MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Minggu, 28 Februari 2016

JOKOWI - AHOK DI PILKADA DKI 2017

Si Doel Anak Jakarte, yang ke mudian menjadi Bang Dul Anak Sekolahan, dan kini menjadi Gubernur Banten, Rano Karno, mengaku siap apabila dicalonkan oleh Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) sebagai calon Gubernur DKI dalam Pilgub 2017. "Sebagai petugas partai, saya siap saja. Artinya saya ini, siap diamanahkan dan ditugaskan (sebagai calon Gubernur DKi) saya siap," kata Peemeran Galih pada film monumental remaja angkatan 80-an, Gita Cinta dari SMA, Puspa Indah Taman hati dll.
Kesediaan Rano Karno “ditarik” ke Jakarta tentu saja berkah bagi warga Ibu Kota, dalam artian, Ibu Kota bisa bebas dari ancam mengancam, boikot-memboikot dari dua kelompok yang selama ini berseberangan, pendukung Ahok dan Anti Ahok. Menurut hemat penulis, Rano Karno akan menjadi alternatif dari dua kubu yang selama ini berseteru, kubu Ahok dan Kubu Habib Riziq. Pada kompasiana edisi 19 Oktober 2015 dengan judul “Bang (Si) Doel Gubernur Jakarte” penulis menyampaikan beberapa alasan tentang cocoknya Rano Karno menjadi Gubernur Jakarta sebagai berikut :
1, Sebagai artis, Rano bersih dari gosip. sebagai tokoh masyarakat karyanya jelas sangat memahami " Budaya Jakarta" dan Pribadinya, Betawi abis. Diusung jadi Wapresnya Jokowi di 2019 pun menurut perhitungan penulis bakalan banjir dukungan apalagi jika Rano mampu menunjukan grafik meningkat dalam menggantikan posisi Atut sebagai orang nomor satu di Banten.
2. Rano karno Juga sudah menjadi "Anak sekolahan Jurusun Melayani Masyarakat" dari jadi DPR, Pejabat Kota (Tangsel) Pejabat Propinsi (Banten). Dan yang menarik diamanati dalam posisi apapun, Rano Karno menjalankannya dengan penuh amanah. Mudah mudahan tulisana ini memberikan alternatif bagi tampilnya Gubernur DKI yang dapat diterima mayoritas masyarakat DKI dari berbagai kalangan.
3. Langkah ini sebagai jalan tengah dari pertentangan kubu Ahok dan Non Ahok yang sekarang mengemuka. Memilih Ahok konsekuensinya di tolah kelompok Non Ahok, sementara itu memilih Non Ahok yang mengemuka saat ini, akan terjadi resistensi dari pendukung Ahok yang sangat militan dan menguasai sosmed. Rano Karno, Insya Allah bisa diterima kelompok Islam, dan juga kelompok lain.
Lantas, dengan karakter Rano Karno yang cenderung low profile, siapakah tandem (wagub) yang bisa mendobrak dan cocok dipasangkan dengan Rano Karno ?. Ada beberapa alternatif, namun untuk bisa mendongkrak suara agar bisa mengalahkan kompetitor, figur pendobrak yang insha Allah didukung Nahdliyin adalah Bupati Tegal, Ki Entus Susmono, yang mimiliki ketegasan namun dengan bungkus humor yang cerdas.
Ki Enthus dapat menjadi mesin suara bagi kaum urban, terutama masyarakat Jawa dan kaum Nahdliyin pada umumnya. Dalang yang “nyantri” ini, tentu memiliki daya tarik bagi kaum muslimin yang mendambakan pemimpin yang memahami agama dan komitmen budaya yang tinggi, dalang yang dikenal dengan kreasi shalawat-shalawatnya ini juga dikenal sebagai “Dalang Banser”
Bisa dibayangkan, jika PDIP mengusung Rano Karno, Gubernur Banten saat ini, dan Ki Enthus Susmono, Bupati Kabupaten Tegal fenomenal yang mengalahkan kompetitor konglemerat, yang mendapat dukungan penuh dari masyarakat Tegal, maka pencalonan Ki Enthus bakal disertai fenomena luar biasa. Warteg di seantero Jakarta akan menjadi posko-posko relawan penjaring dukungan, hal ini mengingat Ki Enthus saat ini adalah Bupati Idaman di daerah sentra warteg (kabupaten Tegal), juga sentra martabak`
Pasangan Rano Karno dan Ki Enthus ini bisa menjadi patron Jokowi - Ahok dengan karakter dua pasangan itu yang mirip. Rano santun seorang selebritis terkenal yang low profil, mewakili Jokowi, sedang Ki Enthus, kita kenal sebagai pendobrak yang kreatif, namun tetap amemegang nilai-nilai budaya bangsa Indonesia yang santun, yang mengungguli karakter Ahok. Mengingat dukungan keduanya begitu besar, boleh jadi Jakarta akan mengukir sejarah baru dunia, yang dipimpin oleh dua budayawan, dan menjadi Jakarta Kota berbudaya.
Jakwir - jakwir pada setuju, Iya Belih ? Sumber : http://www.kompasiana.com/darwonogurukita/rano-ki-enthus-patron-jokowi-ahok_56d27aead37e61f21020da8c

Tidak ada komentar: