

Membangun Karakter

Karakter merupakan resultan dari cara kita berpikir dan berperilaku.Karakterter dimulai dari paradigma pikir yang kemudian diwujudkan dalam tindakan, yang bila dilakukan secara terus-menerus akan menjadi suatu kebiasaan.

Untuk mempertahankan dan mengembangkan karakter, kita harus melakukan pembentukan pola pikir, tingkah laku, dan kebiasaan pribadi kita. Dan untuk dapat melakukan pembentukan pribadi agar berkarakter baik, kita harus berani menentukan pilihan untuk mau berubah dimana pilihan itu benar-benar berasal dari dalam diri kita. Dan perlu diingat bahwa proses pembentukan ini berlangsung seumur hidup.Untuk membangun karakter (Character Building) tentu saja harus membiasakan diri dengan hal-hal yang tepat.

Untuk membangun karakter bangsa, yakni jati diri bangsa Indonesia, maka menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia terus menerus merupakan sebuah keniscayaan. Hal ini tentu saja merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa, namun peranan keluarga, guru, dan ulama dan umaro memegang peranan penting.JUga para penulis, selebritis, dan jurnalis yang memegang "corong promosi" betul-betul memiliki nilai strategis.

Nilai strategis guru dalam membangun karakter bangsa sungguh sebuah kehormatan sekaligus amanah. Karena guru bersentuhan langsung dengan proses penanaman nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi penerus. Guru bidang study apa saja dapat memberikan konstribusi bagi berkembangnya karakter bangsa yang kokoh. Peran ini hanya dapat dilakukan jika guru tidak hanya berperan sebagai "pengajar", not just as ateacher, tetapi berperan sebagai pendidik, as an Educator.

Memang, para guru saat ini dihadapkan pada tantangan besar, mengingat dunia pendidikan Indonesia saat ini sangat dilematis, mulai dari paradigma pendidikan itu sendiri, hingga sampai ranah praktis. Pada tingkat paradigma, selama Paradigma Pendidikan "Menganggap Sekolah/Perguruan Tinggi" adalah Pabrik dengan segala cetakannya, maka Pengelolaannya "Berbasis Managemen Industri/Bisnis" wajar saja terjadi Reduksi nilai Outcome dari "Manusia Seutuhnya" menjadi "Manusia sebagai Faktor Produksi".Jika hal ini dibiarkan, maka pembangunan karakter bangsa tinggalah utopis belaka.

Pada tingkat prktis, tingkat intervensi terhadap proses-proses pendidikan sungguh luar biasa. Demi alasan nama daerah, memenuhi target-target "non pendidikan" proses pendidikan diintervensi untuk melakukan hal-hal yang justru merusak pembangunan karakter bangsa itu sendiri. Siswa-siswa SMP maupun SMA sebagai generasi penerus,secara langsung atau tidak langsung dibangun karakternya untuk korup, manipulatif dan sejenisnya melalui pembocoran ujian, pengiriman SMS kunci jawaban, hingga pengaturan-pengaturan strategy kecurangan.

Sementara itu, tuntutan akan kebutuhan manusia-manusia Indonesia yang berkarakter kuat sungguh tidak dapat ditunda-tunda lagi. Masa depan yang penuh tantangan, krisis yang berkepanjangan, tidak mungkin pengelolaannya diserahkan ke tangan-tangan berlumuran dosa, tangan-tangan korup, yang saling mendukung menjadi mavia perampok kekayaan bangsa. Kita tidak mungkin mengharapkan kejayaan bangsa dari tangan-tangan pecundang.

Oleh karena itu, betapapun beratnya tantangan di tengah berbagai kekurangan dunia pendidikan kita, Guru Indonesia, harus tetap menjadi Guru Bangsa, yang mendidik generasi muda dengan penuh amanah, melalui pendekatan-pendekatan pendidikan dan pengajaran yang mampu membangun karakter bangsa.



BERPIKIR DAN BERJIWA BESAR

Percaya Anda dapat berhasil, maka Anda pun akan benar-benar berhasil, Keberhasilan seseorang ditentukan oleh besarnya cara berpikir seseorang, Anda tidak dapat memindahkan gunung hanya dengan “mengangankannya”, perlu kepercayaan yang kuat. Cara terbaik untuk memperoleh keberhasilan adalah dengan percaya bahwa anda dapat berhasil, Kesangsian berjalan bersama-sama dengan kegagalan, Kesangsian adalah kekuatan negatif, Ketika pikiran tidak percaya atau ragu, pikiran tersebut menarik “dalih” untuk menyokong ketidakpercayaan itu.

Keraguan, ketidakpercayaan, keinginan bawah sadar untuk gagal, perasaan tidak benar-benar ingin berhasil, bertanggung jawab atas sebagian besar kegagalan. Berpikir ragu maka Anda gagal. Berpikir menang maka Anda berhasil. Kepercayaan diri berhubungan dengan rasa berharga dalam diri manusia. Setiap orang adalah produk dari pikirannya. Percayalah akan hal-hal yang besar.

Luncurkan serangan sukses dengan kepercayaan jujur dan tulus bahwa anda dapat berhasil. Percayalah akan kebesaran dan tumbuhlah dalam kebesaran.

Langkah pertama (dasar) menuju keberhasilan adalah percayalah kepada diri sendiri, percayalah bahwa Anda dapat berhasil.

3 pedoman untuk mendapatkan dan mengokohkan kekuatan kepercayaan.

Berpikir sukses, jangan berpikir gagal.
Ingatkan diri Anda secara teratur bahwa Anda lebih baik dari yang anda kira.Orang sukses hanyalah orang biasa yang telah mengembangkan kepercayaan kepada diri sendiri dan apa yang mereka kerjakan. Jangan pernah mengakui keraguan anda atau mengesankan kepada orang lain bahwa anda bukan orang kelas satu.
Percaya besar. Besar kecilnya keberhasilan anda ditentukan oleh besar kecilnya kepercayaan anda.




DARI REMAJA HINGGA NENEK-NENEK BISA SUKSES

Melihat video di atas, kita bisa terharu, karena meski sudah nenek-nenek, mereka tetap menunjukan prestasi yang sudah barang tentu sangat membanggakan bagi Anak Cucu, keluarga dan orang banyak.

Ini juga membuktikan bahwa siapa saja, dapat sukses di bisnis Tianshi, karena BUKTI TELAH MENUNJUKAN, mereka yang telah meraih Reward mewah dan Income Ratusan juta per bulan mulai dari Remaja (lulusan SMA), guru, dosen, tukang ojeg, supir taxi, pekerja bangunan, TKW, dokter, manager, Ustadz, tokoh agama, Artis, mahasisawa, ibu rumah tangga dan Nenek-nenek.

Jika anda segera bergabung, saya yakin :

ANDALAH PERAIH SELANJUTNYA ... JUST CLICK PENDAFTARAN ONLINE
Or Just Call Us : +6287888992799

Tidak ada komentar: