MEMBANGUN PEMIKIRAN KEAGAMAAN DENGAN PARADIGMA KERAHMATAN UNTUK HIDUP BERDAMPINGAN DALAM HARMONI
MISI
Minggu, 13 Oktober 2013
ARAFAH TERJELMA PASCA TARWIYAH
Sepi, bentangkan samudra tak bertepi !
Dalam senyap, keagungan_Mu tak lepas kudekap !
Gemuruh lautan tercipta di dada
berharap menatap wajah_Mu ,
agar Tarwiyah berubah menjelma Arafah
Dimana semua yang terasah,
merebah pasrah meneguhkan mahabah
yang memeluk tiap butir pasir berdzikir
dalam ketulusan takbir mengalir
Bismillahi Allaaahu Akbar !
Dan kepasrahan itupun menjelma muntaha taqwa !
Ketika Tarwiyah Menjelma Arafah.
Hati nan pasrah taburkan permata
Dimana Hajar maujud cahaya cinta.
Dan cahaya cinta tak pernah melahirkan tragedi
Jadilah Bulan Bintang untuk Indonesia gemilang, sayang !
Pancarkan cahaya ilahi di setiap hati anak negeri yang gamang
Warnai bahter NKRI dengan syariah Ilahi Sahabat,
Agar hari-hari Ibu Pertiwi sumringah penuh berkah
Jadilah Bulan Bintang bangsaku,
Supaya Gulita Indonesia segera sirna
Dimana merah putih berkibar dengan megahnya
Dan kita siaga berlari membawanya ke seluruh persada
Sambil berkata kepada dunia :
Lihatlah Indonesia sudah merdeka !
Kami putera puteri Indoneisa
akan menjaganya Selalu Merdeka !
BERHENTILAH MENADAH TUAH DAJJAL SERAKAH
Untaian zamrud khatulistiwa
Kini kehilangan kilaunya
Negeri tanah surga menjelma gubug derita
Dimana senyum ramah,
berubah sumpah serapah !
Dimana gemerlap Swarnadipa,
lenyap terperangkap asap gelap
Dimana kesejukan Jawadipa,
berganti api Banaspati !
Dimana taman surga Papua,
Tinggal bara neraka lembah Nevada
Berhentilah menadah tuah Dajjal serakah !
Meski berpijak pada tanah yang berbongkah,
di atas kekuatan kaki kita semua,
teruslah melangkah menuju berkah !
Wahai jiwa yang di dadanya menyala api cinta Tanah Surga
Jadilah Bulan Bintang bazgi gulita Indonesia
hingga Rahwana menuju ajalnya
dan Sang Dorna terhimpit dadunya
Jadilah Bulan Bintang di kegelapan malam kelam
Agar Indonesia bertabur cahaya
Cahaya di atas cahaya
yang akan menyalakan api Indonesia Jaya
Renungan Idul Adha : Berbicara masalah methode ilmiah dan experimen empirik, kita tidak bisa melepaskannya dari kisah nabiyullah Ibrahim A.S. Sepanjang hidup beliau, sejak membantu Azar menjual berhala, hingga mencari tuhan dan pembuktian hari berbangkit, kita dapat mengambil pelajaran luar biasa, bahwa apa yang disebut sebagai Millah Ibrohim (Methode Ibrahim) dalam menemukan “Keesaan Tuhan” sungguh merupakan dasar dari sains moderen.
Nabi Ibrahim mencari Tuhan dilakukan melalui observasi empirik, pengajuan Hipotesa, Pengujian Hipotesa, Melakukan Ferivikasi, dan pada akhirnya beliau merumuskan kesimpulan “keesaan” tuhan yang sangat mengagumkan. Karakter Nabi Ibrahim yang hanif (cenderung kepada kebenaran) dan patuh (disiplin) serta kreatif berfikir dapat menjadi karakter yang perlu dikembangkan dalam kajian methode ilmiah ini.
Sumber : http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2013/10/12/ketika-tarwiyah-menjelma-arafah-600756.html Mohon maaf jika paragraping Puisi Puisinya jadi baur. Tulisan - tulisan up to date ada di kompasiana.com/DarwonoGuruKita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar