MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Kamis, 21 Oktober 2010

TOBE A WINNER : TODAY QUOTE FROM TUAN GURU




Tidak ada kegagalan, yang ada adalah kuasa ilahi menghadirkan fakta berbeda dengan hasil upaya kita. Yakinlah, esok angin membisikan harapan, mata hari pasti bersinar lagi. Tetaplah bergerak hingga bintang gemintang bersemayam di hati kita. Semoga kemenangan deme kemenangan Allah anugerahkan kepada kita, karena kita layak Menjadi Pemenang, To Be A Winner.

Bertanya kepada Embun Pagi dalam kemesraan pelukan dedaunan. Apa yang akan kau lakukan hari ini untuk dunia ? Embun menjawab : aku rela lepaskan kemesraanku bersama daun daun, aku rela jatuh ke bumi atau melayang di awan, agar dedaunan dapat bercinta dengan mata hari untuk menggelorakan alam dan menyimpan elan vital masa depan

Kuingin mencintai-Mu sesuai kriteria-Mu, Sebab mencintai dengan kriteriaku, belum tentu sesuai ridlo-Mu. Aku sangat membutuhkan-Mu termasuk Cinta-Mu.

(daili Original Quote by Darwono Tuan Guru)

DEMONSTRASI AKBAR 20 Oktober 2010

Normalisasi Kehidupan Kampus ( NKK ) yang dikomandoi oleh Daud Josoef (1978) telah menampakan hasilnya, puncak-puncak birokrat dan beberapa lapisan di bawahnya saat ini dikendalikan oleh mereka kutu buku-kutu buku dan penghuni menara gading yang kemudian terjaring (melalui screening PNS dan ABRI) sebagai Loyalis Soeharto dan Golkar. Reformasi memaksa Kader kader Soeharto di Militer dan politik telah berdiaspor dan berkamuflase, sekarang mengibarkan bendera : Soeharto pahlawan mereka.



Di kalangan militer dan polisi , SBY dan kolega-koleganya satu angkatan dan beberapa angakatan sesudahnya "kader-kader" Soehartois memegang tampuk pimpinan. Dalam dunia politik "soehartois" dari politisi sipil dan purnawirawan Tentara dan Polisi, telah berdiaspor begitu rezim Soeharto Jatuh di tahun 1998 melalui gegap reformasi.

Diaspora loyalis Soeharto di berbagai parati politik, sehingga hampir semua partai politik tidak ada yang steril dari loyalis Soeharto yang militan, memungkinkan euthanasi bagi spirit reformasi, meskipun hasilnya hanya mati suri. Pemberantasan KKN (korupsi, kolusi dan Nepotisme) menjadi program "tebang pilih", bahkan menjadi program "kenservasi" bagi jiwa-jiwa Neoliberal , program utama pesanan "paman Sam" yang merupakan "missi Utama" dipilihnya "Smiling General" sebagai kader Sang Paman untuk membuat bangsa Indonesia sebagai bangsa kuli melalui raksasa-raksasa perusahaannya di bidang tambang, minyak, kehutanan, manufactur dll.

Melihat realitas seperti ini, maka selain suksesi kepemimpinan nasional, juga harus dilakukan suksesi birokrasi Civil, Militer dan POLRi untuk membersihkan Loyalis-Loyalis Soeharto, sehingga perbaikan semua aspek dapat dilakukan sepenuhnya, tidak sekedar kamuflase.



Bergerak Kompak,
Teriakan yang hak
Kendalikan Emosi ,
Gemakan suara hati nurani

Terus Bergerak
Tak ada yang dapat menghambat
Hingga negeri ini,
Benar-benar milik putra putri pertiwi

Kembalikan jati diri,
Kita bukan bangsa kuli.


SELAMAT ANDA TELAH MENYUARAKAN HATI NURANI KAMI
AJAK KEMBALI SELURUH KOMPONEN BANGSA UNTUK DEMONSTRASI 28 Oktober 2010
SATUKAN TEKAD, SUMPAH PEMUDA 2010 UNTUK KEMULIAAN INDONESIA
SEMOGA ALLAH MEMBUKA HATI PENGUASA NEGERI INI !


Inspiratif dan tidak, bukan tergantung pada kata-kata berbunga, kalimat sederhana yang mengena, jauh lebih punya makna. Motivasi tidak harus dibangun dengan luapan-luapan emosi, sentilan manusiawi lebih punya presisi. (Darwono Tuan Guru : Mengubah Arang Menjadi Intan)



OBAT HATI KE TIGA

Sebagai obat hati ke tiga dalam wacana tausauf, adalah bergaulah dengan orang sholeh. Teman bergaul adalah barometer untuk melihat siapa diri kita. Untuk menilai seseorang, lihatlah siapa temennya. Hal ini dikarenakan sahabat dapat mempengaruhi diri kita. Beras akan menjadi putih bukan karena tertimpa alu, tetapi karena gesekan sesama (disosoh).

Beriringan dengan sahabat yang baik, seperti beriringan dengan pemakai parfum. Jika tidak kebagian parfumnya, maka kita terkena aroma wanginya.Beriringan dengan sahabat yang pecundang, tentu seperti berjalan dengan orang yang membawa bangkai, kalau tidak terkena najisnya, pasti kebagian bau busuknya.

Bersahabat dengan orang sholeh, tentu saja diharapkan "tertular" sayangnya, kadang kita salah dalam menentukan kriteria kesalehan seseorang. Image atau gambaran kita tentang orang sholeh, terstereotype pada orang yang berjubah, berjenggot dan diam bersimpuh di mesjid san sejenisnya.

Orang-orang yang sholeh digambarkan dalam Q.S Ali Imron ayat 113 - 114 memiliki ciri-ciri :

1. Beriman kepada Allah dan hari akhir. Ini bis di jabarkan melalui ayat "barang siapa yakin akan perjumpaan dengan tuhannya, maka hendaklah beramal sholeh dan janganlah mensuarikatkan allah daengan sesuatu apapun dalam beribadah" (Q.S. Alkahfi : 110).

2. Amar Ma'ruf Nahi Munkar, menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran. Orang sholeh bukan orang yang selalu diam, bukan orang yang mendiamkan dan acuh tak acuh terhadap kehidupan sosialnya. Dia akan tampil menyuruh berbuat yang makruf dan tidak segan-segan mencegah kemungkaran. Tentu saja dalam melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar ini di akan selalu "bilhikmah, wal mauidzotil hasanah, wajadilhum billati hiya ahsan. Sahabat yang sholeh, selalu melakukan kontrol kita dengan mekanisme amar ma'ruf nahi munkar. Dia tidak akan membiarkan kita terjerumus pada lubang hina kehidupan. Ia berani mengatakan jangan atau pun tyidak pada hala-hala yang tidak seharusnya kita lakukan. Say No to Corruption, ext.


3. Bersegera melakukan kebaikan. Fastabiqul khoirot adalah ciri keshalehan seseorang. Di tengah dunia yang ternyata dihuni 1.000.000.000 orang mengalami kelaparan khronis (Lihat tulisan di bawah). Memberi makan kepada mereka yang kelaparan adalah kebaikan yang riil, jihad untuk merusaha memenuhi kebutuhan dasar satu milyar saudara kita itu, adalah Jihad yang riil yang perlu kita lakukan bersama-sama. Dan tentu saja, karena kelaparan itu juga diakhibatkan pada sitem pengendalian pangan yang ada disegelintir kelompok, yang memdewakan kompetisi dan fondamentalisme pasar, maka menegakkan paradigma ber amal, berzakat, berinfak, bershodaqoh dan menebar kasih sayany sesama adalah jihad menapaki "jalan mendaki" yang merupakan jalan kemuliaan. Amar makruf nahi munkar dalam system pengendalian pangan, kedaulatan pangan dan ketahan pangan, juga merupakan jihad yang riil untuk dapat membebaskan 1.000.000.000 saudara kita yang kelaparan khronis.

4. Ciri keshalehan lainnya adalah Jujur. Jujur dalam beritikad, berniat, bertindak dan berfikir. Kamuflase-kamuflase dalam diri, justru akan memperkuat perasaan dikejar dosa, yang pada akhirnya menghasilkan kontroproduktif dalam kehidupan. Sahabat yang saleh akan jujur menilai diri kita demi keselamatan kita. Dia tidak akan ABS (asal Brother senang), dia akan ,mengatakan yang benar meskipun sahabatnya merasakan sebuah kepahitan.

5. Konsisten pada pengkajian ayat-ayat Allah dan ibadah malam. Hikmah hal ini telah diuraikan pada tulisan sebelum ini (Obat Hai I dan II). Sudah barang tentu, karena karakternya yang amar ma'ruf, sahabat yang saleh akan senantiasa mengajak dan bahkan memfasilitasi pada konsistensi ini kepada sahabat-sahabatnya. Dengan demikian kita juga dapat berproses untuk menjadi mulia dalam maqom-maqom kita.

Mudah mudahan kita mendapat sahabat orang sholeh, dan kita menjadi orang Sholeh.

Insya Allah.

Tidak ada komentar: