MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Minggu, 14 September 2014

GUNUNG SLAMET, "HAI NUH, TURUNLAH DENGAN SELAMT SEJAHTERA"

Selain Atlantis, Kerajaan yang tenggelam yang sangat diyakini berada di Indonesia, saat ini juga muncul berbagai hipothesa berbagai peristiwa penting dunia masa silam yang mengaitkan wilayah yang disebut sebagai Zamrud Khatul;istiwa, Indonesia. Salah satu yang mengemuka akhir-akhir ini adalah keberadaan Perahu Nuh (Nabi Nuh AS) yang selamat membawa para penumpangnya.
Dalam kisa Al Quran, Pembeuatan Perahu adalah perintah Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Nuh untuk menghadapi banjir bah. Dalam proses pembuatannya Nabi Nuh mendapat “cibiran” umatnya dikarenakan pembuatan perahu itu pada saat kondisi alam sangat kekeringan . Bahkan setelah jadi dasn air bah mulai datang, anaknya sendiri tidak mentaati Parintah Nabi Nuh Untuk Ikut dalam perahunya.
Dikisahkan dalam peragu itu membawa berbagai pasang binatang, hal ini terkait dengan penyelamatan keberlanjutan hewan-hewan tersebut pasca banjir bah. Dan mulailah Nuh membuat bahtera itu. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan metewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: ‘Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) akan mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek kami. Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakan dan yang akan ditimpa azab yang kekal.” (QS. Hud: 38- 39).
“Hingga apabila perintah Kami datang dan tannur telah memancarkan air, Kami berfirman: ‘Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing- masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkanlah pula) orang-orang yang beriman.’ Dan tidak beriman bersama Nuh itu kecuali sedikit. ” (QS. Hud: 40)
Firman-Nya: Dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit judi, yakni ia berlabuh di atasnya. Di sebutkan bahawa hari itu bertepatan dengan hari Asyura’ (hari kesepuluh dari bulan Muharam). Lalu Nabi Nuh berpuasa dan memerintahkan orang-orang yang bersamanya untuk berpuasa juga. “‘Hai Nuh, turunlah dengan selamat dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang beriman) dari orang-orang yang bersamamu.’” (QS. Hud: 48)Mungkin kah Gunung Selamat berasal dari Gunung dimana Nasbi Nuh dan pengikutnya diperintahkan turun dengan selamat oleh Tuhan ? Apakah Gunung Slamet itu juga gunung Juddi, guung baru yang disebut Al Qur’an ?
Gunung Slamet dg ketinggian 3.432 mdpl yang terletak di 5 kabupaten Banyumas, Brebes, Tegal, Pemalang dan Purbalingga. Dari nama gunung dan wilayah sekitarnya, gunung Slamet bisa menjadi Kisah Selamatnya Tokoh tertentu, boleh jadi tokoh itu adalah Nabi Nuh dan pengikutnya. Ekosistem Gunung Slamet juga dapat memenuhi usur “kebaruan: Juddi, mengingat perbedaan Ekosistem Timur Tengah dengan Ekosistem Gunung Slamet yang cocik untuk konservasi berbagai binatang yang berupa “fauna Kontinental” . Jika selama ini Perahu Nuh disinyalir mendarat di sebuah gunung, Gunung Juddi, wilayah baru maka Wilayah G Slamet adala wilayah baru bagi Nabi Nuh dan umatnya.
Di selatan ada Banyumas, air emas kemungkinan adalah wilayah air yg berhubungan dg samudra Indonesia. Kemungkinan perahu Nuh terbawa arus dan terseret arus samudra Hindia hingga berada di puncak gunung, ituluh Gunung Selamat, dimana tepat saat itu air surut. Menyusutnya air dengan berbagai materi ikutan memancarkan warna keemasan jika ditimpa cahaya matahari itulah wilayah Banyu Mas.
Wilayah barat daya dan barat penuh air dan basah itulah brebes mili (Brebes) dengan alam cantik (Bumi Ayu) dan kota kuna Lingga Pura (batuan dr kali Lingga pura ada di museum Nasional Jepang). Daerah utara masih tetap kering berupa tegalan (tegal) dan timur laut air bah terhalang seolah ada sesuatu yang melintang (malang) itulah Pemalang.
Wajar di lima wilayah ini dulu sewaktu penulis kecil, saat Muharram yang salah satunya diyakini diselamatkannya Perahu Nuh masyarakat melakukan selamatan tasyakuran di laut (sedekah laut) di darat dan gunung (sedekah bumiota tua itulah Purbalingga, ) karena diyakini dg bersedekah keselamatan akan di dapat. dengan demikian maka term sedekah laut bukan sedekah pada laut, tetapi bersedekah di tepi laut, sedekah bumi, sedekah di daratan. Gunung Baru karena rombongan Nuh turun selamat sejahtera di puncak gunung, disebut Gunung Selamat, orang jawa menyebut GUNUNG SLAMET.
Jika hal ini benar, apa yang disebut perahu Nuh yang ditemukan di Turki boleh jadi salah, jarak dan ekosistemnya mungkin dapat dipertanyakan. Jika hipothesanya terbawa Arus dahsyat di Amudra pasifik dan sampai di Indonesia, paka penelitian-penelitian lebih intens perlu dilakukan. Mungkinkah ? Wallahu ‘alam.

Tidak ada komentar: