MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Selasa, 07 April 2009

SERANGAN FAJAR


Membaca judul tulisan ini mengingatkan kita pada judul film tempo doeloe, sebuah film kolosal perjuangan. Menjelang hari pencontrengan yang tinggal menghitung detik, serangan fajar menjadi sesuatu yang kembali popular. Istilah ini berkaitan dengan upaya mobilisasi untuk memilih kontestan tertentu, dan sudah lazim dijadikan sebagai bagian untuk mempertahankan status quo di era Orde Baru oleh partai berkuasa, oleh Rezim berkuasa.

Sehabis subuh hari ini ( 8 April 2009), saya mendapat serangan fajar secara gencar, melalui SMS untuk memilih partai tertentu. Saya yakin, banyak sidang pembaca yang mengalami hal serupa. Untuk itu, penulis mencoba memberi beberapa catatan dalam menghadapi serangan fajar tersebut.

1. Dalam pengamatan saya, Tidak Ada Partai yang steril dari KKN, berbagai pelanggaran moral dan legal dilakukan oleh semua partai yang ada, sementara partai-partai yang baru, pada hakekatnya digerakan oleh kekuatan lama yang “mengalami Racycle” atau “metamorfosis”

2. Kita gunakan Paradigma baru sesuai penentuan calon melalui sistem suara terbanyak, memungkinkan kita memilih CALON TERBAIK dari dapil kita, tanpa melihat partainya apa. Kita juga harus mahfum, mungkin kita harus memilih yang terbaik dari yang tidak baik.

3. Partai-partai yang tetap ngotot berkampanye melalui berbagai cara: millist, sms, facebook, dll pada hari tenang, pada hakekatnya adalah partai –partai yang berani melanggar hukum. Partai, caleg atau kader partai demikian JELAS SANGAT DIRAGUKAN amanahnya. Untuk Indonesia yang lebih baik, caleg atau partai demikian JANGAN DIPILIH.Karena hal tersebut merupakan cerminan menghalalkan segala cara.

4. Jangan Parteisme, karena boleh jadi, caleg dari partai yang selama ini kita gadang-gadang justru tidak lebih baik dari caleg partai lain, lakukan analisis dan keputusan dengan adil. Jangan sampai, kita berbuat tidak adil, kita berbuat dzalim kepada mereka-mereka yang tidak separtai.

5. Jika kita semua memilih dengan cara yang benar untuk Indonesia yang lebih Baik, Partai-partai yang pada pemilu 2004 ketiban suara (mendapat suara tak derduga), namun performance dan kinerjanya selama 5 tahun tidak sebagaimana diharapkan PASTI akan menjadi Partai yang kehilangan suara. Apa lagi mengingat realitas konstelasi politik saat ini.

SELAMAT MEMILIH INDONESIA, SAYA BANGGA MENJADI BAGIANMU

Tidak ada komentar: