MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Sabtu, 25 September 2010

JALAN SURGA DAN KARYA KESALEHAN


KETIKA WAKTU BERSUJUD

Tiap mimpi kan kuberi sayap,
dan membiarkannya bertualang
dari bintang ke bintang,
dan meroncenya menjadi matahari kehidupan.
Hingga bumi menjelma sajadah zaman
Hingga waktu mengisyaratkan kepasrahan
Dan bersujud dalam kedamaian


Proyeksi antara "Impian" dan "Realitasnya" merupakan garis lurus. Untuk mewujudkan impian menjadi kenyataan kita harus melalui garis proyeksi berupa garis lurus ini. Inilah garis terpendek dari Impian menuju perwujudannya.

Efektivitas mewujudkan Impian-impian hidup kita adalah dengan berjalan pada garis terpen...dek dan... lurus ini (shirothol Mustaqim) dan fokus (mujahadah) menjalaninya tanpa tergoda jalan-jalan lain yang mungkin kelihatan lebih mulus dan menyenangkan.



Untuk mewujudkan surga dalam hidup kita secara efektif, bermujahadahlah (jihad) menempuh shirothol mustaqim dengan sabar, meskipun jalan itu mungkin menanjak tajam. Tapi itulah jarak terdekat, yang akan mengantarkan kita ke sana.

Mari, kita menapaki shirothol mustaqim dan fokus (istiqomah) pada jalur ini. Meskipun jalan itu mungkin sepi, mungkin tidak populer, mungkin tidak terpublikasi. Pengambilan pilihan jalan lurus yang fokus inilah yang telah mengantarkan kesuksesan para pendahulu kita. Ada yang memilih khusus pada ilmu-ilmu keagamaan, ada yang mengambil fokus melalui majlis-majlis keilmuan, ada juga yang memfokuskan pada amalan-amalan kesalehan pembangunan, termasuk kesejahteraan dan lingkungan, ada pula yang memfokuskan pada penegakan amar ma'ruf nahi munkar.

Sudah barang tentu, di era modern kita pun dapat memfokuskan pada jalan kesalehan yang kita ambil, mungkin melalui konstribusi kita pada pengembangan masyarakat (community Development), mungkin pada pengembangan sumber daya insani (SDM), maupun karya-karya keslehan lainnya.





Untuk mengubah Arang Menjadi Intan, Multi Train mengembangkan metoda-metoda permainan (game) seperti : Three G (Goal Getting Game), UNESCO (Unlimited Expectation's Compose), IBF (Integrated Brain Function's), IMF (Interactive Methode Formula's) dll (Video dapat dilihat di www.doitsoteam.blogspot.com).





Saudaraku,

Mendung, panas, hujan, bagi orang sholeh bukanlah pengendali bagi dirinya melakukan karya-karya agungnya. Karena Karya kebaikan orang-orang sholeh tidak dikendalikan oleh kondisi, tetapi justru karya agungnyalah yang menciptakan kondisi.

Bagaimanapun kondisi yang melingkupi kehidupan orang-orang sholeh, dia tetap akan berpegang pada nilai-nilai rahmatan lil alamin, dia melkukan karya-karya agungnya di setiap ruang dan waktu. Saat dia mampu merubah sesuatu dengan kekuatan tangannya, dia akan melkukannya dengan penuh gairah, dengan kekuatan dan hikmah lisannya, dia juga menyuarakan nilai-nilai ketuhanan bagi indahnya kehidupan, hatinya bergerak dalam ikhlash dan tawakal, dia melakukan semuanya dengan segala kebaikan tanpa mengharapa balasan atau tanda jasa dari sesamanya. Baginya, cukuplah Allah menjadi ghoyahnya.

Hal ini berbeda dengan aktivitas orang munafik. Dia melakukan kegiatannya, justru ditentukan oleh kondisi. Gerakannya mengikuti irama gendang kemana ditabuh. Dia tidak akan kemana-mana karena sesungguhnya dia diombang ambingkan oleh ketidak menentuan pusaran arus kehidupan.



Ketika kondisi menghendaki dia menjadi merah, dia mengecat dirinya dengan kemerahan, ketika kondisi lebih menguntungkan dia tampil dengan warna biru, diapun mengecat dirinya dengan warna biru. ketika gendang bertalu-talu tak teratur, diapun jelalatan tak teratur, dia menjelma menjadi orang gila yang kesurupan, kesurupan pada tuntutan-tuntutan pemuasan gejolak nafsunya.



Kita memiliki kebebasan untuk memilih menjadi pencipta kondisi dengan konstribusi karya kita apapun jenisnya. Atau justru kita harus mengikuti arus kondisi dalam melakukan tarikan-tarikan, hembusan-hembusan dan detak-detak jantung kita.

Tidak ada komentar: