MISI

***************** A MAN WHO WANT TO CREATE AN EDEN IN THE WORLD *****************

Senin, 16 Desember 2013

ORANG PINTAR : PARTAI BERJAYA BESAR (PBB) PADA PEMILU 2014

Semakin dekat dengan hari "H" Pemilu 2014, suhu politik kian panas. Partai partai lama tetap saja dengan budayanya menabur investasi untuk dapat kengeruk keruntungan beribu ribu kali. Pola pola sinterklas kampanye benar-benar menunjukan para investor politik itu bersikap seolah-olah hati nurani rakyat dapat dibeli. Padahal dari berbagai Pilkada sungguh seharusnya dapat diambil pelajaran : Money Politik Sangat Tidak Efektif. Tapi ya itulah namanya spekulan, data valid tidak berarti baginya.
Sudah barang tentu mereka ingin segera meraup hasil investasinya, sehingga satu hal yang mestinya dikritisi, terlewat begitu saja. Undang Undang Nomor 42 tahun 2008 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden pun terlewat ditelaah. Untunglah ada seorang GUS YIM (Profesor DR. Yusril Ihza Mahendra SH)Calon Presiden dari Partai Bulan Bintang mengajukan gugatan uji materi Undang-undang Nomor 42 tahun 2008 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Secara lengkap Tribun News menulis, "Kalau itu dikabulkan, pemilu DPR mundur dengan pemilu presiden," kata Yusril ditemui di kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2013). Ahli hukum tata negara itu mengatakan jika pemilu dilakukan serentak, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak perlu merubah Daftar Pemilih Tetap (DPT). Justru kata dia biayanya akan semakin hemat.
"Selain itu mungkin minat orang datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) akan lebih besar dibanding pemilu sebelumnya," terangnya. Mantan Menteri Kehakiman itu mengatakan pihaknya menguji pasal 3 ayat 4, pasal 9, pasal 14 ayat 2 dan pasal 112, undang-undang pemilihan presiden, dengan pasal 4 ayat 1, pasal 7 C, 6a ayat 2, pasal 22 e Undang-Undang Dasar 1945. Yusril menganggap pasal dalam dua undang-undang tersebut bertentangan.
Kata dia dalam UUD 1945 disebutkan Indonesia menganut sistem presidential. Dalam sistem tersebut kata Yusril seharusnya pemilihan presiden digelar lebih dulu sebelum pemilihan anggota parlemen. Namun pada praktiknya di undang-undang pemilihan presiden diatur pemilihan anggota DPR digelar sebelum pemilihan presiden. Dalam pasal 22e UUD 1945 disebutkan pemiludilaksanakan untuk memilih anggota DPR - DPD, presiden - wakil presiden dan DPRD. Dalam undang-undang itu juga diatur pemilu digelar sekali dalam lima tahun.
"Kalau pemilu DPR dipisah dengan pemilu presiden, nanti dalam lima tahun ada dua pemilu. Pemilu itu harus satu kali dalam lima tahun," katanya. Karena peraturan yang saling bertentangan itu, Yusril pun mengadu ke MK. Kata dia jika MK mengabulkan, maka solusinya adalah pemilu serentak.
Gejolak, Gonjang ganjing, isue, kejadian, penangkapan, dan terbukanya fakta skandal yang melibatkan semua fraksi di DPR sangat berpengaruh terhadap Hasil Pemilu 2014 nanti. Demikian juga sikap kritis, jeli, berani dan komit pada tatahukum RI terutama konstitusi sehingga Calon Presiden dari Partai Bulan Bintang GUS YIM (Profesor DR. Yusril Ihza Mahendra SH) yang mengajukan gugatan uji materi Undang-undang Nomor 42 tahun 2008 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden ke Mahkamah Konstitusi (MK). Hal ini mampu menyedot dukungan terutama dari kelompok muda dan peralih suara (Swich Voter) kepada Yusril. Gelagat ini tentu saja, menurut beliau akan mengangkat partainya (PBB) tergolong 3 besar Pemilu legislatif 2014 dan menjadikannya Capres yang kuat. Demikian kata Orang Pintar yang disampaikan melalui seorang teman.
“Sudah barang tentu, berbagai kejadian baik External maupun Internal partai akan sangat mempengaruhi elektabilitas dan akseptabilitas Partai Bulan Bintang dan Profesor Yusril Ihza Mahendra sendiri”. Tambah beliau. Faktor external, justru banyak menguntungkan PBB sebagai partai yang bersih, dan tidak terlibat skandal di Senayan mengingat PBB bukan salah satu partai Senayan. Pemilih, terutama pemilih muda yang kritis, tentu akan memilih yang memang bersih dan tidak terlibat berbagai skandal. Demikian juga Swich Voter, pemilih yang pada pemili 2009 mendukung partai-partai senayan, akan beralih mendukung partai yang bersih, PBB. Sementara itu, pemilih tradisional yang fanatik kepartaiannya, akan tetap pada partai yang dipilih sebelumnya, tetapi tentu saja jumlahnya menjadi sangat minoritas.
Lebih jauh beliau mengungkapkan, faktor internal PBB yakni terutama faktor keyakinan dan Percaya Diri, dan solioditas yang semakin tinggi dari hari ke hari menuju hari H, akan menambah energi sedot pemilih dari pemilih muda yang kritis dan terpelajar serta Swich Voter yang memang ingin mermilih caleg-caleg bersih. JIka Partai dan seluruh kader partai melakukan Jihad Politik yang benar, ikhlash dan strategis, gelombang dukungan yang entah dari mana akan diterima PBB.
Ketika ditanya dari mana swich voter yang akan lari ke PBB, Orang Pintar itu terdiam untuk beberapa saat, dan selanjutnya mengatakan secara diplomatis, “swich voter itu sudah barang tentu berasal dari pemilih-pem,il;ih kritis partai-partai yang tadinya memiliki kesamaan Ideologi dengan PBB. Tetapi sudah dianggal “batal” karena terbukti melakukan penyelewengan-penyelewengan. Ketika didesak dari partai mana, beliau justru membalikan pertanyaan “Coba menurut bapak dari mana ? Yang terlintas difikiran bapak ya itulah partai-partainya” jelasnya.
Itulah 3 hal yang diungkapkan oleh orang pintar tersebut : pertama, PBB menjadi partai 3 besar, kedua YIM capres kuat dari PBB, ketiga, PBB dan YIM kuat ditentukan oleh suara pemuda yang kritis dan menginginkan perbaikan Indonesia serta dari Para Pemilih Beralih dari partai-partai yang se ideologi dengan PBB serta pemilih cerdas dari partai-partai lain yang tersangkut “skandal Senayan”, yakni partai-partai yang sekarang duduk di Senayan yang semuanya terlibat maklar proyek yang bukti-buktinya semakin terbuka.
Mungkin ada diantara kita kurang percaya pada apa yang disebut “Orang Pintar”, ya itu adalah hak masing-masing kita. Tetapi kami yakin, bahwa firosat orang mu’min itu adalah benar, seperti ayat-ayat yang diperlihatkan khusus kepadanya dan menjelma menjadi kemampuan unik yang dimilikinya. Jadi tak perlu apriori terhadap apa yang dikatakan oleh “orang pintar”, kita perlu menghormati pendapatnya yang tidak disampaikan dengan asal asalan tentunya.
Semoga saja itu benar, dan paling tidak menjadi doa bagi kita semua. Amin. Xu,ber : http://politik.kompasiana.com/2013/12/15/orang-pintar-hasil-pemilu-2014-619444.html dan Group Facebook : 1 Juta Dukungan Yntyk Guru Kita Mengubah Indonesia.

Tidak ada komentar: