MEMBANGUN PEMIKIRAN KEAGAMAAN DENGAN PARADIGMA KERAHMATAN UNTUK HIDUP BERDAMPINGAN DALAM HARMONI
MISI
Minggu, 09 November 2014
PAHLAWAN YANG KURINDUKAN
RINDUKU PAHLAWAN
(Menyongsong Hari Pahlawan 2014)
Ketika peperangan bukan lagi antara kita dan mereka.
Hadirmu rindu membeku, pahlawanku.
Untuk meneguhkan “kita” di setiap dada.
Agar ” kita ” tak berjeda diucap,
tak bersekat saat diungkap,
dan tak berspasi ketika terpatri di hati. ....
Rinduku padamu
adalah rindu pada raga
yang kokoh memutar mentari.
Pada jiwa
yang teguh melukis pelangi.
dalam graduasi asri
Tanpa blaur warna terjelma......
Dimana engkau pahlawanku?
Kurindu akan hadirmu
untuk mewarnai pelangi.kembali
dengan keindahannya yang abadi
KEHIDUPAN SINTETIS
Nuansa adalah catu warna warna.
Sedang rasa hanyalah masalah konsentrasi pencita
dan aroma sekedar kombinasi fraksi esterifikasi.
Adapun citra tidak lebih setara frekuensi publikasi.
Kehidupan sintetis identik perca batik lurik
Motif tumpang tindih pencelup dan malam penutupnya.
Yang kemudian larut dan tersisir
dalam kehangatan air mengalir.
yang tak pernah membuat satwa dan tetumbuhan anglilir
MENGGENGGAM BUMI DAN LANGIT
Untuk memetik bintang,
tangan fisikmu mungkin tak sampai,
juga tiada sayap-sayap dhohir yang mengelantung di pundakmu.
Namun bintang kehidupan memang memerlukan sayap-sayap imajiner
yang menerbangkan mimpimu
sebagai kekuatan dahsyat untuk menggenggam bumi dan langit !
HISAB :
Menghitung hari,
menghisab bulan,
membilang tahun,
kita membagi zaman,
gairah mengalikan kebaikan,
delesi daki, duplikasi keharuman abadi
Hidup adalah menghitung hari
menuju ajal tiba.
bulan, tahun yang telah terbilang
membagi “zaman hidup” kita
Saat bebas hitung
Dan kala Sarat Hisab
Hidup penuh warna
jika kau tabur berkali benih kasih,
mengurangi alfa dan noda,
mengalirkan kautsar darma,
rahmah menjajar ruang
Melangit merit merit.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar