MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Jumat, 01 Agustus 2014

JOKOWI DAN HIKMAH TERPILIHNYA SEBAGAI PRESIDEN RI

........(1). Paling tidak ada 3 hal yang menjadi hikmah dari terpilihnya Jokowi. Ketiga hikmah terpilihnya Ir. H. Joko Widodo itu adalah : 1.Kebenaran fiman Allah "kam min fiatin qolilatin gholabat fiatin katsirotin biidznillah " kelompok sedikit mengalhkan kelompok banyak derngan izin Allah; 2.Pembelajaran bagi bangsa khususnya generasi muda, bahwa siapapun anda, dari manapun anda, anda dapat menjadi pemimpin negeri ini jika anda memiliki kemampuan dan mau berjuang dg berbagai resikonya; 3.jika kita telah melakukant karya nyata maka dukungan akan datang dengan sendirinya sera tulus. Preseden baik tentunya, semoga ke depan Indonesia penuh dengan pemimpin yang memiliki karya karya besar kebangsaan.
Agar menjadi preseden lebih baik lagi dalam suksesi kepemimpinan nasional, maka follow up keterpilihan Jokowi - JK harus benar-benar tercermin dengan "terbuktinya" berbagai program pro rakyat sepanjang pemerintahannya kelak, termasuk apa yang disampaikan dalam visi=missi, isi kampanye maupun isi debat yang penulis sebut sebagai materi unggul yang dapat memikat kelompok menengah yang ada di grey are, dimana kelompok ini adalah kelompok kritis yang lebih menekankan esesnsi dibanding retorika. Konsep sustainable development yang meskipun tidak diungkapkan dalam Term Itu, yang Jokowi sampaikan pada debat terakhir, benar-benar harus menjadi konsep pembangunan yang diaplikasikan selama pemerintahannya, agar semakin mendapat dukungan dari kelompok kelompok kritis.
Prinsip Kekuatan Kerelaan Pasangan JwJK memungkinkan disusunnya "Pure Expert Cabinet" kabinet murni orang-orang ahli, Zaken Kabinet murni yang diisi oleh menteri menteri dengan keahlian, integritas dan pengabdian total untuk mengawal program-program Jokowi sehingga Indonesia Hebat terwujud. Ditangan Jokowi yang santun tapi tegas, penulis yakin Jokowi mampu melakukan penyusunan zaken kabinet dengan baik tanpa intervensi pihak manapun, meskipun, Jokowi pasti mendengarkan masukan dari siapapun, termasuk masukan dari mekanisme pooling Menteri Pilihan Rakyat yang diselenggarakan oleh Jokowi center.
Jelas melalui kekuatan Kerelaan itu Jokowi dapat menghindari "budaya bagi bagi tumpeng kekuasaan" yang biasanya justru menjebak, Jokowi juga harus menghindari "idol idolan" yg ditentukan jumlah Vote di sosial media. Disamping itu rawan ada bias "pilihan rakyat" dg pengerahan Vote oleh Nomine tertentu, namun lebih membahayakan lagi dengan gagal tersusunnya Zaken Kabinet, dan hanya menghasilkan Idol Persons Cabinet Hasil pooling Menteri Pilihan Rakyat harus dipandang sebagai sekedar masukan, namun keputusan siapa yanag diangkat menjadi Menteri haruslah diprioritaskan pada kapabilitas, track record, dan kesesuaian dengan karakter kepemimpinan Jokowi sendiri. Hal ini mengingat bahwa para menteri, dalam kabinet presidentiil hanyalah sekedar Pembantu Presiden, mereka diangkat dan diberhentikan oleh presiden dan untuk semua itu, presiden memiliki hak prerogrative.
Terkait dengan upaya mewujudkan program-program pro rakyat yang merupakan ciri khas visi missi Jokowi, terutama terkait denga program Indonesia Sehat dan Indonesia Pintar sebagai program unggulan Jokowi, sehingga kemanapun kampanye selalu membawa dua kartu itu, harus benar-benar dipegang oleh Figur yang tepat. Mengingat program ini adalah program strategis, bahkan program kritis, karena dengan dua kartu itu para lawan politik Jokowi sangat sinis hingga di kelompok-kelompok usroh. Dengan kedua kartu itu Jokowi sering disiniskan dengan sindiran Capres NKRI, Capres bermodal nawarkan kartu Ra Iso opo-opo. Saatnya membuktikan bahwa Indonesia Sehat dan Indonesia pintar dapat diwujudkan bukan sekedar tawaran angin surga. Untuk kepentiongan tersebut, kedua kementrian, Kementrian Kesehatan dan Kementrian Pendidikan harus diisi oleh figur yang tepat. Berbagai masukan dari berbagai karakteristik masyarakat dengan berbagai latar belakang, maka Prof. DR. Ali Ghufron dan Dr Anies Baswedan adalah dua figur yang sangat tepat untuk menjadi Menkes (prof. Dr. Ali Ghufron) dan Menteri Pendidikan (Dr. Anies baswedan)
Profesor Ali Ghufron Mukti kelahiran 52 tahun lalu di Blitar adalah anak pedagang kain keliling dengan nilai Matematika sempurna 10 saat lulus SMA Negeri 1 Blitar di Tahun 1982. Prestasi akademik dan non akademik membuat di terpilih menjadi salah satu Santri di pesantren Budi Mulia Yogyakarta. Komitmen kerakyatannya nampak sejak mahasiswa melalui kara Inovatif Produktif bidang kesehatan masyarakat dengan Gelang gelang Tangan pengukur status Gisi bayi. Komitmen itu terus dipegang hingga berkonsentrasi pada masalah kesehatan masyarakat dan menjadi direktur jaringan Kesehatan Masyarakat di UGM yang merancang berbagai jaminan Kesehatan bagi masyrakat. Sukses di UGM dan DIY, Prof Ghufron menjadi Konsultan pada program sejenis di DKI Jakarta sebelum Jokowi mewujudkannya sebagai Jakarta Sehat.Keterpihakannya kepada masyarakat kecil (wong Cilik) sebagaimana dia berasal sangat kental dalam kebijakan-kebijakan kariertnya. Sewaktu menjadi dekan Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta, Profesor Ali Ghufron melaksanakan program subsidi silang yang memungkinkan anak-anak fakir miskin dapat berkuliah di Fakulatas kedokteran UGM yang sangat bergengsi.
Karakter kepemimpinannya dan komitmen kerakyatannya sangat klop dengan Ir. H. Joko Widodo. Disamping Prof,. Ali Ghufron adalah figur Profesionalisme sejati dengan reputasi Internasional, naman dalam kesehariannya tetap tampil sebagai probadi yang Sederhana, Santun, Cerdas, Merakyat dan Shaleh. Blusukan Prof. Ali Ghufron bukan sekedar pada “profesinya” sebagai dokter tetapi juga tanggung jawabnya sebagai Orang dengan kesalehan Sosial. Prof. Ghufron tidak jarang memberikan pengaajian-pengajian di mesjid mesjid kampung untuk menabur rahmatan lil ‘alamin, juga lembaga-lembaga International.
Dalam hal tertentu, kecerdasan prof Ali Ghufron mirip dengan apa yang dimiliki oleh Gus Dur. Hal ini dapat terlihat selama menjadi santri PP Budi Mulia, meski seringnya terkanrtuk di kelas saat Romo Kyai memberi pengajian, namun uniknya Ghufron muda selalu dapat menjawab pertanyaan Romo Kyai dengan tepat. Terkantuknya Ghufron Muda di kelas sangat dimaklumi karena harus beraktivitas mulai jam 3 dini hari, kuliah, praktek, menjadi asisten, juga harus Keliling Menjajakan kain untuk biaya kuliah.Semua pengalaman hidupnya telah membentuk Emphatik profesionalisme dan kepemimpinannya. Maka jika anda berdesak-desakan untuk mudik ke Yogya, disitu Juga ada prof. Ali Ghufron yang ikhlas berdesak-desakan antri pula.
Sementara itu, yang telah penulis sebut sebagai Nabi Harun bagi Nabi Musa selama mendampingi Jokowi saat Kampanye (lihat tulisan kami Jokowi dan Nabi Musa di Kompasiana) berikut petikannya : Kesadaran Jokowi akan kelemahan lisannya tentu harus pula selalu ditutupi. Dan rupanya Jokowi sadar, doa nabi musa yang dititipkan oleh Ibundanya saat debat pertama adalah contoh riilnya. Dan jika Nabi Musa mengangkat adiknya Harun untuk membantunya, Jokowi pun telah mengangkan ADIK ALMAMATERNYA, UGM , Anies Baswedan, tokoh muda yang cerdasm santunm komunikatif menjadi juru bicaranya, wazirnya. Dr. Anies Baswedan dengan integritas profesionalismenya, Gerakan Indonesia mengajar yang dapat penggerakan potensi bangsa terutama para executive muda potensial untuk peduli dan mau melakukan kerja kerakyatan hingga pelosok-pelosok yang sangat kekurangan berbagai sumber dayanya, bahkan banyak yang tidak ada sinyal HP sekalipun, adalah figur yang sangat brestasi dan berkomitmen sangat tinggi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Kami yakin, dibawa kepemimpinannya, dunia pendidikan nasional akan semakin kondusif untuk mewujudkan Indonesia Pintar. Untuk mengawal program-program Jokowi, Anies baswedan sangat tepat untuk "bicara" dengan action kepemimpinannya di Kemetrian Pendidikan.
Insya Allah dengan dua pilar program unggulan yang langsung bersentuhan dengan rakyat ini yang dikawal oleh pribadi-pribadi kredibel, kehadiran Presiden Ir. H. Joko Widodo dengan kepemimpinannya benar-benar hadir di jiwa raga bangsa Indonesia. Yang pada akhirnya Bangsa Indonesia, akan rela membentuk kekuatan untuk pasang badan jika ada pihak-pihak yang akan mengganggu kepemimpinan Jokowi lima tahun ke depan.

Tidak ada komentar: