MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Kamis, 22 Agustus 2013

THE NEXT CANDIDATE PENGAWAL KEPENTINGAN USA PASCA SBY PRABOWO, WIRANTO ATAU PRAMONO ?

Mencuatnya kasus Migas, terutama setelah ditangkapnya "oknum" SKK Migas, mengingatkan Puisi penulis yang ditulis tahun 2006, sekitar 7 tahun lalu sesaat setelah Exon Mobil dimenangkan tendernya oleh pemerintah. Setelah buka-buka file, berikut kami sampaikan dua Judul Puisi Berjudul : Bendera Setengah Tiang dan Mars Penis
BENDERA SETENGAH TIANG Mari kita kibarkan bendera kuning di setiap gang Karena kebangggaan pada sesame anak pertiwi Tak ada lagi Mari kita kibarkan bendera putih, Untuk mewarnai hari-hari Cepu bertabur keju dan wiski Mari kita kibarkan bendera setengah tiang Karena sang kala tlah melumat persada ini MARS PENIS Oh penis penis yang berbaris Gemakan mars kuda sembrani bagi keperkasaan singgasana lelaki Bergetarlah menggelorakan samudra jiwa Muara bagi semua gelombang warna Yang tak pernah sirna Dari kenikmatan yang kita sembah bersama Wahai semesta kenikmatan Adakah lahirmu pertanda terbentangnya samudra bahagia kami ? Ataukah sekedar muara curahan parimbagan ? Kau telah pasrahkan pada semesta keabadian Mungkinkah kau bangun taman firdaus dunia dengan Mars mu ?
Diskusi tentang “Tangan Tangan Elit di Atas Blok Cepu” membuktikan bahwa Exon Mobile yang mendapat durian runtuh dari Rezim SBY tersebut terkait dengan “Hutang Budi” naiknya sang rezim pada pemilu 2004. Dalam pandangan penulis SBY kembali naik dengan dukungan USA melalui pengorbanan terhadap petani Indonesia dengan menjadi Inisiator perdagangan bebas sektor pertanian yang diselenggarakan di Bali. Pasangan SBY _ Boediono pada pemilu 2009 penulis sebut sebagai American’s No. 1 Package (lihat theholisticleadership.blogspot.com edisi Jumat, 19 Juni 2009).
Pada blog tersebut penulis menyampaikan : Jika dalam khasanah makanan siap saji kita mengenal ada American’s Number One Donuts , maka menjelang Pilpres 2009 barang kali ada Capres dan cawapres yang boleh dibilang senada dengan donat tersebut, yakni American’S Number One Package, atau tepatnya paketCapres dan Cawapres unggulan Amerika.
Pasangan Capres dan Cawapres yang layak mendapat julukan ini tentu tidak lain adalah pasangan SBY-Budiono. Pasangan ini telah terbukti secara konsistern menjalankan agenda-agenda Paman Sam dan mavianya selama SBY menjadi Presiden dan Budiono menjadi anak emas yang memegang jabatan kunci.
Paket unggulan Amerika ini tentu saja sangat diharapkan dapatmelanjutkan Paket ekonomi Neoliberal yang dikenal denganKonsesnsus Washington . Secara garis besar, kebijaksanaan ekonomi neoliberal memiliki agenda yang sangat mudah diidentifikasi , yang meliputi; pertama, stabilitas makro dan disiplin anggaran dengan memprioritaskan pemangkasan berbagai subsidi ; kedua liberalisasi perdagangan, industri dan investasi serta; ketiga, privatisasi.
Pertanyaannya adalah, siapakah andalan pengawal kepentingan USA setelah SBY tidak lagi mencalonkan diri sebagai Presiden RI ? Mengingat juga pada periode ini ada peristiwa yang sangat menggiurkan dengan berakhirnya kontrak Blok mahakam yang jauh lebih mumbrah-mumbruh migasnya ?
Menurut hemat penulis, yang akan menjadi andalan pengawal kepentingan USA pasca SBY adalah Collega SBY seangkatan di AKABRI maupun di Kawah Candradimuka perwira tinggi di Pentagon, Prabowo Subianto. Beberapa alasan dapat disampaikan disini diantaranya :
1. Prabowo bukan orang Asing Bagi Amerika. Kepentingan Ekonomi Amerika benar-benar dimanjakan Selama Orde Baru tentu saja tidak lepas dari nasehat perekonomian Orde baru yang dikenal sebagai Begawan Ekonomi Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo, besan Penguasa Orde baru sendiri yang tidak lain adalah ayahanda Prabowo Subianto.
2. Hutang Budi USA itu boleh jadi yang mendorong USA “menghadiahi” berdirinya “Soemitro Center” di tanah paman Sam beberapa waktu lalu. Meski Prabowo tidak berkarier di bidang ekonomi, tetapi Putra Soemitro yang lain, menjadi pengusaha yang juga sangat berhasil dan menjadi mitra USA.
3. Sebagaimana tulisan terdahulu, bahwa perwira tinggi negara manapun yang ditingkatkan kemampuannya hingga meniti puncak karier militernya di tempat penempaan perwira tinggi milik USA, tentu saja akan sangat Loyal dengan almamater militernya itu, yang sudah barang tentu tidak akan pernah berani mengatakan tidak untuk mengawal kepentingan USA.
4. Karakter Prabowo yang tegas, lugas, yang sangat kontras dengan karakter SBY yang terasa lamban, ragu dll, adalah karakter yang dirindukan setelah kecewa terhadap SBY. Hal ini tentu sangat menguintungkan Prabowo terutama bagi pemilih yang kurang rasional, pemilih tradisional yang mengandalkan Figur. 5. Bagaimanapun juga posisinya sebagai ayah dari Cucu Cucu Soeharto melalui Putri penguasa Orde Baru itu (Tatik) akan menjadi keuntungan tambahan terutama bagi mereka yang masih memuja muja Orde Baru, dengan pendekatan keamanannya. Oleh karena itu tidak heran kalau di acount Twitter yang menamakan Prabowo Soebianto mengungkit masalah keamanan tersebut.
Dengan posisi sebagai pilihan utama Pengawal Kepentingan USA Pasca SBY tersebut, maka banyak hal yang harus dilakukan khusus kalau para kompetitor ingin dapat unggul dari Prabowo Subianto, termasuk kompetitor dari Militer, Wiranto-HT, maupun Pramono Sarwo Edi (jika dicalonkan PD). Sudah barang tentu, kompetitor dari militer dapat saja menjadi alternatif pilihan USA untuk menggantikan posisi SBY. Kecuali kalau rakyat berkata lain, tidak mendukung militer atau purnawirawan menjadi presiden untuk menghindari terulangnya Rezim Militer. Atau Rakyat menginginkan Indonesia tidak di bawah tekanan permainan kepentingan Amerika dan sekutunya. Semua tergantung Rakyat Indonesia apakah akan berlajut pengawal kepentingan Asing di Indonesia pasca rezim SBY yang sudah kita rasakan bersama kondisinya.
Wallahu a’lam bishowab !

Tidak ada komentar: